1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mantan PM Malaysia Anwar Ibrahim dibebaskan.

2 September 2004

Pengadilan Tinggi Malaysia kemarin membebaskan mantan perdana menteri dan menteri keuangan Malaysia Anwar Ibrahim setelah menjalani hukuman penjara sembilan tahun.

Pada tahun 1998 mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang di bulan Oktober 2003 setelah masa jabatan 22 tahun , menyerahkan jabatan kepada perdana menteri Abdullah Badawi, lewat surat dekrit memecat Anwar Ibrahim dari jabatannya , dan kemudian ia ditangkap karena secara terbuka melontarkan kritik terhadap politik pemerintahannya. Setahun kemudian Anwar dijatuhi hukuman penjara enam tahun, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan , dan pada tahun berikutnya, ia dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun, karena katanya terbukti melakukan perbuatan sodomi. Hukuman penjara itu dihapuskan dengan keputusan pengadilan pada Kamis kemarin. Anwar Ibrahim tampaknya lega, ketika ia sesaat setelah pembebasan mengatakan, terima kasih, Alhamdullah, kepada para hakim. Para pengacaranya juga menyerukan Allahu Akbar! Anwar Ibrahim menambahkan, ia harus mengucapkan terima kasih kepada PM Abdullah Badawi , atas sikapnya yang netral dalam proses itu. Ia akan memohon Abdullah Badawi untuk melanjutkan proses reformasi yang perlu. Keputusan pembebasannya dapat merupakan momentum yang menentukan dalam karir politik Badawi, yang menggantikan Mahathir setahun yang lalu. Dua dari tiga hakim pengadilan tinggi menilai kesakisan mantan supir Anwar Ibrahim, yang menuduhnya melalukan hubungan homoseksual, tidak memadai. Hakim Abdul Hamid sehubungan dengan kesaksian itu menegaskan, ia tidak yakin dapat mengambil vonis hanya berdasarkan kesaksian itu. Para analis berpendapat, keputusan pengadilan tinggi akan memperkuat posisi PM Abdullah Badawi , terutama di kawasan pedesaan yang penting di Malaysia. Dan Anwar Ibrahim atau para pemimpin oposisi lainnya, yang dikritik karena melakukan tindak korupsi dan nepotisme, akan sulit mendapatkan dukungan. Baik AS maupun Australia menyambut baik pembebasan Anwar Ibrahim dan menyatakan gembira bahwa akhirnya keadilan menang. Tak lama setelah tersiarnya berita pembebasan , kurs saham di bursa Kuala Lumpur naik 2 persen. Isteri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan ismail , dengan keenam anaknya yang berada di tempat, mengatakan, adalah kelegaan bagi keluarganya dan rakyat, karena suaminya kini bebas. Sebelum penahanan Anwar Ibrahim dikenal sebagai pembawa harapan , terutama bagi rakyat kecil di Malaysia. Anwar Ibrahim sendiri menyatakan bersedia bekerja sama dengan semua partai oposisi untuk memajukan proses reformasi. Ia tetap memberikan komitmennya dalam soal memperjuangkan keadilan. Namun sampai tahun 2008 , Anwar Ibrahim dilarang memangku jabatan politik –berdasarkan vonis kontroversial mengenai kasus korupsi. Namun Anwar Ibrahim kini terutama hendak memperbarui paspornya , dan kemudian bertolak ke Jerman untuk menjalani operasi punggung, demikian kata pengacaranya.