Saat menjadi presiden AS, Jimmy Carter menjadi penengah kesepakatan damai antara Israel dan Mesir yakni kesepakatan Camp David. Tiga dekade terakhir ia aktif memajukan demokrasi dan perdamaian internasional.
Iklan
Mantan Presiden AS Jimmy Carter, yang menjadi orang nomor satu di Gedung Putih dari tahun 1977 hingga 1981, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Minggu (29/12), dalam usia100 tahun.
Carter meninggal "dengan tenang" di rumahnya di Plains, "dikelilingi oleh keluarganya," demikian ditulis The Carter Center dalam sebuah pernyataan.
Mantan pemimpin "Negeri Paman Sam" itu meninggal Minggu sore di rumahnya di Plains, Georgia, tempat ia dan istrinya, Rosalynn, menghabiskan sebagian besar hidup mereka. Ia telah dirawat di rumah sakit selama hampir dua tahun karena mengidap kanker.
"Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," ujar putranya, Chip Carter.
"Saudara laki-laki dan perempuan, dan saya serta semua orang di seluruh dunia berbagi keyakinan keyakinan yang sama. Dunia adalah keluarga kita karena ia telah menyatukan orang-orang, dan kami berterima kasih karena dapat menghormati kenangan akan dia dengan terus menjalankan keyakinan bersama ini."
Pemimpin dunia memuji warisan Carter
Para pemimpin dunia menyatakan duka cita dan memuji warisan yang ditinggalkan Carter. Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebutkan, AS kehilangan seorang pejuang gigih demokrasi. Dunia kehilangan tokoh besar medioator perdamaian di Timur Tengah dan untuk hak asasi manusia, ujar Scholz dalam pernyataan via X.
Sementara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memuji kontribusi signifikan Carter pada perdamaian internasional. "Carter memainkan peranan kunci dalam mediasi konflik, memonitor pemilihan umum, mempromosikan perdamaian serta dalam pencegahan eradikasi penyakit, yang tidak hanya membuah hadiah Nobel Perdamaian baginya, tapi juga membantu tugas-tugas PBB," ujar Guterres.
Juga pemerimtah Cina memuji kiprah Carter, sebagai "kekuatan pendorong" dalam hubungan resmi Cina dan AS lebih dari 40 tahun lalu. "Kontribusi bersejarah Carter menormalisasi dan membangun relasi AS dengan Cina, akan selalu dikenang oleh rakyat Cina," ujar Xie Feng duta besar Cina untuk AS lewat media sosial.
Presiden AS pertama yang hidup hingga usia 100 tahun
Carter hidup lebih lama setelah masa jabatannya daripada presiden AS lainnya. Masa jabatannya sebagian besar dikenang karena momen-momen bersejarah di Timur Tengah, termasuk menjadi perantara perjanjian Damai Camp David tahun 1978 antara Mesir dan Israel yang menghasilkan perjanjian damai bersejarah antara kedua negara pada tahun 1979.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Ia juga menjabat sebagai presiden ketika AS merundingkan pembebasan 52 staf yang ditahan di Kedutaan AS di Teheran, yang disandera setelah Revolusi Islam tahun 1979 selama 444 hari.
Saat ia berkampanye untuk pemilihan presiden AS tahun 1980, misi penyelamatan AS untuk para sandera gagal pada bulan April, dengan delapan warga Amerika meninggal. Ini terbukti menjadi titik balik dan sering dilihat sebagai alasan kritis atas kekalahan telaknya dari Ronald Reagan.
Para sandera dibebaskan beberapa menit setelah pelantikan Reagan pada tahun 1981.
Setelah gagal memenangkan masa jabatan kedua, Carter mendirikan The Carter Center pada tahun 1982, yang bertujuan untuk fokus pada penciptaan perdamaian internasional, memperjuangkan demokrasi, kesehatan masyarakat, dan hak asasi manusia.
Iklan
Petani kacang yang jadi presiden
Carter adalah presiden AS pertama yang lahir di rumah sakit, pada tanggal 1 Oktober 1924, dari pasangan perawat dan pemilik toko kelontong. Setelah masa kecilnya diwarnai oleh Depresi Besar, ia masuk Akademi Angkatan Laut dan jatuh cinta dengan teman saudara perempuannya, Rosalynn Smith.
Carter menikah pada tahun 1946 dan keluarga itu hidup rukun selama 77 tahun, hingga Rosalynn meninggal pada bulan November 2023 di usia 96 tahun.
Sejarah Proses Perdamaian Israel-Palestina
Lima puluh tahun berlalu sejak Perang Enam Hari tahun 1967, namun sengketa antara Israel dan Palestina belum juga terpecahkan. Berikut sejarah singkat upaya menghadirkan damai di Timur Tengah.
Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB, 1967
Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 tanggal 22 November 1967 menyerukan pertukaran tanah untuk perdamaian. Sejak itu, banyak upaya untuk membangun perdamaian di wilayah mengacu pada Resolusi 242. Resolusi itu ditulis sesuai dengan Bab VI Piagam PBB, di mana resolusi itu bersifat rekomendasi, bukan perintah.
Foto: Getty Images/Keystone
Perjanjian Perdamaian Camp David, 1978
26 Maret 1979, foto diambil setelah Presiden Mesir Anwar Sadat, presiden Amerika Serikat Jimmy Carter dan PM Israel Menachem Begin tandatangani perjanjian perdamaian di Washington, AS. Koalisi negara-negara Arab, yang dipimpin Mesir & Suriah berjuang dalam Yom Kippur (Perang Oktober 1973). Perang ini akhirnya mengarah pada pembicaraan damai yang berlangsung 12 hari & menghasilkan dua kesepakatan
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Daugherty
Konferensi Madrid, 1991
Amerika Serikat dan Uni Soviet bersama-sama menyelenggarakan sebuah konferensi di ibukota Spanyol, Madrid. Konferensi di Madrid melibatkan Israel, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Palestina. Inilah untuk pertamakalinya mereka bertemu juru runding Israel. Di sini tak banyak pencapaian ke arah perdamaian. Namun pertemuan tersebut membuahkan kerangka dasar untuk negosiasi lanjutan.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Hollander
Perjanjian Oslo, 1993
Negosiasi di Norwegia berlangsung antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Inilah kesepakatan pertama antar kedua belah pihak yang disebut Perjanjian Oslo & ditandatangani di Amerika bulan September 1993. Isinya antara lain penarikan pasukan Israel dari Tepi Barat dan Gaza. Palestina mendapat kewenangan membangun sendiri otoritas pemerintahan selama masa transisi 5 tahun
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sachs
Perjanjian Camp David, 2000
Presiden AS saat itu, Bill Clinton, mengundang Perdana Menteri Israel, Ehud Barak, dan Ketua PLO, Yasser Arafat, untuk membahas perbatasan, keamanan, pemukiman, pengungsi, dan Yerusalem. Meskipun lebih rinci daripada sebelumnya, dalam negosiasi ini tidak tercapai kesepakatan. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan di Camp David tahun 2000 diikuti oleh pemberontakan Palestina.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Edmonds
Inisiatif Perdamaian Arab, 2002
Negosiasi berikutnya di Washington, di Kairo dan Taba, Mesir. Namun, juga tanpa hasil. Kemudian, Inisiatif Perdamaian Arab diusulkan di Beirut pada Maret 2002. Inisiatif menyatakan jika Israel mencapai kesepakatan dengan Palestina tentang pembentukan negara Palestina berdasarkan garis batas 1967, maka semua negara Arab akan tandatangani perjanjian perdamaian dan hubungan diplomatik dengan Israel.
Foto: Getty Images/C. Kealy
Peta jalan damai, 2003
Dalam kerangka Kuartet Timur Tengah, AS, Uni Eropa, Rusia & PBB mengembangkan peta jalan damai. Pada bulan Juni 2003, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, menerima peta jalan damai itu, dengan persetujuan Dewan Keamanan PBB pada November. 2003. Jadwal kesepakatan akhir sejatinya bakal berlangsung tahun 2005. Sayangnya, hal itu tidak pernah terlaksana.
Foto: Getty Iamges/AFP/J. Aruri
Annapolis, 2007
2007, Presiden AS, George W. Bush jadi tuan rumah konferensi di Annapolis, Maryland, yang bertujuan meluncurkan kembali proses perdamaian. PM Israel, Ehud Olmert & Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas ambil bagian dalam pembicaraan dengan pejabat puluhan negara-negara Arab. Disepakati, negosiasi lebih lanjut akan dilakukan dengan tujuan mencapai kesepakatan damai pada akhir tahun 2008.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Thew
Washington 2010
Tahun 2010, atas upaya utusan khusus AS George Mitchell, PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui dan menerapkan moratorium 10 bulan untuk permukiman di wilayah yang dipersengketakan. Kemudian, Netanyahu dan Abbas setuju untuk kembali meluncurkan negosiasi langsung guna menyelesaikan semua masalah. Negosiasi dimulai di Washington pada September 2010, namun dalam beberapa minggu terjadi kebuntuan
Foto: picture-alliance/dpa/M. Milner
Siklus eskalasi dan gencatan senjata
Babak baru kekerasan pecah di dan sekitar Gaza akhir tahun 2012. Gencatan senjata dicapai antara Israel dan mereka yang berkuasa di Jalur Gaza berakhir Juni 2014. Penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel pada Juni 2014 mengakibatkan kekerasan baru dan akhirnya menyebabkan peluncuran operasi militer Israel, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tanggal 26 Agustus tahun 2014.
Foto: picture-alliance/dpa
KTT Paris, 2017
Utusan dari lebih dari 70 negara berkumpul di Paris, Perancis, membahas konflik Israel -Palestina. Netanyahu mengecam diskusi itu sebagai bentuk "kecurangan". Baik perwakilan Israel maupun Palestina menghadiri pertemuan puncak. "Sebuah solusi dua negara adalah satu-satunya kemungkinan," kata Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault, dalam acara tersebut.
Penulis: Aasim Saleem (ap/as)
Foto: Reuters/T. Samson
11 foto1 | 11
Carter relatif tidak dikenal di luar Georgia ketika memperoleh nominasi Partai Demokrat, dan kemudian sukses meraih kursi kepresidenan, pada tahun 1976. Ia mempromosikan kebijakan yang cukup progresif selama masa jabatannya, yang juga dihantui oleh kelesuan ekonomi dan krisis penyanderaan Iran pada tahun 1980, tahun ketika ia kalah dalam pemilihan presiden keduanya dari Ronald Reagan.
Carter menjadi terkenal karena mendefinisikan konsep "pasca-kepresidenan." Bersama istrinya, ia bekerja untuk mempromosikan tujuan kemanusiaan di seluruh dunia dan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002.
Warisan di luar masa jabatan presiden
Upaya diplomasi Carter yang berkelanjutan telah lama melampaui masa jabatannya di Gedung Putih. Ia pernah berkata, tidak lagi terbebani oleh perintah Washington, bahwa ia pergi "ke tempat yang tidak diinjak orang lain."
"Saya dapat mengatakan apa yang saya suka. Saya dapat bertemu dengan siapa pun yang saya inginkan. Saya dapat mengerjakan proyek yang menyenangkan saya dan menolak yang tidak menyenangkan," kata Carter.
Derita Perang di Timur Tengah
Lebih dari 2100 warga Palestina tewas dan sekitar 70 warga Israel kehilangan nyawa akibat konflik yang membara di Gaza.
Foto: Reuters
Sukacita di Gaza
Warga Gaza merayakan gencatan senjata yang disepakati oelh Israel dan Hamas. 50 hari terakhir merupakan hari-hari yang berat terutama bagi penduduk Jalur Gaza.
Foto: picture-alliance/Ibrahim Khati
Hari-hari Pertumpahan Darah
Foto: Pemakaman seorang anak berusia dua tahun yang tewas di Gaza akibat serangan udara militer Israel. Menurut PBB, selama konflik terbaru ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 2100 warga Palestina, hampir 500 diantaranya adalah anak-anak.
Foto: Imago
Kehilangan Rumah
Mereka kehilangan tempat bernaung dan mencari tempat berlindung dii sebuah sekolah PBB di Gaza. Ribuan keluarga tak memiliki rumah lagi dan harus rela membagi tempat di sekolah yang penuh sesak atau tempat penampungan sementara.
Foto: Imago/Eibner Europa
Luka yang Dalam
Seorang dokter di RS Al Shifa di Gaza tengah memeriksa seorang anak kecil. Menurut piihak berwenang Palestina, lebih dari 11.000 orang terluka dan banyak diantara mereka menjadi cacat.
Foto: Imago/Xinhua
Gelap dan Kering
Instalasi listrik dan air di Gaza rusak berat. Satu bencana lain bagi penduduk Gaza ketika pasokan listrik dan air terhenti.
Foto: Reuters
Puing-puing Mematikan
Pihak Israel menyatakan telah membom 5.230 target di Jalur Gaza. PBB memperkirakan, butuh miliara-an Euro untuk membangun kembali Gaza. Dan bahaya pun mengintai dar bawah reruntuhan banyak bangunan, tempat di mana diduga ribuan bahan peledak disembunyikan.
Foto: Reuters
Lolos dari Maut
Apartemen di Ashkelon ini rusak akibar roket yang ditembbakkan Hamas. Berkat pertahanan rudal Israel, serangan roket jarang menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.
Foto: Reuters
Duka Abadi
Duka satu keluarga seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang tewas akibat serangan yang diluncurkan dari Gaza. Israel mengatakan, pihak Hamas menembakkan sekitar 4.600 roket ke Israel, menewaskan enam orang.
Foto: Reuters
Kehilangan Rekan
Tentara Israel meratapi kematian kawan mereka. 64 tentara Israel tewas dalam operasi militer sepanjang konflik terbaru. Pemakaman tentara Israel selalu mendapat perhatian warga.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Jadi Sasaran
Foto: pejuang Hamas di sebuah terowongan di Gaza: menghancurkan jaringan terowongan merupakan tujuan utama Israel dalam operasi militer kali ini. Belum diketahui, seberapa sukses misi tersebut. Banyak terowongan dari Gaza mencapai wilayah Israel.
Foto: REUTERS
Sampai Tuntas
Kedua belah pihak yang bertikai meningkatkan serangan mereka menjelang gencatan senjata diberlakukan. Roket Palestina menewaskan dua warga Israel, sementara serangan udara Israel menghancurkan gedung-gedung di Gaza.
Foto: Reuters
11 foto1 | 11
Ia secara terbuka mengkritik mantan Presiden George W. Bush atas invasi Irak tahun 2003. Ia juga mengkritik pendekatan AS terhadap Israel dan pada tahun 2006 merilis buku: "Palestina: Damai Bukan Apartheid."
Carter juga berulang kali berpendapat bahwa Korea Utara harus diikutsertakan dalam urusan internasional, sebuah posisi yang telah lama bertentangan dengan garis politik resmi AS.
Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2002 yang diterimanya memahkotai apa yang disebut oleh komite sebagai "upaya tak kenal lelahnya untuk menemukan solusi damai bagi konflik internasional, untuk memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, dan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial."
Ketua Komite Nobel bahkan berpendapat, penghargaan tersebut diberikan terlambat beberapa dekade, seraya menambahkan bahwa ia seharusnya memenangkannya bersama mantan Presiden Mesir Anwar Sadat dan mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, yang keduanya memenangkan penghargaan tersebut pada tahun 1978 melalui Perjanjian Camp David yang dimediasi oleh Carter.