1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terbang Bersama Untuk Lindungi Burung

1 Januari 2019

Bebas seperti burung terbang di udara. Terbangnya juga bersama burung. Turis bisa ikut terbang menggunakan pesawat "ultra light" di atas kawasan pedesaan Perancis dalam kiprah konservasi burung

DW Euromaxx - Unterwegs mit dem Birdman
Foto: DW

Manusia Burung Perancis Giat Tularkan Cinta Burung

03:51

This browser does not support the video element.

Inilah kiprah Christian Moullec dalam melindungi burung, khususnya burung kembara yang biasanya terbang ribuan kilometer seiring pergantian musim. Terpengaruh perubahan iklim, kerusakan habitat, perubahan peruntukan lahan, kerusakan lingkungan dan beragam faktor lainnya, memicu burung kembara tidak lagi terbang menuruti rute migrasi tradisionalnya.

Reporter DW Meggin Leigh berkunjung ke kediaman Christian Moullec untuk merasakan pengalaman terbang bersama burung. Pakar meteorologi ini menawarkan terbang bersama burung, sebagai bagian dari proyek perlindungan.

"Saya mencoba untuk mengajar unggas ini bermigrasi alami saat musim dingin. Akibat perburuan, unggas ini nyaris musnah. Saya punya ide, mengajari generasi baru yang dibesarkan di kandang, bagaimana caranya bermigrasi ke kawasan lindung yang aman di selatan Jerman,  untuk melewatkan musim dingin", ujar manusia burung Perancis ini.

Dengan terbang lindungi unggas

Juga hewan lainnya hidup dengan damai bersama sekitar 200 angsa milik Christian Moullec. Seluruhnya ada 12 spesies hewan dilindungi dipelihara di lahan pertanian miliknya dekat Aurillac di jantung Perancis.

Minimal sekali dalam sehari biasanya di pagi hari, Moullec terbang bersama angsanya. Sebelum terbang, pesawat ultra ringan diperiksa secara teliti.

"Banyak yang harus diperhatikan, agar unggas tidak cedera. Saya mencoba mendidik pilot lain, bagaimana terbang bersama burung, tapi mereka tidak benar-benar memahami. Saya berhasil, karena memberi perhatian penuh pada unggas, agar hewan tidak terluka. Bahkan saya tidak banyak memberi perhatian pada pengendalian pesawat", papar Moullec

Angsanya jinak tapi tetap sulit diduga kemauannya. Angsa terlihat tidak tenang menjelang terbang, persis seperti anjing yang akan diajak jalan-jalan. Sekarang mulai take off. Setelah ketegangan saat pesawat naik, kini waktunya menikmati pemandangan, melayang di udara.

Christian Moullec bahkan memberi semangat, agar penumpangnya menyentuh burung. Jika angsa terbang sedekat ini, memang mudah menyentuhnya."Saya kini tahu apa sebenarnya merinding itu. Saya harus mengakui, ini pengalaman paling luar biasa yang saya dapatkan", kata reporter DW Meggin Leigh.
Setelah 35 menit pesawat siap mendarat kembali ke Bumi. Inilah fase paling menakutkan dibanding terbangnya.Tapi angsa-angsa tidak ingin mendarat.

Reporter DW Meggin Leigh setelah mendarat kembali mengungkapkan perasaannya: "Saya benar-benar menangis haru, saat terbang bersama angsa. Luar biasa, terima kasih Christian untuk pengalaman luar biasa ini."

Dan angsa tetap terbang di udara. Walau terbang tandem sudah usai, masih terasa hembusan angin dari kepak sayap unggas-unggas saat di udara.

DW Inovator