Sikap PDIP terkait pencalonan Budi Gunawan memaksa Jokowi bermanuver. Sang Presiden membuka pintu bagi Koalisi Merah Putih untuk berkuasa. Kini kepanikan menyebrang ke tubuh PDIP.
Iklan
Hari-hari ini Jakarta sesak oleh kabar pertemuan elit politik. Koalisi Indonesia Hebat berkumpul di Jl. Teuku Umar, kediaman Megawati. Lusinan petinggi partai, termasuk anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rusdi Kirana, turut hadir. Adapun Koalisi Merah Putih sudah lebih dulu merapatkan barisan di Bakrie Tower, Kamis malam (29/01/15).
Rembugan elit politik itu bukan datang tiba-tiba. Penyebabnya adalah manuver teranyar yang dilakoni Presiden Joko Widodo dalam kisruh seputar pencalonan Budi Gunawan sebagai kapolri. Pertemuan paling menentukan terjadi Kamis (29/01/15) siang di Bogor. Di tengah hujan yang mengguyur, Jokowi menyambut kedatangan tokoh KMP, Prabowo Subianto.
Bertolak dari Istana, bekas capres Gerindra itu langsung meluncur ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan KMP. "Saya komitmen untuk dukung usaha bersama kita, beliau adalah eksekutif dan kami di luar eksekutif. Sama-sama ingin menjaga keutuhan bangsa," ujarnya.
Manuver Mencari Dukungan di Luar KIH
Perkembangan kasus Budi Gunawan secara perlahan menggeser percaturan politik di Jakarta. Saat ini Koalisi Merah Putih yang hingga beberapa pekan lalu masih gigih menjegal pemerintah, tiba-tiba diisukan bakal menggeser KIH sebagai koalisi pendukung eksekutif.
Kepada Tempo, peneliti LIPI Siti Zuhro mengatakan, Istana Negara sedang "Mencari dukungan rakyat dengan membentuk tim independen, lalu mencari dukungan oposisi. Jokowi sadar dia tak boleh deadlock."
Sejak awal Jokowi memang terkesan berupaya mengulur waktu. Pembentukan Tim Sembilan adalah satu dari sekian upayanya keluar dari tekanan. Ironisnya langkah sang presiden memicu kegelisahan di partai yang menjadi kendaraan politiknya sendiri, PDIP.
Bola Panas di Tangan KIH
Masinton Pasaribu, anggota Fraksi PDIP yang juga bekas aktivis masih sempat menyuarakan keraguannya pada obyektivitas tim sembilan. "Ada tendensi dukungan pada pimpinan KPK," dari sebagian anggota tim, ujarnya.
"Rekomendasi Tim Sembikan juga tidak wajib dilaksanakan. Karena sejak awal Tim Sembilan tidak independen." Ucapannya itu memperjelas sikap PDIP yang ngotot ingin mencalonkan Budi Gunawan.
Kini dengan Koalisi Merah Putih di depan pintu, KIH yang dimotori duet Megawati-Surya Paloh mulai tersudut. Dalam pertemuan di Teuku Umar kabarnya para elit KIH antara lain mulai mengendurkan sikap dan mencari jalan tengah dalam kasus Gunawan.
Boleh jadi PDIP mendengarkan kritik salah satu petingginya ke arah Jokowi belum lama ini. Terkait Koalisi Merah Putih, Effendi berkata "Mana mungkin kelompok tertentu menunggu 5 tahun untuk dapat kekuasaan. Kalau bisa diambil sekarang ya langsung saja," ujarnya sebelum mewanti-wanti, "Mas Jokowi hati-hati njenengan."
rzn/yf (berbagai sumber)
Neraca Setahun Jokowi
Setelah setahun Joko Widodo jadi presiden RI, neraca tidak memuaskan. Menurut sebuah survey, 54,7% rakyat Indonesia tidak puas.
Foto: Reuters
Paket Ekonomi untuk Mendorong Kemajuan
Serangkaian paket ekonomi dikeluarkan pemerintah dengan harapan, rangkaian kebijakan baru ini akan bisa memulihkan ekonomi Indonesia yang melambat drastis belakangan ini. Namun langkah pemerintah dinilai kurang memperhatikan kepentingan buruh, sehingga terjadi demonstrasi.
Foto: Reuters/Beawiharta
Kebakaran Hutan Tambah Parah
Hutan Sumatera dan Kalimantan membara. Berbagai upaya yang dilakukan sampai sekarang kurang mendatangkan hasil. Asap tebal kian meluas dan sudah mencapai negara tetangga beberapa pekan lalu. Kritik berdatangan dari beberapa negara, tapi kesuksesan dari penanganan kebakaran belum tampak. Sementara itu asap juga muncul di Papua.
Foto: Reuters/Beawiharta
Reshuffle Kabinet
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menguatrakan alasan utama Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet, yaitu kondisi ekonomi yang membutuhkan perbaikan segera.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Penenggelaman Kapal Nelayan Ilegal
Sebagai syok terapi, sejumlah kapal nelayan asing yang tertangkap menjaring ikan secara ilegal di perairan Indonesia ditenggelamkan. Langkah tegas ini dipuji tapi sekaligus dikritik. Pasalnya dilakukan sistem pilih-pilih kapal asing yang ditenggelamkan. Sejumlah kapal nelayan Cina tak jadi dikaramkan setelah dilakukan negosiasi.
Foto: Reuters/Antara Foto/J. Sulistyo
Konflik KPK versus Polri
Kisruh paling anyar Antara Komisi Pemberantas Korupsi lawan Kepolisian RI menjadi batu ujian berat bagi Jokowi. Sikap membiarkan kriminalisasi KPK akan berdampak buruk pada citra pemberantasan korupsi di Indonesia. Eskalasi kasus Cicak versus Buaya jilid tiga serta pembentukan tim independen yang agak terlambat memberi nilai negatif.
Foto: picture-alliance/epa/B. Indahono
Eksekusi Penyelundup Narkoba
Langkah tegas penegakan hukum yang patut diacungi jempol dalam gerakan memerangi narkoba. Tapi pemerintahan Jokowi kurang lihai berdiplomasi terkait eksekusi 5 penyelundup dadah berkewargaan asing yang dilakukan regu tembak di Nusa Kambangan. Seharusnya dilakukan pendekatan internasional agar penegakan hukum tidak terkesan unjuk kekuasaan.
Foto: REUTERS/Antara Foto/Idhad Zakaria
Bola Panas Kapolri
DPR dalam sidang Paripurna menyepakati Budi Gunawan diangkat menjadi Kapolri. Setelah itu KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi dugaan kredit tak wajar. Ini batu sandungan berikutnya bagi Joko Widodo. Dengan menangkap bola panas yang digulirkan DPR itu, posisi Jokowi menjadi serba salah dan sulit melakukan manuver politik.
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Sigap Tangani Krisis
Pujian internasional mengalir, saat Jokowi bereaksi cepat merespons krisis dalam kecelakaan Air Asia QZ8501. Presiden membantu koordinasi aksi search and rescue. Jokowi juga memerintahkan pengkajian kembali regulasi keamanan penerbangan.
Foto: Reuters
Cabut Subsidi BBM
Sebuah langkah cerdik yang memang harus dilakukan. Dengan mencabut subsidi BBM dan melepaskan harga pada fluktuasi pasar, Jokowi bisa membebaskan anggaran negara dari beban yang cukup berat. Selama ini subsidi BBM jadi lahan subur untuk penyelewengan. Berkat harga minyak dunia yang terus merosot, harga BBM yang tadinya naik kini ternyata turun lagi.