Ikon sepak bola Diego Maradona meninggal dunia. Dianggap sebagai salah satu pemain bola terhebat yang pernah ada, Maradona dikenal lebih dari sekadar insiden 'Tangan Tuhan'.
Iklan
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona telah meninggal pada usia 60 tahun, demikian diumumkan pengacaranya.
Menurut orang-orang dekatnya, Maradona mengalami serangan jantung di rumahnya di pinggiran Buenos Aires.
Awal bulan ini, Maradona meninggalkan rumah sakit setelah menjalani operasi untuk menghilangkan gumpalan darah di otaknya. Pengacaranya, Matias Morla, mengatakan adalah "keajaiban" bahwa gumpalan "yang bisa mengambil nyawanya, terdeteksi."
Selama 20 tahun terakhir, Maradona telah tiga kali dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan yang serius akibat kecanduan narkoba dan alkohol. Baru-baru ini, karena COVID-19, dia terpaksa diisolasi di rumah.
Jelang pertandingan Liga Champions hari Rabu akan dilakukan penghormatan dengan mengheningkan cipta selama satu menit.
Ikon sepak bola
Maradonadianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa, terutama karena keahliannya memainkan bola di kakinya.
Dia bermain untuk tim Argentina 91 kali, mencetak 34 gol, dan menjadi anggota tim pemenang Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Di turnamen itulah dia mencetak gol internasional yang paling terkenal dan kontroversial, dengan yang terakhir dikenal sebagai "Tangan Tuhan," ketika mencetak gol melawan Inggris.
Karier klubnya dimulai di Argentina, sebelum ia bergabung dengan Barcelona dan kemudian klub Italia Napoli. Masanya di klub Serie A adalah yang paling sukses, di mana dia dua kali memenangkan liga dan Piala UEFA.
Dia pensiun bermain sepak bola pada usia 37 tahun 1997. Pada bulan Oktober 2008, Maradona ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional Argentina, yang membawa timnya ke perempat final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, lalu kalah 0-4 dari Jerman.
Maradona memegang berbagai posisi kepelatihan setelahnya, dengan gerakan-gerakan yang sering kali disertai dengan lebih banyak drama daripada kesuksesan.
(ap/vlz)
10 Insiden Tak Terlupakan
Luis Suarez mengguncang dunia sepak bola usai dituduh menggigit pemain Italia. Tapi turnamen ini memang tidak pernah sepi akan berita yang menggemparkan. Berikut 10 insiden yang akan terus diingat.
Foto: JAVIER SORIANO/AFP/Getty Images
Perang Santiago (1962)
"Batalla de Santiago" masih dianggap sebagai pertandingan paling brutal hingga sekarang. Chile dan Italia bermain secara sangat agresif. Banyak pemain yang cedera dan dikeluarkan dari lapangan. Wasit Ken Aston menyamakannya dengan kondisi perang. Polisi bahkan harus turun tangan, karena pemain yang dikeluarkan menolak untuk meninggalkan lapangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Gol Hantu di Wembley (1966)
Final Piala Dunia antara Jerman dan Inggris. Kedudukan sama kuat 2-2, hingga menit 101. Bola tendangan Geoff Hurst terpantul dari tiang dan jatuh ke garis gawang. Di belakang atau di depan garis? Gol atau bukan gol? Wasit garis mengatakan gol. Inggris menang 3-2 dan menjadi juara dunia.
Foto: picture-alliance/ dpa
Pakta Non-Agresi Gijon (1982)
Jerman dan Austria cukup membutuhkan hasil seri untuk bisa melaju ke babak selanjutnya. Dan yang terjadi adalah skandal paling memalukan dalam sejarah sepak bola. Seakan terjadi kesepakatan di luar lapangan, kedua tim bermain selama 80 menit tanpa ada niatan untuk mencetak gol.
Foto: imago/Werek
Terjangan Brutal Kiper Jerman (1982)
Di menit 57, pemain Perancis Patrick Battiston melakukan aksi individu ke arah gawang yang dijaga Harald "Toni“ Schumacher. Kiper Jerman itu keluar dari kotak penalti dan menerjang Battiston. Battiston tergeletak tak sadarkan diri. Ia harus keluar lapangan untuk dirawat setelah menderita retakan pada tulang leher dan gegar otak.
Foto: imago/WEREK
Gol Tangan Tuhan (1986)
Dalam pertandingan Argentina-Inggris, Diego Maradona menggunakan tangannya untuk mencetak gol. Istilah "gol tangan Tuhan" berasal dari mulut Maradona sendiri: "Ada sedikit tangan Tuhan dan sedikit kepala Maradona". Baru di tahun 2005, ia mengaku menggunakan tangan. Dan 2008 ia meminta maaf atas perbuatannya.
Foto: picture-alliance / Sven Simon
Sengketa Ludah Rijkard dan Völler (1990)
Insiden ini cerminan rivalitas tim Jerman dan Belanda. Di babak perdelapan final, Frank Rijkaard meludahi pemain Jerman Rudi Völler. Wasit Juan Carlos Loustau menganggap Völler turut terlibat dan kedua pemain diberi kartu merah. Saat Völler dan Rijkaard menuju ruang ganti, kamera TV memperlihatkan, bahwa Rijkaard kembali meludah ke arah Völler.
Foto: picture-alliance/dpa
Rekor Kartu Merah dan Kuning (2006)
Laga antara Portugal dan Belanda ini juga mendapat julukan "massacre of Nuremberg" atau pembantaian di Nürnberg. Pada putaran kedua di Frankenstadion, wasit Valentin Ivanov memecahkan rekor pengeluaran kartu FIFA pada turnamen internasional. Empat kartu merah dan 16 kartu kuning.
Foto: STF/AFP/Getty Images
Tandukan Zidane (2006)
Pada babak final di menit 109, Zinedine Zidane mendapat kartu merah karena menanduk pemain Italia Marco Materazzi. Penyebabnya adalah omongan Materazzi. 2007, Materazzi mengaku setelah ia menarik kaos Zidane, pemain Perancis itu menawarkan trikotnya setelah pertandingan. Tapi Materazzi mengatakan, "Saya lebih memilih saudara perempuan kamu, si perempuan murahan."
Foto: John MacDougall/AFP/Getty Images
"Jimmy Jump" Penyusup Lapangan (2010)
Jaume Marquet Cot atau lebih dikenal dengan nama "Jimmy Jump" ditangkap petugas keamanan di Stadion Soccer City sebelum dimulainya pertandingan final antara Belanda dan Spanyol. Pria Spanyol, itu hampir berhasil memasangkan topi di atas piala.
Foto: picture-alliance / Back Page Images
Gigitan Suarez (2014)
Striker Uruguay Luis Suarez kembali berulah dengan menggigit pundak pemain Italia Giorgio Chiellini. Bek Juventus itu sempat menunjukkan bekas gigitan kepada wasit. Namun wasit Rodriguez tetap bergeming dan membiarkan pertandingan dilanjutkan.