Marcos Jr. Janji Pulihkan Ekonomi Tapi Tak Singgung Isu HAM
26 Juli 2022
Dalam pidato pertamanya, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menetapkan kerangka kerja ekonomi-sosial untuk masa jabatan 6 tahun. Namun, masa lalu keluarganya dan dampak pandemi menimbulkan rintangan yang signifikan.
Iklan
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada hari Senin (25/07) menawarkan daftar panjang target pencapaian dalam pidato kenegaraan pertamanya setelah berhasil memenangkan pemilihan umum pada Mei lalu.
Setelah "mewarisi" krisis ekonomi akibat lockdown COVID-19 dan inflasi, presiden baru Filipina itu berjanji akan memangkas kemiskinan dan mengendalikan harga pangan yang melonjak, seraya menambahkan bahwa "negara kita harus menjadi tujuan investasi."
Marcos Jr. menghindari isu-isu kontroversial seperti hak asasi manusia dan korupsi yang merajalela. Tidak seperti pendahulunya, Rodrigo Duterte, dia bicara dengan berpaku pada naskah.
Iklan
Marcos Jr. menjabarkan agenda kebijakan yang ambisius
Marcos Jr. berusaha tetap positif. "Saya tidak bermaksud untuk mengurangi risiko dan tantangan yang kita hadapi di masa yang penuh gejolak dalam sejarah global ini," katanya. "Saya melihat sinar matahari menembus awan gelap ini."
Marcos menyampaikan, Filipina ''akan bertahan'' lewat pemikiran dan ide-ide terbaik.
Kerangka kerja ini adalah target yang sulit dicapai, lantaran inflasi mencapai 6,1% pada Juni lalu, level tertinggi dalam hampir empat tahun. Selain itu, Filipina mengalami periode penguncian yang panjang dan ketat, mengakibatkan ekonomi pada tahun 2020 menuju resesi terburuk sejak Perang Dunia II, sehingga meningkatkan kemiskinan, pengangguran, kelaparan, dan menambah utang negara.
Marcos Jr. mengatakan akan menerapkan kebijakan ekonomi makro dan fiskal jangka menengah yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat antara 6,5% dan 7,5% tahun 2022, meningkat jadi 8% setiap tahun dari 2023 hingga 2028, dan 9% atau mencapai tingkat kemiskinan satu digit pada tahun 2028.
Dia menjanjikan reformasi pajak dan memperluas infrastruktur sambil mengubah sektor pertanian untuk mendorong pertumbuhan dan mengurangi ketergantungan pada impor makanan, menggunakan metode ilmiah.
Marcos Jr. juga bersumpah Filipina akan menjadi "teman bagi semua", tetapi akan tetap independen dalam kebijakan luar negerinya.
Mengacu pada pertikaian bersejarah Manila dengan Beijing di Laut Cina Selatan, Marcos Jr. mengatakan dia "tidak akan mengambil langkah apa pun yang berpotensi mengurangi wilayah bahkan satu inci persegi pun."
Fakta-Fakta Unik Negara Filipina
Filipina terkenal akan kekayaan budaya, bahasa dan alamnya. Sama dengan Indonesia, Filipina merupakan negara kepulauan. Berikut telah DW rangkum, beberapa fakta unik yang perlu kalian ketahui sebelum berkunjung kesana.
Foto: Michael Runkel/robertharding/picture alliance
Negara Kepulauan
Palawan, Cebu, Panglao, Bohol, merupakan beberapa pulau istimewa yang terletak di Filipina. Dari total lebih dari 7.000 pulau, 5.000 di antaranya masih tak memiliki nama. Pesona alam khas setiap pulau menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung dari satu pulau ke pulau lainnya. Dijamin tidak akan membosankan!
Berbelanja merupakan gaya hidup warga Filipina. Terbukti 3 dari 10 pusat perbelanjaan terbesar di dunia berada di Filipina: SM Megamall, SM North EDSA dan SM Mall of Asia. Dengan total seluas 498.000 meter persegi, SM North EDSA telah berhasil mengalahkan luasnya Kota Vatikan.
Taman Nasional Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa yang terletak jauh di bawah Pegunungan St. Paul di pulau Palawan ini merupakan sungai bawah tanah terpanjang di dunia. Sungai yang membentang sepanjang 24 km ini sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Puerto Princesa juga telah diakui oleh Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam.
Foto: Michael Runkel/robertharding/picture alliance
Elang Pemakan Monyet
Burung Nasional Negara Filipina ini dikenal sebagai ‘Elang Pemakan Monyet’, walaupun burung ini tidak benar-benar memakan monyet. Dengan rentang sayap kurang lebih berukuran 2 meter, elang ini memangsa babi, ular dan kelelawar. Elang ini juga merupakan salah satu burung paling langka dan paling kuat di dunia. Membunuh satu ekor burung ini harus siap dipenjara selama 12 tahun.
Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi (IAVCEI) menetapkan Gunung Berapi Taal di Filipina sebagai salah satu dari 16 Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes), yakni gunung berapi dengan sejarah letusan terbesar dan merusak. Setelah 43 tahun tidak aktif, Gunung Taal di Talisay, Batangas tersebut meletus kembali pada tanggal 12 Januari 2020 lalu.
Foto: Dante Dennis Diosina Jr./AA/picture alliance
Primata Terkecil di Dunia
Tarsius merupakan salah satu primata terkecil di dunia, yang hanya dapat ditemukan di pulau-pulau Filipina. Makhluk kecil ini berhasil menjadi daya tarik para wisatawan. Terdapat 13 spesies tarsius, dengan panjang hanya 9 hingga 16 cm dan ciri khas mata bulat mereka yang sangat besar. Jadi tidak heran kalau banyak orang menganggap hewan ini lucu dan menggemaskan.
Foto: Dennis M. Sabangan/dpa/picture alliance
Hidangan Penutup ‘Halo-Halo’
Halo-Halo bukanlah sebuah sapaan melainkan paduan segar es serut, susu, potongan kelapa, kacang merah, nasi pinipig, gulaman, dan mutiara, yang merupakan hidangan penutup khas Filipina. Sebagai pelengkap, satu sendok es krim dan sepotong kue puding membuat suguhan manis ini terlihat menyegarkan. Halo-Halo dapat kalian temukan di seluruh pelosok Filipina. (kp/pkp)
Foto: Mark R. Cristino/dpa/picture alliance
7 foto1 | 7
Kritik terhadap Marcos Jr. tetap ada
Sebagai putra seorang diktator yang digulingkan, Marcos Jr. dibayangi oleh sejarah dan hambatan ekonomi yang menakutkan. Pelantikannya bulan lalu menandai kembalinya dinasti politik Marcos, yang digulingkan setelah pemberontakan rakyat pada 1986.
Pidatonya pada hari Senin (25/07) "tidak mencerminkan kejelasan, arah, dan visi," kata kelompok sayap kiri Akbayan kepada Associated Press, seraya menambahkan bahwa Marcos Jr. menawarkan sesuatu yang "tidak baru, berani, atau luar biasa" untuk menghadapi berbagai krisis di negara itu.
Sekitar 5.000 pengunjuk rasa mengibarkan bendera dan berbaris saat Marcos Jr. berpidato. Mereka mengeluarkan berbagai tuntutan, mulai dari bantuan pemerintah, subsidi bahan bakar, hingga keadilan bagi korban hak asasi manusia di bawah kepemimpinan ayah Marcos Jr. dahulu.