1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Marinir Yang Ditahan Iran Kembali ke Inggris

5 April 2007

Iran akhirnya memulangkan anggota marinir dan pelaut Inggris yang ditahan Garda Revolusi.

Anggota marinir Inggris tiba di bandara Heathrow, London
Anggota marinir Inggris tiba di bandara Heathrow, LondonFoto: AP

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyebut pembebasan itu sebagai hadiah. Harian Spanyol El Pais menulis:

“Iran menyebut pembebasan serdadu Inggris itu sebagai tanda niat baik dan sebagai hadiah kepada rakyat Inggris. Teheran mengakhiri krisis ini dengan sebuah adegan teater propaganda, tapi tidak melontarkan tuduhan baru terhadap London, dan juga tidak menuntut permintaan maaf lagi. Rejim Iran malah mengisyaratkan, bisa mengubah sikapnya terhadap Amerika Serikat, jika Presiden George W Bush mengubah perlakuannya terhadap Iran. Krisis antara Teheran dan London sangat krusial, karena ada bahaya seluruh situasi di Timur Tengah makin tidak stabil. Untungnya, kedua pihak memilih penyelesaian lewat jalan perundingan.”

Harian Italia La Reppublica berkomentar:

“Krisis para pelaut berakhir dengan jabat tangan antara Presiden Iran dan anggota marinir Inggris yang ditahan. Pembebasan mereka ditayangkan secara langsung di televisi. Sebuah kampanye media yang menguntungkan bagi Ahmadinejad. Mimik dan kata-katanya, ini bisa membantu mencitrakan Presiden Iran sebagai seorang yang berpikir panjang dan pada saat yang sama konsisten dengan prinsip-prinsipnya. Pada kenyataannya, krisis kecil yang menyibukkan banyak pemerintahan dunia ini jauh lebih kompleks daripada kesan pandangan pertama.”

Harian Inggris Daily Telegraph berkomentar:

“Presiden Iran di Barat memang dikecam karena seruannya untuk menghancurkan Israel dan program atomnya dengan mengabaikan PBB. Namun hari Rabu ia menampilkan diri sebagai tokoh yang secara moral masih lebih tinggi dari pemerintah Inggris. Ini memberi gambaran suram tentang hubungan Barat dengan Teheran di bulan-bulan mendatang, sehubungan dengan berbagai masalah yang rumit. Yaitu penolakan untuk menghentikan program pengayaan uranium, campur tangan di Irak dan dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris.“

Harian Belanda De Volkskrant menulis:

„Pada hari-hari mendatang tentu akan terungkap berbagai hal seputar penahanan warga Inggris, dan bagaimana selanjutnya kontak antara Teheran dan London. Tapi tampak jelas, kasus ini tidak bisa dilihat terpisah dari kasus penculikan seorang diplomat Iran dan penangkapan lima pejuang Iran di Irak. Hari Selasa diketahui, diplomat tersebut dibebaskan, dan seorang konsul Iran diijinkan menemui para pejuang Iran. Bisa diduga, bagi Iran kasus ini tidak berkaitan dengan integritas teritorialnya atau dengan permintaan maaf maupun unjuk kekuatan, melainkan untuk pertukaran tahanan. Setelah hari-hari raya Islam, kubu yang realistis di Iran tampaknya mulai menang pengaruh. Teheran kelihatannya paham, bahwa tidak ada lagi yang bisa didapat dari pemerintahan Blair, dan perpanjangan konflik ini hanya akan merugikan Iran.“

Harian Swiss Tages Anzeiger berkomentar:

„Kubu pragmatis di Teheran tampaknya menyimpulkan, tidak akan mudah memperpanjang skandal penyanderaan, di samping sengketa atom dan sanksi PBB, tanpa membangkitkan kekesalan masyarakatnya sendiri. Yang memudahkan bagi Teheran adalah, bahwa London menyikapi penangkapan warganya dengan tenang dan bijaksana, tanpa gertakan-gertakan sebagaimana yang diinginkan sebagian kalangan neo-konservatif di Washington.“