Facebook berencana tingkatkan keamanan lewat perlindungan data pengguna atau enkripsi. Hal ini diyakini justru mempersulit kerja penegak hukum melacak pelaku kriminal dan kelompok ekstremis.
Iklan
Direktur eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan akan meningkatkan kemanan fitur privasi pada jejaring sosial Facebook, Rabu (6/3) kemarin. Kebijakan ini muncul setelah Facebook belakangan menjadi sorotan terkait caranya melindungi data pengguna dan maraknya penyebaran berita palsu di jejaring sosial ini.
Facebook adalah salah satu perusahaan terbesar yang memiliki aplikasi berkirim pesan pribadi, seperti WhatsApp, Facebook Messenger dan Instagram. Masing-masing dari aplikasi tersebut memiliki lebih dari satu miliar pengguna, namun hanya Whatsapp aplikasi satu-satunya yang paling aman.
Dalam postingan di laman Facebooknya, Zuckerberg mengumumkan, "masa depan komunikasi akan berfokus pada pelayanan perlindungan data, sehingga orang akan lebih percaya diri dan merasa aman untuk bersuara, sebab pesan dan konten tidak akan lagi tersimpan selamanya”.
Perusahaan Yang Tinggalkan Facebook Setelah Skandal Data Pribadi
Beberapa perusahaan besar menyatakan mereka meninggalkan Facebook atau untuk sementara berhenti menggunakan media sosial ini. Tapi Facebook mengatakan, tidak banyak perusahaan yang ikut aksi #deletefacebook.
Foto: Getty Images/J. Kempin
Playboy Enterprises
Playboy Enterprises mengatakan telah menutup laman Facebook-nya saat skandal seputar media sosial itu berkembang. Playboy mengatakan, skandal privasi ini adalah insiden terakhir setelah lama mengalami kesulitan memposting ke situs tersebut karena aturan ketat Facebook. Sekitar 25 juta orang sebelumnya berinteraksi dengan halaman Facebook Playboy.
Foto: Getty Images/J. Kempin
SpaceX dan Tesla
Elon Musk, miliarder di belakang produsen mobil listrik Tesla dan program roket SpaceX, menulis di Twitter bahwa dia akan menghapus akun Facebook kedua perusahaannya. Keputusan itu tampaknya spontan setelah Musk menulis dia "tidak menyadari" bahwa SpaceX punya akun Facebook. Akun kedua perusahaan masing-masing memiliki sekitar 2,6 juta pengikut sebelum dihapus.
Foto: Reuters/T. Baur
Mozilla
Perusahaan di balik browser populer Firefox mengatakan dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu "mengusahakan jeda" iklan Facebook-nya. Namun dikatakan, mereka tidak akan menghapus akun Facebook-nya, tetapi berhenti memposting pembaruan rutin pada akun. "Jika Facebook mengambil tindakan yang lebih tegas dalam cara berbagi data pelanggan... kami akan mempertimbangkan (langkah itu) kembali," katanya.
Foto: LEON NEAL/AFP/Getty Images
Sonos
Perusahaan AS yang khusus membuat sound system ini mengatakan, mereka menarik iklan-iklannya dari Facebook dan platform media sosial lainnya termasuk Instagram. Sonos mengatakan, apa yang terjadi akhir-akhir ini "membangkitkan tanda tanya", apakah Facebook serius ingin menjaga kerahasiaan data-data pribadi. Tapi Sonos tidak menghapus akun Facebooknya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Sonos
Commerzbank
Salah satu bank terbesar Jerman, Commerzbank, menyatakan akan memberhentikan untuk sementara iklan di Facebook. Direktur Utama Commerzbank mengatakan kepada harian ekonomi Jerman Handelsblatt: Kami jeda dulu dari iklan di Facebook. Perlindungan data dan mempertahankan citra perusahaan sangat penting bagi kami." Commerzbank akan menanti perkembangan lebih jauh untuk menentukan langklah selanjutnya.
Foto: Daniel Roland/AFP/Getty Images
Dr. Oetker
Perusahaan makanan Jerman Dr. Oetker menyerahkan keputusan kepada pengikutnya di Twitter. "Kami akan menghapus halaman Facebook kami jika didukung 1.000 retweet," tulis perusahaan itu si Twitter, 21 Maret lalu. Hari itu juga akun Facebooknya di-nonaktif-kan. Namun hari berikutnya akun Facebook Dr. Oetker aktif lagi. Di Twitter mereka menulis, "tidak mungkin" melakukan promosi tanpa Facebook.
Foto: Dr. Oetker
Tanggapan dari Facebook
Mengenai mundurnya beberapa perusahaan dari Facebook, perusahaan media sosial itu mengatakan: "Sebagian besar perusahaan yang kami ajak bicara minggu ini senang dengan langkah-langkah yang telah kami canangkan untuk lebih melindungi data pribadi, dan mereka percaya bahwa kami akan menanggapi tantangan ini dengan baik dan menjadi mitra yang lebih baik." (Alexander Pearson/hp/yf)
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Camus
7 foto1 | 7
Facebook berencana untuk memperkuat pelayanan end-to end encryption pada layanan berkirim pesannya. Zuckerberg menegaskan bahwa hal ini akan mencegah pihak ketiga bahkan Facebook sendiri untuk melihat apa yang dibagikan oleh pihak pertama dan kedua.
Zuckerberg juga telah mengantisipasi keraguan masyarakat akan rencananya ini sebab selama ini Facebook dikenal tidak memiliki pelayanan perlindaungan data pengguna yang kuat. Dia menambahkan, "perusahaan kami telah secara berkala menunjukkan peningkatan pelayanan seperti yang orang inginkan”.
Layanan utama Facebook seperti newsfeed, layanan untuk grup, serta Instagram tidak akan mengikuti perubahan ini. Dalam wawancaranya dengan The Associated Press, Zuckerberg sampaikan harapannya, "Saya tidak berharap akan lebih banyak alat komunikasi publik yang hilang. Dari semua indikasi menunjukkan bahwa Facebook dan Instagram justru akan semakin meningkat dan penting”.
Meski demikian, melalui pengumuman tersebut terlihat kecemasannya akan masa depan internet. Dia menambahkan, "platform komunikasi yang berfokus pada perlindungan privasi akan jauh lebih penting dari pada platform terbuka seperti saat ini".
"Privasi memberikan orang kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan terkoneksi lebih mudah dengan sesama, yang mana itu adalah alasan kami membuat media sosial”.
Inilah Pemimpin Dunia dengan 'Follower' Terbanyak di Facebook
Dengan 'follower' lebih dari 40 juta orang,PM India, Narendra Modi adalah pemimpin negara dengan pengikut Facebook terbanyak. Peringkat kedua ditempati Presiden AS Donald Trump. Siapa lagi yang populer di Facebook?
Foto: picture alliance/dpa/T.Maury
PM India Narendra Modi
Menurut hasil studi perusahaan PR Burson-Marsteller, PM Modi memiliki lebih dari 40 juta follower pada laman pribadinya. Ini mungkin hal yang tidak aneh, mengingat India memiliki lebih dari 1,2 milyar penduduk. Tapi CEO Facebook Zuckerberg tetapi menganggapnya sebagai contoh bagaimana media sosial membantu untuk mendekatkan pemerintah dengan warga.
Foto: Getty Images/K.Frayer
Presiden AS Donald Trump
Trump memiliki sekitar 20 juta follower pada laman pribadinya. Akun Twitter-nya lebih populer lagi dengan 25 juta pengikut. Studi Burson-Marsteller menganalisa aktivitas 590 laman Facebook kepala pemerintahan dan menteri luar negeri selama tahun 2016 menggunakan data agregat dari Crowdtangle Facebook.
Foto: Getty Images/AFP/N. Kamm
Ratu Rania dari Yordania
Ratu Rania, istri Raja Abdullah II, memiliki lebih dari 10 juta follower. Ini lebih banyak dari populasi keseluruhan Yordania. Ratu yang sangat populer ini menampilkan imej kebaratan perempuan Muslim Arab yang menarik bagi media barat,
Foto: picture alliance/dpa/Balkis Press
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Erdogan memiliki 9 juta follower. Tahun lalu ia adalah pemimpin dunia dengan follower terbanyak ketiga di Facebook. Setelah mantan presiden AS Barack Obama dan Modi.
Foto: Reuters/T. Schmuelgen
Presiden Mesir Abdel el-Sissi
Laman Facebook Presiden el-Sissi followernya mencapai 7 juta. Laporan studi berfokus pada seberapa sering ada postingan dan berapa banyak "interaksi total" (suka, komentari, dan bagikan) pada setiap posting.
Foto: Getty Images/AFP/M. El-Shahed
PM Kamboja Hun Sen
Studi juga menganalisa interaksi media sosial para pemimpin dunia dengan orang lain. Menurut laporan studi, akun Facebook PM Kamboja Hun Sen menggalang lebih dari 58 juta interaksi, dan menempatkannya di posisi ketiga setelah Modi.
Foto: Getty Images/AFP/T.C.Sothy
Obama Tetap Terpopuler
Walau tidak lagi menjadi pemimpin negara di tahun 2017, akun Facebook mantan Presiden AS Barack Obama masih memiliki 54 juga follower - hampir setara dengan jumlah keseluruhan follower semua pemimpin dunia saat ini.
Foto: picture alliance/dpa/T.Maury
7 foto1 | 7
Kekurangan dari Peningkatan Enkripsi
Pengamat kebijakan dan kritikus media sosial telah mendesak Facebook untuk menelusuri konten-konten berbahaya yang tersebar. Namun sayangnya, enkripsi justru akan mempersulit penelusuran konten-konten bermasalah ini.
Pihak penegak hukum juga melihat peningkatan perlindungan pengguna akan menggangu kerja mereka untuk mengakses pelaku kejahatan online, seperti pelaku kriminal dan kaum ekstremis.
"Enkripsi adalah alat yang sangat ampuh untuk melindungi privasi, termasuk melindungi privasi orang untuk berbuat jahat”, kata Zuckerberg.
"Kami menyepakati keputusan ini sebab kita tidak akan menemukan potensi bahaya yang kita lakukan hari ini jika sistem layanan keamanan kami bisa melihat pesan-pesan tersebut” tambahnya menanggapi isu kontradisi antara peningkatan kemanan data pengguna dan upaya penegakan hukum.
Peningkatan perlindungan data pengguna juga dianggap dapat menggangu jalannya bisnis Facebook sebab perusahaan ini bergantung pada penjualan iklan di laman penggunanya.
Kepada AP, Zuckerberg menambahkan bahwa ia tidak berfokus pada dampak yang akan ditimbulkan untuk keuntungan perusahaan dari kebijakan ini. "Kita lihat nanti saja bagaimana kebijakan ini berimbas ke bisnis perusahaan. Tetapi jika kami melakukan pekerjaan yang baik untuk melayani yang orang butuhkan, maka akan selalu ada kesempatan untuk tetap untung”.
ga/na (Reuters, AP)
Untuk Apa Orang Gunakan Media Sosial?
Anda punya akun Facebook, Instagram, atau Twitter? Apa yang terutama Anda lakukan di media sosial? Institut peneliti pasar di Australia mengadakan riset bertema: untuk apa media sosial paling sering digunakan orang.
Foto: picture alliance/AP Photo/L.Sladky
Nomor 5: Memutus Hubungan
Dari 800 orang yang menjawab pertanyaan, 39% mengatakan, akan memutuskan hubungan secara "online". Memutus hubungan bukan hanya hubungan dengan pacar melainkan juga dengan "teman" di Facebook, yang akibat satu dan lain hal tidak disukai lagi.
Foto: Screenshot Facebook
Nomor 4: Membagi Foto Makanan
40% dari 800 orang yang ikut studi mengatakan kerap merasa ingin membuat foto makanan yang akan dimakan, dan menempatkannya di akun sosial media.
Foto: Astrid&Gastón
Nomor 3: Menempatkan Selfie
Membuat selfi rupanya disukai baik tua maupun muda, dan orang biasa maupun selebriti. Selain dinikmati sebagai foto biasa, foto-foto juga "di-share" di media sosial. Riset menunjukkan 45% menggunakan media sosial untuk membagikan foto dirinya sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Hase
Nomor 2: Membagi "Posting" Orang Lain
Aktivitas ini menduduki posisi kedua dalam rangkaian hal yang paling sering dilakukan orang di media sosial. Yang dibagi bisa foto-foto dari teman atau media. Tetapi juga artikel berita, dan video. Pada dasarnya orang membagi apa yang ingin ditunjukkan kepada "teman" di media sosial. 46% peserta riset menganggap ini alasan utama untuk menggunakan media sosial.
Nomor 1: Menonton Video
61% orang gunakan riset untuk melihat video yang dibuat pengguna media sosial lainnya. Misalnya video kesibukan anjing peliharaan, atau juga parodi musik. Foto: "Despacito" yang dinyanyikan Luis Fonsi dan Daddy Yankee. Menurut Universal Music Latin Entertainment Juli 2017 video resmi lagu ini ditonton 4,6 milyar kali setelah dirilis. Parodi lagu ini banyak tersebar di media sosial. Penulis: ml/hp