Ia adalah salah satu diplomat paling berpengalaman di kancah internasional. Apa yang ia kerjakan selama ini membuatnya lebih dari sekedar pantas untuk disebut sebagai salah seorang yang pernah menerima Nobel Perdamaian.
Iklan
Martti Ahtisaari memang tidak banyak menjadi pemberitaan belakangan ini. Tapi, apa yang ia telah kerjakan membuatnya lebih dari sekedar pantas untuk menjadi tokoh yang pernah dianugrahi Nobel Perdamaian. Ia dikenal dunia sebagai salah satu diplomat paling berpengalaman di kancah internasional. Misi penengahannya di wilayah politik yang penuh ranjau selama tiga dekade telah membawa banyak konflik genting mendekati perdamaian.
Warga Aceh juga dunia mungkin tidak akan melupakan jasa mediasinya dalam konflik di Aceh. Sekarang hanya sedikit orang yang mengingat konflik berdarah selama tiga dasawarsa yang menelan korban nyawa belasan ribu itu. Konflik yang - syukurlah - tinggal sejarah, dan itu terutama jasa Ahtisaari.
Walaupun konflik tersebut kian dilupakan, tetap ada gunanya untuk sekali lagi menoleh ke belakang, karena Aceh menunjukkan potensi konflik yang tersedia di seluruh dunia. Sengketa menyangkut sumber daya alam, ketegangan etnis, fundamentalisme relijius, masalah lingkungan. Perpaduan berbahaya yang dengan pasokan amunisi memadai juga bisa meledak di wilayah politik lainnya.
Aceh juga didatangi Tsunami yang berdampak parah di sepanjang pantai provinsi itu. Menggunakan krisis tersebut sebagai peluang, adalah seni tertinggi diplomasi. Dari puing-puing bencana alam didirikan sebuah Aceh yang baru, provinsi yang rukun dan damai di Indonesia yang beragam suku bangsanya.
Aceh adalah salah satu persinggahan - mungkin yang terpenting - dalam perjalanan sang warga dunia dan pecinta damai, Martti Ahtisaari. Masih ada persinggahan lain dan tidak semua berakhir dengan kepuasan semua pihak, seperti di Aceh.
Tsunami Aceh Dulu dan Sekarang
Aceh adalah kawasan yang terparah diterjang tsunami 2004. Masyarakat internasional langsung menyalurkan bantuan. Bagaimana kemajuan pembangunan di sana? Bandingkan foto dulu dan sekarang.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Paling parah
Provinsi Aceh di utara Pulau Sumatra adalah kawasan terparah yang dilanda tsunami. Sedikitnya 130.000 orang tewas di kawasan ini saja. Gambar ini diambil 8 Januari 2005 di Banda Aceh, dua minggu setelah amukan tsunami.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Rekonstruksi
Sepuluh tahun kemudian, Banda Aceh bangkit kembali. Jalan-jalan, jembatan, pelabuhan sudah dibangun lagi. Bank Dunia menyebut Aceh sebagai "upaya pembangunan kembali yang paling berhasil". Gambar ibukota provinsi Aceh ini dbuat Desember 2014.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Pengungsi
Setelah diguncang gempa berkekuatan 9,1 skala Richter dan diterjang gelombang raksasa yang tingginya lebih sepuluh meter, banyak penduduk Aceh jadi pengungsi. Di seluruh Asia Tenggara, 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Gambar ini menunjukkan penduduk yang melihat puing-puing rumahnya beberapa hari setelah bencana tsunami.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Dibangun kembali
Bencana tsunami Natal 2004 mengundang perhatian besar warga dunia yang ramai-ramai memberikan bantuan. Banyak bangunan yang akhirnya diperbaiki, banyak kawasan yang berhasil dibangun kembali. Gambar ini dibuat Desember 2014 di Lampulo, Banda Aceh. "Kapal di atas rumah" jadi peringatan tentang peristiwa mengerikan itu.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Kehancuran di sekitar Masjid
Gelombang raksasa yang melanda Aceh menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan mengakibatkan kerusakan parah. Gambar ini dibuat Januari 2005 dan menunjukkan kawasan Lampuuk di Banda Aceh yang hancur, kecuali Masjid yang bertahan dari terjangan air.
Foto: AFP/Getty Images/Joel Sagget
Sepuluh tahun kemudian
Masjid di Lampuuk dipugar dan kawasan sekitarnya dibenahi. Rumah-rumah penduduk dibangun kembali di sekitar Masjid. Gambar ini diambil sepuluh tahun setelah kehancuran akibat tsunami.
Foto: AFP/Getty Images/Chaideer Mahyuddin
Gempa bumi hebat
Sebelum tsunami muncul, gempa hebat mengguncang kawasan utara Sumatra, 26 Desember 2004. Gempa itu memicu munculnya gelombang raksasa yang mencapai sedikitnya 11 negara, termasuk Australia dan Tanzania. Gambar ini menunjukkan kerusakan di Banda Aceh.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Dibangun lebih baik setelah perdamaian
Bantuan internasional yang berdatangan ke Aceh membuka peluang bagi masyarakat membangun kembali kawasannya dengan lebih baik. Tahun 2005, perundingan antara pemerintah Indonesia dan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menghasilkan kesepakatan damai, setelah ada mediasi dari Eropa.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Pemandangan mengerikan
Jurnalis AS Kira Kay menuliskan pengalamannya ketika tiba di Banda Aceh setelah tsunami: "Mayat-mayat bergelimpangan, terkubur di bawah reruntuhan. Lalu mayat-mayat itu diangkut dengan truk ke lokasi penguburan massal. Bau mayat menyengat". Gambar ini menunjukkan suasana Masjid Raya di Banda Aceh setelah tsunami.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Masjid Raya
Suasana Masjid Raya sekarang. Aceh kini menikmati status sebagai daerah otonomi khusus, dengan wewenang luas melakukan pemerintahan sendiri. Berdasarkan kewenangan itu, Aceh kini menyebut dirinya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan memberlakukan Syariat Islam.