Akibat pertikaian di tempat penampungan di Berlin, seorang pengungsi berusia 29 tahun ditembak polisi dan meninggal akibat cederanya. Ini hanya salah satu insiden yang terjadi di tempat penampungan pengungsi di Jerman
Iklan
Pria berusia 29 tahun itu ditembak polisi karena menyerang pria lain, 27 tahun, dengan pisau. Awal perkaranya sebenarnya, menurut kesaksian sejumlah saksi, pria berusia 27 tahun itu melakukan pelecehan seksual terhadap putri pria yang ditembak polisi. Karena tuduhan itulah, polisi diminta datang ke tempat penampungan tersebut Selasa malam.
Setelah polisi memborgol pria berusia 27 tahun itu, ayah dari anak yang jadi korban berusaha menyerang dengan pisau. Oleh sebab itu ia ditembak polisi. Demikian pernyataan juru bicara kepolisian di Berlin. Akibat luka tembakan, pria yang ditembak meninggal beberapa jam setelah insiden. Itu bukan insiden satu-satunya yang terjadi di tempat penampungan pengungsi di Jerman.
Pengungsi anak berjumlah besar
Menurut pemerintah, saat ini lebih dari 300.000 pengungsi di Jerman berusia di bawah 18 tahun. Sementara lebih dari 100.000 di bawah usia enam tahun. 46.153 adalah anak-anak di bawah dua tahun, dan 55.505 anak berusia antara tiga dan lima tahun.
Sebagian besar pengungsi yang berusia di bawah 18 tinggal di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Menurut pemerintah Jerman, mereka terutama dari Suriah, Afghanistan dan Irak. Dan jumlah itu masih di luar para pencari suaka di bawah 18 tahun yang datang sendirian tanpa keluarga.
Sementara itu, keamanan anak kecil dan pengungsi lain di bawah 18 tahun sulit dijamin. Baru Agustus lalu terungkap, hampir 9.000 pengungsi anak hilang di Jerman. Bulan April lalu jumlahnya baru 6.000.
Jerman Dihantam Telak Krisis Pengungsi
Jerman terpaksa minta bantuan Turki untuk cari solusi krisis pengungsi. Kanselir Merkel janjikan kepada Presiden Erdogan dukungan untuk perundingan anggota Uni Eropa. Jerman kini dihantam telak dampak krisis pengungsi.
Foto: Getty Images/AFP/E. Barukcic
Turki Aktor Utama Cegah Arus Pengungsi
Kanselir Merkel mula-mula bertemu PM Ahmet Davutoglu untuk diskusikan langkah mengerem "eksodus" terbesar dalam sejarah pengungsi dari Suriah dan Irak ke Eropa lewat Turki. Sebagai imbalannya Uni Eropa menjanjikan bantuan 3 milyar Euro. Turki diminta tampung 2 juta lagi pengungsi. Saat ini di Turki sudah ditampung 1.8 juta pengungsi dari kawasan konflik Suriah dan Irak.
Foto: Getty Images/AFP/B. Kilic
Turki Diatas Angin Jerman Merunduk
Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya tokoh utama penentang permohonan keanggotaan Turki dalam Uni Eropa. Tapi krisis pengungsi di Eropa yang terutama jadi beban Jerman, memaksanya untuk "sowan" kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Yildiz Palace, Istanbul, Turkey. Merkel antara lain menjanjikan dukungan bagi dibukanya lagi perundingan keanggotaan Turki dalam Uni Eropa.
Foto: Getty Images/G. Bergmann/Bundesregierung
Pegida Mendapat Angin
Akibat kekecewaan warga atas politik pengungsi yang dijalankan pemerintahan Merkel, kelompok anti orang asing dan anti Islam Pegida seolah mendapat angin. Aksi demonstrasi Pegida semakin banyak didukung oleh warga biasa. Mereke menuding Merkel melakukan "pengkhianatan" dan tidak mendengar kecemasan warga.
Foto: DW/R. Fuchs
Picu Penusukan Tokoh Politik
Seorang warga yang kecewa, melakukan aksi penusukan membabi buta terhadap kandidat walikota Köln, Henriette Reker. Pelaku yang punya sejarah terlibat gerakan ekstrim kanan mengatakan, ia menolong banyak orang dengan aksi brutalnya itu. Reker adalah kepala bagian sosial masalah penampungan pengungsi kota Köln. Reker yang luka parah, terpilih sebagai walikota dalam pemilu lokal di Köln (18/10).
Foto: picture-alliance/dpa/M. Skolimowska
Pengungsi Terus Membanjir
Tanpa terpengaruh ricuh politik dalam negeri di Jerman, ratusan ribu pengungsi terus berusaha memasuki Eropa, dengan tujuan utama Jerman atau Austria. Negara-negara Transit seperti Hongaria, Slovenia, Serbia dan Kroasia kewalahan dan terpaksa mengerahkan tentara untuk mengawasi dan memasang pagar kawat berduri. Jerman dan Austria juga terapkan kontrol ketat pendatang.
Foto: Getty Images/AFP/E. Barukcic
5 foto1 | 5
Status pengungsi
Langkah yang diambil pemerintah Jerman dalam menghadapi pengungsi anak atau yang masih sangat muda kerap dikritik. Antara lain oleh oposisi. Dikatakan, dalam tanya-jawab antara pengungsi yang datang sekeluarga dan petugas berwenang, kerap tidak ada psikolog yang mendampingi. Jawaban yang diperoleh akhirnya jadi tidak akurat, karena orang tua kadang tidak mau menceritakan kejadian buruk di depan anak. Atau anak-anak terpaksa mendengarkan berbagai hal mengerikan yang dipaparkan orang tua mereka.
Di samping penanganan pengungsi anak yang sulit, juga masih diadakan penyesuaian soal, status mana layak diberikan kepada siapa. Sebagian besar pengungsi tentu mau memperoleh status pengungsi. Namun kadang seseorang hanya memperoleh status dilindungi. Bersamaan dengan status itu, seorang pengungsi hanya mendapat ijin tinggal di Jerman selama setahun. Sementara jika mendapat status pengungsi, mereka dapat ijin tinggal sampai tiga tahun.
ml/as (dpa, kna)
Pemeran Utama bagi Solusi Krisis Pengungsi
Krisis pengungsi di Eropa kini capai titik tergawat. Jerman dengan politik Pintu Terbuka dipuji sekaligus dikritik picu arus migran tak terkendali. Inilah aktor utama yang bisa jadi solusi krisis pengungsi Eropa.
Foto: DW/D. Cupolo
Angela Merkel, Jerman
Kanselir Jerman, Angela Merkel dipuji sekaligus dikritik tajam dalam krisis pengungsi. Kini arus pengungsi ke Jerman memang turun. Tapi itu bukan hasil politik Merkel, melainkan karena 10 negara lain sudah menutup pintu perbatasannya. Politik pintu terbuka Merkel dinilai bisa runtuhkan Uni Eropa, jika dalam waktu dekat tidak bisa tercapai kesepakatan politik bersama Eropa.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Jean-Claude Jüncker, Uni Eropa
Presiden Komisi Eropa yang juga PM Luxemburg, Jean-Claude Jüncker menjadi sasaran kritik anggota Uni Eropa, karena ragu dan tidak tegas menangani krisis pengungsi. Informasi gelombang pengungsi yang siap masuk Eropa sudah diberikan dinas rahasia awal tahun silam. Tapi Uni Eropa tidak bertindak tepat dan biarkan krisis berlarut. Kini Jüncker harus mainkan peran kunci dalam KTT pengungsi.
Foto: Reuters/V. Kessler
Werner Faynmann, Austria
Kanselir Austria Werner Faymann adalah tokoh utama yang mengritik tajam kebijakan pintu terbuka Jerman yang sebelummya tidak dikonsultasikan matang dengan negara tetangga. Austria kewalahan terima serbuan pengungsi yang ingin masuk Jerman. Faynmann menggelar konferensi dengan 10 negara Balkan dan negara lain di rute pengungsi serta memaksa untuk penetapan batasan maksimal kuota pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Punz
Alexis Tsipras, Yunani
Realita bahwa Yunani jadi korban utama kebijakan Jerman tak bisa ditutupi. Jutaan pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara lainnya terus mengalir ke Yunani via Laut Tengah. PM Yunani Tsipras mengeluh, negaranya yang masih dirundung krisis berat, tanggung beban tak adil dalam krisis ini dan makin kewalahan tangani pengungsi. Yunani kini kirim balik sebagian pengungsi ke Turki.
Foto: Reuters/A.Konstantinidis
Ahmet Davutoglu, Turki
PM Turki Ahmet Davutoglu adalah tokoh utama lainnya dalam solusi krisis pengungsi. Uni Eropa sudah tegaskan, kerjasama dengan Turki adalah tema sentral. Tapi taruhannya amat tinggi. Turki dnjanjikan kompensasi 3 milyar Euro. Presiden Turki, Erdogan yang lebih berkuasa dibanding Davutoglu lecehkan janji bantuan Uni Eropa terlalu kecil. Ia juga ancam kirim gelombang tsunami pengungsi ke Eropa.