Melakukan bisnis di Ukraina selama perang tidak terpikirkan oleh sebagian besar perusahaan. Tapi ada juga yang melihat peluang dengan memperhitungkan risikonya. Mereka mendapat dukungan dari pemerintah Jerman.
Iklan
Ukraina telah berperang sejak Februari 2022 melawan agresi Rusia tanpa jelas, kapan perang akan berakhir. Tetapi pada saat yang sama, minat perusahaan-perusahaan Jerman untuk berinvestasi di Ukraina meningkat. Semakin banyak perusahaan Jerman yang tertarik dengan prospek besar, justru karena dampak perang yang sangat besar.
Pemerintah Ukraina memperkirakan negara itu membutuhkan dana Us$750 miliar sampai tahun 2032 untuk pembangunan kembali. Beberapa ahli memperkirakan, biaya rekonstruksi Ukraina bahkan jauh lebih besar, sekitar US$1 triliun. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berjanji bahwa mereka yang berinvestasi saat ini akan memperoleh "keuntungan yang baik setelah perang.”
Pada konferensi ekonomi Jerman-Ukraina baru-baru ini di Berlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan dukungan pemerintahnya terhadap perusahaan-perusahaan Jerman yang bersedia beraktivitas di Ukraina. "Mereka yang berinvestasi di Ukraina saat ini, berarti berinvestasi di negara anggota UE di masa depan, yang akan menjadi bagian dari komunitas hukum dan pasar internal kami,” katanya kepada peserta konferensi.
Jerman akan memberikan jaminan investasi
Jerman bersedia menawarkan jaminan investasi dan ekspor untuk meminimalkan risiko bagi perusahaan. Bahkan kerusakan akibat pertempuran juga akan ditanggung. Sebelum perang berakhir, Berlin telah mengeluarkan empat belas jaminan investasi dengan nilai total €280 juta.
Iklan
Secara keseluruhan, ada 30 proposal proyek yang sedang dievaluasi, dan 70 ide proyek lainnya sedang dibahas, kata Christian Bruch, wakil ketua Komisi Bisnis Timur Asosiasi Ekonomi Jerman. Dia mengatakan kepada DW, yang masih diperlukan adalah asuransi untuk transportasi melalui Kawasan Ukraina.
Sebelum perang, ada sekitar 2.000 perusahaan Jerman melakukan bisnis dengan dan di Ukraina, dan sebagian besar masih tetap melanjutkan bisnisnya. Kanselir Olaf Scholz memuji peluang untuk melakukan bisnis "tidak hanya di sektor energi, seperti hidrogen, tetapi juga di industri pasokan, pertanian, sektor teknologi informasi (TI) dan pengolahan bahan baku penting."
Salah satu perusahaan besar yang masuk ke Ukraina adalah raksasa kimia Bayer, yang memproduksi benih di Ukraina. Oliver Gierlichs, Direktur Bayer Ukraina mengatakan, rekonstruksi Ukraina saat ini "telah dimulai."
Bayer berencana memperluas anak perusahaannya dengan investasi senilai €60 juta. "Ini bukan keputusan politik, bukan hadiah untuk Ukraina, tapi murni keputusan ekonomi, karena kami melihat peluang besar di bidang pertanian. Untuk pasar ekspor dan juga secara lokal, Ukraina akan tetap menjadi lumbung pangan Eropa,” kata Oliver Gierlichs kepada DW. Dia mengatakan, Bayer beroperasi di wilayah "yang risiko perangnya relatif rendah.”
"Tentu saja hal ini sudah kami perhitungkan. Tidak ada nol risiko, tapi dari sudut pandang kami, risikonya bisa dikendalikan,” ujarnya.
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)
Foto: Kenzo Tribouillard/AFP
10 foto1 | 10
Perang dan kehancuran bisa menarik investasi
Florian Otto, analis di Control Risks, sebuah konsultan global, mengatakan bahwa risiko di Ukraina harus "dipertimbangkan secara regional.” Di wilayah timur dan tenggara Ukraina yang dilanda konflik, ada "risiko ekstrem” yang memerlukan penanganan berbeda. "Di wilayah-wilayah lain… Perusahaan-perusahaan Ukraina tidak hanya berfungsi, tetapi juga menunjukkan tingkat ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang menakjubkan,” katanya kepada DW.
Selama perang, Rusia menargetkan infrastruktur energi Ukraina dengan menghancurkan pembangkit listrik, jaringan listrik, dan sistem pasokan air. Pemerintah Jerman baru-baru ini menyetujui hibah sebesar hampir €80 juta untuk perbaikan mendesak di sektor-sektor ini.
Namun bisnis yang saat ini paling menguntungkan adalah pasokan senjata dan amunisi untuk tentara Ukraina. Jerman telah menyalurkan €24 miliar untuk bantuan sipil dan militer ke Ukraina, dan sejauh ini, menjadikannya pendukung Ukraina terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Inilah Persenjataan Jerman yang Disuplai untuk Perang Ukraina
Jerman mulanya dikritik mitra NATO, karena dinilai lamban memasok persenjataan berat ke Ukraina. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, persenjataan modern dari Jerman sudah dikirim dan dikerahkan dalam perang di Ukraina.
Foto: Marcus Brandt/dpa/picture alliance
Tank artileri pertahanan udara Gepard
Sedikitnya 30 tank pertahanan udara tipe Gepard dari Jerman sudah ikut bertempur di Ukraina. Dipersenjatai meriam ganda kaliber 35 mm, Gepard mampu menembak sasaran pesawat tempur, helikopter tempur, atau drone hingga ketinggian 3.500 meter. Tank ini juga bisa dikerahkan menyasar tank atau panser di darat.
Foto: Carsten Rehder/dpa/picture alliance
Howitzer - Panzerhaubizte 2000
Panser Howitzer 2000 dari Bundeswehr ini sedikitnya sudah 10 unit dikirim ke medan tempur di Ukraina. Dilengkapi meriam kaliber 155 mm, panser artileri otonom ini mampu menghancurkan sasaran pada jarak hingga 40 km. Panser bisa melaju hingga kecepatan 60 km/jam dan dapat melewati genangan air hingga kedalaman 1,5 meter.
Foto: Michael Kappeler/dpa/picture alliance
Pelontar rudal MARS 2
Sedikitnya tiga unit pelontar rudal multi MARS 2 sudah dikirim ke Ukraina. Bersama dengan sistem artileri jarak menengah itu, juga dikirim ratusan rudalnya yang mampu mencapai sasaran sejarak 80 km. Pelontar mampu menembakkan hingga 12 roket dalam semenit, untuk menyasar terget pada jarak 16 hingga 85 km.
Foto: Sebastian Gollnow/dpa/picture alliance
Sistem artileri pertahanan udara IRIS T SLM
IRIS T SLM mampu menangkal serangan rudal, roket, drone, atau helikopter tempur pada ketinggian hingga 20 km. Satu unit sistem pertahanan udara paling modern yang harganya sekiar 145 juta euro ini sudah dioperasikan di Ukraina. Ironisnya, angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, hingga kini belum punya sistem arhanud ini.
Foto: Joerg Carstensen/picture alliance
Tank pembangun jembatan Biber
Pemerintah di Berlin menjanjikan pengiriman 16 unit tank pembangun jembatan tipe Biber. Enam unit dijanjikan dikirim hingga akhir tahun 2022, sisanya tahun depan. Rentang jembatan hingga 22 m, lebar 4 m, dan hanya dalam hitungan waktu menit. Jembatan mampu menahan bobot hingga 55 ton atau setara satu unit tank Gepard.
Foto: Patrik Stollarz/AFP via Getty Images
MANPADS Stinger
Sistem pertahanan udara portabel Stinger sudah dikirim saat awal pecah perang di Ukraina. Berlin sudah mengirim sedikitnya 500 unit Stinger ke medang perang Ukraina. Senjata ini dipuji sangat efektif menghancurkan sasaran pesawat tempur atau helikopter hingga ketinggian 4.000 m. Roket yang ditembakkan akan mengejar sasaran secara otonom dan biasanya meledakkan tanki bahan bakar pesawat.
Foto: Ingo Wagner/dpa/picture alliance
Senjata penghancur Bunker dan Panser
Jerman sudah mengirimkan ribuan unit senjata portable penghancur bunker dan panser ini sejak awal perang Ukraina. Ditembakan dari pundak serdadu, amunisi bisa menyasar objek diam hingga 400 m atau objek bergerak hingga 300 m. Amunisinya bisa menembus baja pelindung panser setebal 300 mm atau mengancurkan bunker beton bertulang baja setebal 240 mm. (as/ha)
Foto: Sebastian Gollnow/dpa/picture alliance
7 foto1 | 7
Dennis Bürjes, anggota dewan komisaris produsen senjata Flensburger Fahrzeugbau (FFG), kepada DW mengatakan, bisnis dengan Ukraina "sedang berkembang.” Perusahaan yang berlokasi di dekat perbatasan Denmark ini memproduksi kendaraan lapis baja dan mempekerjakan 1.600 orang. FFG sedang dalam proses merampungkan hampir 700 kendaraan lapis baja untuk bantuan ke Ukraina, termasuk tank pembuat jembatan, dan tank insinyur. "Perusahaan kami sudah terlibat dalam pengiriman senjata, ketika secara politis belum ada peluang untuk mengirimkan tank tempur,” kata Dennis Bürjes.
Namun melakukan bisnis dengan dan di Ukraina juga banyak masalahnya. Misalnya, apa yang harus dilakukan produsen mesin jika teknologi yang mereka kirimkan ke Ukraina tidak berfungsi dengan baik atau memerlukan perbaikan? Padahal masih ada peringatan perjalanan untuk Ukraina, sehingga menimbulkan risiko yang tidak dicakup dalam perjanjian asuransi biasa, jika perusahaan mengirim staf ke kawasan perang.
Oleksandr Kamyshin, Menteri Industri Strategis Ukraina, mengambil pendekatan pragmatis dan menyebut konferensi video online sebagai salah satu solusinya. Bantuan teknis juga dapat diberikan melalui internet, katanya pada pertemuan di Berlin, sambil menambahkan: "Perang dan COVID telah mengajarkan kita bagaimana menjadi tangguh."