Produsen perlengkapan olahraga seperti Adidas menghabiskan ratusan juta euro setiap tahun untuk sponsori jersey tim sepak bola. Apakah itu menguntungkan?
Iklan
Sepak bola adalah mesin uang yang sangat besar dan bernilai miliaran dolar. Dimulai dari penjualan jersey. Bagi beberapa perusahaan, menggunakan sepak bola sebagai sarana promosi akan menghasilkan banyak uang. Tujuannya adalah untuk membuat merek Anda lebih dikenal, meningkatkan citra, dan mendapatkan pelanggan.
Produsen peralatan olahraga seperti Adidas dan Nike membayar ratusan juta untuk mensponsori jersey para pemain bola. Sebagai gantinya, logo mereka muncul di jersey tersebut dan perusahaan berharap produk olahraga lain dari brand mereka juga bisa laris manis.
Adidas versus Nike
Iklan di jersey adalah salah satu sumber pendapatan yang sangat menggiurkan bagi klub sepak bola. "Jersey dianggap sebagai item utama yang dicari para penggemar. Itu sebabnya jersey berperan terbesar dalam merchandising klub dan tim nasional," kata Peter Rohlmann, konsultan pemasaran olahraga.
Rohlmann mengatakan kepada DW bahwa tidak ada tim nasional lain yang menerima kontrak sponsorship perlengkapan jersey setinggi yang dimiliki timnas Jerman.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Belum jelas pastinya berapa banyak yang akan dikeluarkan Nike. Semua pihak telah berkomitmen terhadap kerahasiaan, menurut situs DFB. Direktur Pelaksana DFB Andreas Rettig mengatakan mereka tidak bisa menolak tawaran Nike. Menurut laporan media seperti Handelsblatt, Adidas baru-baru ini membayar sekitar 50 juta euro, sedangkan Nike bersedia membayar lebih dua kali lipat di masa depan.
Iklan
Klub bola terima sponsor lebih besar
Uang yang lebih banyak lagi bahkan dibayarkan ke klub, kata Rohlmann. Adidas dikabarkan telah memperpanjang kontrak berdurasi sepuluh tahun dengan klub Inggris Manchester United dengan nilai setara sekitar 120 juta euro. Adidas juga membayar klub utama Spanyol Real Madrid sekitar 150 juta euro.
Jumlah total yang lebih tinggi ini disebabkan oleh fakta bahwa klub-klub ini bermain dalam setidaknya empat kali lebih banyak pertandingan per tahun dibandingkan tim nasional. Sehingga, jersey mereka lebih sering terlihat di lapangan.
Inilah 7 Klub Sepak Bola Terkaya Dunia 2020
FC Barcelona untuk pertama kalinya masuk peringkat teratas daftar klub terkaya dunia versi Deloitte Football Money League, menggeser rival utamanya Real Madrid. Satu-satunya klub Jerman di papan atas: Bayern München.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Monfort
1. Barcelona - 840.8 juta euro
Barcelona akhirnya menggeser Real Madrid dari peringkat teratas klub terkaya dunia di Deloitte Football Money League 2020. Barca juga menjadi klub pertama dunia dengan pendapatan di atas 800 juta euro. Aset terbesarnya adalah sang superstar Lionel Messi, yang menurut klubnya tidak akan dijual.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Monfort
2. Real Madrid - 757.3 juta euro
Real Madrid harus puas duduk di peringkat kedua. Dibanding tahun lalu (750,9 juta euro) pendapatan mereka hanya naik sedikit. Kepergian Cristiano Ronaldo hingga kini tidak tergantikan. Real Madrid sekarang diisukan mengejar nama-nama besar seperti Paul Pogba dan Kylian Mbappé.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Ammar
3. Manchester United - 711.5 juta euro
Sempat bertengger di peringkat teratas dua tahun lalu, Manchester United sekarang berada di posisi ketiga, sama seperti tahun lalu. Di Liga Inggris, pamornya malah sudah lama ditandingi oleh rival satu kota: Manchester City. Jika tersingkir dari kompetisi Champions League di musim depan, mungkin MU makin melorot lagi disusul oleh City di peringkat klub terkaya tahun depan.
Foto: picture-alliance/dpa/empics/M. Rickett
4. Bayern München - 660.1 juta euro
FC Bayern menjadi satu-satunya klub Liga Jerman Bundesliga yang mampu menembus sepuluh besar daftar klub terkaya dunia. Sekalipun peringkat di Bundesliga melorot dari posisi puncak, klub ini masih dianggap salah satu klub terbaik Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Hase
5. Paris St. Germain - 635.9 juta euro
Delapan tahun lalu, langganan juara Liga Prancis ini diambil alih oleh kelompok investasi Qatar, QSI. Sejak itu, ratusan juta euro disuntikkan ke klub untuk merekrut pemain-pemain top, salah satunya Neymar. Sejak berada di bawah asuhan pelatih Jerman Thomas Tuchel, Paris St. Germain diperhitungkan sebagai salah satu nama besar di Eropa.
Foto: Reuters/C. Hartmann
6. Manchester City - 610.6 juta euro
Klub lain yang mendapat curahan uang dari investor Arab adalah Manchester City, yang didanai Abu Dhabi United Group sejak 2008. Tahun 2016, mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola direkrut untuk memenuhi ambisi besar City: Juara Liga Champions. Semenjak itu City berhasil menjuarai Liga Inggris empat kali. Namun pada musim ini, mereka hanya berada di posisi kedua, tertinggal jauh dari FC Liverpool.
Foto: picture-alliance/empics/PA Wire/M. Rickett
7. Liverpool - 604.7 juta euro
FC Liverpool mencatat prestasi manis di 2019 dengan memenangkan piala bergengsi Champions League. Keberhasilan ini tidak lepas dari dua wajah: pemain utama Mohammed Salah (kiri) dan pelatih Juergen Klopp (kanan). Pada musim ini, Liverpool begitu dominan di Liga Inggris sehingga hampir tidak ada yang meragukan bahwa mereka akan menjuarai Premier League. (hp/rap)
Foto: Reuters/T. Melville
7 foto1 | 7
Rohlmann yakin: "Tidak ada produsen peralatan olahraga yang dapat memperoleh pendapatan sebanyak itu melalui penjualan.” Ini lebih tentang membentuk citra. Meski masih ada risiko, apalagi dengan timnas yang bisa saja tersingkir lebih awal.
"Apakah sponsorship benar-benar bermanfaat bagi perusahaan kini semakin dipertanyakan,” analisis Profesor Markus Voeth dari Universitas Hohenheim. "Hal ini hampir tidak memicu dampak pembelian langsung. Hanya sekitar dua belas persen dari mereka yang disurvei mencari merek yang mensponsori Piala Eropa, saat mereka membeli produk atau layanan tertentu."
Kemitraan dengan asosiasi besar tidak memenuhi harapan pabrikan seperti pada 15 tahun lalu, kata bos Adidas, Bjørn Gulden, di Frankfurter Sonntagszeitung edisi 9 Juni 2024. "Semua pemasok merugi dengan kontrak-kontrak ini, jika Anda melihatnya murni secara komersial. Orang akan berpikir, penjualan jersey akan meroket, tapi ternyata tidak,” kata Gulden.
"Itu masuk akal. Anggaplah Jerman memenangkan Kejuaraan Eropa. Apakah seluruh dunia akan lantas membeli jersey Jerman? Tidak. Yang melakukan hal itu terutama adalah orang Jerman."
Disrupsi dari Check24
Portal perbandingan harga Check24 bukan salah satu sponsor utama Kejuaraan Eropa. Tanpa mengeluarkan uang sepeser pun ke DFB, Check24 berhasil berpartisipasi dalam bisnis sepak bola. Idenya: cukup berikan kaus sebagai hadiah. Tidak masalah jika logo resmi DFB hilang. Memang masih ada logo elang Jerman, tapi tulisan paling besar di bagian dada adalah logo Check24.
Seragam Tim Nasional Sepakbola Jerman Dari Masa ke Masa
Modis, sederhana atau jelek? Laris manis atau dibiarkan bertumpuk di toko? Setiap turnamen besar; Eropa, Asosiasi Sepakbola Jerman DFB memperkenalkan seragam baru tim nasional. Tidak semuanya mendapat pujian publik.
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Hitam-putih dengan gradasi abu-abu
Inilah seragam terbaru timnas Jerman, hitam putih tanpa warna mencolok, hanya ada gradasi abu-abu. Seragam ini yang akan dibawa ke turnamen akbar Piala Dunia 2018 di Rusia. Bukan desain baru, sebab modelnya pernah dipakai timnas tahun 1990an. Ketika itu, Jerman muncul sebagai juara dunia. Pertanda yang baik?
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Desain lama dari 1990
Seragam ini juga akan dibawa ke Piala Dunia 2018 sebagai seragam tim yang bermain di luar kandang. Seragam ini juga mengikuti desain seragam timnas tahun 1990 di Italia. 28 tahun lalu, timnas Jerman dipimpin oleh Lothar Matthäus tampil sebagai juara dunia di Piala Dunia Italia. Di semifinal, mereka mengalahkan tim tuan rumah 1:0.
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Gaya klasik
Inilah seragam klasik timnas Jerman. Hitam Putih, dengan logo DFB dan sponsor adidas. Foto di atas menunjukkan salah satu bintang lapangan depan Lukas Podolski pada Piala Eropa 2016 di Perancis. Namun ketika itu, Timnas Jerman gagal menjadi juara. Pertandingan final dimenangkan oleh Portugal yang berhadapan dengan tuan rumah Perancis.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Palang di dada
Di Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil, timnas Jerman tampil dengan seragam putih dengan balok merah di dada. Mirip seragam timnas di Piala Dunia 1990, Italia. Melalui satu-satunya gol yang dicetak oleh Mario Götze, Jerman merebut Piala Dunia dalam pertandingan final 1:0 melawan Argentina.
Foto: Reuters
Bintang tiga
Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, seragam timnas Jerman menyandang tiga bintang, artinya tiga kali juara dunia. Namun mereka gagal merebut bintang ke-empat. Piala Dunia di Afrika Selatan dijuarai oleh Spanyol, yang mulai mendominasi kancah sepakbola Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/O.Berg
Pasukan hitam
Sebelum DFB didirikan, timnas Jerman selalu muncul dengan seragam hitam-hitam. Tahun 2010, seragam hitam-hitam kembali digunakan. Sekalipun tidak berhasil merebut gelas juara, seragam hitam-hitam kemudian terus digunakan sebagai seragam cadangan.
Foto: AP
Tuan rumah 2006
Tahun 2006 Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia. Seragam yang digunakan motifnya sederhana. Jersey putih dengan garis tipis hitam-merah-kuning mewakili bendera Jerman. Foto di atas menunjukkan kapten kesebelasan Michael Ballack. Jerman berhasil menembus sampai putaran semi final, namun kalah atas Italia 0:2. Italia kemudian merebut Piala Dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/M.Egerton
Legendaris, Piala Dunia 1974
Tahun 1970an, seragam timnas Jerman masih murni hitam putih, tanpa goresan warna. Logo DFB lebih besar dan lingkaran leher berwarna hitam juga lebih tebal. Tahun 1974, Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia dan harus berhadapan di nomor final dengan timnas Belanda yang sedang naik daun. Timnas Jerman berhasil merebut Piala Dunia setelah menang 2-1.
Foto: picture-alliance/dpa/Baumann
8 foto1 | 8
Pihak yang tertarik hanya perlu memberikan alamat, nomor telepon, dan email. Jersey akan dikirimkan kepada Anda dalam ukuran yang diinginkan. Setelah sekitar lima juta jersey terkirim, Check24 mengakhiri kampanye ini.
Pendiri Check24 Henrich Blase mengatakan kepada majalah Finance Forward bahwa ini adalah kampanye pemasaran terbesar dalam sejarah perusahaan.
Sascha Raithel dari Free University of Berlin hanya bisa memperkirakan betapa mahalnya biaya tersebut. Dia berasumsi bahwa biaya produksi dan pengiriman mungkin setidaknya sepuluh euro per jersey. "Dengan lima juta kaus, minimal 50 juta euro hanya untuk produksi kaus dan logistik.”
Panen data dan minat media
Sebagai imbalannya, Check24 menjadi perbincangan semua orang. Aplikasi Check24 berada di nomor satu dalam statistik unduhan selama berminggu-minggu. Check24 juga panen banyak data. Perusahaan dapat memanfaatkan hal ini secara langsung dengan menghubungi calon pelanggan. Selain itu, data tersebut akan mudah dijual ke perusahaan lain, kata Rohlmann.
Portal Check24 menawarkan perbandingan harga secara online untuk produk asuransi, layanan keuangan, energi, telekomunikasi, perjalanan, belanja, dan layanan lainnya. Penawaran ini gratis bagi pengguna. Perusahaan dibiayai melalui komisi dari transaksi yang ditengahi.
Namun Raithel menilai bahwa kampanye ini bisa sia-sia bagi Check24. "Jika Anda tidak memiliki kampanye tindak lanjut untuk menjaga loyalitas pelanggan, ada risiko yang sangat tinggi bahwa sebagian besar investasi ini akan terbuang sia-sia. Orang-orang akan melupakan semua ini dan tidak akan ada pelanggan lagi."
Jersey Adidas masih laris manis
Menurut survei Universitas Hohenheim, satu dari lima orang masih ingin membeli jersey tim nasional Jerman. Sejauh ini, yang paling banyak terjual adalah seragam timnas.
"Jersey merah muda adalah jersey tandang terlaris dalam sejarah semua jersey DFB," juru bicara Adidas Oliver Brüggen mengonfirmasi kepada stasiun televisi ZDF. Beberapa jersey telah terjual habis, permintaan tampaknya memang lebih besar dari yang diharapkan.