Sebagian besar masjid kini masih hanya berperan sebagai tempat ibadah. EcoMasjid datang dan memelopori ide pendidikan lingkungan hidup yang berpusat di masjid. Seperti apa?
Iklan
Kehidupan bermasyarakat yang memberi perhatian besar pada lingkungan dan alam sangat dianjurkan dalam agama Islam. Oleh karena itu, untuk semakin meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup pada umat muslim Indonesia, Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLHSDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) melahirkan gerakan ecoMasjid.
Inisiatif ini bermaksud menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga pusat pendidikan, dalam hal ini pendidikan dan pengetahuan terkait lingkungan hidup. Deutsche Welle berkesempatan untuk berbincang lebih lanjut mengenai inisiatif ecoMasjid bersama Direktur LPLHSDA MUI, Dr. Hayu S. Prabowo.
Deutsche Welle: Apa ide dibalik inisiatif ecoMasjid?
Dr. Hayu: Masjid itu fungsinya kan ada tiga ya, masjid sebagai tempat ibadah, pengajaran dan sosial. Masjid jadi sarana ideal untuk menyebarkan pengetahuan dan pendidikan mengenai lingkungan hidup. Karena tentang lingkungan hidup, dari dulu kita memiliki keyakinan bahwa lingkungan hidup ini bukan masalah yang terkait dengan teknis atau masalah hukum, melainkan lebih terkait dengan moral. Menggunakan pendekatan moral keagamaan untuk bagaimana mengubah perilaku menjadi lebih ramah lingkungan.
Nah, perilaku ini otomatis kita terjemahkan dalam bahasa-bahasa keagamaan. Kita ubah, kita sesuaikan, kita lengkapi masalah-masalah lingkungan hidup itu dengan bahasa-bahasa agama. Itu yang coba kita sebarkan untuk umat Islam. Nah, masjid ini sebagai pusatnya yang bisa kita gunakan bersama.
Jadi masjid bukan hanya untuk dakwah lisan dan tulisan, tapi juga dakwahnya dengan aksi, jadi masjid juga harus menunjukkan dirinya, pengurus dan jamaah harus bekerja bersama menyelesaikan masalah-masalah lingkungan.
Di 2011 ecoMasjid masih inisiasi. Diresmikan baru 2017 kemarin oleh Pak Jusuf Kalla, jadi memang itu agak lama, karena itu masih on-off dan cari tema yang cocok. Beberapa tahun itu kita masih berevolusi lah, dan di 2017 itu sudah pakem, program-programnya apa saja.
Kreatif, Aksi Protes Perubahan Iklim "Extinction Rebellion"
Aktivis lingkungan di London dan kota-kota lain belakangan menggelar aksi-aksi kreatif memprotes politik perubahan iklim yang dianggapnya terlalu lambat. Apa saja bentuk aksi kelompok "Extinction Rebellion"?
Foto: Reuters/S. Dawson
Selamatkan Bumi!
Mulai 15 April lalu, kelompok aktivis lingkungan Extinction Rebellion menggelar unjuk rasa dengan turun ke jalan-jalan di pusat kota London dan melumpuhkan lalu lintas. Mereka menuntut agar pemerintah segera mengumumkan keadaan darurat iklim dan ekologis. Mereka menuntut para pengambil kebijakan untuk memutuskan reduksi emisi gas rumah kaca menjadi nol sampai tahun 2025.
Foto: Reuters/P. Nicholls
Protes kreatif
Extinction Rebellion didirikan tahun lalu oleh para akademisi di Inggris, dan menjadi salah satu gerakan pro lingkungan yang tumbuh paling cepat di dunia. Tujuan mereka adalah memprotes kelambanan politik perubahan iklim dengan lantang, namun dengan cara yang kreatif dan tanpa kekerasan.
Foto: Reuters/P. Nicholls
Dukungan dari istana?
Harry dan Meghan diberitakan bersimpati pada gerakan ini, sekalipun tidak benar-benar mengambil bagian dalam aksi duduk di Jembatan Waterloo di London pada 18 April. Para demonstran menggunakan ketenaran kedua anggota keluarga kerajaan ini untuk menarik simpati yang lebih luas.
Foto: Reuters/P. Nicholls
Mengikat diri ke kereta api
Para aktivis menggunakan berbagai metode protes yang tidak biasa untuk menarik perhatian maksimal dan menyampaikan pesan mereka. Sepanjang minggu, para pemrotes naik ke atas bus, menyerobot masuk ke gedung-gedung besar dan memborgol diri mereka di sana, dan merantai diri mereka ke kereta api.
Foto: Reuters/H. Nicholls
Pembangkangan sipil
Aksi-aksi protes ini sebagian memang bertujuan melumpuhkan kehidupan publik guna mendapat perhatian luas. Polisi sempat menahan lebih 800 orang di kota London saja. Jajak pendapat YouGov menunjukkan, hanya 36% dari responden yang jumlahnya lebih dari 3.500 mendukung protes, 52% menentang.
Foto: Reuters/H. Nicholls
Aksi protes menyebar
Aksi protes Extinction Rebellion dimulai di London, tetapi gerakan ini juga mulai menyebar ke kota-kota besar lainnya di seluruh dunia. Pada 15 April, para aktivis di Jembatan Oberbaum di Berlin memblokir lalu lintas selama berjam-jam.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Soeder
Mengubah taktik
Pada 21 April, komite aksi di London mengatakan mereka bersedia mengubah taktik dan berdialog dengan pemerintah. "Kami memberi mereka kesempatan untuk datang sekarang dan berbicara kepada kami," kata juru bicara James Fox. "Jika mereka menolak ... maka (aksi) ini akan berlanjut dan dan akan meningkat." (Ed.: hp/ml)
Foto: picture-alliance/Pacific Press/E. McGregor
7 foto1 | 7
Yang mendorong sih sebenarnya itu untuk kepentingan umat dan kewajiban kita sebagai muslim, sebagai khalifah di bumi, yang memegang amanah dan tanggung jawab. Sudah menjadi tugas kita untuk menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin. Memberikan rahmat ke seluruh alam ini, ya termasuk kepada tumbuhan dan binatang.
Sejak dibentuk hingga sekarang, apa efek nyata yang tampak dari program ecoMasjid?
Kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup memang masih rendah ya. MUI punya enam fatwa untuk mendukung kegiatan lingkungan hidup karena kita tidak bisa kampanye kalau kita tidak punya landasan basis syariah. Dengan adanya fatwa-fatwa itu, kita kembangkan menjadi pedoman, menjadi khotbah. Itu yang kita lakukan.
Sekarang kita sudah mulai sosialisasikan ke dai-dai. Kalau MUI, kalau (turun) langsung (ke masyarakat) itu kan sulit ya, kita ke dai-dai seluruh Indonesia, jadi dai-dai itu menyampaikannya dengan local wisdom, local culture. Jadi kita ke dai, dan dai yang langsung ke masyarakat. Efeknya memang sekarang ini, sudah ada beberapa masjid yang melakukan ecoMasjid dan orang sudah mulai tertarik gitu yah. Dan intinya sekarang orang sudah mulai aware, oh MUI itu ada lingkungan hidupnya.
Menggiatkan Ramadan yang Hijau
Di bulan Ramadan, alih-alih berkurang, volume sampah justru meningkat. Di Jakarta saja volume sampah meningkat 10 persen pada Ramadan 2018, menurut Dinas Lingkungan Hidup. Bagaimana agar Ramadan kita bisa lebih hijau?
Foto: picture-alliance/Zumapress/PPI
Jangan lapar mata
Ketika sahur dan buka puasa, upayakan makan dengan porsi secukupnya sehingga tidak ada makanan yang tersisa dan harus dibuang. Parongpong Recycle and Waste Management mengatakan bahwa kebanyakan sampah di bulan Ramadan berasal dari kemasan makanan serta makanan yang tidak habis. Makan berlebihan bukan hanya tidak baik untuk lingkungan, tapi juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Foto: MEHR
Katakan tidak pada kemasan sekali pakai
Hindari penggunaan plastik atau kemasan sekali pakai. Ketika membeli takjil atau hidangan berbuka puasa, kita bisa bawa wadah sendiri, jadi makanan tidak perlu dibungkus menggunakan styrofoam atau gelas plastik. Selain membantu menjaga lingkungan, kebersihan wadah yang dibawa sendiri pun terjamin.
Foto: DW/Y. Farid
Kemasan ramah lingkungan
Jika harus membeli makanan dengan kemasan, pilih yang dibungkus dengan kemasan ramah lingkungan. Banyak produk makanan yang kini dibungkus bukan dengan plastik, melainkan dengan daun pisang atau bahan lain yang "biodegradable" atau bisa hancur di alam.
Foto: picture alliance/dpa/Flueeler
Hemat air ketika berwudu
Di bulan suci, banyak umat Muslim menunaikan ibadah yang dianjurkan seperti solat sunah. Frekuensi berwudu yang biasanya lima kali sehari menjadi lebih sering. Menghemat air dalam berwudu juga bisa menjadi cara menjalani Ramadan yang lebih hijau. Jangan biarkan kran air terus menyala dan ambil air secukupnya (dua tangkup tangan) untuk membasuh.
Foto: Reuters/D. Liyanawatte
Kampanyekan ide Ramadan hijau
Perubahan untuk lingkungan yang lebih baik harus dimulai dari diri sendiri. Kita bisa sebarkan ide Ramadan hijau kepada teman dan keluarga. Di saat buka puasa bersama teman-teman misalnya. Ajak semua orang untuk membawa wadah sendiri, menghindari kemasan plastik dan meminimalisasi sampah.(na/hp)
Foto: picture-alliance/Zumapress/PPI
5 foto1 | 5
Selain itu, di Ramadan ini kita launch yang namanya ecoRamadan. Nanti bisa lihat IG (akun instagram-red) kita, itu ecomasjid.id, kita lagi kampanye tentang SDGs (sustainable developtment goals-red) tapi di personal level.
Kalau di level masjid, ada tiga area yang kita fokuskan, yaitu air, energi dan pangan. Karena masjid tidak berurusan dengan pangan, kita fokusnya pada dua aspek, energi dan air. Karena masjid sangat membutuhkan air.
Basisnya apa? Basisnya itu ada hadis Rasulullah. Beliau bersabda "manusia berserikat dalam tiga hal, dalam makanan atau tanaman, dalam air dan dalam api atau energi” jadi manusia berserikat dalam air, energi dan pangan. Nah jadi fokus kita ke situ.
SDG itu kan sama, yang food, energy and water nexus. Itu klop sama kita sebetulnya.
Tentang ecoRamadan, apa saja poin-poin yang menjadi perhatian utama?
Itu juga sebenarnya terjemahan dari air, energi dan pangan. Waktu Ramadan kan kita menahan diri ya, syahwat perut dan syahwat faraj. Untuk air misalnya, berwudu itu sunahnya 750 mililiter, satu mud, sekarang orang bisa lima liter, lebih malah bahkan untuk wudu itu. Kemudian juga wudu Maghrib dengan Isya satu wudu. Kemudian hemat air. Terkait air, ada tiga aspek; simpan air, hemat air dan jaga air.
Simpan air itu air hujan kita simpan, sumur resapan, tanam pohon, itu contoh tindakan simpan air. Hemat air itu, peran air wudu tadi. Yang ketiga jaga air, air yang bersih jangan dicemari.
Untuk pangan, jangan buang-buang makanan. Indonesia terkenal sebagai pembuang makanan terbesar di dunia setelah Arab Saudi. Sangat memalukan, kita kekurangan pangan tapi buang-buang pangan. Kalau makanan memang harus dibuang, itu diturunin, apakah dikasih orang, apakah dikasih ke binatang atau diurai jadi pupuk atau jadi pangan yang lain. Tapi jangan dibuang gitu loh.
Energi misalnya, matiin lampu. Atau kalau mau ngabuburit, itu enggak musti ngabuburit jalan-jalan, tapi beribadah saja.
Poin-poin yang kita sosialisasikan lewat akun sosial media ecoMasjid itu ada hadisnya. Misalnya hemat air wudu, sampah, makan. Insya Allah kita juga kampanyekan yang namanya"locavore". Locavore itu makan makanan lokal. Karena Rasulullah juga makan dari makanan lokal. Itu juga yang sedang kita kampanyekan. Makanan lokal dan tidak boleh buang-buang makanan. Itu ada hadisnya semua.
Ada sekitar 100 komunitas ecoMasjid di Indonesia. Jumlah tersebut bisa dibilang sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan masjid di Indonesia. Apa bentuk usaha yang pihak ecoMasjid atau LPLHSDA MUI lakukan untuk semakin menggiatkan kampanye gaya hidup berkelanjutan di masjid dan pada umat Muslim Indonesia?
Saya sebenarnya pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga. Kita juga coba perkenalkan di Dewan Masjid Indonesia, tapi memang enggak gampang. Di ecoMasjid, orang Malaysia belajar ke sini, orang Singapura interview, tapi dari Indonesia itu nggak ada care, maksudnya dari wartawan Indonesia wawancara ecoMasjid enggak ada. Nah ini jadi tantangan kita. Dan makanya kita juga masuk ke banyak komunitas. Pertama pada pegiat lingkungan hidup supaya kita melakukan hal ini.
Puntung Rokok dan Styrofoam - Berapa Lama Sampah Mencemari Bumi?
Kecuali limbah organik, semua sampah yang kita buang akan mencemari Bumi selama puluhan hingga ratusan tahun sebelum bisa terurai secara alami. Inilah beban lingkungan yang dihasilkan gaya hidup modern.
Foto: Getty Images/E. Wray
Sampah Organik - 30 Hari
Sampah dapur dan makanan menyimpan potensi energi tak terkira, jika diolah dengan benar. Rata-rata sampah organik membutuhkan waktu antara 7 hingga 30 hari untuk terurai. Jika ditampung dan diolah, sampah organik bisa dibuat untuk menghasilkan gas bio yang ramah lingkungan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kardus - 5 Bulan
Kardus yang kita pakai sehari-hari untuk mengirimkan barang membutuhkan waktu lima bulan untuk terurai secara alami. Beda halnya dengan karton yang digunakan sebagai kemasan susu atau jus. Lantaran dilapisi material tahan air, karton jenis ini baru bisa terurai secepatnya selama 5 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Puntung Rokok - 10 Tahun
Puntung rokok atau kapas filter pada rokok tergolong limbah non-organik yang paling banyak mencemari laut dan samudera Bumi. Menurut laporan NBC News, sebanyak 60 juta puntung rokok dikumpulkan dari seluruh pantai dunia selama 32 tahun terakhir. Padahal puntung rokok tidak mudah untuk terurai secara alami. Penguraian kapas filter yang mengandung berbagai racun itu membutuhkan waktu 10 tahun.
Foto: picture-alliance/W. Steinberg
Baterai - 100 Tahun
Satu buah baterai AA bisa menghidupkan jam dinding selama enam bulan atau sebuah senter selama beberapa jam. Tapi tahukah anda berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah baterai untuk bisa terurai secara alami? 100 tahun.
Foto: picture-alliance/C. Hardt
Popok Bayi - 100 Tahun
Rata-rata bayi membutuhkan popok segar setiap empat jam sekali. Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, setiap bayi menghabiskan 6.500 hingga 10.000 popok sebelum berusia 30 bulan. Usia pakai popok yang singkat bertolak belakang dengan lama masa penguraiannya yang mencapai 100 tahun.
Foto: picture-alliance/reality/F. May
Gelas Plastik - 100 Tahun
Gelas plastik adalah produk non-organik lain yang digemari di Indonesia. Meski hanya digunakan untuk beberapa saat, gelas plastik membutuhkan waktu antara 50-100 tahun untuk terurai. Setiap plastik hanya akan mengalami kehancuran menjadi serpihan kecil hingga berukuran mikro dalam proses fotodegradasi oleh matahari. Sebab itu materi ini berbahaya untuk satwa Bumi.
Foto: picture-alliance/empics/B. Birchall
Botol Plastik - 450 Tahun
Menurut studi World Atlas, Indonesia menjadi negara keempat pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat penggunaan botol plastik di tanah air mencapai 4,82 miliar botol. Padahal setiap botol plastik mencemari Bumi selama 450 tahun sebelum bisa terurai.
Foto: picture-alliance/M. Schröder
Styrofoam - 1 Juta Tahun
Ragam manfaat dipetik manusia dari styrofoam, lantaran sifatnya yang menolak senyawa korosif atau menghadang jamur dan bakteri. Tapi material yang biasa digunakan sebagai kemasan makanan atau minuman seperti kopi ini memiliki usia yang nyaris abadi. Bergantung pada kondisi lingkungan, styrofoam bisa bertahan hingga satu juta tahun sebelum bisa terurai secara alami. (rzn/hp: dari berbagai sumber)
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer
8 foto1 | 8
Kita punya ecoRamadan tadi, tiap dua hari sekali kita keluarkan poster baru, dan kita punya green iftar. Green iftar itu buka puasa ramah lingkungan, tanpa plastik, tanpa sampah. Bagaimana pedomannya? Karena saya ketua salah satu masjid di sini, itu saya tahu persis, itu enggak gampang. Karena itu mengubah seluruh supply chain, dan mengubah fasilitas masjid. Mengubah juga semua prosedur cara bekerja orang-orang. Dan itu bukan sesuatu yang mudah, perlu ketelatenan. Itu yang sering kita perkenalkan. Hal seperti itu kita (lakukan) pelan-pelan dan kita baru tahu skemanya.
Apa langkah yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan yang Anda temui dalam menggiatkan kampanye ecoMasjid?
Pertama, ini adalah bagian ibadah. Orang Indonesia lebih suka ya bicara ibadah daripada ngomong undang-undang, buang sampah didenda sekian. Saya yakin mereka masih dengerin kita.
Kedua, saya juga sudah bekerja sama dengan luar negeri, jadi ada green faithgitu ya, mereka punya program namanya living the change, kita masuk ke grup itu. Ekspektasi kita, karena ini internasional, jadi kalau Anda masuk ke gerakan kita berarti Anda masuk ke gerakan internasional. Nah, ini yang kami harapkan juga, dana internasional bisa support kita, itu yang sedang kita rintis sekarang ini. Cuma masalahnya fokus di Eropa atau di luar negeri, air itu bukan masalah, sementara bagi kita air itu masalah utama gitu. Nah kita sedang diskusikan. Kita lagi cari common ground-nya, persamaannya.
Kita sudah masuk ke internasional. Saya juga sudah diundang ke PBB, saya juga aktif di Interfaith. Dengan AS, Eropa, Inggris, kita sudah masuk. Cuma memang belum berkembang ya, masih dalam tahap awal. Mereka di dunia ini sudah mulai melihat gitu, Indonesia seperti apa. Alhamdulillah sih mulai tahun ini mulai agak berkembang. Tahun depan mudah-mudahan lebih tinggi lagi. Kalau kita punya afiliasi luar negeri itu exposure-nya lebih bagus.
Aktivis Beken: Aktor Kenamaan di Balik Isu Besar
Angelina Jolie bekerjasama dengan Menlu Jerman, Heiko Maas untuk mendorong resolusi PBB terkait kekerasan seksual di wilayah konflik. DW merangkum sejumlah nama besar lainnya yang turun tangan dalam masalah sosial.
Foto: imago images/ Photothek/T. Imo
Melawan kekerasan seksual di wilayah konflik: Angelina Jolie dan Heiko Maas
Jerman menjadi Ketua Dewan Keamanan PBB bulan April ini. Dalam kesempatan ini, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyoroti isu kekerasan seksual di daerah konflik bersenjata. Bersama dengan aktris Angelina Jolie, Maas mengajukan rancangan resolusi PBB yang menuntut pelaku empertanggungjawabkan perbuatananya.
Foto: imago images/ Photothek/T. Imo
Ben Stiller: Solidaritas untuk pengungsi
Sama seperti Angelina Jolie, aktor tenar Ben Stiller sudah beberapa tahun ini mendukung UNHCR. Pada bulan Maret lalu, ia pergi ke Guatemala sebagai ungkapan solidaritasnya menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait pemisahan anak dengan orang tua di perbatasan Meksiko. Stiller meminta adanya keterbukaan yang lebih luas bagi para pengungsi.
Aktivis Hak Asasi Manusia: Amal dan George Clooney
Amal Clooney, seorang pengacara HAM, juga menjadi pembicara pada debat Dewan Keamanan PBB tentang kekerasan seksual di wilayah perang. Dia menikah dengan aktor tersohor George Clooney, yang juga aktif menyuarakan permasalahan HAM. George baru-baru ini menyerukan pemboikotansemua hotel milik Sultan Brunei sebagai aksi protes atas diterapkannya hukuman mati bagi homoseksual di negara itu.
Foto: picture-alliance/empics/G. Fuller
#HeforShe dan aktivis perempuan: Emma Watson
Aktris Emma Watson dengan ketertarikannya pada isu sosial dan politik berjuang untuk hak perempuan. Foto di atas diambil saat ia di Paris bersama dengan anggota dewan penasihat persamaan hak perempuan dan laki-laki. Di masa kanak-kanaknya, Watson memainkan peran Hermione yang cerdas dalam film Harry Potter. Kini ia adalah Utusan Khusus PBB untuk pendidikan anak perempuan.
Sejak Oktober 2017, perlawanan terhadap pelecehan seksual telah menjadi isu global melalui gerakan #MeToo. Isu ini kerap terjadi di industri perfilman. Pada Februari lalu, aktris Emma Thompson membatalkan kontraknya untuk mengisi suara di film animasi, setelah sang sutradara dan produser John Lasseter diduga telah "menyentuh dengan tidak wajar" banyak perempuan.
Foto: picture-alliance/empics/J. Brady
Aktivis AIDS yang tak kenal lelah: Elizabeth Taylor
Elizabeth Taylor adalah salah satu aktris tenar pertama yang melawan AIDS ketika dulu pemerintah AS menolak menyebut AIDS sebagai penyakit. Rock Hudson, lawan mainnya dalam film "Giant" (1956) meninggal dunia 1985 akibat AIDS. 1991, Taylor mendirikan yayasan AIDS. Yayasan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit AIDS dan memberikan dukungan finansial bagi organisasi AIDS lainnya.
Foto: picture-alliance/AP/P. Djong
Aktivis lingkungan: Leonardo di Caprio
Aktivis lingkungan Leonardo di Caprio kerap diejek media dengan gaya hidupnya. Tapi dia juga giat mendukung perlindungan lingkungan. Sebagai Utusan Perdamaian PBB dia telah mendirikan sebuah yayasan lingkungan dan memproduksi sebuah film dokumenter tentang perubahan iklim. (Teks: Gaby Reucher/ga/hp)
Foto: Getty Images/J. Watson
7 foto1 | 7
Bagaimana dengan mengambil brand ambassador figur publik terkenal untuk mengampanyekan inisiatif ecoMasjid?
Kepikiran sebenarnya, ada koneksi dari MUI, tapi dai-dai yang terkenal itu belum tertarik ke lingkungan hidup. Jadi masih sedikit yang tertarik ke lingkungan hidup. Orang yang bisa membantu itu sangat sedikit gitu ya, kadang-kadang kami kewalahan juga. Itu challenge-nya. Ya mudah-mudahan lama-lama banyak orang yang mau, dai-dai yang mau ceramah, berbicara mengenai hal ini.
Di dunia muslim internasional, muslim Indonesia ini terdepan. Fatwa-fatwa kita canggih-canggih ya, National Geographic saat kita keluarkan fatwa tentang satwa langka, langsung mereka telepon dari Amerika. Wah salut kata mereka, biasanya fatwa mengenai hukuman seseorang, Salman Rushdi kan dulu ada fatwanya. Kita masih in progress lah.
Bagaimana tanggapan secara umum dari jemaah?
Masih banyak yang lebih suka berbicara tentang politik ya, apalagi di masa politik sekarang, kalau saya posting sesuatu, saya seperti orang aneh. Mereka ngomong ke mana, saya ngomong ke mana. Jadi kelihatannya saya yang aneh bukan mereka yang aneh. Nah masih tahap itu, jadi mereka masih di level paling dasar. Apalagi kalau ke masjid lain yang ketuanya juga belum punya sense seperti itu ya, otomatis berat. Kita coba terus mudah-mudahan bisa. Meskipun saya kayak orang aneh tapi saya enggak malu. Kita MUI dan kita membawa DMI juga karena kita di level atas, jadi sikat aja gitu, kalau kita di level bawah pasti enggak didengar. Kalau MUI mau nggak mau kan orang baca tuh. Apalagi dunia juga udah mulai ngeliat. Buktinya saya diundang ke Nairobi kemarin di acara PBB dan Indonesia itu interfaith-nya paling canggih. PPB initiate yang namanya faith for earth. Makanya kita diundang ke sana. Dan orang PBB datang ke sini juga waktu kita ada kolaborasi itu.
Jadi kita kampanye ada dua, secara agama dan secara reasoning. Jadi bukan hanya konteks keagamaan, tapi juga kenapa Anda harus peduli dengan lingkungan hidup. Ini kan untuk Anda sendiri, nah message itu, kira-kira dua, itu harus dapat.
Wawancara dilakukan oleh Nurzakiah Ahmad
na/hp
Pakan Ternak Ramah Lingkungan Karya Ilmuwan Indonesia di Jerman