Hewan yang menjadi maskot Piala Dunia 2014 di Brasil Armadillo menghadapi kepunahan akibat kehancuran habitat aslinya.
Iklan
Sejenis trenggiling, Armadillo Brasil merupakan salah satu dari banyak spesies di seluruh dunia yang terancam. Populasi hewan bersisik ini telah menyusut lebih dari sepertiganya dalam dekade terakhir, demikian diungkapkan Asosiasi Konservasi Alam Internasional IUCN.
IUCN, yang bekerja sama dengan pemerintah Brasil, PBB dan kelompok-kelompok lingkungan lainnya, juga memperingatkan bahwa lemur - primata bermata lebar-- nasibnya juga tak jauh berbeda.
IUCN menjelaskan, ketidakpastian politik dan kemiskinan yang meningkat telah mempercepat penebangan liar. Perburuan hewan untuk dimakan muncul sebagai masalah serius.
Anggrek yang terancam
Dalam dunia tanaman, IUCN memperingatkan bahwa hampir 80 persen anggrek hias Slipper Orchids juga menghadapi kepunahan. Temuan IUCN itu didasarkan pada penilaian spesies secara global. Anggrek-anggrek ini ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Asia. IUCN menyalahkan perusakan habitat dan jual beli spesies liar tersebut yang berlebihan, sebagai penyebab semakin langkanya jenis tanaman itu.
"Apa yang paling mengejutkan dari tinjauan ini adalah tingkat ancaman terhadap anggrek tersebut," tandas Hassan Rankou, dari tim anggrek IUCN, yang bermarkas di Botanic Gardens Royal, London.
Mereka Yang Terancam Punah
Semakin banyak hewan terancam punah. Mereka tercatat dalam Daftar Merah Asosiasi Konservasi Alam Internasional IUCN. Salah satunya sejenis trenggiling, armadillo, yang menjadi maskot dalam Piala Dunia 2014 di Brasil.
Foto: Joares Adenilson May Júnior
Menyusut jauh
Populasi hewan sejenis trenggilang: Armadillo asal Brasil, selama satu dekade terakhir telah menurun lebih dari sepertiganya, demikian ditandaskan Asosiasi Konservasi Alam IUCN yang menerbitkan Daftar Merah Spesies Terancam. Hewan ini menjadi maskot Piala Dunia 2014. Sang maskot dinamakan "Fuleco", yang merupakan perpaduan dari kata Portugis untuk sepak bola dan ekologi.
Foto: Joares Adenilson May Júnior
Di ambang kepunahan
IUCN telah mengklasifikasikan armadillo ekor putih sebagai hewan "rentan" punah. Dalam Daftar Merah, IUCN membagi kategori spesies menjadi beresiko terancam punah, berisiko tinggi untuk punah,, punah di alam liar dan punah. Termasuk kategori terakhir adalah: thylacine Tasmania dan harimau Bali. Semua spesies harimau (Foto: harimau Siberia) masuk dalam ketegori beresiko punah.
Foto: picture-alliance/dpa
Lemur tanpa rumah
Lemur, sejenis monyet, yang hidup di Madagaskar dan sekarang merupakan salah satu spesies yang paling terancam punah di dunia. Habitat mereka, hutan tropis, secara bertahap hancur. 94 persen dari Lemur merupakan spesies yang terancam punah. 22 spesies lain berada di ambang kepunahan.
Foto: Nick Garbutt
Sumber kelezatan yang langka
Tahun ini, jumlah belut Jepang ditinjau untuk pertama kalinya. Dia dianggap sebagai makanan ikan yang paling mahal di Jepang dan sekarang terdaftar dalam Daftar Merah IUCN sebagai hewan terancam punah. Jumlah belut menyusut, karena perairan yang menjadi rumahnya tercemar dan terlalu banyak dieksploitasi.
Foto: OpenCage.info
Nasib ikan lainnya lebih baik
Sejenis ikan mas: Acanthobrama telavivensis, hanya ada di Israel. Peneliti IUCN kini memberitakan kabar baik: Sebuah program penangkaran yang dimulai dengan 120 ikan membuahkan hasil. Ribuan anak ikan lahir yang ditangkarkan di laboratorium kembali dilepas tahun 2006 di sungai Israel. Sejak itu, jumlahnya jauh meningkat.
Foto: Menachem Goren
Sebersit cahaya terang
Situasi penyu belimbing telah membaik. Jenis hewan ini terancam punah pada dekade lalu, tapi sekarang tingkatan "resiko“-nya sudah turun. Ini adalah penyu terbesar, panjangnya bisa lebih dari dua meter dan beratnya bisa mencapai setengah ton. Perburuan hewan dan pencemaran laut menjadi penyebab semakin langkanya hewan ini.
Foto: gemeinfrei
Berjalan perlahan melawan kepunahan
Dalam Daftar Merah IUCN, siput Bertia cambojiensis terdaftar sebagai hewan terancam punah. Siput cantik semacam ini dapat ditemukan di pantai di Vietnam. Terdapat website khusus untuk kolektor cangkang siput jenis ini yang melelangnya lewat online. Harganya bisa mencapai hingga lebih dari 300 Euro.
Foto: Paul Pearce-Kelly
Melindungi okapi
Hewan yang mirip sejenis jerapah ini hidup di Kongo. Berapa banyak jumlah hewan ini persisnya, tidak diketahui secara pasti. Tapi diperkirakan, pada tahun 1990-an, terdapat sekitar 4.400 okapi. Sepuluh tahun kemudian, jumlahnya menciut menjadi sekitar 2500 ekor. Penyebabnya: konflik di Kongo dan pertambangan di habitat hewan tersebut.
Foto: cc-by-sa-3.0/Raul654
Lebih dari 200 jenis burung
Dalam daftar merah IUCN, lebih dari 200 jenis burung dikategorikan kritis. Diantaranya adalah Bengalgeier, sejenis burung pemakan bangkai yang berasal dari India dan Asia Tenggara. Menurut para pakar, burung ini telah punah di Cina dan Malaysia. Burung lain yang berstatus kritis adalah Spiegelralle -- yang hidup di Ethiopia, Zimbabwe dan Afrika Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Gajah Asia makin sedikit
Diperkirakan terdapat sekitar 40.000 sampai 50.000 gajah di Asia. Mereka juga masuk dalam daftar merah dan spesies yang terancam punah. Dalam tiga generasi terakhir, jumlah mereka telah menurun setengahnya. Gajah Asia dapat dijumpai di Bangladesh, Bhutan, India, Cina dan Indonesia.
Foto: picture-alliance/Horst Galuschka
Perburuan dan perdagangan gading
Gajah Afrika kondisinya tak jauh berbeda. Akibat perusakan habitat dan perburuan gading, mereka berada di ambang kepunahan. Meski ada peningkatan jumlah populasi gajah di Afrika beberapa tahun terakhir, aksi perburuan gading gajah juga turut meningkat. Menyoroti peliknya masalah perdagangan gelap gading gajah, IUCN menggelar, "African Elephant Summit" di Botswana, pada akhir tahun 2013.
Foto: picture-alliance/dpa
Tewas di jaring ikan
Bahaya utama bagi pesut (phocoenidae) adalah nyawa mereka berakhir sebagai tangkapan yang tak diinginkan di jaring ikan. Tak semua jenis phocoenidae termasuk hewan yang terancam punah. Hanya pesut yang berasal dari Kalifornia saja yang terancam punah. Diperkirakan, kini hanya ada sekitar 500 sampai 600 ekor phoconidae Kalifornia.
Foto: WDC
Yang terakhir
Beberapa contoh lain dari hewan yang terancam punah adalah panda raksasa. Jumlah populasinya di dunia kini hanya tinggal 1000 ekor. Sementara badak Sumatera tinggal sekitar 220 ekor dan serta kucing hutan lynx Iberia hanya tersisa sekitar 80 sampai 150 ekor. Daftar merah IUCN mulai diterbitkan tahun 1963. Daftar ini mencatat dan merangkum jumlah populasi hewan di banyak negara.
Foto: Reuters
13 foto1 | 13
"Slipper Anggrek yang populer di industri hortikultura bernilai jutaan Dolar. Meskipun industri ini ditopang oleh pembudidayaan, konservasi spesies liar sangat penting untuk masa depan," tambahnya.
Tumbuhan lain yang terancam adalah Freckled Cypripedium. Jenis tanaman ini dapat ditemukan di dataran Yunnan, Cina dan provinsi Ha Giang, Vietnam. Selain itu, juga Anggrek Pisang, yang merupakan bunga nasional dari Kepulauan Cayman.
Belut Jepang
Beralih ke sungai dan lautan, IUCN mengatakan bahwa belut Jepang - makanan laut mewah negara itu - juga dalam bahaya. Jumlah hewan ini telah terpukul oleh hilangnya habitat, penangkapan berlebihan, hambatan untuk migrasi, polusi dan perubahan arus laut.
Namun, ada juga kabar baik. IUCN mengatakan telah menaikkan rating Yarkon Bream - ikan yang hanya ditemukan di Israel. Spesies ini tergolong rentan kepunahan di alam liar. Habitat hewan ini telah rusak akibat kekeringan dan irigasi. Namun kemudian jumlahnya terselamatkan, setelah sekitar 120 ikan liar ini masuk dalam program penangkaran di Tel Aviv University. Populasinya lalu meningkat secara signifikan, sejak 9000 anak ikan hasil penangkaran dilepaskan kembali ke habitat di Yarkon dan sungai Israel lainnya.