Sulit untuk membayangkan keseharian tanpa smartphone atau tablet. Tapi bayangkan, pesta keluarga dan semua sibuk berinternet. Solusinya? Pepper Hacker atau penggiling merica yang mampu mematikan wifi di rumah Anda.
Iklan
Perusahaan saus pasta Dolmio di Australia membuat sebuah penggiling merica yang bisa memblokir sinyal wifi, mematikan televisi dan gajet-gajet lain seperti tablet dan smartphone. Bagaimana cara kerja "Pepper Hacker"?
Profil Pepper Hacker harus diinstall pada alat-alat yang ingin dikendalikan. Perangkat lunak yang digunakan adalah semacam pengendali jarak jauh.
Brendan Forster, kepala teknologi kreatif Dolmio, yang turut mengembangkan Pepper Hacker, menjelaskannya sebagai berikut: "Bayangkan Anda bekerja untuk sebuah organisasi dan mereka menginstall profil pada smartphone Anda supaya mereka bisa memiliki data backup atau mengijinkan penggunaan app tertentu. Prosedur yang sama kami terapkan dengan cara yang sangat kreatif."
Mengapa Anak-Anak Sebaiknya Dilarang Main Smartphone?
Anak Anda keranjingan smartphone? Penelitian The American Academy of Pediatrics & the Canadian Society of Pediatrics menyimpulkan anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya tidak bermain smartphone & tablet. Mengapa demikian?
Foto: picture alliance/ZB
Pertumbuhan otak terlalu cepat
Antara 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak-anak berkembang sangat cepat, dan berlanjut hingga umur 21 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan perkembangan otak yang terlalu banyak terpapar teknologi seperti telefon pintar, internet, dan TV menyebabkan anak-anak menjadi kurang konsentrasi, alami gangguan kognitif dan proses belajar, temperamental serta kurang bisa kendalikan diri.
Foto: vladgrin - Fotolia.com
Menghambat perkembangan
Ketika anak bermain gadget, mereka cenderung tidak banyak bergerak. Penggunaan teknologi membatasi gerak fisik, sehingga menghambat pertumbuhan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan sepertiga jumlah anak-anak yang mulai bersekolah mengalami hambatan perkembangan fisik, dan rendahnya kemampuan membaca serta pencapaian prestasi di sekolah.
Foto: Fotolia/Karin & Uwe Annas
Risiko kegemukan
Beberapa peneliti menunjukkan hubungan antara gadget dengan obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan ber-gadget-ria di kamar mereka cenderung lebih mudah terkena risiko kegemukan. Padahal 30% anak-anak yang mengalami obesitas akan lebih mudah berpotensi terkena diabetes, serangan jantung, dan stroke.
Foto: picture alliance/dpa
Susah tidur
Dari penelitian, diketahui sekitar 60 % orangtua kurang mengawasi anaknya yang bermain smartphone, tablet atau video game. Sementara 75% orangtua membiarkan anak-anaknya bermain gadget dikamar tidur. Selain itu, 75% anak-anak usia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur, akibat terlalu banyak bermain gadget. Hal ini bisa berdampak pada prestasi anak di sekolah.
Foto: picture-alliance/dpa
Gangguan mental
Sepertinya tidak mungkin anak-anak yang masih kecil bisa mengalami gangguan kejiwaan. Namun, sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan teknologi yang berlebihan bisa berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak, kecemasan, kurang konsentrasi, autisme, bipolar, dan perilaku bermasalah lainnya.
Foto: Fotolia/somenski
Perilaku agresif
Media komunikasi yang menyuguhkan aksi kekerasan dapat menyebabkan anak menjadi agresif. Apalagi kini banyak media atau video game yang menampilkan perilaku kekerasan fisik dan seksual. Amerika Serikat bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai risiko kesehatan masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap anak-anak.
Foto: Colourbox
Jadi pelupa
Berbagai macam bentuk teknologi media memproses informasi dengan cepat. Jika anak terlalu cepat memproses informasi, mereka malah cenderung kurang bisa berkonsentrasi dan daya ingatnya menurun. Jika anak-anak tidak bisa berkonsentrasi, maka efek sampingnya mereka akan alami kesulitan belajar.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa dengan gadget, kerap membuat anak merasa tak diperhatikan dan juga asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Akibatnya, hal itu menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan. Penelitian Gentile menyebutkan, 1 dari 11 anak usia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi gadget.
Foto: DW
Kena radiasi
Telepon seluler dan berbagai teknologi nirkabel mengeluarkan radiasi yang berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak yang sering bermain gadget berisiko sering terpapar radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan dan otak mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
Tidak berkelanjutan
Anak-anak adalah masa depan kita, namun tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu banyak menggunakan teknologi canggih, demikian diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurutnya, edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dalam ingatan anak-anak. Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi mereka, sehingga perlu dibatasi.
Foto: Fotolia/Eléonore H
10 foto1 | 10
Setelah itu, Anda hanya perlu memutar gilingan merica satu kali dan semua gajet yang telah memiliki profil Pepper Hacker akan berhenti bekerja. Kelebihannya lagi, Pepper Hacker benar-benar bisa digunakan untuk menggiling merica. Jadi tidak akan ada anggota keluarga yang merasa curiga.
Untuk mengujinya, Dolmio memberikan beberapa prototipe kepada ibu-ibu rumah tangga di Australia dan merekam reaksi anggota keluarganya saat Pepper Hacker beraksi. Anggota keluarga tidak diberitahu akan kemampuan penggiling merica unik ini. Anda bisa menontonnya pada video dalam laporan ini.
Teknologi Digital Akan Kuasai Keseharian Anda
Ponsel bukan lagi satu-satunya gadget yang pintar. Pada pameran elektronik IFA 2016, pengunjung bisa melihat berbagai produk terkini mulai dari kulkas yang bisa memesan bahan yang sudah habis hingga AC pintar.
Foto: DW/R. Fuchs
TV Semakin Besar
Para produsen televisi berusaha meraih konsumen baru dengan meningkatkan kualitas gambar dan menambah ukurannya. Resolusi ultra HD dan teknologi HDR adalah tren terkini. Juga lebih mudah untuk menghubungkan televisi dengan alat lain. Seperti bernavigasi antara internet, televisi dan radio.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Stache
AC Pintar
Rumah juga bisa menjadi pintar. Seperti dengan pengatur suhu ruangan yang bisa Anda kendalikan lewat app smartphone. Saat penghuni keluar dari rumah dengan membawa smartphonenya, sistem akan mengenalinya dan mematikan AC.
Foto: Tado
Hoverboard Lebih Aman
Hoverboard, generasi penerus Segway, dianggap kurang aman karena baterainya yang mudah terbakar. Perusahaan Jerman seperti Beamie atau Hama kini menawarkan skuter elektronik dengan jaminan keamanan.
Foto: Beamie
Ke Dunia Lain dengan Virtual Reality (VR)
Realita maya (VR) adalah salah satu tren utama di pameran IFA tahun ini. Kacamata VR seperti Gear VR, Oculus Rift atau HTC Vice membawa pengguna menjelajahi dunia maya.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Phantom 4 Drone Pintar
Produsen drone dari Cina, DJI, memperkenalkan Phantom 4 drone yang dilengkapi dengan kamera. Drone ini mampe melewati ruang sempit tanpa sinyal GPS. Sensor dan kamera memungkinkannya untuk bisa memposisikan dirinya sendiri. Hasil bidikan kamera dari udara juga beresolusi tinggi.
Foto: DW/R. Fuchs
Mengetahui Isi Lemari Es Lewat Ponsel
Anda tidak ingat apakah di rumah masih ada cukup makanan di lemari es atau tidak? Tanya saja kulkas Anda. Kamera yang terinstalasi memungkinkan pengguna akses dari jarak jauh ke lemari es lewat app di smartphone. Tidak hanya itu. Beberapa alat bahkan mampu memesan sendiri bahan makanan yang sudah hampir habis.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Tanaman Digital HerbGarden
Perusahaan Grundig memperkenalkan alat yang bisa menyediakan cahaya, gizi dan air untuk berkebun di dalam ruangan. Dan tentu bisa diatur dengan smartphone.
Foto: Grundig
MyWraps: Headphone Sebagai Gelang
MyWraps merancang headphone yang bisa dililit ke pergelangan tangan, sehingga menyerupai gelang cantik. Desainernya ingin menggabungkan musik dengan gaya hidup.
Foto: DW/R. Fuchs
8 foto1 | 8
Sayang, Pepper Hacker belum bisa dibeli. Menurut Forster, alat ini masih dalam tahap awal pengembangannya. Kepada situs First We Feast, ia mengatakan: "Saat ini baru ada beberapa prototipe yang kami buat hanya untuk bereksperimen dan melihat apa yang terjadi jika teknologi dihilangan dari ruang keluarga."
vlz/yf (dolmio, bustle)
Internet - dimanapun dan kapanpun
Jaringan tanpa batas: menyusul booming smartphone, industri telekomunikasi kini tampil dengan apa yang disebut sebagai Wearables, seperti jam pintar. Piranti tersebut menjamin akses informasi dan komunikasi tanpa batas
Foto: the3doodler.com
Dialog dengan Jam Tangan
Raksasa Korea Selatan, Samsung, membidik pasar Wearables dengan sederet produk Galaxy Gear. Jam tangan ini seberat 74 gramm dan bisa berfungsi jika dihubungkan dengan ponsel Samsung. Selain buat foto dan telepon, jam ini bereaksi terhadap perintah suara dan mengabarkan penggunanya jika ada SMS atau telepon masuk.
Foto: picture-alliance/dpa
Menyetir mobil sembari berselancar
Sistem Sync Applink milik Ford mempermudah berselancar internet sambil berkendara. Tanpa harus memindahkan tangan dari roda kemudi, pengemudi dapat memesan kamar hotel, menyalakan musik atau berselancar di internet. Dengan produk ini Ford ingin bertransformasi dari produsen otomotif menjadi raksasa teknologi
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Revolusi Industri Televisi
Produsen TV Loewe sedang berbenah diri dan mengembangkan piranti lunak. Pabrikan asal Jerman yang dikenal dengan televisi untuk segmen atas itu nantinya akan meluncurkan produk dengan harga terjangkau. Terutama produk Loewe diharapkan akan menjadi plattform hiburan ketimbang sekedar televisi. Pengguna harus bisa menentukan sendiri apa yang ingin dilihat dan kapan.
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Pixel untuk Konsumen
Angka penjualan perangkat televisi yang semakin menurun memaksa produsen meluncurkan televisi generasi terbaru. Samsung mengklaim akan menjual televisi dengan layar terbesar, yakni 110 Inchi - atau sekitar 2,8 meter. Sementara ketajaman gambar dijamin dengan teknologi Ultra High Definition.
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Bioskop Mini
Sedikit lebih kecil dan terpencil adalah Sonic Chair milik perusahaan berlabel sama yang bekerjasama dengan Zeiss. Sonic Chair menyebut penemuannya sebagai "bioskop 3D terkecil di dunia". Bentuknya yang unik dan dengan menggunakan membran khusus menciptakan suasana ruang dengar layaknya di bioskop.
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Gabungan Tablet dan Laptop ...
Tidak cuma Televisi, pasar computer juga meluncurkan kreasi terbaru. Adalah gabungan antara tablet dengan ponsel pintar, atau tablet dengan Laptop yang menjadi primadona di pasar gadget saat ini. Contohnya adalah Acer Aspire P3, kombinasi Laptop-tablet
Foto: DW/Jennifer Fraczek
... dan tablet dengan ponsel pintar
Contoh kombinasi ponsel dan tablet - yang disebut dengan Phablet - adalah Sony Xperia Z1 Ultra. Model yang lebih kecil dapat diubah menjadi kamera saku dengan sebuah piranti tambahan. Piranti yang dilengkapi dengan lensa zoom itu dijamin menambah kualitas gambar.
Foto: picture-alliance/dpa
Melukis dalam Tiga Dimensi
Siapa yang tidak cuma ingin menonton tiga dimensi, melainkan juga menggambar, bisa mengintip piranti bernama 3Doodler ini. Pena yang pengembangannya dibayai lewat Crowdfunding ini melelehkan plastik dan mengeringkannya sekaligus.