1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mauritania Setuju Ekstradisi Senussi

21 Maret 2012

Juru bicara pemerintahan sementara Libya, hari Rabu (21/03) mengatakan, Mauritania telah setuju untuk mengekstradisi Abdullah al Senussi yang merupakan bekas kepala intelijen era Muamar Gaddafi.

Abdullah Al-Senussi dikenal bengis sebagai tangan kanan GaddafiFoto: dapd

Selain Libya, Senussi juga dicari oleh pemerintah Perancis dan Mahkamah Kejahatan Internasional, atas tuduhan melakukan kejahatan kemanusiaan selama menjadi kepala intelijen Libya.

“Kami telah mendapat persetujuan dari Mauritania untuk mengirimkan Senussi ke Libya, di mana ia akan menerima pengadilan yang fair. Tanggalnya belum dipastikan, tapi akan dilakukan segera,” kata juru bicara pemerintah Libya, Nasser al Manaa.

Manaa bersama rombongan delegasi Libya tiba di Nouakchott pada hari Senin (19/03) untuk melobi pemerintah Mauritania agar bersedia menyerahkan bekas tangan kanan Gaddafi, yang ditangkap di ibukota Mauritania akhir pekan lalu. Senussi, yang memegang paspor palsu, ditangkap sesaat setelah tiba di Mauritania dari Casablanca, Maroko.

Tak hanya diburu oleh Libya, Senussi juga menjadi buronan Perancis atas tuduhan terlibat atas kasus peledakan pesawat. Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, memburu Senussi untuk tuduhan terlibat dalam kekerasan menjelang tumbangnya rejim Muamar Gaddafi.

Senussi diduga memainkan peran kunci dalam pembunuhan lebih dari 1.200 narapidana di penjara Abu Salim, Tripoli pada tahun 1996.

Andy Budiman/ afpe

Editor: Yuniman Farid