Satelit NASA bernama, Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) berhasil memasuki orbit planet Mars. MAVEN membawa misi untuk mempelajari perubahan iklim planet merah tersebut.
Iklan
Tibanya MAVEN di planet Mars, Minggu (21/09) menggembirakan banyak pihak. Pasalnya, untuk bisa sampai ke planet itu, MAVEN harus menghabiskan perjalanan selama 10 bulan atau menempuh jarak sekitar 711 juta kilometer.
Data-data yang bakal dikumpulkan oleh MAVEN akan sangat membantu para ilmuwan memahami apa yang terjadi pada sumber mata air di Mars. Bukan hanya itu, data yang diperoleh dari satelit tersebut juga akan mengungkap kandungan karbon dioksida, yang ada dalam atmosfir Mars sejak miliaran tahun lampau.
Misteri atmosfir
Bagi para ilmuwan, bagaimana Mars kehilangan atmosfirnya adalah salah satu misteri terbesar dan jawabannya kemungkinan bisa terlihat dari potensi yang dimiliki Mars sebagai tempat untuk hidup beberapa tahun lampau, termasuk mikroba. Misi lain MAVEN yang tidak kalah penting adalah membantu menemukan pemahaman bagaimana manusia bisa bertahan saat menginjakkan kaki ke Mars yang diproyeksi pada awal 2030.
Lebih dari 10 Tahun Eropa Meriset Mars
Wahana penelitian antariksa Eropa "Mars Express" yang diluncurkan lebih dari 10 tahun lalu sudah 12.000 kali mengorbit planet merah itu. Tercipta model 3 dimensi yang nyaris lengkap dari planet tetangga Bumi tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Misi Amat Panjang
Wahana penelitan Mars Express diluncurkan 2 Juni 2003. Lembaga antariksa Eropa-ESA sebetulnya merencanakan misi hanya untuk 687 hari - setara dengan setahun Mars. Tapi wahana riset itu sudah mengorbit Mars selama 10 tahun dan terus mengirim data pengukuran sert citra planet tetangga Bumi itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Misi Bercakupan Luas
Mars Express adalah proyek antariksa Eropa terbesar pertama ke Mars. Target utamanya adalah membuat sebuah peta detail planet merah, dan meneliti atmosfir, morfologi permukaan serta komponen lainnya.
Foto: AP
Mitos Nyaris Semua Terkuak
Mars Express hingga kini sudah mengorbit Mars lebih 12.000 kali. Dengan kamera stereo resolusi tinggi, lebih tiga perempat permukaan Mars telah dicitrakan. Pembuatan sebuah peta 3 Dimensi lengkap planet itu nyaris tuntas.
Foto: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Menyusun Puzzle Rumit
Kamera milik pusat penerbangan dan antariksa Jerman (DLR) menjadi kontribusi terpenting Jerman dalam misi ESA itu. Sembilan detektor peka cahaya, mencitrakan permukaan planet dari 9 sudut pengambilan gambar, seperti citra Ngarai Acheron ini.
Foto: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Menarik Minat Global
Bukan hanya untuk ilmuwan Eropa - tapi juga bagi para ilmuwan sedunia riset planet Mars amat menarik. Planet merah ini sangat mirip dengan Bumi dibanding planet-planet lain di Tata Surya. Prognosa para pakar antariksa, Mars akan memberikan petunjuk penting terkait masa depan Bumi dan manusia penghuninya.
Foto: cc by sa NASA/JPL/MSSS & User:DrLee
Sasaran Penelitian Populer
Juga Amerika meneliti Mars dengan wahana tak berawak. Mars-Rover Curiosity sejak 6 Agustus 2012 melakukan penelitian di permukaan planet merah. Ini adalah robot penjelajah terbesar yang dikirim ke Mars, sekaligus misi Mars termahal berbiaya 2,5 millyar Dolar AS.
Foto: NASA/JPL-Caltech/Malin Space Science Systems
Melacak Mahkluk Luar Angkasa
Curiosity bertugas melacak eksistensi senyawa organik serta unsur-unsur Nitrogen, Karbon, Oksigen, Hidrogen, Belerang dan Fosfor. Dengan melakukan analisa unsur, para ilmuwan hendak merekonstruksi perkembangan atmosfir planet Mars dalam 4 milyar tahun terakhir.
Foto: picture alliance/AP Photo/NASA
Planet Paling Sering Diteliti
Lebih dari 40 wahana ruang angkasa sejak 1960 dikirim untuk misi ke planet Mars, terutama oleh AS dan Uni Soviet atau Rusia. Mars Express adalah misi Mars satu-satunya dari Eropa. Tapi hanya sebagian misi Mars yang sukses sampai ke planet merah. Sebagian lagi bahkan tidak mampu keluar dari orbit bumi.
Foto: ESA
Planet Bersaudara
Mars (kiri) amat mirip bumi. Mars mengorbit matahari sejarak 228 juta km. (Bumi-150 juta km). Atmosfir Mars terutama terdiri dari CO2 dan Nitrogen. Venus (kanan) yang berjarak 108 juta km dari matahari juga memiliki atmosfir, sementara Merkurius (paling kiri) yang berjarak 58 juta km dari matahari tidak memiliki selubung atmosfir.
Foto: NASA/Lunar and Planetary Institute
Makin Dikenal
Berkat citra yang dikirim Mars-Rover struktur morfologi dan kimia Mars semakin dikenal. Terdapat sistem gunung api dan ngarai sepanjang 4000 km dan sedalam 7 km. Warna merah planet Mars merupakan dampak dari debu oksida besi yang tersebar di permukaan dan atmosfirnya.
Foto: AP
Melacak Eksistensi Air
Mars memiliki dua kutub yang terdiri dari CO2 beku dan air dalam bentuk es. Kutub utara diameternya 1000 km dan tebalnya 5 km. Kutub selatan berdiameter 350 km dengan ketebalan 1,5 km. Terdapat petunjuk adanya air dalam bentuk cair. Wahana peneliti Phoenix menemukan jejak tetesan air.
Foto: picture-alliance/ dpa ESA
Pertanyaan Abadi
Apakah pernah ada kehidupan di Mars? Tidak peduli apapun jawabannya, Mars bagi umat manusia di bumi tetap merupakan planet yang istimewa.
Foto: AP
12 foto1 | 12
“Mars adalah tempat yang dingin, tetapi tidak banyak atmosfir disana. Suhu disana sungguh dingin, bahkan dibawah nol derajat. Sedangkan atmosfir yang ada hanya setengah persen dari yang kita hirup,“ kata John Clarke, ilmuwan dari MAVEN.
Akan tetapi, sambung Clarke, suhu di Mars sebetulnya bisa berubah-ubah dan kemungkinan di masa lampau pun suhunya berbeda dengan saat ini. Hal itu bukan sekadar praduga karena sudah cukup banyak bukti, seperti jejak arus air, yang nampak di permukaan Mars sejak sejarah kuno Mars.
Misi Dimulai
Dengan tibanya satelit MAVEN di Mars, itu artinya resmi dimulainya misi untuk melakukan serangkaian uji coba yang sudah direncanakan. Misi yang pertama kali hendak dilakukan, yakni mempelajari sejumlah gas yang ada lapisan luar atmosfir Mars serta bagaimana gas-gas tersebut berinteraksi dengan matahari dan angin.
“Kami akan mengamati sampai awal November nanti karena saat itu secara resmi penelitian dimulai,“ kata kepala investigator MAVEN, Bruce Jakosky.
Dikatakannya, banyak misi-misi jangka panjang MAVEN yang akan menghabiskan waktu dengan berputar-putar pada jarak 3.730 mil dari atas permukaan planet Mars. Akan tetapi, lima misi MAVEN akan terfokus pada kedalaman jarak sekitar 78 mil diatas permukaan planet tersebut supaya bisa menganalisa atmosfir Mars dari level yang berbeda-beda.
MOM dari India
NASA adalah badan antariksa yang paling sukses di dunia dalam mengirimkan satelit-satelit dan melakukan penelitian ke Mars. Beberapa misi terakhir yang pernah dilakukan badan ini, diantaranya Viking 1 dan Viking 2 pada 1975 dan Mars Reconaissance Orbiter pada 2005 silam. Sedangkan robot terakhir yang pernah dikirim NASA ke planet merah ini adalah Curiosity, yang menjelajahi Gale Crater dan Mount Sharp.
Tidak mau kalah, sebuah misi ruang angkasa dari India, Mars Orbiter Mission (MOM), juga diperkirakan akan tiba di Mars dalam beberapa hari mendatang. Sama seperti MAVEN, MOM menempuh perjalanan 10 bulan dari bumi ke angkasa. Misi tersebut, akan menjadi misi India pertama di Mars.
“Kami sungguh tidak sabar menunggu masuknya MOM dalam dua hari ini ke planet Mars. Kami sungguh berharap MOM bisa sukses menjalankan misinya. Seluruh tim MAVEN berharap MOM akan memasuki orbit planet Mars dan menjalankan misinya dengan sukses,“ pungkas Jakosky.