1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Media Asing Bahas Kasus Jual Bayi via Instagram di Indonesia

12 Oktober 2018

Kasus penjualan bayi via Instagram mencuri perhatian media-media internasional. Kepada polisi, pelaku mengaku ingin membantu perempuan yang tidak mampu menggugurkan janinnya.

Symbolbild Instagram
Foto: AFP/Getty Images/L. Bonaventure

Pekan ini kasus jual bayi via Instagram di Surabaya, Jawa Timur sudah mencuri perhatian. Pembahasannya bukan cuma di Indonesia, media asing pun ikut memberitakan.

Jagat medsos Indonesia diramaikan dengan kasus perdagangan tersebut setelah Tim Cyber Crime Polrestabes Surabaya menemukan adanya aktivitas perdagangan balita di Instagram.

Kepolisian setempat juga sudah langsung bergerak cepat dan berhasil mengidentifikasi empat pelaku dalam modus perdagangan bayi lewat Instagram tersebut.

Pada tengah pekan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ABKP Sudamiran menyatakan pihaknya sudah menangkap empat pelaku penjual, perantara, hingga pembeli bayi melalui Instagram.

Selain itu kepolisian setempat juga masih memburu perantara lain yang ditengarai ikut terlibat. Saat ini terindikasi sudah ada dua bayi yang terjual dalam aktivitas tersebut.

Hal itu rupanya ikut dibahas oleh sejumlah media asing. BBC, misalnya.

"Indonesia arrests four for 'selling babies on Instagram'," sebut BBC dalam artikel yang membahas proses penangkapan empat pelaku di Surabaya dengan mengutip artikel detik.com.

Media papan atas Inggris tersebut juga menyatakan sudah berusaha menghubungi Instagram untuk memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai kasus itu.

"Babies for sale on Instagram: four arrested in Indonesia," sebut media Inggris lain, The Guardian, yang juga menambahkan sudah mengontak Instagram untuk meminta pernyataan.

Sementara itu NYDailyNews memunculkan artikel dengan judul, "Cops say 4 busted in Indonesia for Instagram baby-selling scheme".

Media AS yang berbasis di New York itu mengungkap rasa prihatinnya mengenai keberadaan akun jual bayi yang memiliki 700 follower tersebut. Apalagi ada satu posting yang memperlihatkan sosok seorang ibu hamil beserta alamat dan nomor kontak.

Sebelumnya polisi menangkap Alton Phinandita (29), atas dugaan perdagangan bayi melalui media sosial instagram. Alton merupakan lulusan program studi (prodi) pendidikan kesejahteraan keluarga.

Model Era Instagram

03:42

This browser does not support the video element.

Bekal dari bangku kuliah ini lah yang membuat Alton membuat akun instagram berkedok konsultasi masalah rumah tangga. Dia membuka ruang bagi siapa saja yang ingin membagi cerita melalui instagram.

Alton pun mahir menjadi konsultan pasutri yang ingin memiliki anak, memberi solusi anak-anak muda yang hamil di luar nikah agar tidak menggugurkan kandungannya, atau orang-orang yang tak mampu menghidupi anaknya. Dengan perlahan, Alton mengarahkan orang-orang ini untuk terlibat dalam perdagangan anak melalui media sosial instagram.

Hal ini juga dibenarkan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Agung Widoyoko. Selain ilmu di bangku kuliah, Agung mengatakan Alton sempat bekerja di bidang sosial. Ini membuatnya mahir dalam melancarkan aksi.

"Dulunya dia kuliah di kesejahteraan keluarga. Lalu kerja di bidang sosial. Lalu punya niatan mau buka konsultasi itu, lewat instagram. Tapi ilegal. Alasannya agar tidak ada lagi ibu-ibu yang menggugurkan bayinya. Mau dibantu dicarikan orang tua asuhnya," kata Agung saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Rabu (10/10/2018).

Alton pun berdalih ingin membantu ibu dari bayi-bayi yang tak diinginkan agar tidak stres hingga tega menggugurkan bayinya. Bagi Alton, masih banyak orang di luar sana yang ingin memiliki buah hati.

Namun sayang, aksi Alton ini terhitung menyimpang dan ilegal. Proses adopsi tak bisa dilakukan dengan menukar sejumlah rupiah dengan sebuah nyawa. Tetapi harus melewati beberapa proses menggunakan jalur pengadilan.

"Dia tahu kalau ini salah. Tapi dia mikirnya tujuan untuk membantu ibu bayi supaya tidak stres dan menggugurkan bayinya. Padahal kalau adopsi harus pakai jalur pengadilan. Tidak segampang ini," kata Agung.

Agung menambahkan penangkapan Alton juga lantaran dia mematok tarif dalam jasa konsultasi yang dia berikan. Untuk setiap bayi yang diserahkan kepada adopter, Alton mematok harga Rp 22,5juta. Uang ini dia bagi tiga, Rp 15 juta untuk ibu bayi, Rp 5 juta untuk perantara, dan sisanya Rp 2,5 juta untuknya.

Perdangangan bayi ini pun telah berlangsung kurang lebih tiga bulan. Alton mengaku sudah ada empat bayi yang dijualnya. Tak hanya di Surabaya, Alton juga menjual bayi-bayi ini wilayah lain seperti Semarang hingga Bali.

Sumber: Detik News

Instagram Ubah Perilaku Virtual Manusia

03:03

This browser does not support the video element.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait