Beberapa media internasional turut memberitakan keberlangsungan debat ke-empat tersebut. Media Australia „The Age" dalam laman theage.com.au membahas dan menganalisis poin-poin debat yang disampaikan kedua calon presiden. Dengan kepala berita "Optimisme Jokowi ungguli impuls Prabowo yang lebih pesimis", penulis James Massola mengklaim nampak perbedaan yang kontras antara kedua calon presiden terutama pada tema debat pertahanan keamanan dan hubungan internasional.
Janji Politik Prabowo Subianto
Calon presiden Prabowo Subianto mengumbar janji saat menyampaikan pidato 'Indonesia Menang' di hadapan pendukungnya di Jakarta (14/1). Di dalamnya ia memaparkan visi-misi jika ia terpilih sebagai presiden kelak
Foto: Reuters
Membangun Bank Tani dan Bank Nelayan
Prabowo mengklaim petani Indonesia kalah bersaing dengan produk-produk impor yang ada. Dia berjanji, petani dan nelayan akan mendapatkan modal dan teknologi yang canggih guna mendukung hasil panen dan hasil tangkapan mereka.
Foto: Imago/Blickwinkel
Memperbaiki Tata Kelola BPJS
Prabowo merasa banyak rumah sakit di Indonesia yang menolak pasien BPJS karena rumah sakit tersebut belum dibayar oleh pemerintah. Ia berjanji akan mencegah defisit yang ada dan memperbaiki sistem tata kelola BPJS dan jaminan sosial lainnya, sehingga masyarakat mendapatkan mutu layanan kesehatan yang lebih baik.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Pastikan Utang Pemerintah Tidak Membengkak
Mantan Danjen Kopassus ini berjanji akan hentikan pembengkakan utang luar negeri Indonesia. Prabowo merasa dengan membengkaknya utang Indonesia akan membahayakan posisi keuangan negara. Ia meyakini utang pemerintah selama ini rutin digunakan untuk pemembayaran gaji pegawai negeri.
Foto: picture-alliance/ Photoshot
Naikkan Gaji Polisi, Hakim, dan Jaksa
Prabowo berjanji akan menaikkan gaji aparat keamanan dan aparat hukum. Ia meyakini para prajurit, polisi, hakim, serta jaksa wajib dipenuhi semua kebutuhannya. Keberadaaan mereka sangat vital bagi jalannya Pemerintahan Republik Indonesia. Bahkan ia tidak mempermasalahkan kenaikan gaji berkali-kali lipat.
Foto: imago/ZUMA Press
Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Dengan memberikan program-program tepat sasaran seperti beasiswa atlet, beasiswa santri, maupun transportasi gratis bagi pelajar. Menyejahterakan para guru juga termasuk kedalam janji poltiknya, terutama guru-guru honorer yang menurutnya penting untuk diperbaiki kualitas hidupnya. Dia juga berjanji memperbaiki sarana prasarana sekolah, universitas, pondok pesantren, hingga madrasah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
Membangun Lembaga Tabung Haji
Prabowo berjanji akan membentuk sebuah lembaga tabungan haji bagi calon jamaah haji dan umrah. Ini dilakukan demi meringankan beban umat islam yang ingin berangkat ke tanah suci. Nantinya masyarakat bisa menabung dalam jangka waktu tertentu hingga dana terkumpul.
Foto: Reuters/Z. Bensemra
Mendirikan Asrama Haji di Arab
Jika ia terpilih menjadi presiden, ia akan melakukan negosisasi dengan Kerajaan Arab Saudi agar Indonesia bisa membangun gedung-gedung milik Indonesia untuk dijadikan asrama haji bagi jamaah Indonesia. Ini diyakini dapat menekan tingginya biaya naik haji.
Foto: Reuters/Z. Bensemra
Ubah Hutan Yang Rusak
Prabowo mengklaim akan menyulap jutaan hektar hutan sekunder menjadi hutan produktif. Nantinya hutan tersebut bisa diberdayakan masyarakat Indonesia untuk produksi pangan dan produksi energi.
Foto: Reuters/YT Haryono
Jadikan Industri Indonesia Kelas Dunia
Tak mau tertinggal negara-negara lain seperti India dan Korea Selatan, Prabowo juga berambisi menjadikan industri Indonesia kelas dunia. Menciptakan mobil nasional, helikopter, kapal niaga, bahkan kapal perang menurutnya bukan hal yang mustahil dilakukan. Ia juga pastikan perusahaan-perusahaan BUMN seperti Krakatau Steel, Pertamina, dan Garuda tidak akan merugi jika ia terpilih.
Foto: AP
Kepastian Hukum Bagi Pengendara Ojek Online
Banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup di jalanan seperti pengendara ojek online maupun taksi online, mantan menantu Soeharto ini berjanji akan memberikan kepastian hukum dan menetapkan tarif minimal yang menguntungkan pengemudi dan perusahaan. Hal ini menjawab keluhan para pengemudi online selama ini terkait tarif mereka. (rap/rzn: dari berbagai sumber)
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
10 foto1 | 10
Pernyataan Prabowo yang mengritik kekuatan pertahanan Indonesia, militer Indonesia lemah, dan menyebut diplomasi Indonesia "hanya senyum-senyum" dianggap sebagai suatu bentuk pesimisme. Sementara Jokowi, yang dengan tegas menjawab "serangan" yang dilontarkan padanya dan memberikan argumentasi berdasar fakta, menimbulkan persepsi positif. Penulis mendapatkan kesan kontras pada pernyataan dalam debat kedua calon presiden. Menurutnya Jokowi muncul sebagai sosok yang lebih multilateralis dan internasionalis sementara Prabowo menawarkan visi yang lebih mengisolasi bangsa. "Hari Sabtu malam, Presiden Indonesia muncul sebagai tokoh yang lebih multilateralis dan internasionalis, sementara penantangnya menawarkan visi yang lebih isolasionistis," tulisnya.
Sementara itu, media South China Morning Post dengan kepala berita "Kandidat presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto berselisih mengenai kebijakan pertahanan menjelang pemilu Indonesia" mengkritisi tidak dibahasnya topik-topik hubungan internasional yang krusial dalam debat.
Temu Akbar Relawan Jokowi se-Eropa di Belanda
Temu Akbar Relawan Jokowi se-Eropa di Belanda, 3 Maret 2019.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Lebih 1000 relawan dan simpatisan
Sekitar 1400 relawan dan simpatisan pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin berkumpul dekat kota Den Haag, Belanda, hari Minggu, 3 Maret 2019. Acara diselingi dengan sajian-sajian budaya nusantara berupa musik dan tarian.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Politisi Demokrat, PDIP dan PSI
Acara diramaikan oleh para caleg dan wakil partai dari Jakarta. Dalam gambar tampak di panggung anggota DPR dari Partai Nasdem Okky Asokawati (kiri), politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas (tengah) dan Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ruhut Sitompul (kanan).
Foto: DW/H. Pasuhuk
Dari berbagai negara
Para relawan dari lebih 20 negara Eropa datang untuk mendengarkan pesan-pesan Presiden Jokowi (lewat video) dan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin yang datang dari Jakarta.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Datang dengan biaya sendiri
Para relawan dan simpatisan datang dari berbagai negara dengan biaya sendiri, dari utara sampai selatan Eropa. Dalam foto tampak rombongan relawan dari Austria.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Rombongan relawan Inggris
Puluhan relawan dan simpatisan dari Inggris juga hadir di Belanda. Untuk acara ini, mereka kebanyakan menginap 2 malam di Amsterdam dan sekitarnya.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Semangat militan perempuan pendukung Jokowi-Maruf Amin
Para relawan dengan semangat militan memenuhi ruangan dengan teriakan sliogan sahut-menyahut. Kebanyakan yang hadir adalah perempuan.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Konsolidasi relawan dari seluruh Eropa
Acara di Belanda diorgansiasi oleh kelompok relawan seperti Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Bravo-5, Gerakan Wadyabala Jokowi (GWJ) Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), Pos Raya, Satu Indonesia, Teman Jokowi, serta berbagai organisasi kelompok relawan mandiri lainnya.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Diramaikan tim kampanye dari Jakarta
Tim kampanye dari Jakarta yang hadir di Belanda antara lain juru bicara tim kapanye Ruhut Sitompul (kanan), pengamat politik Andy Widjajanto (kedua dari kanan) dan politisi PDIP Budiman Sujatmiko (kedua dari kiri). (Teks: Hendra Pasuhuk/ap)
Foto: DW/H. Pasuhuk
8 foto1 | 8
Media yang bermarkas di Hongkong tersebut menyatakan "Meskipun tema perdebatan mengenai pertahanan, keamanan dan hubungan internasional, kedua kontestan menghindari menarik tema investasi Cina dan penahanan Muslim di Uygur ke dalam perdebatan, demikian juga ketika mereka membahas peran Indonesia dalam menekan Myanmar terkait masalah eksodus warga Muslim dari negara bagian Rakhine."
Putaran ke-lima debat presiden, yang juga menjadi debat terakhir, akan berlangsung pada 13 April 2019. Debat yang diikuti kedua calon presiden dan wakil presiden tersebut akan membahas tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.
na/hp (The Age, scmp)
Diskusi Pemilu Presiden 2019 Ala Milenial Indonesia di Jerman
Diskusi seputar Pemilu 2019 kerap mereka lakukan. Dengan diskusi yang mengedepankan nilai positif dari masing-masing calon presiden, mereka percaya Pemilu 2019 akan menjadi pesta demokrasi yang meriah dan menyenangkan.
Foto: DW/R. A. Putra
Pengalaman berharga
Mengikuti Pemilu 2019 di luar negeri yang akan dialami pertama kali oleh empat sekawan Ardan, Qinta, Sina dan Kevin membuat mereka bersemangat. “Kami antusias sekali pada Pemilu ini, ditambah lagi kami sedang di luar negeri, suasananya berbeda, cara memilihnya berbeda,” kata mahasiswa Indonesia bernama lengkap Hamzah Shafardan tersebut.
Foto: DW/R. A. Putra
Berdiskusi untuk masa depan Indonesia
Kondisi politik Indonesia serta banyaknya berita hoax, mendorong mereka sering mengadakan diskusi membahas pemberitaan seputar Pemilu Presiden 2019. “Kita biasa lihat berita dari media sosial contohnya Instagram atau Youtube tentang Pemilu Presiden. Dari situ muncul diskusi tentang kandidat mana yang pantas kita pilih,” kata mahasiswa Universität Bonn asal Tangerang, Kevin Olindo.
Foto: DW/R. A. Putra
Tukar pikiran tentang calon presiden
Dikotomi politik yang begitu kentara di tanah air terkadang membuat mereka jengah. Menurut Qinta Kurnia Fathia “Kita semua pasti menginginkan pilihan yang terbaik, jadi lebih baik kita bertukar pikiran berfokus pada nilai positifnya dibanding saling menjatuhkan”.
Foto: DW/R. A. Putra
Saling menghormati pilihan masing-masing
Walau mereka sering berdiskusi, pilihan politik masing-masing individu tentu berbeda. Namun mereka tidak pernah mempersoalkan hal tersebut. “Bila kita memperdebatkan pilihan politik orang lain, itu tidak etis. Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan memilih sesuai yang ia yakini,” kata Ardan.
Foto: DW/R. A. Putra
Pendidikan yang utama
Sebagai mahasiswa mereka sangat berharap, presiden yang terpilih nantinya akan makin memperhatikan dunia pendidikan di Indonesia. Seperti yang diungkapkan Sinatryasti Purwi Agfianingrum, “yang jelas presiden yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, juga dapat meningkatkan mutu sumber daya manusianya melalui pendidikan”. (Rizki Akbar Putra/yp/as)