Pusat Kajian "Neuro-Urbanismus" meneliti hubungan antara stress perkotaan dengan penyakit psikis.
Iklan
Lebih bising, lebih banyak kendaraan, lebih banyak sampah, orang-orang berdesakan di mana-mana. Kehidupan di kota-kota besar membuat stress. Tapi makin banyak orang pindah ke kota karena peluang kerja lebih besar, gaji lebih besar, tawaran budaya dan gaya hidup. Jika 60 tahun lalu kurang dari sepertiga penduduk dunia hidup di perkotaan, kini sudah lebih dari separuhnya. Menurut perkiraan para pakar, sampai tahun 2050 angkanya akan mencapai 70 persen.
Dengan naiknya jumlah penduduk kota, di seluruh dunia juga meningkat jumlah penderita penyakit psikis, diperingatkan Andreas Meyer-Lindenberg, Direktur Institut Pusat untuk Kesehatan Kejiwaan di Mannheim. "Depresi saja yang dialami warga di Eropa per tahunnya memakan biaya 120 miliar Euro. Dan biaya semua penyakit psikis meningkat, termasuk demensia, gangguan ketakutan dan psikosis, saat ini melebihi anggaran mekanisme stabilitas Uni Eropa. Keseringan dan keseriusan penyakit-penyakit ini sering kali dianggap remeh.“
Megacities - Perkotaan Terus Meraksasa
Kota metropolitan terus berkembang seiring kawasan sekitarnya. Di sinilah kemiskinan dan kekayaan berdampingan.
Foto: DERRICK CEYRAC/AFP/Getty Images
Tokyo
Penduduk kota inti Tokyo sembilan juta jiwa. Pengembangan kota inti ke kota-kota satelit di sekitarnya atau yang disebut metropolitan Tokyo dihuni sekitar 35 juta jiwa. Metropolitan Tokyo merupakan megacity terbesar di dunia. Hitungan jumlah penduduknya berdeda-beda antara satu sumber dengan sumber lainnya, tergantung darimana sumber batasan geografisnya dilihat.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Mumbai
Megacity Mumbai merupakan pusat perekonomian dan simbol booming India. Universitas, teater dan museum juga membuat megacity ini menjadi pusat budaya. Industri film terbesar dunia Bollywood berkantor pusat di sini. Lebih dari 40 persen penduduk kota ini hidup di bawah garis kemiskinan. Pada tahun 2015 mendatang, jumlah populasi di kawasan ini diperkirakan naik menjadi lebih dari 20 juta orang.
Foto: Getty Images
Meksiko City
Ibukota Meksiko ini berada di ketinggian 2.300 meter dari garis permukaan laut. Di megacity ini hidup 19 juta orang, yang dalam dua tahun mendatang diperkirakan membengkak menjadi 22 juta jiwa. Lebih dari separuh penduduknya miskin. Asap kendaraan bermotor mengotori udara. Kota ini berjuang mengatasi problem air bersih dan pengembangan saluran pembuangan.
Foto: Fotolia/ALCE
São Paulo
Megacity ini merupakan pusat ekonomi dan budaya Brasil. Di kota metropolitan ini hidup 18 juga penduduk , yang diperkirakan akan melonjak menjadi 22 juta orang. Banyak perusahaan asing yang menancapkan bisnisnya di kota ini. Pelayanan perekonomian Brazil sebagian besar ada di Sao Paulo. Kawasan elit atau mewah bersebrang-sebrangan dengan daerah kumuh.
Foto: picture-alliance/ZB
New York
Di New York bermukim delapan juta penduduk. Areal metropolitannya dihuni sekitar 19 juta orang, yang kecenderungannya akan terus naik. Kawasan ini merupakan pusat ekonomi dan perdagangan yang paling penting di dunia. Di sini pula banyak perusahaan internasional dan organisasi PBB bermarkas. Sementara sebagai pusat budaya, megacity ini setiap tahunnya didatangi sekitar 50 juta wisatawan.
Foto: Getty Images
Delhi
Kawasan metropolitan Delhi merupakan pusat politik di India, yang terdiri dari dua kota Delhi dan New Delhi. 16 juta orang bertempat tinggal di kota ini. Tahun 2015 diperkirakan penduduknya bertambah tiga juta jiwa, menjadi 19 juta orang. Tiga juta orang penduduk Delhi hidup di bawah garis kemiskinan. 60 persen penduduknya mencari nafkah di luar pasar tenaga kerja formal.
Foto: Fotolia/jacek_kadaj
Shanghai
Metropolitan di timur Cina ini dihuni sekitar 15 juta orang yang menjadikannya kota terpadat di Cina. Namun diperkirakan jumlahnya lebih besar dari itu, bahkan hingga 25 juta orang. Faktanya adalah Shanghai terus berkembang, sejak dibukanya pasar bisnis. Gedung pencakar langit mencapai rekornya di kota ini, namun ruang hijau begitu sedikit.
Foto: PHILIPPE LOPEZ/AFP/Getty Images
Dhaka
Dengan populasi mencapai 13 juta orang, ibukota Bangladesh ini menjadi pemukiman terbesar dan pusat ekonomi serta administrasi terbesar di negara itu. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah penduduknya akan naik menjadi 17 juta orang. Kemiskinan terus berlanjut. Sementara infrastruktur tak sejalan dengan pertumbuhan kota. 40 persen penghuni kota tinggal di kawasan kumuh.
Foto: MUNIR UZ ZAMAN/AFP/Getty Images
Jakarta
Ibukota Indonesia ini dihuni sekitar 13 juta orang. Dalam dua tahun mendatang jumlahnya diperkirakan membengkak menjadi 17 juta orang. Metropolitan, pusat politik dan ekonomi di negara ini hanya terletak delapan meter di atas permukaan laut. Banjir kerap menggenangi ibukota. Tahun 2007, banjir menutupi 70 persen kawasan Jakarta.
Foto: BAY ISMOYO/AFP/Getty Images
Kairo
Ibukota Mesir ini berpenduduk 12 juta orang. Kairo merupakan kota metropolitan terbesar di dunia Arab. Hingga tahun 2015 diperkirakan penduduknya menjadi 13 juta jiwa. Situs bersejarah dan lokasi bisnis yang dilengkapi perkantoran dan gedung-gedung hotel berdiri berdiri berdampingan. Kota tua Kairo merupakan warisan budaya dunia. Masalah utama kota ini: kurangnya pemukiman, kemiskinan dan polusi.
Foto: travellingchick/Fotolia
Lagos
Kota terbesar di Nigeria ini berkembang pesat. Terdapat 11 juta penduduk di megacity Afrika barat tersebut, yang dalam dua tahun akan membengkak menjadi 16 juta jiwa. Penduduk di Lagos hidup berhimpitan. Pengolahan sampah tak berfungsi baik, demikian pula penyediaan air bersih. Separuh penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
Foto: DERRICK CEYRAC/AFP/Getty Images
11 foto1 | 11
Kehidupan Kota Sering Membuat Kesepian dan Sakit
Tahun 2003 psikiater Inggris mempublikasikan sebuah studi tentang kondisi psikis penduduk kota London bagian Camberwell, sebuah kawasan yang sejak tahun 1960-an mengalami kemajuan pesat. Antara tahun 1965 dan 1997 jumlah pasien Skizofrenia naik dua kali lipat, tanpa peningkatan drastis jumlah penduduk.
12 Cara Memerangi Stres
Stres bisa jadi masalah yang serius jika sering terjadi dan dibiarkan. Padahal tidak sulit untuk mengurangi stres, dan caranya macam-macam.
Foto: Fotolia/Janina Dierks
Berolahraga
Menurut penelitian, stres yang tidak kunjung henti menyebabkan gangguan sel saraf. Sebaliknya, olahraga menyokong kesehatan sel saraf dan seluruh tubuh. Selain itu, olahraga mendukung agar orang bisa tidur lebih baik. Sedangkan stres biasanya menyebabkan gangguan tidur.
Foto: Fotolia/Kzenon
Relaksasi
Relaksasi dalam bentuk apapun, termasuk yoga, berjalan-jalan atau meditasi bisa turunkan tekanan darah dan melonggarkan otot yang tegang. Tahun 2008 Marc Berman, John Jonides dan Stephen Kaplan dari Universitas Michigan meneliti perbedaan efek berjalan-jalan di taman dan di kota. Hasilnya: setelah berjalan-jalan di taman, orang lebih mampu berkonsentrasi dan berikan perhatian.
Foto: Fotolia/Eisenhans
Bersosialisasi
Memelihara hubungan sosial, baik dengan teman, keluarga, atau bahkan hewan peliharaan, bisa mendorong rasa percaya pada orang lain, perasaan santai dan memberi dukungan bagi rasa percaya diri. Memiliki hubungan sosial yang baik kerap dianggap sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik.
Foto: Fotolia/Robert Kneschke
Tertawa dan Menikmati Humor
Tertawa sudah lama dianggap jadi cara tangguh memerangi stres. Dan peneliti mengungkap, tertawa memang bisa membantu. Misalnya studi yang dilakukan 2002 oleh Mary Bennett dan rekan-rekannya. Menurut hasil studi yang dilakukan pada orang dewasa, menonton film yang lucu mengurangi stres, dibanding dengan film tentang tujuan wisata.
Foto: imago/CHROMORANGE
Berpikir Positif
Tahun 2010 Jeremy Jamieson dan rekan-rekannya di Harvard University melatih sekelompok mahasiswa untuk percaya, bahwa gelisah karena menghadapi ujian bisa memperbaiki hasil ujian. Dengan kata lain, mahasiswa dilatih untuk berpikir positif. Hasilnya: mereka tidak terlalu stres dan nilai ujian lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak dilatih.
Foto: Fotolia/vgstudio
Makanan Yang Sehat
Di pagi hari, walaupun sudah terlambat, sebaiknya tetap sediakan waktu untuk sarapan yang baik. Menurut hasil studi Universitas Erlangen-Nürnberg, sarapan yang kaya protein menurunkan kadar kortisol pada darah dan menjaga keseimbangan gula darah. Telur baik untuk melawan stres. Sedangkan kopi yang terlalu banyak bisa menambah stres.
Foto: picture-alliance/dpa
Menikmati Kehijauan
Sebuah studi Universitas Essex tunjukkan, melewatkan waktu di kawasan hijau seperti taman atau hutan juga menurunkan kadar kortisol dan tekanan darah. Ini juga tren terbaru dari Jepang, dan disebut "Shinrin-yoku.“ Di Jepang dokter bahkan mengharuskan pasiennya berjalan-jalan di hutan, jika mereka menderita stres terlalu berat.
Foto: picture-alliance/ZB
Tinggalkan Kebiasaan Buruk
Konsumsi alkohol, rokok dan kofein yang terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah. Untuk mengurangi stres, orang kerap dianjurkan untuk berhenti merokok sepenuhnya. Jika sering mengkonsumsi alkohol, sebaiknya mengurangi jumlahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Memberi Bantuan
Sumbangkan waktu untuk menolong orang lain, misalnya teman yang baru pindah rumah. Membantu orang lain, dalam bentuk apapun, bisa mengurangi stres.
Foto: auremar - Fotolia.com
Jangan Khawatir
Dunia tidak akan berhenti berputar, jika dapur tidak dibersihkan, atau pekerjaan lain tidak terselesaikan. Nantinya itu semua harus diselesaikan, tetapi mungkin tidak harus saat ini juga.
Foto: unitypix - Fotolia
Atur Waktu dengan Baik
Buatlah daftar tugas untuk membantu agar lebih terfokus pada hal yang paling penting untuk dilakukan. Lakukan tugas-tugas penting satu persatu. Misalnya, mulailah dengan mengatur satu bagian saja dalam hidup sehari-hari. Pertama-tama lemari, berikutnya meja kerja, kemudian dapur dan seterusnya.
Foto: Picture-Factory/Fotolia
Tidur Yang Cukup
Jika bisa tidur dengan baik, stres tidak terlalu mengganggu. Untuk bisa tidur dengan baik, semua alat elektronik harus dimatikan demikian halnya sumber cahaya di kamar tidur. Orang yang sering terganggu tidurnya, sebaiknya mulai sore hari menghindari minuman mengandung kofein. Keterkaitan antara stres dan kurang tidur sudah dibuktikan dalam sebuah studi dari Pennsylvania State University College.
Foto: Fotolia/Janina Dierks
12 foto1 | 12
Di Jerman antara tahun 2000-2101 jumlah hari tidak masuk kerja akibat penyakit psikis naik dua kali lipat. Di Amerika Serikat berdasarkan perkiraan terakhir, 40 persen jumlah hari sakit para pekerja disebabkan depresi.
"Di kota-kota bisa terjadi dimana orang tidak mengenal tetangganya, dimana orang tidak memperoleh bantuan sosial, seperti yang mungkin diperolehnya di kota-kota lebih kecil atau di desa, sehingga orang menjadi kesepian dan merasa terkucil dari lingkungan sosial dan merasa kurang memiliki jaringan keamanan." Kerugian dari kehidupan kota sudah diketahui, demikian Andreas Heinz, Direktur bagian Psikiatri Rumah Sakit Charité di Berlin.
Studi-studi yang menunjukkan dampak pengaruh "kota" bagi otak manusia sementara ini hampir tidak ada. Meski demikian dari percobaan pada hewan diketahui, bahwa isolasi sosial dan sistem neurotransmiter otak berubah.
Kerja Di sini Anda Boleh Meditasi
Stres akibat tumpukaan pekerjaan sering dirasakan para karyawan. Perusahaan-perusahaan ini memperbolehkan karyawannya meditasi bahkan tidur siang, agar pegawainya lebih segar dan sehat secara fisik & mental dalam bekerja
Foto: Colourbox
Apple
Tidak mengejutkan bagi mereka yang tahu sedikit tentang kehidupan Steve Jobs bahwa ia sering ikut retret meditasi, menikah dalam upacara Zen, dan bersahabat dengan banyak biarawan. Jobs membagikan kecintaannya akan meditasi kepada orang lain di tempat kerjanya, sehingga memungkinkan karyawan perusahaan raksasa teknologi itu setiap harinya bisa ambil waktu untuk bermeditasi di tempat kerja,.
Foto: Colourbox
Prentice Hall Publishing
Dunia penerbitan dapat menjadi tempat yang sangat stres dalam mencari nafkah. Tetapi perusahaan penerbitan ini berusaha memberi kesempatan pada pekerjanya untuk melepaskan stres dan kembali fokus di tempat kerja melalui meditasi. Prentice Hall telah menciptakan ruang meditasi di kantor pusat perusahaan mereka, untuk bermeditasi, berdoa, atau sekedar istirahat.
Foto: Deklofenak/Fotolia.com
Google
Bahkan ketika Anda bekerja di sebuah perusahaan yang menawarkan manfaat luar biasa seperti Google, stres datang kapan saja. Perusahaan ini menawarkan ruang meditasi dan kursus meditasi, karena percaya bahwa meditasi dapat membantu meningkatkan tidak hanya kesehatan karyawan tapi juga kemajuan perusahaan.
Foto: Imago/R. Wölk
AOL Time Warner
Untuk membantu karyawan mengatasi stres, perusahaaan membolehkan karyawan bermeditasi. Pekerja bisa menyelinap pergi ke kelas yoga atau masuk ke salah satu ruangan yang tenang untuk membantu memfokuskan diri mereka kembali, bersantai, dan menyegarkan diri sebelum kembali ke hari-hari panjang mereka.
Foto: Fotolia/Jeanette Dietl
McKinsey & Co
Perusahaan Manajemen dan konsultasi McKinsey & Co menjadikan meditasi sebagai bagian dari strategi sumber daya manusia yang bertujuan untuk membuat karyawan lebih bahagia dan sehat. Dalam satu kasus, sebuah program meditasi yang dikembangkan oleh McKinsey untuk klien Australia bisa menyelamatkan bisnis lebih dari 20 juta dollar AS.
Foto: DW/Li Fern Ong
Yahoo!
Yahoo! adalah perusahaan teknologi lainnya yang berusaha melakukan apa yang bisa untuk mengurangi stres karyawan di tempat kerja. Karyawan Yahoo! dapat memanfaatkan kamar meditasi atau berbagi minat mereka agar pikiran kembali bugar.
Foto: picture-alliance/dpa/M. M. Davey
Deutsche Bank
Perusahaan perbankan terkemuka Deutsche Bank menawarkan kelas meditasi dan ruang tenang di kantornya dengan harapan bahwa hal itu akan membantu mengurangi stres pekerja dan pekerjanya lebih segar dalam berpikir.
Foto: picture-alliance/dpa
Procter & Gamble
CEO P &G AF. Lafley mendedikasikan dirinya sendiri untuk meditasi dan menawarkan karyawan juga. Perusahaan ini menawarkan program kesehatan dan kebugaran yang mencakup kelas meditasi di bangunan utama erusahaan mereka.
Foto: Fotolita/A. Diaz
HBO
Sementara lewat program-programnya HBO membuat Anda berleha-leha di sofa dan di depan televisi, perusahaan ini mendorong pengembangan sumber daya karyawannya agar nereka tetap sehat baik secara mental maupun fisik,lewat gym, kelas yoga gratis, dan kelas meditasi yang ditawarkan di tempat kerja.
Foto: Fotolia/www.fotodesign-jegg.de
Nike
Motto Nike "Just Do It" , tampaknya juga berlaku untuk meditasi. Perusahaan ini membolehkan karyawan mengambil waktu untuk rileks atau bermeditasi di tempat kerja mereka. Karyawan memiliki akses ke kamar relaksasi yang dapat mereka gunakan untuk tidur siang, berdoa, atau bermeditasi. Jadi, karyawan juga dapat mengambil bagian dalam meditasi dan yoga kelas tanpa harus meninggalkan kantor.
Foto: Colourbox/E. Amikishiyev
10 foto1 | 10
"Pada dasarnya diperkirakan, bahwa serotonin yang merupakan materi neurotransmiter terpenting untuk mengurangi kondisi berbahaya. Jika orang mengisolasi sejak dini hewan tersebut, kadar serotoninnya merosot tajam. Artinya kawasan-kawasan yang beraksi terhadap rangsangan membahayakan, akan diredam dan semakin kuat bereaksi. Jadi pengisolasian sosial atau kurangnya dukungan sosial dapat menyebabkan seseorang dalam menghadapi situasi stress amat peka dan dalam banyak situasi yang seharusnya tidak begitu membahayakan, menanggapinya dengan reaksi berlebihan. Hal itu dapat menyebabkan bahwa orang lebih mudah mengalami penyakit ketakutan atau juga depresi."
Bagaimana Orang Sukses Bisa Jago Kontrol Emosi?
Kemampuan mengontrol emosi & tenang di bawah tekanan mempengaruhi kinerja seseorang. Riset TalentSmart menunjukkan 90% orang yang sukses dalam bisnis & karir, trampil mengelola emosi pada saat stres. Ini kunci suksesnya
Foto: Fotolia/olly
Hargai dan syukuri apa dimiliki
Meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang Anda syukuri meningkatkan suasana hati, karena mengurangi hormon stres kortisol hingga 23%. Penelitian di University of California menemukan bahwa orang yang banyak bersyukur mengalami perbaikan suasana hati, energi, dan kondisi fisik.
Foto: Fotolia/Peter Atkins
Hindari pertanyaan "Bagaimana Jika?"
Mempertanyakan berbagai hal dengan kalimat "Bagaimana jika?" hanya menimbulkan stres dan khawatir. Lebih banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk cemas, maka semakin sedikit pula waktu untuk fokus dalam mengambil tindakan yang menenangkan. Orang yang tenang mengetahui bahwa pertanyaan "bagaimana jika? hanya akan membawa mereka ke arah yang tidak mereka inginkan.
Foto: Fotolia/jeff Metzger
Selalu berpikir positif
Setiap pikiran positif akan lakukan untuk memfokuskan kembali perhatian Anda. Ketika semuanya berjalan lancar, dan suasana hati Anda baik, berbagai hal bisa dikerjakan dengan lebih mudah. Ketika pikiran Anda dibanjiri dengan pikiran negatif, segera alihkan dengan memikirkan hal-lain lain yang positif yang terjadi pada Anda, tidak peduli seberapa kecilpun itu.
Foto: Fotolia/S.Kobold
Lepaskan diri dari komunikasi dan informasi
Teknologi memungkinkan komunikasi terus-menerus dan berharap Anda siaga setiap saat. Bekerja setiap hari juga menimbulkan stres yang seolah tiada henti. Sekali waktu, coba putuskan hubungan telfon dan internet. Istirahatkan tubuh dan pikiran dari sumber stres. Penelitian menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana seperti melepaskan diri dari kontak email dapat menurunkan tingkat stres.
Foto: picture-alliance/dpa
Batasi asupan kafein
Minum kopi mengandung kafein memicu pelepasan adrenalin. Kafein membuat orang terjaga, mengrangi stres dan siap melakukan banyak hal. Namun kadang-kadang mungkin Anda tak butuh kafein sebanyak itu. Perbanyak minum air putih ketimbang kopi.
Foto: Zan Valerii/Colourbox
Tidur cukup
Tidur amat penting untuk meningkatkan kecerdasan emosional & mengelola tingkat stres Anda. Ketika tidur, otak Anda mengisi kembali energi, menyortir memori atas apa yang terjadi hari ini, sehingga ketika Anda bangun, pikiran manjadi lebih waspada dan jernih. Pengendalian diri dan memori berkurang ketika Anda tidak mendapatkan cukup tidur. Kurang tidur meningkatkan kadar hormon stres sendiri.
Foto: Fotolia/olly
Membingkai ulang cara pandang
Stres dan khawatir didorong oleh persepsi miring kita sendiri atas suatu peristiwa. Tenggat waktu yang tidak realistis, bos tak kenal ampun, dan kemacetan lalu lintas adalah contoh penyebab stres. Anda tidak bisa mengontrol keadaaanya tapi dapat mengontrol diri dalam merespon situasi itu. Cerna masalahnya, bingkai ulang cara pikirmu. Bisa jadi masalahnya tak sengeri yang dibayangkan.
Foto: colourbox / E. Audras
Mengatur nafas
Cara termudah melepas stres yang bisa dilakukan tiap hari: mengatur nafas. Pernapasan melatih otak untuk hanya fokus pada tugas yang harus dilakukan dan mengurangi stres. Ketika Anda merasa stres, tutup pintu, singkirkan semua gangguan, duduk dan mengatur nafas. Cegah pikiran Anda berkeliaran. Ambil nafas dalam dan keluarkan. Lakukan hingga dua puluh kali. Masih belum tenang? Ulangi lagi.
Foto: Fotolia/Jeanette Dietl
Berdayakan dukungan di sekitarmu
Kenali kelemahan Anda. Minta bantuan ketika Anda membutuhkan untuk mengatasi kelemahan ini. Andalkan orang-orang yang siap membantu dalam kondisi sulit. Meminta bantuan akan mengurangi stres dan memperkuat hubungan Anda dengan orang-orang yang bisa Anda andalkan. Demikian catatan penelitian yang dirangkum oleh Dr Travis Bradberry, pendiri TalentSmart, pengelola lembaga riset kecerdasan emosional.
Foto: Fotolia/lassedesignen
9 foto1 | 9
Kehidupan Kota Mengubah Otak
Salah satu studi pertama dengan melakukan percobaan terhadap manusia tampaknya mengkonfirmasi dugaan-dugaan ini. Pada pencitraan resonansi magnetik, Andreas Meyer-Lindenberg dan timnya meneliti otak-otak manusia yang tumbuh dewasa di kota dan orang-orang yang baru setelah dewasa pindah ke kota. Sembari peserta uji coba mengerjakan tugas berhitung yang mudah, para ilmuwan secara permanen menekan mereka dengan feedback-feedback sosial yang negatif. Misalnya para ilmuwan mengritik mengapa peserta uji coba menghitung terlalu lamban atau salah menghitung, atau bekerja jauh lebih buruk dari peserta uji coba sebelumnya.
"Kami secara terarah mengamati areal otak yang aktif jika orang mengalami stress. Dan reaksinya menunjukkan perbedaan besar, tergantung pada seberapa kuat pengalaman perkotaan yang dimiliki seseorang. Terutama amigdala amat bereaksi terhadap stress akibat faktor sosial, dan reaksinya semakin besar jika orang bersangkutan berasal dari lingkungan perkotaan. Bagian otak ini selalu aktif jika seseorang menanggapi sebuah situasi sebagai membahayakan. Itu dapat memicu reaksi agresif dan berperan dalam memicu gangguan ketakutan.“ Siapa yang tumbuh besar di kota, dalam kondisi stress juga menunjukkan aktivitas di areal otak tertentu, seperti orang yang akibat kesalahan genetis peka terkena skizofrenia.
Orang Bahagia Tidak Terlalu Memikirkan Hal-hal Ini
Peduli pada lingkungan sekitar itu baik, tapi kita juga perlu waktu pula untuk menyenangkan diri sendiri. Berikut hal-hal yang tak dipikirkan orang berbahagia:
Foto: Fotolia
Usia
Memang, usia hanyalah angka. Dan orang-orang bahagia tahu ini pastinya. Tapi mereka tidak membiarkan jumlah yang semakin meningkat ini membuat stres. Mereka hanya melakukan yang mereka inginkan. Yang penting tetap hidup sehat.
Foto: Fotolia/Werner Heiber
Apa kata orang
Ini adalah salah satu penghalang terbesar untuk kebahagiaan kita. Orang yang bahagia tidak peduli itu. Jangan sampai terbelenggu oleh penilaian orang-orang lain atas diri kita sendiri. Jika terlalu peduli kata orang, itu artinya, kamu hidup untuk orang lain, bukan untuk kebahagiaanmu sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Karier
Ide utamanya adalah: jangan sampai pekerjaan membuatmu tak bahagia. Tentu, pekerjaan adalah penting bagi stabilitas dan kelangsungan hidup di masyarakat. Tapi selain itu, pisahkan kehidupan pribadi dengan urusan kantor. Jika tidak, kamu akan mudah merasa lelah, bosan atau stres.
Foto: Fotolia/E. Kharichkinan
Ketakutan berlebihan
Kadang orang merasa gugup dan cemas, yang konon datang dari rasa takut yang tidak nyata, sehingga orang-orang merasa berada di luar zona kenyamanan mereka. Tak perlu larut dalam rasa takut. Hadapi setiap masalah, cari solusinya.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Pikiran negatif
Ada banyak gangguan di luar sana. Perang, aksi protes, kerusuhan, atau hal-hal buruk yang terjadi. Orang yang berbahagia tak menyangkal hal itu, tetapi paling tidak mereka melakukan hal-hal yang baik. Mereka mungkin tidak dapat membuat revolusi dalam semalam, tetapi mereka tahu bahwa dengan kebaikan dan kasih sayang kepada sesama manusia, mereka sudah berkontribusi positif pada dunia.
Foto: Fotolia/Jeanette Dietl
Pengaruh buruk orang-orang di sekitarmu
Pernah harus berurusan dengan teman yang mengganggu atau punya banyak sifat buruk? Tinggalkan mereka. Sudah waktunya untuk menciptakan lingkungan yang positif untuk diri sendiri.. Kadang-kadang, teman-teman yang menjengkelkan dn bersifat buruk, hanya menyeretmu larut dalam kesedihan.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Carstensen
Penyesalan dan kegagalan di masa lalu
Masa lalu tinggal sejarah, masa depan tergantung diri sendiri. Jika ingin bahagia, lepaskan masa lalu dan lanjutkan hidup. Belajar dari itu dan terus kembangkan diri, maka pastikan kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Foto: fotolia/Mikael Damkier
Berandai-andai
Bisa gila jika amat mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan dan tidak ada gunanya menyiksa diri untuk hal-hal yang mungkin tidak pernah terjadi. Ingatkan diri, bahwa jenis khawatir terbuang energi.
Foto: Fotolia/bluedesign
Mengharapkan imbalan
Mulai melakukan berbagai hal dengn ikhlas. Membantu orang lain adalah perbuatan welas asih, tak perlu mengharapkan imbalan. Orang-orang bahagia tidak ingin mendapat sesuatu sebagai balasannya. Dengan demikian, mereka tidak pernah merasa kecewa.
Foto: Fotolia
Mengeluh
Kadang-kadang hal-hal tidak berjalan seperti yang kamu harapkan. Tapi mengeluh pun tidak berguna. Daripada mengeluh, orang-orang bahagia lebih memilih untuk berterima kasih atau bersyukur atas apa yang mereka miliki dan menemukan solusi atas masalah dengan pola pikir yang positif.
Foto: Fotolia/Kitty
10 foto1 | 10
Peneliti Otak Beri Data untuk Planologi Kota yang Sehat
Di seluruh dunia, kota-kota tumbuh pesat dan mengalami perubahan. Tapi menurut Meyer-Lindenberg, tidak ada yang punya data meyakinkan mengenai bagaimana sebaiknya tampak kota yang ideal, jika turut memasukkan faktor kesehatan psikis penduduknya. Oleh karena itu bersama dengan pakar geografi Universitas Heidelberg dan pakar fisika Institut untuk Teknologi Karlsruhe, Meyer-Linderberg mengembangkan piranti bergerak yang dapat melokalisir peserta uji coba pada berbagai tempat di kota. Dengan alat ini mereka di simpang jalan atau di sebuah taman, dapat melakukan uji coba situasi kejiwaan seseorang.
Inilah 7 Pemicu Depresi Pada Anak-anak
Makin banyak anak-anak derita depresi yang berujung pada kasus bunuh diri. Waspadai penyebab dan pemicu depresi berikut ini.
Foto: Fotolia/Nicole Effinger
Stres
Anak jaman sekarang banyak dikelilingi faktor pemicu stress. Tuntutan berprestasi di sekolah atau dalam klub olahraga, PR bertumpuk, serta tekanan lingkungan. Stres melemahkan hampir semua sistem biologi dalam tubuh. Kortisol dalam tubuh diproduksi terus, hingga anak mudah mengalami perubahan emosi secara dramatis hingga depresi. Hindari faktor stres dengan melakukan kegiatan secara rasional.
Foto: picture-alliance/blickwinkel
Broken Homes
Goncangan dalam keluarga seperti perceraian, atau orang tua yang cekcok terus menerus, mempengaruhi secara signifikan perilaku dan psikologi anak. Hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal of Marriage and Family menunjukkan, anak-anak dari keluarga yang pecah akibat perceraian, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan depresi dan perasaan tertekan dibanding anak dari keluarga utuh.
Foto: goodluz - Fotolia
Porsi Bermain Kurang
Bermain merupakan kebutuhan penting bagi anak-anak. Dengan bermain otak punya kesempatan berkembang dan belajar. Anak juga belajar memecahkan masalah, mengontrol sendiri kehidupannya, mengembangkan kompetensi serta mengeksplorasi minat. Pakar gangguan mental pada anak Peter Gray, PhD menyebut, kurang bermain secara aktif membuat anak tak mampu pecahkan masalah dan tidak kompeten.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Schlesinger
Kecanduan Game Elektronik
Anak-anak yang bermain game elektronik di depan layar computer, tablet atau smartphone lebih dari lima jam sehari, menurut riset yang dilansir dalam American Journal of Industrial Medicine menunjukkan kecenderungan lebih mudah depresi dan mengalami masalah emosional. Main game lebih 20 jam seminggu, menyusutkan sel otak yang berkorelasi pada kapasitas untuk mengembangkan empati dan persahabatan.
Foto: dpa
Kebanyakan Konsumsi Gula
Di zaman modern ini konsumsi gula, berupa kue-kue, manisan dan minuman berkarbonasi, amat tinggi di kalangan anak-anak. Peneliti psikiatri Inggris Malcolm Peet membuat analisa yang menunjukan tingginya konsumsi gula berkorelasi erat dengan maraknya kasus depresi dan skizoprenia. Gula juga menekan aktivitas hormon pertumbuhan di otak. Pada penderita depresi dan skizoprenia, level hormon ini rendah.
Foto: Colourbox
Menggunakan Antibiotika
Obat-obatan antibiotika merusak keseimbangan flora dan bakteri usus yang berperan penting menjaga kesehatan mental. Laporan peneliti di McMaster University yang melakukan riset dengan tikus yang diberi antibiotika dalam jangka panjang, menunjukkan hewan ini menjadi lebih mudah cemas dan bagian otaknya yang mempengaruhi emosi serta perasaan juga mengalami gangguan.
Foto: picture-alliance/dpa/F. May
Terpapar Racun
Racun kini cemari lingkungan di mana-mana. Mulai dari pestisida untuk tanaman, bahan pembersih, unsur pengawet, cemaran logam berat pada bahan makanan hingga cemaran dari emisi kendaraan. Dalam bukunya: The UltraMind Solution, Mark Hyman, MD merinci simptoma dari dampak paparan racun, antara lain depresi dan gelisah tanpa sebab. Solusinya, lakukan detoksifikasi untuk menghilangkan gejala depresi.
Foto: picture-alliance/ dpa/dpaweb
7 foto1 | 7
Bersama dengan hasil penelitian dari otak peserta uji coba, para peneliti mengharap pengetahuan konkret mengenai bagaimana berbagai aspek sehari-hari kehidupan perkotaan membentuk gambaran pada otak. Apakah rumah yang sempit menyebabkan stress, atau hanya jika jalannya terlalu sempit? Apakah menimbulkan ketenangan jika setiap orang dapat melihat pohon, atau cukup jika ada taman di dekatnya? Apakah berjalan-jalan melintasi lahan yang hijau dapat memberikan efek yang dapat diukur di otak?
Arsitek Harus Berubah Pikiran
Bagi arsitek dan pakar planologi, kata Richard Burdett, profesor untuk peneliti kota pada London School of Economics, pengetahuan para peneliti otak di masa depan dapat menjadi penolong pengambil keputusan. Dan "Neuro-Urbanismus" menjadi sumbangan amat menjanjikan, untuk menghindari penyebarluasan penyakit psikis di kota-kota. "Pakar planologi di masa depan seharusnya memiliki pandangan yang seimbang antara kepentingan mengorganisir orang-orang dalam ruangan yang kecil dan kepentingan memiliki ruang yang terbuka. Orang-orang menurut Burdett, "harus punya akses ke bioskop, bertemu dengan teman-temannya atau jalan-jalan di pinggir sungai. Aspek-aspek semacam itu saat ini sering tidak dipikirkan jika kota-kota baru dirancang di Cina atau di Indonesia. Arsitek memperhatikan proporsi dan bentuk serta planologi terhadap efisiensi kendaraan umum. Tapi kita sering tidak memiliki pengetahuan, apa efeknya itu bagi manusia."
Lidya Heller / Dyan Kostermans
Editor: Carissa Paramita
Makanan Pencegah Stres
Stres dan depresi sering merupakan gejala defisiensi magnesium yang berperan penting dalam metabolisme sel saraf dan regulasi 300 enzim. Konsumsi makanan kaya magnesium mencukupi kebutuhan tubuh untuk cegah depresi.
Foto: picture-alliance/dpa
Kakao dan Olahannya
Kebutuhan tiap individu kisarannya antara 300 hingga 400 miligram magnesium per hari. Asupan yang cukup akan seimbangkan aktivitas sistem saraf. Kakao memiliki kandungan magnesium sekitar 420 mg. Konsumsi produk olahnya berupa cokelat berwarna gelap mampu memenuhi 10 persen kebutuhan tubuh atas mineral ini. Keuntungan lain, kakao juga kaya unsur besi serta serat dan sumber anti oksidan
Foto: Fotolia/Rob Stark
Kacang dan Biji-Bijian
Kacang mede, kacang tanah, biji quinoa, biji almond, biji labu dan biji bunga matahari juga memiliki kandungan mineral magnesium cukup tinggi. Kacang-kacangan ini juga kaya lemak tak jenuh serta protein.
Foto: Fotolia/badmanproduction
Produk Olahan Kedelai
Kedelai juga punya kandungan magnesium tinggi. Tapi disarankan hati-hati mengkonsumsi kedelai, karena juga mengandung phytoestrogen yang bisa ganggu keseimbangan hormonal. Lebih baik mengkonsumsi produk olahannya berupa tahu, tempe atau susu kedelai yang kadar phytoestrogennya lebih rendah. Tahu dan tempe mengandung magnesium lebih tinggi ketimbang daging dan ikan.
Foto: AP
Polong-Polongan
Keluarga kacang polong, kacang merah dan sejenis kacang merah yang berwarna putih mengandung rata-rata 140 mg magnesium per 100 gram. Mineral magnesium bersama dengan vitamin D mengatur absorpsi dan penyimpanan unsure kalsium yang diperlukan untuk regulasi sel tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa/Stockfood
Buah-Buahan Tropis
Pisang, mangga atau alpukat adalah buah-buahan yang kaya mineral magnesium. Mengkonsumsi buah-buahan secara rasional, memberikan asupan hingga 8 persen kebutuhan harian tubuh. Pisang segar hanya mengandung 30 mg magnesium sementara pisang yang dikeringkan kandungannya mencapai 110mg.
Foto: picture-alliance/dpa
Sayuran
Terutama sayuran berdaun hijau seperti bayam mengandung cukup banyak magnesium. Sayuran hijau juga mengandung vitamin yang berperan memerangi molekul pemicu peradangan yang disebut cytokine. Sayuran banyak mengandung serat yang melancarkan pencernaan.
Foto: picture-alliance/dpa
Sereal dan Padi-Padian
Gandum, beras merah, sorgum dan jelai juga mengandung mineral magnesium dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh manusia. Sereal dan padi-padian juga diketahui berkhasiat sebagai anti peradangan. Dengan menyantap makanan sumber magnesium, orang tidak perlu lagi mengkonsumsi berbagai suplemen yang harganya relatif mahal. (Sumber: berbagai sumber)