Diprediksi oleh Albert Einstein satu abad silam, gelombang gravitasi baru bisa dideteksi baru-baru ini. Kerutan pada ruang waktu itu bisa mengungkap banayak rahasia tentang peristiwa kosmik yang tak kasatmata.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hanschke
Iklan
Melacak Gelombang Gaib Dari Jagad Raya
04:03
This browser does not support the video element.
Ilmuwan di Hannover, Jerman, adalah yang pertama kali menganalisa data yang direkam oleh sebuah detektor di Amerika Serikat, yakni gelombang gravitasi. Karsten Danzmann dan timnya mengembangkan dan mengujicoba teknik pengukuran gelombang ajaib tersebut. Padahal detektor LIGO yang digunakan buat mengukur gelombang pertama terlihat sederhana. Kenapa selama ini sulit mendeteksi gelombang gravitasi?
Prof. Karsten Danzmann, Direktur MPI untuk Fisika Gravitasi, Leibniz Universität Hannover menjelaskan: "Ide dasarnya sederhana. Bagaimana kita bisa membuktikan gelombang gravitasi? Kita harus mengukur ruang yang mengerut dan memuai. Dan bagaimana mengukur ruang yang mengerut? yaitu dengan mengukur panjangnya. Cuma saja kita harus mengukur panjang dengan sangat akurat. Karena gayanya terlalu kecil. Dan teknologi pengukuran menggunakan sinar laser ini baru saja kita miliki sejak beberapa tahun terakhir."
Temuan Baru IPTEK dan Riset 2016
Berbagai temuan baru dan riset menantang dilakukan 2016. Diantaranya temuan gelombang gravitasi dan unsur aktiv yang mampu melawan bakteri kebal antibiotika. Temuan baru itu membuka visi baru dalam terapan sehari-hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Gelombang Gravitasi Terbukti Eksis
Eksperimen Laser-Interferometer-Gravitationwave-Observatorium-LIGO mendengar binyi mencicit gelombang gravitasi Februari 2016. Aksioma gelombang gravitasi dari Albert Einstein 100 tahun lalu kini bisa dibuktikan. Temuan ini merupakan terobosan besar di bidang Astro-Fisika.
Foto: picture-alliance/dpa/CALTECH-JPL
Riset Plasma
Jerman jadi pionir dalam riset Plasma. Di Reaktor Wendelstein 7-X dibangkitkan plasma, gas panas bersuhu satu juta vderajat Celsius menggunakan oven mikrowave. Dengan itu dimungkinkan membuat reaktor fusi nuklir seperti di inti matahari, untuk membangkitkan energi yang murah dan aman dari cemaran radiasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesawat Sel Surya Sukses Keliling Dunia
Pesawat sel surya Solar Impulse II sukses mengelilinmgi dunia bulan Juli 2016. Ujicoba membuka visi baru penggunaan energi terbarukan. Juga menunjukkan kelemahan teknis dari akku penyimpan energi yang belum cukup tangguh untuk misi jarak jauh.
Foto: Getty Images/Solar Impulse2/J. Revillard
Unsur Aktif Anti MRSA?
Para peneliti di Tübingen Jerman Juli 2016 mengumumkan berhasil mengisolasi unsur aktif yang diberi nama Lugdunin dari bakteri yang berada di hidung. Unsur aktif ini disebut ampuh untuk melawan bakteri nosokomial yang kebal antibiotika-MRSA.
Foto: picture-alliance/dpa/NIAID
Virus Zika Ancam Dunia
Virus Zika yang menyebabkan bayi lahir cacat kepala kecil-atau microchepaly jadi masalah besar di Amerika Selatan dan Utara. Terutama saat digelar olimpiade di Braszil, tema virus Zika jadi mendunia danm WHO mengeluarkan status siaga global. Virus yang sekeluarga dengan demam berdarah Dengue ini disebarkan oleh nyamuk yang endemik di kawasan tropis.
Foto: Reuters/O. Rivas
Setan Tasmania Sumber Bahan Obat
Peneliti Australia menemukan, susu dari mamalia bernama Setan Tasmania mengandung protein yang ampuh melawan bakteri kebal antibiotika. Induk binatang memerlukan unsur aktif pertahanan tubuh yang ampuh untuk melindungi anaknya yang tumbuh dalam kantong yang biasanya penuh bakteri. Ilmuwan kini meneliti keampuhan protein ini pada manusia.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ralston
Hantu Laut Penyuka Mangan
Para peneliti biologi kelautan menemukan gurita kecil imut ini di Hawaai bulan Maret 2016. Gurita yang diberi nama Casper (hantu kecil dalam film kartun) ini bertelur di kawasan hydrat mangan di laut dalam. Ancaman bagi gurita ini adalah, kalangan industri kini mengincar hydrat mangan untuk ditambang besar-besaran.
Foto: picture alliance/dpa/NOAA Office Of Ocean Exploration
Kanibalisme Dalam Sel Raih Nobel
Hadiah Nobel Kedokteran 2016 dianugerahkan pada temuan mekanisme penyembuhan diri sendiri di dalam sel. Jika tidak ada mekanisame kanibalisme dalam sel atau Autophagie, sel tubuh tidak akan bisa memperbarui diri. Peneliti Jepang Yoshinori Ohsumi yang menemukan mekanisme sel ini dianugerahi hadiah Nobel.
Foto: Getty Images/AFP/J. Nackstrand
Apa Hubungan Misteri Materi dan Roti
Trio ilmuwan David Thouless, Duncan Haldane dan Michael Kosterlitz dianugerahi hadiah Nobel Fisika untuk temuan mereka, yaitu kondisi eksotis pada materi atau Topologi. Akademi ilmu pengetahuan Swedia menjelaskan teori itu dengan pembanding kondisi saat memasak roti, karena sulit memahami teori yang rumit tentang fluida super, konduktor super atau lapisan magnet amat tipis.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Lane
Mesin Molekuler Raih Nobel Kimia
Mesin berukuran nano yang diciptakan Jean-Pierre Sauvage, Fraser Stoddart dan Bernard Feringa dianugerahi hadiah Nobel Kimia. Mesin berukuran melekuler ini bisa digerakkan dengan cahaya atau limpuls listrik. Temuan mesin nano membuka cakrawala luas dalam metode baru terapi dan kedokteran. Penulis:Fabian Schmidt (as/ml)
Jantung detektor disimpan di kontainer ini. Instalasi ini memancarkan sinar laser melalui dua pipa panjang di bawah tanah. Pancarannya dipantulkan, lalu ditabrakkan satu sama lain. Seharusnya kedua gelombang cahaya saling mengeliminasi. Tapi jika cahaya berpendar, penyebabnya kemungkinan adalah gelombang gravitasi.
Mendengar nyanyian gelombang gravitasi
Begini kenampakan sinyal pertama gelombang gravitasi. Meski terlihat biasa, buat Karsten Danzmann sinyal ini adalah segalanya. Menurutnya gelombang ini indah. Seperti yang digambarkan Albert Einstein. Gelombang gravitasi juga bisa didengar.
Terpaut jarak lebih dari satu milyar tahun cahaya dari Bumi ada dua lubang hitam yang saling berpusar dengan kecepatan luar biasa. Sekitar 200.000 kilometer per detik. Pada saat melebur, keduanya melepaskan momentum energi yang jumlahnya 50 kali lipat lebih besar dari seluruh alam semesta.
"Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa peristiwa kosmik paling dahsyat yang pernah dideteksi manusia ini gelap total. Ada 20 aktivitas buat mendeteksi sisa tabrakan dengan harapan bisa menemukan sinyalnya di sepanjang rentang spektrum elektromagnetik, dengan gelombang radio, radiasi rontgen, atau gelombang pendek. Tapi tidak ada jejak," papar Prof. Karsten Danzmann lebih lanjut.
7 Misteri Iptek Yang Belum Terpecahkan
Para ilmuwan sejak lama berusaha memecahkan sejumlah misteri ilmu pengetahuan yang ternyata hingga kini tetap belum terpecahkan. 7 diantara misteri sains yang masih dilacak jawabannya.
Foto: Fotolia/Noel Powell
Materi Lebih Banyak dari Anti Materi?
Berdasar ilmu fisika partikel yang dipahami saat ini, jumlah materi dan anti materi seharusnya seimbang dan jika bertemu akan saling memusnahkan. Tapi faktanya jumlah materi lebih banyak dari anti materi. Buktinya adalah milyaran galaksi dan trilyunan bintang di jagad raya yang tersusun dari materi. Hingga kini masih diteliti mengapa jumlah anti materi lebih sedikit dari materi?
Foto: picture alliance/dpa
Apa Penyusun Materi Gelap?
Lebih 80 persen massa di jagad raya tidak kasat mata dan disebut materi gelap. Para ilmuwan hingga kini belum mengetahui komposisi materi yang tidak memancarkan cahaya itu. Sejak ditemukan indikasinya 60 tahun lalu, hingga kini tidak ada bukti langsung eksistensi materi gelap ini. Artinya tidak ada yang tahu persis bagaimana komposisi materi gelap tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Apa Energi Gelap itu?
Energi gelap menjadi misteri yang lebih besar dibanding materi gelap. Energi gelap diyakini mencakup lebih 70 persen dari seluruh energi di alam semesta dan diduga merupakan implikasi dari ekspansi jagad raya. Dipertanyakan apakah energinya konstan atau berfluktuasi mengikuti ekspansi alam semesta? Tersusun dari apa? Mengapa terindikasi kerapatannya mirip dengan densitas materi?
Foto: Zosia Rostomian, LBNL; Nic Ross, BOSS Lyman-alpha team, LBNL; and Springel et al, Virgo Consortium and the Max Planck Institute for Astrophysics
Adakah Makhluk Cerdas Lain?
Apakah manusia satu-satunya makhluk cerdas di jagad raya? Alam semesta kasat mata, diameternya sekitar 92 tahun cahaya dan berisi milyaran galaksi, bintang dan planet, tapi tidak ada pertanda eksistensi makhluk cerdas lain. Atau “alien” itu sejak lama telah berkunjung ke bumi, cuma kita tidak tahu atau mereka tidak mau menjalin kontak?
Foto: picture-alliance/dpa
Bagaimana Kehidupan Muncul?
Misteri lain yang terkait erat dengan manusia adalah, bagaimana kehidupan muncul? Dari mana asal usul kehidupan di bumi? Mengapa di bumi? Banyak teori dilontarkan, mulai dari model adonan purba yang berkembang mejadi molekul kompleks yang punya DNA hingga teori kehidupan berupa mikroba yang terbawa komet atau meteorit. Tapi semua itu tidak menjawab pertanyaan bagaiama kehidupan bisa terjadi?
Foto: Fotolia/Gernot Krautberger
Bagaimana Mekanisme Gravitasi?
Semua tahu, gravitasi dari bulan membuat siklus pasang dan surut laut di bumi. Gravitasi bumi membuat manusia tetap berada di permukannya dan gravitasi matahari membuat bumi stabil di orbitnya. Tapi para ilmuwan hingga kini masih belum dapat memastikan, bagaimana cara kerja gravitasi itu. Mengapa gaya yang menjaga stabilitas atom beda dengan gaya tarik bumi? Apakah gravitasi itu partikel?
Foto: NASA
Bagaimana Cara Kerja Lempeng Tektonik?
Kita juga tahu, pergerakan lempeng tektonik memicu gempa, aktivitas gunung api, membentuk benua dan gunung, tapi para ilmuwan belum tahu sepenuhnya mekanisme gerakan lempeng ini. Alfred Wegener saat melontarkan teorinya tahun 1932 ditertawakan banyak ilmuwan, dan baru 1960 teori dapat dibuktikan. Tapi hingga kini masih jadi misteri, apa pemicu gerakan ini dan bagaimana batas lempengan tercipta.
Foto: picture-alliance/ Globus Infografik
7 foto1 | 7
Tidak ada teleskop yang bisa merekam peristiwa meleburnya dua lubang hitam. Gelombang gravitasi diyakini akan membuka jendela baru ke alam semesta. Lebih dari 99 persen jagad raya tidak kasatmata. Sebab itu ilmuwan mengembangkan detektor yang lebih peka untuk bisa mendengar lebih jauh ke dalam kegelapan. Mereka bahkan merencanakan misi luar angkasa.
Trio satelit Laser
Misi antariksa itu berupa tiga satelit yang saling memancarkan sinar laser dalam jarak lima juta kilometer. Ilmuwan akan mengawasi jarak antara satelit dengan akurat untuk mendeteksi gelombang gravitasi. Dengan itu, kata Karsten Danzamnn, ilmuwan bisa mendengar lubang hitam di seluruh semesta. Dan bahkan mungkin menangkap gelombang gravitasi dari dentuman besar yang membentuk alam semesta. Tapi kenapa ilmuwan ingin mengungkap rahasia gelombang gravitasi?
Prof. Karsten Danzmann menjesalkan:"Untuk mengetahui bagaimana segalanya tercipta, dari mana asalnya. Saya tidak tahu, manusia sepertinya dilahirkan dengan keinginan besar untuk mengetahui segalanya. Seperti pengetahuan tentang garis keturunan. Itu juga tidak berguna. Tapi tetap ada banyak orang yang ingin mengetahui siapa nenek moyangnya. Jadi seperti mencari garis keturunan kosmik untuk mengungkap rahasia dentuman besar"
Sampai para peneliti alam semesta bisa melacak rahasia dentuman besar dengan lebih rinci, mereka harus menempuh jalan panjang terlebih dahulu. Karena baru pada tahun 2028 detektor luar angkasa yang mereka kembangkan bisa sepenuhnya difungsikan.
(DWInovator)
Apa Itu Gelombang Gravitasi?
Penemuan gelombang gravitasi membuka bab baru pengamatan alam semesta. Tapi bagaimana gelombang ajaib tersebut terbentuk dan kenapa penemuan ini menandai lompatan besar dalam dunia sains? Simak jawabannya berikut ini:
Foto: picture-alliance/dpa
Kerutan Ruang Waktu
Gelombang gravitasi diprediksi Albert Einstein seabad silam. Intinya, setiap gerakan obyek bermassa akan menimbulkan kerutan pada ruang waktu atau juga disebut gelombang gravitasi. Fenomena ini diamati oleh ilmuwan untuk pertamakali ketika dua lubang hitam bermassa 50 matahari saling berbenturan di jarak 1,3 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Foto: S. Ossokine/A. Buonanno/Max-Planck-Institut für Gravitationsphysik/W. Benger/Airborne Hydro Mapping GmbH/dpa"
Mata Kedua
Ada dua cara buat mengamati alam semesta. Pertama, melalui gelombang elektromagnetik yang mencakup sinar gamma, sinar x, cahaya atau gelombang radio. Kedua, melalui gelombang gravitasi. Karena lubang hitam tidak memancarkan radiasi elektromagnetik, raksasa langit itu cuma bisa diamati lewat gelombang gravitasi. Menemukan gelombang ajaib itu berarti membuka jendela baru pengamatan luar angkasa
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hanschke
Jala Angkasa
Einstein mengatakan, ruang dan waktu bukan dimensi terpisah, melainkan sebuah kesatuan. Ia membayangkannya seperti sebuah jala multidimensi yang bersifat plastis, dapat melengkung atau mengerut bergantung pada massa benda yang ada di dalamnya. Semakin berat benda itu, semakin tajam pula lengkungannya. Ketika sebuah benda berakselerasi, ia akan menimbulkan gelombang seperti riak di permukaan air
Foto: picture-alliance/Wissen Media Verlag
Rahasia Gravitasi
Gravitasi tidak cuma memiliki gaya tarik, tetapi juga menyebabkan gangguan pada ruang waktu atau mengubah arah rambatan cahaya. Pada gambar ini misalnya gaya gravitasi yang dipancarkan sebuah lubang hitam mampu membelokkan cahaya yang dipancarkan galaksi di belakangnya. Lubang hitam juga menghentikan waktu dan dalam dimensi raksasa mampu memicu kerutan pada jala ruang waktu yang dapat dideteksi
Foto: cc-by-sa 2.0/Ute Kraus
Cahaya Murni
Untuk membuktikannya, ilmuwan mengembangkan interferometer yang bisa mendeteksi perubahan terkecil sekalipun. Alat tersebut berupa sinar laser yang dibagi dua sepanjang empat kilometer. Teorinya karena gelombang gravitasi menyebabkan kerutan pada ruang waktu, panjang sinar laser semestinya juga akan berubah, kendati perubahannya cuma berukuran seperseribu diameter sebuah inti atom.
Foto: Courtesy Caltech/MIT/LIGO Laboratory
Lubang Hitam
Berbekal penemuan tersebut, ilmuwan kini dapat mengamati fenomena lubang hitam di alam semesta dengan lebih akurat. Astronom malah membandingkan penemuan gelombang gravitasi dengan saat ketika Galileo pertama kali menggunakan teleskopnya. Energi yang dipancarkan benturan dua lubang hitam lewat radiasi gravitasi misalnya, tercatat lebih besar ketimbang semua energi yang diproduksi di jagad raya.
Foto: 2014 Warner Bros. Entertainment, Inc. and Paramount Pictures Corporation
Semesta yang Hilang
Pengetahuan mengenai gravitasi dapat membantu ilmuwan mengungkap misteri terbesar alam semesta, yakni partikel gelap. Partikel kasat mata ini bisa diamati dari gaya gravitasinya yang mempengaruhi pergerakan bintang di wilayah terluar galaksi. Diperkirakan 84,5% dari materi di alam semesta berupa materi gelap.