1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Melihat Lockdown di Seantero Eropa

26 Maret 2020

Negara-negara di Eropa telah secara signifikan membatasi kehidupan publik untuk mengerem laju penyebaran wabah COVID-19. Simak bagaimana hidup dalam lockdown .

Suasa kota Madrid , sepi akibat wabah coron
Foto: Reuters/J. Medina

Italia

Pembatasan berlaku sampai 3 April, namun dapat diperpanjang hingga 31 Juli.

Italia memberlakukan karantina wilayah atau lockdown secara nasional pada 9 Maret. Sekitar 60 juta penduduknya diperintahkan untuk tinggal di dalam rumah. Sekolah, universitas, dan semua bisnis non-esensial diliburkan atau ditutup sementara. Hanya supermarket, bank, apotek, dan kantor pos diizinkan tetap beroperasi. Perjalanan di dalam negeri telah dilarang kecuali dengan alasan kesehatan atau masalah mendesak lainnya.

Warga Italia hanya diizinkan meninggalkan rumah dalam keadaan tertentu, seperti untuk berolahraga sendirian di dekat rumah, belanja bahan makanan atau pergi ke dokter. Mereka diharuskan mencetak sejenis sertifikat di rumah yang memuat alasan mereka meninggalkan rumah. Sertifikat ini akan diperiksa oleh kepolisian.

Warga yang melanggar aturan karantina ini akan dijatuhi denda uang antara $ 430 hingga $ 3.227 (Rp 7 juta hingga Rp 52 juta), atau bisa dikenai hukuman penjara hingga tiga bulan.

Spanyol

Pembatasan berlaku sampai 11 April.

Pemerintah Spanyol mengumumkan keadaan darurat pada 14 Maret lalu, dengan mengeluarkan perintah karantina untuk lebih dari 46 juta warganya.

Sekolah-sekolah dan toko-toko non-esensial diperintahkan untuk tutup selama masa lockdown, begitu juga perhotelan dan akomodasi wisata. Spanyol juga menutup perbatasannya dengan negara-negara tetangga di Eropa. Warga dibatasi hanya boleh meninggalkan rumah untuk pergi ke apotek, bank dan belanja bahan makanan. Olahraga di luar ruangan turut dilarang, kecuali membawa anjing berjalan-jalan. Ratusan ribu personil kepolisian dan militer diterjunkan untuk memastikan lockdown berjalan semestinya.

Prancis

Pembatasan berlaku sampai 1 April, tetapi kemungkinan akan diperpanjang.

Pemerintah Prancis mengumumkan lockdown secara nasional pada 17 Maret. Semua pertemuan publik, resmi dilarang. Warga diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah kecuali keluar untuk belanja bahan makanan dan tugas-tugas penting lainnya.

Seiring dengan penutupan semua toko-toko non-esensial, pasar terbuka juga telah diperintahkan untuk ditutup saat lockdown. Orang-orang di Prancis juga diminta mengisi formulir yang menyatakan alasan mereka meninggalkan rumah.

Olahraga di luar ruangan hanya diizinkan sekali sehari dan harus dilakukan sendiri dengan waktu tidak lebih dari satu jam. Keluarga masih diizinkan berjalan-jalan, tetapi harus tetap berada dalam radius 1 kilometer dari rumah mereka. Membawa anjing berjalan-jalan juga diperbolehkan, meskipun pemiliknya kini harus menuliskan jam berapa mereka pergi untuk memastikan dipatuhinya batas jam yang telah ditetapkan.

Warga yang melanggar aturan lockdown ini akan dikenakan denda antara € 135 hingga € 3.700 (Rp 2,4 juta hingga Rp 65 juta), serta ancaman penjara hingga enam bulan untuk berbagai pelanggaran.

Suasana di ibukota Jerman, Berlin, 19 Maret 2020Foto: Getty Images/M. Hitij

Jerman

Pembatasan berlaku sampai 6 April.

Tidak seperti negara-negara Eropa lainnya, Jerman sejauh ini sudah berhenti meminta lebih dari 80 juta penduduknya untuk tetap berada di rumah, namun kini pemerintah memilih langkah social distancing atau penjarakan sosial ketat yang dikeluarkan pada 22 Maret.

Pertemuan publik lebih dari dua orang dilarang, kecuali untuk keluarga dan mereka yang tinggal dalam satu rumah. Restoran-restoran juga diperintahkan untuk tutup kecuali mereka yang menyediakan jasa pengiriman maupun penjemputan makanan. Salon rambut dan salon tato telah dimasukkan dalam daftar toko-toko non-esensial dan telah diperintahkan untuk tutup. Berolahraga sendirian di luar rumah masih diperbolehkan, meskipun dengan menjaga jarak setidaknya 1,5 meter antara satu orang dengan yang lain.

Meski begitu, negara bagian Bayern dan Saarland telah menempatkan warganya dalam karantina wilayah atau lockdown, dengan memerintahkan mereka untuk tinggal di dalam rumah. Sekolah-sekolah di seantero negeri telah diperintahkan untuk tutup sampai akhir liburan Paskah, yaitu antara 13 April – 24 April.

Inggris

Pembatasan berlaku sampai 13 April, tetapi akan ditinjau kembali.

Pemerintah Inggris memerintahkan lockdown pada 23 Maret, dengan pembatasan bagi warga untuk bepergian ke luar rumahnya. Warga hanya diizinkan keluar untuk berbelanja bahan makanan, kebutuhan medis dan bepergian untuk bekerja, itu pun jika bekerja dari rumah benar-benar tidak bisa dilakukan.

Pertemuan sosial dan pertemuan yang memunculkan kerumunan, resmi dilarang. Beberapa bentuk olahraga yang dilakukan sendiri masih diizinkan, seperti jogging atau bersepeda. Polisi diterjunkan untuk mendukung pemberlakuan lockdown, tetapi warga tidak diharuskan membawa surat yang memuat alasan mereka meninggalkan rumah.

Austria

Pembatasan berlaku sampai 13 April.

Austria melarang hampir 9 juta warganya pada 16 Maret untuk datang ke ruang-ruang publik kecuali apotek, toko barang kebutuhan sehari-hari dan ATM. Semua lapangan olahraga telah ditutup, tetapi warga masih diizinkan untuk jogging atau berjalan-jalan di luar rumah bersama keluarga yang tinggal serumah dengan mereka.

Kelompok warga lebih dari lima orang tidak diizinkan berada di tempat umum. Restoran, bar, dan kafe telah diperintahkan untuk tutup. Hanya supermarket dan jasa layanan pengiriman makanan yang diizinkan tetap buka. Mereka yang melanggar aturan ini akan dijatuhi denda hingga € 3.600 atau setara dengan Rp 64 juta.

Belgia

Pembatasan berlaku sampai setidaknya 5 April, kemungkinan berlaku selama delapan minggu atau lebih lama.

Belgia telah berlakukan lockdown sejak 18 Maret. Sekitar 11,4 juta warga telah diperintahkan untuk tinggal di dalam rumah dan menghindari kontak di luar rumah sebanyak mungkin. Warga hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk mengunjungi dokter, membeli makanan atau membantu orang lain yang membutuhkan. 

Polisi diterjunkan untuk berpatroli di jalan-jalan. Mereka yang mengabaikan pembatasan dan berkumpul di ruang publik seperti taman-taman akan dedenda. Jalan-jalan dan olahraga singkat di luar rumah masih diperbolehkan.

Perjalanan ke luar negeri telah dilarang hingga setidaknya 5 April.

Portugal

Pembatasan berlaku sampai 2 April.

Portugal telah menyatakan keadaan darurat, pertama kali sejak negara tersebut beralih menjadi negara demokrasi pada tahun 1976. Dekrit tersebut memberikan kuasa bagi pemerintah untuk mengerahkan militer untuk tujuan keamanan, untuk campur tangan dalam ekonomi dan menetapkan harga barang-barang pokok, serta untuk merekrut karyawan swasta atau PNS dalam produksi barang-barang yang penting.

Karantina wajib diharuskan bagi warga yang terinfeksi, sementara warga berisiko tinggi untuk tertular COVID-19 diinstruksikan untuk tinggal di rumah dan hanya boleh keluar rumah jika "benar-benar penting”.

Para pegawai diharapkan bekerja dari rumah jika memungkinkan. Bank, apotek, dan toko makanan akan tetap buka, sementara restoran didorong untuk tutup dan beralih ke layanan pengiriman makanan atau dibawa pulang.

Perbatasan negara dengan Spanyol sebagian besar ditutup. Sembilan titik perbatasan tetap dibuka untuk arus pengiriman barang dan perjalanan pegawai lintas negara.

Kegiatan hiburan atau kegiatan apa pun yang mengumpulkan banyak orang telah dibatalkan atau dilarang, termasuk kompetisi liga utama sepak bola Portugal. gtp/as (dari berbagai sumber)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait