1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Melihat Pameran Praktik Kerja Siswa Yang Keren di Jerman

Sandy Kurniawan
10 Juli 2020

Awal November tahun lalu saya mendapat kesempatan melakukan hospitasi di sekolah Ernst-Reuter-Schule di Pattensen, Jerman, selama 3 minggu. Oleh: Sandy Kurniawan.

Mein Praktikum in einer Schule in Deutschland
Foto: Sandy Kurniawan

Saat diberi jadwal harian oleh pihak sekolah, saya tidak terlalu detail mengamati jadwalnya karena pastinya nanti akan masuk semua kelas di berbagai mata pelajaran. Tapi saat hari kedua di sekolah tersebut, saya tertarik dengan selebaran "Berufsfindungsmarkt” yang ditempel di kaca auditorium.

Saya kira awalnya seperti job fair seperti yang pernah sekolah saya lakukan di halaman sekolah. Akan ada banyak perusahaan yang berkumpul dalam satu area untuk menjaring alumni siswa atau siswa kelas 12 yang potensial untuk direkrut menjadi karyawannya nanti.

Sandy KurniawanFoto: Sandy Kurniawan

Saya cek di jadwal yang diberikan oleh sekolah, ternyata saya mendapat jadwal untuk berkunjung ke pameran "Berufsfindungsmarkt” pada hari Kamis, 7 November 2019 mulai pagi hari. "Lumayan enak nih, agak lebih bebas kalau berkunjung ke sekolah lain tidak hanya saat pelajaran di kelas saja.”

Saat hari H tiba, pagi hari sudah banyak siswa yang membuat persiapan untuk mempresentasikan hasil praktik kerja di banyak perusahaan di ruang auditoriom dan di 4 ruang kelas lainnya. Melihat persiapan mereka untuk mempresentasikan hasil praktik mereka, baru saya sadar kalau ini bukan seperti job fair yang saya duga sebelumnya. Ternyata ini pameran presentasi hasil praktik kerja siswa di kelas 10.

Setiap tahun siswa kelas 10 baik di Hochschule atau Realschule di sekolah Ernst-Reuter-Schule Pattensen wajib melakukan kegiatan praktik kerja di perusahaan selama dua minggu (21 Oktober 2019 s.d. 1 November 2019). Siswa dengan restu orang tua mencari sendiri perusahaan yang akan dijadikan tempat untuk praktik kerja. Salah satu syaratnya: perusahaan tersebut bukan punya keluarganya sendiri. Ini menurut saya bagus karena untuk menghindari penilaian akhir yang subyektif dari pemilik perusahaan dan terkesan nantinya akan ada perlakuan khusus karena keluarga sendiri. Orang tua diharapkan tetap berkonsultasi dengan pihak sekolah untuk perusahaan mana saja yang baik dan sesuai dengan minat siswa untuk melakukan praktik kerja.

Pengumuman pameran "Berufsfindungsmarkt" di Ernst-Reuter-Schule, PattensenFoto: Sandy Kurniawan

Lokasi perusahaan yang diincar siswa bebas, bisa di mana saja, boleh di sekitar kota Pattensen, bahkan ada yang sekitar kota Hannover. Sekolah hanya memberi pengantar satu berkas surat dan formulir yang harus diisi oleh perusahaan yang akan ditempati siswa dan dikirimkan kepada perusahaan tersebut satu bulan sebelum siswa mulai praktik kerja.

Jam kerja siswa untuk praktik di perusahaan tersebut dibatasi sampai 7 jam sehari atau 35 jam dalam seminggu. Di akhir praktik kerja, siswa akan mendapat sebuah sertifikat sebagai pengakuan perusahaan bahwa siswa tersebut telah melakukan praktik kerja selama dua minggu.

Selama praktik kerja, siswa tidak digaji oleh perusahaan, akomodasi dan biaya makan selama praktik menjadi tanggungan orang tua masing-masing siswa. Kalaupun ada siswa yang mendapat mess atau makan siang, itu hanya kebijakan masing-masing perusahaan.

Praktik kerja yang dilakukan siswa tentunya tidak sama persis seperti pekerjaan karyawan perusahaan sebagaimana mestinya. Siswa dituntut oleh sekolah untuk mengobservasi satu pekerjaan di tempat perusahaan tersebut untuk memberi data seperti: Untuk bisa melakukan pekerjaan tersebut butuh waktu pendidikan berapa tahun, tugas yang dikerjakan apa saja, pelajaran di sekolah yang wajib dikuasai yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut apa saja, keterampilan apa saja yang dibutuhkan, kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan ke mana saja dan sekilas data perusahaan tempat praktik kerja dilakukan. Semua data ini ditulis di sebuah karton dan dipresentasikan oleh semua siswa hari ini. Juga tentang bayaran per bulan saat melakukan Ausbildung untuk pekerjaan tersebut berapa. Ausbildung adalah pendidikan kejuruan yang terdiri dari pelajaran teori di Berufschule dan bekerja magang di perusahaan di Jerman sesuai bidang yang Anda pilih.

Display informasi tentang pekerjaan sebagai gurum di Jerman: Gajinya tinggiFoto: Sandy Kurniawan

Menarik sekali! Saya kagum dengan dokumentasi yang disiapkan oleh para siswa untuk mempresentasikan hasil praktik kerjanya. Ada beberapa syarat yang diminta oleh pihak sekolah untuk peragaan hasil dokumentasi selama praktik kerja, di antaranya tidak ada kesalahan penulisan kata, dan tulisan di karton bisa ditulis tangan atau di-print yang penting mudah dibaca oleh pengunjung, tempat display ditata dengan kreasi yang menarik, dan siswa wajib menjaga kebersihan tempat yang digunakannya.

Siswa kelas 10  menghias karton mereka sebagus mungkin dan meja display yang menarik. Tidak hanya gambar yang disajikan di meja display, bahkan ada beberapa alat bantu pekerjaan yang dipinjam siswa dari perusahaan dipajang juga, sehingga para pengunjung juga bisa bertanya kegunaan dan cara pakainya. Bahkan ada beberapa meja display siswa yang menyediakan permen dan cokelat kecil gratis untuk menarik pengunjung. Para siswa selama pameran berlangsung harus stand by di stand mini mereka masing-masing. Mereka akan bercerita banyak tentang praktik kerja yang dilakukan, apa yang dipajang, dan menjawab segala pertanyaan para pengunjung.

Untuk waktu kunjungan dibagi dalam beberapa sesi. Sesi awal dikhususkan untuk siswa kelas 6, 7, dan 8. Para siswa pengunjung tidak sekedar hanya melihat pameran ini, tapi mereka dibekali lembaran yang berisi seperti angket. Angketnya antara lain:

  1. Pilihlah 4 pekerjaan yang di pamerkan, 2 di antaranya adalah pekerjaan yang benar benar belum dikenal siswa pengunjung sendiri
  2. Tugas pekerjaan itu apa saja dan di mana perusahaan yang memiliki pekerjaan tersebut
  3. Persyaratan keterampilan apa saja yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut
  4. Tugas apa saja yang dilakukan siswa yang praktik di perusahaan tersebut
  5. Bagaimana suasana lingkungan kerja di perusahaan itu
  6. Data siswa yang diwawancarai dengan meminta konfirmasi tanda tangannya.

Seru juga melihat keriuhan siswa melakukan interview dengan kakak kelasnya, yang dengan sabar menjelaskan hasil praktik kerja mereka. Siswa pengunjung selain bertanya juga rajin menulis data-data yang diperlukan. Wawasan siswa pengunjung akan bertambah luas tentang dunia kerja nantinya, sehingga bisa mulai memikirkan pekerjaan yang diidamkan di masa depan.

Salah satu stand yang disiapkan siswa tentang profesi sebagai polisiFoto: Sandy Kurniawan

Setelah sesi pengunjung siswa kelas 6,7 dan 8 selesai, maka tiba waktunya untuk pengunjung siswa kelas tinggi, wali murid, dan para guru. Meriah banget pamerannya, tidak rugi bisa dapat mendapat kesempatan langka untuk hadir di pameran ini.

Pameran seperti ini sangat bisa dilakukan oleh siswa SMK di Indonesia sehabis Prakerin (Praktik Kerja Industri) di aula masing-masing SMK. Daripada siswa hanya ditugaskan menulis jurnal saja di buku saat proses Prakerin berlangsung, di mana saat akhir Prakerin buku jurnal tersebut akan ditumpuk dan disimpan di suatu tempat. Gaung kegiatan siswa SMK yang melakukan Prakerin di berbagai dunia industri akan lebih berasa, bila ada pameran semacam ini untuk memperkenalkan dunia kerja bagi adik kelasnya, wali murid, dan masyarakat umum. Ini juga bisa menjadi evaluasi bagi pihak guru dan sekolah dalam proses penyelenggaraan Prakerin di tahun berikutnya. Semoga bisa terwujud di banyak SMK nanti di Indonesia. SMK Bisa!

*Sandy Kurniawan mengikuti program beasiswa hospitasi ke Jerman pada 03.11. – 23.11.2019, yang diselenggarakan oleh Pädagogischer Austauschdienst, PAD. Saat ini bekerja sebagai guru Bahasa Jerman dan guru produktif Perhotelan di SMKN 1 Panji Situbondo.

**DWNesiaBlog menerima kiriman blog tentang pengalaman unik Anda ketika berada di Jerman atau Eropa. Atau untuk orang Jerman, pengalaman unik di Indonesia. Kirimkan tulisan Anda lewat mail ke: dwnesiablog@dw.com. Sertakan 1 foto profil dan dua atau lebih foto untuk ilustrasi. Foto-foto yang dikirim adalah foto buatan sendiri. (hp)