Ketika mempertanyakan poligami, selain dituduh tak taat agama, banyak istri disodori alternatif mengenaskan: 'Lho, daripada diselingkuhi ya mending dikawini, toh?' Bagaimana harus menjawabnya? Opini Uly Siregar.
Iklan
"Teman-teman Muslimah jangan terpancing dan tersulut berita poligami, ya. Satu kata keluar dari mulut kita mencerca poligami, artinya kita mencerca Alquran. Jika sesama Islam sendiri saling serang antar sesama. Yang bersorak-sorai siapa hayooo?” Demikian status bernada kekhawatiran dengan ancang-ancang membela poligami beredar di Facebook.
Bisa dipahami, sejak kasus poligami yang dilakukan penyanyi religi Opick mengemuka, kaum penentang poligami seperti mendapat angin. Asumsi bahwa Opick melakukan poligami hanya demi nafsu-nafsu menjadi counter point dalam menentang poligami: jangan mimpi menjalani poligami yang membawa kemaslahatan bagi semua pihak yang tersangkut kalau dari awal istri yang dimadu sudah disakiti dan marah.
Dalam kasus Opick, sang istri Dian Rositaningrum menggugat cerai sang penyanyi. Tak hanya itu, ia pun mempermalukan Opick lewat curahan hatinya yang ditulis panjang dan detil di media sosial. Satu yang paling pedas dari tulisannya yang cukup panjang: poligami tidak semudah memuntahkan sperma pada lubang yang baru. Kemarahan Dian mewakili kemarahan kaum perempuan yang (takut) mengalami hal serupa, mereka yang menyaksikan bahwa para istri dipaksa menerima poligami dengan alasan agama, mereka yang takut dihakimi sebagai perempuan yang tak mengutamakan ketaatan pada agama yang sesungguhnya membolehkan poligami dengan aturan tertentu.
Menguak Rumah Pemimpin Sekte Poligami
Rumah kediaman pemimpin sekte poligami, sempalan Mormon dijadikan lokasi wisata di Amerika. Warren Jeffs beristri 79 orang, beberapa di antaranya anak di bawah umur.
Foto: Reuters/G. Frey
Sang pemimpin sekte poligami
Masih ingat Warren Jeffs? Ia pemimpin sekte poligami di AS yang divonis penjara seumur hidup pada tahun 2011 dalam kasus kekerasan seksual pada anak-anak perempuan di bawah umur. Sekte yang dipimpinnya, Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day Saints (FLDS), menyempal dari aliran utama Gereja Mormon. Sekte itu memperbolehkan punya banyak istri.
Foto: Picture alliance/AP Photo/T. Nelson
Rumah poligami
Jeffs disebut-sebut punya 79 istri – termasuk beberapa anak di bawah umur. Istri-istrinya dikumpulkan dan tinggal di sebuah kompleks perumahan di kawasan Utah, AS. Tahun 2017, salah satu istrinya ingin menjadikan rumah pemimpin sekte poligami itu sebagai salah satu tempat wisata di Amerika Serikat.
Foto: Reuters/G. Frey
Jadi lokasi wisata
Rencana pengalihfungsian kediaman Jeffs menjadi lokasi wisata, diprakarsai istri Jeffs ke-65, yakni Brielle Decker. Dulu, ia dipaksa menikah dengan Jeffs di usia 18 tahun. Kini Brielle Decker yang sudah berusia di atas 30 tahun, berencana membeli rumah yang bernilai 1,2 juta dolar AS tersebut dan mewujudkan rencananya.
Foto: Reuters/G. Frey
Banyak kamar dan ruangan
Rumah di Hildale, Utah ini memiliki lebih dari 40 kamar, lengkap dengan ruang pertemuan, ruang ibadah, ruang makan dan dapur yang megah. Decker, sang istri ke 65 Jeffs kini sudah terbebas dari pernikahannya yang tak sah dan memulai hidup baru dengan pasangannya,
Foto: Reuters/G. Frey
Melongok isi kamar tidur
Inilah pemandangan kamar tidur salah satu anggota keluarga Jeffs. Sekte poligami yang juga dikenal dengan nama FLDS ini ditengarai memiliki sekitar 10.000 pengikut. Para pengikut sekte poligami dikisahkan memisahkan diri dari Gereja Mormon lebih dari seabad lalu, setelah aliran Mormon meninggalkan poligami.
Foto: Reuters/G. Frey
Ruang makan
Decker menunjukkan ruangan-ruangan lainnya yang dulu dipakai keluarga besar Jeffs. Di antaranya ruang makan yang amat luas. Sang pemimpin sekte menekankan: "Paling tidak harus punya tiga istri jika ingin masuk surga. Semakin banyak istri, semakin dekat ke surga."
Foto: Reuters/G. Frey
Mainan dan olah raga
Di pojok ruangan yang tampak bagaikan aula ini masih tersisa barang-barang seperti mainan anak-anak dan alat-alat berolahraga. Kehidupan anak-anak di sekte ini mengenaskan. Mereka diduga tak mendapat pendidikan formal, sering alami kekerasan dan anak-anak perempuan dipaksa kawin dengan pria-pria dewasa saat mereka mencapai masa pubertas.
Foto: Reuters/G. Frey
Dapur keluarga besar
Ini salah satu dapur keluarga besar Jeffs. Saat Jeffs diciduk aparat, anak-anak dari sekte ini diselamatkan ke rumah-rumah singgah, Mei 2006, Jeffs masuk dalam daftar 10 orang yang paling dicari FBI atas tuduhan perkosaan anak dan mengatur perkawinan anak perempuan di bawah umur dengan orang dewasa. Akhir Agustus 2007, Jeffs tertangkap di Arizona.
Foto: Reuters/G. Frey
Poligami ilegal di AS
Poligami dilarang di Amerika Serikat. Namun aparat sempat kesulitan menangani sekte poligami FLDS ini karena khawatir berulangnya tragedi seperti saat pengepung markas sekte Cabang Davidian di Waco,Texas, tahun 1993. Saat itu, pecah insiden dan puluhan orang tewas.
Foto: Reuters/G. Frey
Dua sofa di luar gedung
Ini bagian luar dekat salah satu pintu masuk ke dalam kompleks gedung kediaman Jeffs dan keluarganya. Kini pengikut dan keluarganya telah meinggalkan kompleks sekte tersebut. Aset-aset sekte dijual pada anggota, mantan anggota ataupun anggota keluarga. (Ed: ap/as)
Foto: Reuters/G. Frey
10 foto1 | 10
Poligami solusi jitu?
Dalam hubungan suami dan istri, poligami dianggap menjadi solusi jitu bagi pria yang tak cukup bahagia menikahi satu istri. Kata kunci dalam poligami yang mengutamakan syarat ‘menikah' ssesungguhnya memuliakan konsep poligami dan memberi kepastian status pada istri-istri sebagai perempuan yang sah dinikahi--setidaknya secara agama. Tak seperti selingkuh yang dilakukan secara diam-diam, poligami memberikan ruang bagi setiap istri untuk mendapatkan kehormatan yang sama; yang satu tak lebih jumawa daripada yang lain, yang lain tak hanya menjadi perempuan yang diam-diam dikunjungi saat si lelaki punya waktu luang.
Dengan mengacu ‘lebih baik berpoligami daripada berselingkuh' poligami pun memiliki pendukung yang militan. Kemunculan Komunitas Poligami Sakinah, misalnya, menjadi gambaran bahwa pendukung poligami membutuhkan pengakuan di masyarakat. Mereka tak mau dianggap marjinal apalagi dengan jelas aturan agama membolehkan praktik poligami. Mereka seakan-akan hendak berteriak pada dunia: mengapa harus malu berpoligami?
Fakta Perceraian di Berbagai Negara
Bercerai tidaklah mudah, apalagi ada aturan agama yang mengikat, atau malah minimnya dukungan undang-undang. Berikut catatan perceraian di beberapa negara.
Foto: picture-alliance/AA/S. Coskun
Inggris: cerai hanya untuk bangsawan
Hingga tahun 1857, hanya pria dan dari keluarga kaya yang berhak bercerai. Proses yang rumit dan mahal, menjadi alasan. Setelah UU Pernikahan disahkan, pria dari kalangan biasa diizinkan membatalkan pernikahan mereka dengan alasan perselingkungan, sementara perempuan harus memberi bukti tambahan untuk alasan yang sama. 80 tahun kemudian (1937) perempuan akhirnya leluasa menggugat cerai suaminya.
Foto: picture-alliance/dpa
Iran: pesta perceraian
Sejak 2014 di Tehran, Iran bukan hanya pernikahan yang dirayakan, tapi juga perceraian. Layaknya pesta, undangan dan kue penuh humor juga tersedia. Tentu pesta demikian ditentang kelompok konservatif, apalagi pasca Revolusi Islam (1979) hanya suami yang berhak penuh mengajukan cerai. Revisi UU Perlindungan Keluarga mengabulkan perceraian bila kedua pasangan telah menjalani mediasi di pengadilan.
Foto: picture-alliance/AP/Vahid Salemi
Filipina: dilarang bercerai!
Filipina menjadi satu-satunya negara anggota PBB yang tidak menyetujui proses pembatalan pernikahan. Pengecualian hanya diberikan bagi penduduk muslim, karena menghormati aturan perceraian sesuai hukum Islam. Biaya perceraian juga sangat mahal yakni hingga 4.000 dollas AS atau setara 53 juta Rupiah, jumlah rata-rata gaji setahun warga Filipina.
Foto: AP
Italia: "Divorce, Italian Style"
Perceraian tidak diatur dalam UUdi Italia hingga 1970, karena pengaruh gereja Katolik dan politik yang kuat. Saking sulitnya bercerai, film drama satire “Divorce, Italian Style“ (1961) sampai diproduksi. 40 tahun berselang, topik perceraian kini malah menjadi konsumsi media di Italia. Terlebih saat, mantan perdana menteri Silvio Berlusconi menceraikan istrinya akibat serentetan skandal seks.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Pakistan: kisah poligami Sang Perdana Menteri
Tuntutan cerai berdasarkan “talaq“ dihapus di Pakistan sejak tahun 1955 karena kontorversi yang menyeret nama Perdana Menteri, Muhammad Ali Bogra. Saat itu, ia menikahi sekretarisnya padahal masih belum menceraikan istri pertamanya. Peristiwa ini memicu gelombang protes yang akhirnya mendesak pemerintah menerbitkan UU Pernikahan dan Keluarga (1961) yang mengatur secara rinci tentang perceraian.
Foto: picture alliance/Photoshot
Turki: Ataturk menghapus talak tiga dan poligami
Turki adalah negara islam sekuler pertama di dunia yang turut membatalkan gugatan cerai berdasarkan aturan talak tiga. Di bawah pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk (1926), aturan pernikahan dan perceraian yang sebelumnya berdasarkan hukum islam diganti mengadopsi hukum sipil Swiss. Tak hanya perceraian, UU itu juga mengakui kesetaraan jender dan penghapusan poligami. Ed: ts/ap
Foto: picture-alliance/AA/S. Coskun
6 foto1 | 6
Teknologi juga menyatukan mereka yang memiliki visi yang sama. Aplikasi AyoPoligami hadir di Google Play Store. Aplikasi yang menampilkan gambar seorang lelaki dengan empat perempuan adalah platform impian bagi pelaku poligami di Indonesia. Inilah tempat yang mempertemukan pria dengan perempuan-perempuan yang bersedia dipoligami, baik yang masih gadis atau sudah janda. Aplikasi AyoPoligami ini sesungguhnya tak beda dengan aplikasi kencan pada umumnya. Aplikasi yang mengusung slogan 3C Cari, Chat, Cocok dan Silaturahmi menambah deretan platform sejenis yang lebih dulu populer, seperti SecondWife.com atau Polygamy.com. Intinya pria yang mencari perempuan yang mau dipoligami setiap hari semakin dimudahkan, meskipun resistensi terhadap mereka tetap ada dan selalu ada.
Di luar soal kemuliaan poligami yang tak mau saya perdebatkan, kasus penyanyi religi Opick sesungguhnya membukakan mata kita akan peliknya urusan poligami. Dalam tataran ideal pernikahan poligami yang memenuhi semua persyaratan, konsep poligami bukan tak mungkin dijalani dengan ikhlas dan berpotensi membawa kebahagian pada setiap pihak yang terlibat.
Pesta Mewah Tak Jamin Kelanggengan Rumah Tangga
Pesta pernikahan paling indah, mewah dan berlebihan hanya bisa ditemukan pada keluarga kerajaan dan selebriti. Ironisnya, ini bukan jaminan janji seumur hidup yang diberikan benar-benar ditepati.
Foto: Getty Images/AFP
Elizabeth & Philip
Ratu Inggris Elizabeth II sudah jatuh cinta pada Philip (ketika itu Pangeran Yunani dan Denmark) sejak berusia 13 tahun. Ketika pertunangan resmi, banyak orang mengkritik karena sang pangeran miskin, dan saudara-saudaranya punya hubungan dengan Jerman yang baru saja menyebabkan Perang Dunia II. 1947 ini jadi peristiwa paling geger di televisi.
Foto: Imago/ZUMA/Keystone
Diana & Charles
Untuk foto pernikahan memang orang harus tersenyum bahagia. 750 juta orang di seluruh dunia melihat upacara pernikahan 29 Juli 1982 di televisi. Di penampilan cantik ada keputusasaan. Bagi Diana ini hari terburuk hidupnya, karena Pangeran Charles mencintai perempuan lain. Walaupun diberkati dengan dua putera, mereka semakin tidak bahagia dan akhirnya berpisah tahun 1992.
Foto: imago/United Archives International
Kate & William
Bertahun-tahun setelah kandasnya rumah tangga Diana dan Charles, kembali terdengar berita menggembirakan dari istana kerajaan Inggris. Sejauh ini Pangeran William dan Kate tampak sebagai pasangan kerajaan tanpa skandal. Tahun 2011 mereka menikah. Masyarakat umum suka dengan pasangan ini, serta anak mereka George dan Charlotte.
Foto: dapd
Silvia & Carl Gustav
Saat Olimpiade 1972 Silvia Sommerlath yang tidak berdarah biru berkenalan dengan pangeran pewaris tahta Swedia. Keduanye menikah Juni 1976. Berkaitan dengan peristiwa itu, grup musik pop asal Swedia ABBA menciptakan lagu hit "Dancing Queen". Itu peristiwa mengharukan bagi warga Jerman, karena Silvia orang Jerman. Tapi rumah tangga mereka tidak berjalan mulus.
Foto: AFP/Getty Images
Victoria & Daniel
Tak berdarah biru, ibunya jadi Ratu Swedia. Kini Putri Victoria bersuami pria yang bukan dari keluarga kerajaan. 2010 Victoria menikahi pelatih fitnessnya Daniel Westling. Walaupun Raja Carl Gustav awalnya tidak suka, dan rakyat Swedia skeptis, pangeran baru itu sekarang jadi pria kesayangan keluarga kerajaan.
Foto: Getty Images/T. Laursen
Gracia & Rainier
Dari bintang film kenamaan AS Grace Kelly, April 1956 ia menjadi bangsawan Gracia Patricia dari Monako. Upacara pernikahan mereka ditonton 30 juta orang. Setelah upacara mewah itu, ia tidak jadi bintang film lagi, melainkan hanya ibu dan istri. Rumah tangga mereka tidak bahagia, tapi Grace tetap setia, dan mereka mendapat tiga anak. 1982 Grace Kelly meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
Foto: -/AFP/Getty Images
Charlene & Albert
Bangsawan Albert dari Monaco adalah putra satu-satunya Gracia dan Rainier. 2011 ia menikah dengan perenang Charlene Wittstock yang berusia 20 tahun lebih muda. Charlene juga tidak berdarah biru! Pada hari pernikahannya, Charlene mengenakan baju pengantin karya Armani. Sejumlah selebriti berdatangan, dan seluruh Monaco senang. Pernikahan mereka tampaknya bahagia. Foto: Charlene bersama ayahnya.
Foto: Getty Images
Nicky & James
Nicky Hilton adalah pewaris kaya raya pemilik hotel Hilton. 2015 ia menikah dengan multi milyuner James Rothschild asal Inggris. Karena keduanya kaya raya, pestanya juga sangat mewah. Gaun pengantin Nicky dirancang Valentino, harganya sekitar 78.000 Dolar. Lokasi pesta adalah ruang istana kerajaan Inggris Kensington, yang jadi tempat bermukim Pangeran William dan Kate.
Pemain baseball Joe DiMaggio menikahi Marilyn Monroe tahun 1954. Marylin adalah istri idamannya. Pernikahan hanya berlangsung singkat, penuh guncangan dan rasa cemburu Joe yang kuat. Walaupun akhirnya berpisah, ia tetap mencintai Marilyn. Ketika Marilyn meninggal tahun 962, Joe mengurus penguburannya.
Foto: Getty Images/AFP
Letizia & Felipe
Ini pernikahan yang jadi perhatian di tahun 2004. Putra mahkota Spanyol menikah dengan moderator TV Letizia. Ini jadi skandal. Letizia sudah pernah menikah! Tapi pasangan itu tidak peduli. Letizia dan Felipe punya dua anak perempuan. Setelah mertuanya, Raja Juan Carlos menyerahkan tahta ke suaminya, Letizia akan jadi ratu. Menurut kalangan dekat, mereka bahagia.
Foto: picture alliance/AP Photo
Amal & George
2014 pengacara dan bintang film itu menikah di Venesia. Mereka pasangan serasi, dan dalam waktu dekat akan mendapat anak kembar. Kicauan terakhir tentang mereka sempat membuat guncang dunia selebriti. Amal mengusir George dari kamar tidur mereka, hanya karena George mengorok sangat keras. Penulis: Silke Wünsch (ml/ap)
Foto: Reuters/Alessandro Bianchi
11 foto1 | 11
Ada yang rela berbagi?
Dalam kenyataannya toh memang ada perempuan-perempuan yang rela membagi satu suami bahkan saling menyayangi antara satu istri dengan yang lain. Ada pula suami yang mampu bersikap adil dan menafkahi sejumlah istri dan anak. Kondisi seperti ini tentunya menjadi impian pria pelaku poligami. Tapi yang sering terjadi sebenarnya terwakili dalam curahan hati istri Opick, pernikahan poligami yang dilakukan suaminya tak lebih hanya sebuah perselingkuhan yang dipaksakan diberi label poligami.
Pernikahan yang dilakukan diam-diam dengan perempuan yang Dian kenal sebagai penyanyi latar suami, dan hubungan yang mungkin (mendekati) zina sejak sebelum pernikahan sesungguhnya bukan pernikahan poligami yang akan membawa kebaikan bagi semua pihak.
Kisah Kaum Pria Yang Memadu Asmara Dengan Boneka
Semakin banyak pria di Jepang menyerah dalam berusaha menemukan cinta sejati pada perempuan riil. Beberapa dari mereka beralih ke boneka silikon. Sekitar 2.000 boneka perempuan terjual setiap tahunnya di Jepang.
Foto: Getty Images/B.Mehri
Saat api asmara mulai padam
Ketika percikan asmara Masayuki Ozaki dengan istrinya mulai padam, fisioterapis berusia 45 tahun ini menemukan jalan keluar yang tidak biasa untuk menutupi kekosongan romantis: menjalin cinta dengan boneka silikon, boneka ukuran manusia in, bernama Mayu. Dia meletakkan boneka ini di tempat tidurnya, seatap dengan istri dan anak perempuannya di Tokyo. Akhirnya menyulut konflik.
Foto: Getty Images/B.Mehri
Bersumpah, ini cinta dalam hidupnya
Masayuki Ozaki bercerita, setelah istrinya melahirkan, mereka berhenti berhubungan intim. Dia merasa sangat kesepian. "Tapi saat aku melihat Mayu di toko,itu adalah cinta pada pandangan pertama," kata Ozaki. Dia kerap kencan dengan 'kekasih baru' nya. Dia mengenakannya dengan wig, mengenakan pakaian dan perhiasan serta mendadani pasangannya-- yang dianggap kurang lazim oleh masyarakat umum.
Foto: Getty Images/B.Mehri
Bawa bonekanya ke surga
Ozaki adalah satu dari sejumlah besar pria Jepang yang mengalihkan cintanya pada boneka karet. Dia juga mengaku mati rasa berhubungan dengan manusia."Saya mencintainya dan ingin selalu bersamanya selamanya."Saya tidak dapat membayangkan kembali berpasangan dengan manusia. Saya bahkan ingin dikuburkan bersama dia dan membawanya ke surga. "
Foto: Getty Images/B.Mehri
Mahar seharga mulai dari 6000 dollar AS
Menurut orang dalam industri boneka silikon ini, sekitar 2.000 boneka semacam itu terjual setiap tahunnya di Jepang. harganya mulai dari dari US$ 6.000. Setiap boneka dilengkapi dengan jemari yang dapat diatur, kepala dan alat kelamin yang mudah dibongkar pasang. Sebagian besar konsumen adalah duda, atau fetis manekin. Konsumen lain: kaum cacat fisik dan orang yang takut kena serangan jantung
Foto: Getty Images/B.Mehri
Manusia selalu ingin sesuatu, boneka tidak
Senji Nakajima hidup dengan boneka karetnya: Saori. Hubungan Nakajima dengan Saori telah menghancurkan keluarganya, tapi dia menolak meninggalkan 'kekasihnya' yang tak bernafas tersebut. "Orang selalu menginginkan sesuatu dari Anda - seperti uang atau komitmen," katanya. "Tapi tidak demikian dengan boneka. "Hatiku berdebar tiap pulang ke Saori," tambah pria beristri dan beranak dua ini.
Foto: Getty Images/B.Mehri
Beraktivitas bersama
Senji Nakajima adalah seorang pengusaha kelahiran Tokyo. Dia berusia 62 tahun. Setiap hari dia merawat bonekanya, seperti memandikannya. Dia juga membingkai foto 'kekasihnya' di dinding. Kegiatan lain dengan bonekanya adalah bermain ski dan berselancar. Terkadang mereka berpiknik bersama.
Foto: Getty Images/B.Mehri
Cinta sejati
Baik istri maupun anak perempuan Nakajima tidak menerima boneka berbentuk perempuan ini di rumah mereka. Tapi anak laki-lakinya bisa mengerti perasaan sang ayah. Nakajima puas dengan kehidupan barunya sekarang dan dia tidak pernah memikirkan untuk kembali ke masa lalu. Dia menantikan masa depannya dengan Saori, boneka kesayangannya. Dia percaya bahwa dia telah menemukan cinta sejati
Foto: Getty Images/B.Mehri
Mencari ketenangan hidup
Di Jepang makin meningkatnya jumlah pria yang dikenal dengan sebutan 'herbivora' berpaling dari cinta dan nilai maskulin tradisional ke kehidupan yang tenang dan tidak kompetitif. Itulah sebabnya Yoshitaka Hyodo, pengusaha produk erotika Jepang mengatakan, di masa depan dia yakin semakin banyak pria akan memilih hubungan dengan boneka. Ed: ap/as (afp/foto: Behrouz Mehri)
Foto: Getty Images/B.Mehri
8 foto1 | 8
Perempuan rentan dibenturkan pada konflik-konflik yang seringkali terjadi bukan karena kesalahan mereka. Dalam pernikahan poligami, mereka dituntut memahami kebutuhan suami. Ketika mempertanyakan poligami, selain dituduh tak taat agama, mereka disodori alternatif mengenaskan: 'Lho, daripada diselingkuhi ya mending dikawini, toh?'
Seakan-akan tugas perempuan hanya memenuhi kebutuhan suami, mengutamakan apa yang menjadi keinginan suami, dan seikhlas mungkin mengikuti langkah suami meskipun keputusan yang diambil menyakiti eksistensinya sebagai istri sah dan merisikokan kesejahteraan anak-anak yang telah lahir dari pernikahan. Padahal setiap istri sesungguhnya berhak berharap pernikahannya tetap dalam koridor satu orang suami dan satu orang istri, termasuk tak diselingkuhi suami apapun alasannya.
Penulis:
Uly Siregar (ap/hp) bekerja sebagai wartawan media cetak dan televisi sebelum pindah ke Arizona, Amerika Serikat. Sampai sekarang ia masih aktif menulis, dan tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa Indonesia.
@sheknowshoney
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
250 Pasangan Kawin Lari Massal di Bangkok
Menikah butuh biaya. Di Bangkok, Thailand, biayanya bisa mencapai ratusan juta rupiah. 250 pasangan di Bangkok berpartisipasi dalam acara ‘kawin lari massal’ berhadiah ratusan juta rupiah.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Kawin lari berhadiah
Mereka kawin lari dalam arti sesungguhnya: dengan baju pengantin berlari-lari! Di Bangkok, Thailand, 250 pasangan pengantin adu lari memperebutkan hadiah sebesar 28 ribu dollar AS. Hadiah itu tentunya sangat membantu mereka yang ingin menyelenggarakan pesta pernikahan. Dengan mengenakan baju pengantin, mereka lomba lari memperebutkan hadiah ini.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Romantisnya
Dalam foto ini, tampak pengantin pria membantu kekasihnya memakaikan sepatu lari sebelum pertandingan dimulai, di sebuah taman di ibukota Thailand, Bangkok. Sekitar 4 km jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan ini. Ayo, semangat!
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Hadiah selain uang
Mereka kecapaian atu 'ngambek'? Yang jelas pasangan ini tampak sedang beristirahat. Selain uang, pasangan cinta yang ikut adu lari massal ini juga memperebutkan hadiah-hadiah lain, seperti paket gaun pengantin, penyewaan band atau pertunjukkan musik, hingga bulan madu di Phuket dan Maladewa.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Menang tak menang tetap gembira
Namanya menikah, yang terpenting tentu bukan soal materi, namun kebahagiaan. Meski ‘ngos-ngosan‘ pasangan ini tampak gembira berpartisipasi di ajang adu balap lari pengantin. Kuat lari, kuat menggendong pula, calon suami idaman?
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Pemenangnya
Begitu sampai di garis akhir pertandingan, pasangan yang menang membuncah rasa gembiranya. Mereka yang berhasil jadi juara ‘kawin lari massal‘ ini adalah Rittchai Prasonsin, 27 (tahun) dan Sirada Thamwanna (29 tahun). Selamat buat pemenang, semoga bahagia dan langgeng hingga kakek-nenek. Ed: ap/as (rtr)