Memelihara Semut Sebagai Hobi
16 Oktober 2013 Camponotus Herculeanos: Penampilan semut rangrang hitam itu lebih menakutkan dibanding semut lainnya. Besarnya mencapai 16 mm--lebih besar daripada semua spesies semut lain di Eropa. Kebanyakan hidup di kayu busuk. Mereka suka makan lalat dan nyamuk. Jika ada yang mengganggu, bisa disengat oleh sungut beracunnya.
Yang mula-mula menjadikan semut jenis ini jadi peliharaan lucu adalah pedagang semut Martin Sebesta. Ia menceritakan: "Hal yang menarik dari semut adalah kehidupan sosialnya. Di antara mereka terjalin komunikasi permanen. Mereka bekerja bersama-sama, misalnya memperbesar sarang, mendapatkan makanan, juga berbagi makanan, mereka memiliki sistem pembagian kerja. Sangat menarik menyaksikan polah mereka."
Ide menjual semut itu bermula ketika ahli mekanik industri itu masih remaja. Kala itu ia sudah terpesona oleh serangga. Pada tahun 2003, Martin Sebesta membuka toko semut pertama di Berlin. Kini, ia bisa menjual lebih dari 20 jenis di tokonya seluas seribu meter persegi.
Berasal dari seluruh dunia
Semutnya berasal dari seluruh penjuru dunia. Di tokonya, Martin Sebesta punya stok antara sepuluh hingga dua puluh ribu koloni. Juga ada semut eksotis, seperti semut pemotong daun dari Amerika Selatan, yang bisa mengangkut bobot tiga puluh kali berat tubuh mereka sendiri. Dedaunan, dijadikan makanan untuk jamur pakan semut ini. Martin Sebesta menjelaskan: "Kekhasan semut pemotong daun adalah, koloninya dapat menjadi amat besar. Di alam bebas semut ini memiliki sarang seluas 50 meter persegi dan sedalam delapan meter. Pemelihara pribadi, setelah dua tahun biasanya kewalahan. Kami menjadi perantara untuk menyerahkan ke kebun binatang. Ini harus diperhatikan."
Bianca Drenske juga memelihara semut eksotis. Di apartemennya di Berlin, guru biologi itu punya enam belas spesies berbeda. Misalnya jenis Pachycondyla Apicalis dari Amerika Selatan -- predator agresif yang dapat menyengat seperti tawon. Apakah menurutnya hewan peliharaan yang ideal? Berikut pendapat Drenske: "Ada beberapa alasan mengapa saya memilihnya sebagai hewan peliharaan. Saya dapat membuat kreasi pemandangan indah. Beda dengan memiliki anjing atau kucing, saya tidak bisa membuatnya di rumah. Ekosistem mungil serangga sangat menarik. Serangga tidak banyak menghabiskan biaya untuk pakannya, cukup diberi jangkrik dan air gula yang murah. Mereka juga tidak berisik."
Secara umum ini hewan peliharaan yang relatif murah. Tapi ratu spesies dari Australia harganya bisa sekitar 1,8 juta rupiah.
Kendala memelihara
Ada juga kendala dalam memelihara semut. Spesies eksotik tidak boleh sembarangan dipelihara di dalam rumah.
"Anda harus selalu bertanya: Apakah semut ini tergolong jenis yang dilindungi atau sangat terancam musnah. Kita harus menghindarinya, bahkan jika hanya tergolong terancam. Kemudian apa saja perizinan yang Anda butuhkan? Australia kini sangat ketat dalam mengawasi apa yang keluar atau masuk negaranya,." papar Bianca Drenske.
Bagi pemula sebaiknya tidak memelihara jenis eksotis. Yang lebih cocok adalah semut biasa seperti ini. Martin Sebesta menjualnya dalam bentuk "Paket untuk pemula " mulai dari harga sekitar 700 ribu rupiah.
Paket berupa dua terarium, lengkap dengan aksesorisnya. Dari seekor Ratu semut dan seekor semut pekerja kemudian akan tercipta koloni ribuan semut. Martin Sebesta mengatakan: "Kita biasanya dapat melihat semut dari luar, tetapi tidak dapat melihat apa yang dilakukan di dalam sarang. Anda hanya melihat seekor semut menyeret sesuatu ke sarang, tapi apa yang terjadi sebenarnya? Jika membuka sarang atau menghancurkannya, saya hanya melihat kerumunan besar dan tidak tahu apa yang mereka lakukan."
Itulah sebabnya, bagi Martin Sebesta: Semut hewan merupakan peliharaan yang paling menarik. Sepuluh karyawan membantu kerjanya sekarang, menerima perintah - dan mengirimkan semut ke berbagai belahan Eropa.