1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Memerangi Kelaparan adalah Mungkin

18 Juni 2013

Tiga puluh delapan Negara diakui untuk pertama kalinya oleh Badan Urusan Pangan dan Pertanian PBB yakni FAO, telah berhasil mengurangi setengah jumlah orang yang menderita kekurangan gizi.

Foto: RioPatuca Images/Fotolia

Memberantas kekurangan gizi adalah salah satu dari tiga target pencapaian millennium MDG. Dari 38 negara, 18 diantaranya berhasil melewati tahapan yang lebih berat setelah sukses mengurangi separuh dari jumlah orang yang mengalami kelaparan. Negara-negara itu adalah Armenia, Azerbaijan, Kuba, Djibouti, Georgia, Ghana, Guyana, Kuwait, Kyrgyzstan, Nikaragua, Peru, Saint Vincent dan the Grenadines, Samoa, Sao Tome dan Principe, Thailand, Turkmenistan, Venezuela dan Vietnam.

“Kalian adalah bukti bahwa ketika masyarakat memutuskan untuk mengakhiri kelaparan, saat di sana ada niat politik dari pemerintah, kita bisa mengubahnya ke dalam aksi,” kata direktur jenderal FAO Jose Graziano da Silva sambil menambahkan “Terima kasih karena anda telah menunjukkan bahwa itu adalah mungkin.”

Jasa Mendiang Chavez

Sementara itu, 20 negara lainnya diakui mengurangi “hampir” setengah jumlah orang yang kelaparan. Selain Indonesia, Negara lainnya adalah Aljazair Angola, Bangladesh, Benin, Brasil, Kamboja, Kamerun, Chile, Republik Dominika, Fiji, Honduras, Yordania, Malawi, Maladewa, Niger, Nigeria, Panama, Togo dan Uruguay.

Target pencapaian millennium MDG yakni “memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrim”, dipecah menjadi tiga target: mengurangi 50 persen proporsi jumlah orang lapar, mancapai pekerjaan layak bagi semua orang, dan mengurangi separuh dari jumlah orang-orang yang hidup dengan pengeluaran kurang dari 1,25 dollar per hari.

Saat menerima pujian oleh Dewan FAO selama pemberian penghargaan, Presiden baru Venezuela Nicolas Maduro, menggarisbawahi bahwa kesuksesan negaranya dalam waktu singkat mengurangi prevalensi tingkat kelaparan dari 13,8 persen menjadi 2,4 persen selama satu dekade terakhir, adalah berkat peran yang dimainkan bekas presiden Hugo Chavez.

Sejarah Pengetahuan Lokal

Saint Vincent dan the Grenadines, Negara kecil di kepulauan Karibia adalah Negara yang meraih sukses. Sejak awal`90an, mereka telah mengurangi tingkat kelaparan dari 20 persen menjadi 4,9 persen.

Menurut Perdana Menteri Ralph Gonsalves, perubahan iklim dan tekanan pasar internasional atas produksi pisang lokal selama ini adalah tantangan besar bagi negaranya dalam upaya mengatasi masalah kelaparan. Namun negara berpenduduk 120 ribu jiwa itu kelihatannya telah menemukan solusi campuran untuk mengatasinya.

“Kami punya sejarah dari akar sayuran dan tanaman buah-buahan serta akumulasi pengetahuan penduduk lokal selama dua abad yang harus dan kini sedang digerakkan,“ kata Gonsalves.

“Kedua, yang penting adalah keterlibatan organisasi petani dalam kerjasama dengan negara. Akhirnya, kami menerapkan sejumlah solusi sebagai target seperti program memberi makanan bagi anak-anak sekolah dan orang tua serta secara umum mengembangkan sistem jaring sosial yang kuat.“

“Kami tak hanya menekankan sisi produksi tapi juga konsumen dengan menetapkan target masyarakat yang harus diintervensi lewat kebijakan,“ kata perdana menteri itu.

Pertumbuhan

Georgia, negara lain yang juga meraih penghargaan karena mengurangi dari 60 persen menjadi 25 persen jumlah masyarakat yang kurang gizi selama sepuluh tahun terakhir.

“Ini menjadi mungkin karena sejumlah langkah berbeda yang kami ambil secara umum untuk memperbaiki ekonomi dan memerangi korupsi serta kesalahan manajemen, yang memungkinkan kami meraih pertumbuhan ekonomi dua digit selama beberapa tahun terakhir,“ kata Presiden Georgia Mikheil Saakashvili.

“Pertumbuhan yang dikombinasikan dengan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan membantu keluarga-keluarga untuk mencapai tingkat penghidupan.“

Perkiraan saat ini mengenai jumlah orang yang menderita kelaparan di seluruh dunia berjumlah 870 juta jiwa.

Menurut data PBB tahun 2012, perubahan signifikan telah berhasil dicapai dalam memerangi kelaparan sejak tahun 1990, meski di sejumlah tempat dunia juga ada pelambatan atau bahkan kemunduran akibat krisis ekonomi.

PBB menyebut tujuan MDG untuk mengurangi prevalensi kelaparan hingga 2015 bisa dilakukan jika langkah-langkah diambil untuk mengurangi dampak negatif akibat krisis.

ab/hp (dpa, afp, ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait