Berlin dan Jerman memperingati korban Tembok Berlin. 13 Agustus 1961, pemerintah Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht mulai membangun tembok yang memisahkan kota Berlin.
Iklan
Karangan dan rangkaian bunga diletakkan di Pusat Peringatan Tembok Berlin di Bernauaer Strasse hari Senin (13/8). "Ketika tembok ini dibangun, itulah awal pengorbanan dan derita panjang, yang korban-korbannya kita kenang dan hormati hari ini", kata pendeta Thomas Jeutner yang memimpin kebaktian di Kapel Rekonsiliasi di lokasi upacara peringatan.
Selama 28 tahun sejak didirikan Agustus 1961 sampai 9 November 1989, yang diperingati sebagai hari keruntuhannya, Tembok Berlin sepanjang sekitar 155 kilometer itu menelan korban 467 orang. 140 orang tewas langsung di lokasi tembok yang memisahkan kawasan barat dan kawasan timur kota Berlin.
Pembangunan Tembok Berlin membelah hari kota ini, memisahkan anggota keluarga, sahabat dan tetangga selama 28 tahun, kata Thomas Jeutner. Hadir dalam upacara peringatan, selain para politisi teras Jerman, Duta Besar AS di Berlin Richard Grenell.
Lokasi Pusat peringatan Tembok Berlin sekarang ada di Bernauer Strasse. Jalan ini dianggap sebagai simbol perpecahan Jerman. Di sinilah foto yang menjadi terkenal di dunia dibuat, ketika seorang tentara Jerman Timur melompati kawat berduri untuk menyeberang ke sektor barat.
Juga foto orang yang melompat keluar dari jendela apartemen, ketika melarikan diri dari rezim komunis Jerman Timur dibuat di jalan ini. Ketika tembok dibangun, bagian depan rumah itu terletak di Berlin timur, sementara muka rumahnya berada di Berlin barat.
Roland Jahn, Pejabat Urusan Dokumen STASI, dinas rahasia Jerman Timur yang ditakuti, mengatakan pembangunan tembok berlin dan perpecahan Jerman harus terus diperingati. Masyarakat tidak boleh melupakan, "bahwa pada 13 Agustus 1961, ketidakadilan telah dituangkan ke dalam beton", katanya.
Dia mengimbau agar para saksi mata berbicara dengan remaja dan generasi muda untuk menunjukkan tempat bersejarah ini dan menceritakan sejarahnya. Upacara peringatan diiringi dengan pameran seni dan berbagai acara mengenang para korban dan sejarah perpecahan Jerman.
Tembok Berlin Menembus Batas di Kalijodo
Tembok Berlin berdiri kokoh di taman kota Jakarta. 11 ribu kilometer jarak membentang antara asal tembok itu dengan Jakarta. Apa gerangan tembok yang menjadi simbol persatuan Jerman itu dihadirkan di ibu kota Indonesia?
Foto: Privat
Empat Tembok Warna-warni
Seniman Teguh Osternik berpose di depan batu pecahan Tembok Berlin. Ia menamai instalasi ini sebagai "Patung Menembus Batas". Tembok yang didatangkan Teguh dari Jerman 27 tahun lalu tersebut dihiasinya dengan aneka grafiti penuh warna. Bentuk huruf khas tahun 1970-an digunakan saat menulis penggalan sajak milik Reiner Maria Rilke.
Foto: Privat
Dompet Pribadi
Teguh Osternik pernah kuliah seni lukis di Jerman. Sepanjang tahun 1976 dan 1980-an, ia kerap melukis grafiti di Tembok Berlin. Dua minggu setelah tembok runtuh, ia terbang ke Jerman untuk membeli pecahan tembok bersejarah itu dari Limex GmbH, perusahaan yang ditunjuk resmi pemerintah Jerman. 4 pecahan tembok dibelinya dengan harga DM 18.000 (mata uang Jerman Barat) atau sekitar Rp 162 juta.
Foto: Gino Franki Hadi
Patung Manusia Baja
Tak sekadar tembok berlukis, Teguh Osternik juga melengkapi instalasinya dengan 14 patung berbahan baja seberat 700 kilogram. Belasan patung tersebut merupakan figur manusia besi yang mengungkap semangat manusia yang sekeras baja. Meski keras, ia tetap dapat bergerak luwes di atas pasar putih. Ini dihadirkan sebagai simbol gersangnya suatu pertentangan dan kemampuan menembus batas pemisah.
Foto: Privat
Menebus Batas
Saat kembali ke Indonesia tahun 1988, Teguh menyadari persatuan Indonesia sangat rapuh. "Persatuan seharusnya dilakukan lewat pendekatan budaya. Hal yang rapuh adalah antara saya orang Jawa dengan orang Sunda dan Batak, ada tembok Berlin. Itu yang harus ditembus," kata Teguh. Kata menembus dipakai Teguh mengantikan bahasa Jerman "Grenzüberwindung", yang sebenarnya lebih berdimensi emosional.
Foto: Privat
Gelegar Persatuan
Peresmian "Patung Menembus Batas" dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2017. Di hari yang sama, warga Jerman memperingati hari runtuhnya tembok Berlin. Hari yang memperingati sekokoh apapun tembok pemisah yang ada di tengah masyarakat, namun tetap dapat dipecahkan. Pada saat peresmian Tembok Berlin di Jakarta, grup band Slank turut hadir mendendangkan pesan sosial lewat lantuntan lagu.
Foto: Privat
Tak Ada Sekat di Kalijodo
RPTRA Kalijodo menjadi satu-satunya tempat yang memiliki potongan tembok Berlin di Asia Tenggara. Teguh Ostenrik harus menunggu waktu yang cukup lama hingga akhirnya menemukan tempat dan waktu yang tepat. "Tugas seniman adalah untuk merefleksikan kondisi masyarakat saat ini...Kita ingin bersuara lantang melawan keseragaman...Tanpa Bhineka Tunggal Ika, Indonesia tidak eksis," kata Teguh. Ed: ts/hp