Apa yang paling Anda tunggu dalam kampanye? Konser musik? Sejauh ini bagaimana hubungan antara politik dan seni - baik di Indonesia maupun di negara-negara lain? Ikuti opini Ananda Sukarlan.
Iklan
Ada istilah keren di dunia seni: "L'art pour l'art" atau seni (itu hanya) untuk seni. Benarkah? Mungkin bisa untuk sebagian seniman, tapi pada kenyataannya dunia politik selalu ikut campur di dunia seni. Untuk hal baik dan buruk.
Di masa diktator Stalin di Rusia, komponis Sergei Prokofiev dan Dmitri Shostakovich adalah musuh besarnya. Keduanya menulis musik yang bertentangan dengan ide Stalin: musik harus populis, bisa dinikmati oleh kaum akar rumput.
Stalin sendiri punya komponis favorit: Tikhon Khrennikov. Selain seorang penjilat yang ahli, musik Khrennikov "memenuhi syarat" Stalin: kedengarannya "berkelas" karena menggunakan orkes besar, padahal kontennya murahan. Kini Prokofiev & Shostakovich, bersama Rachmaninov dan Stravinsky, dianggap mewakili pencapaian seni musik tertinggi dari Rusia, sedangkan Khrennikov namanya hilang bersama musiknya ditelan waktu.
Di dunia sastra, Federico Garcia Lorca pada usia 38 tahun diculik dan dibunuh oleh diktator Franco di Spanyol di tahun 1936. Di Indonesia sendiri, Pramoedya Ananta Toer dan banyak lagi seniman diasingkan di Pulau Buru pada zaman Soeharto.
Kembalikan Wiji Thukul
Hingga kini ia tak diketahui rimbanya. Wiji Thukul, sastrawan yang giat menyuarakan kaum tertindas, hilang ketika penculikan terhadap para aktivis terjadi antara 1996-1998. Yaitu menjelang runtuhnya Orde Baru.
Foto: Wahyu Susilo
Mencintai puisi sejak kecil
Sastrawan dan aktivis yang melawan penindasan rezim Orde Baru ini lahir di Solo, 26 Agustus 1963. Ia mencintai puisi sejak kecil. Anak tukang becak ini menjadi buruh plitur, ngamen puisi dan mengalah putus sekolah demi pendidikan adik-adiknya.
Foto: Wahyu Susilo
Menyuarakan orang pinggiran
Di tengah kesulitan keuangan ia tetap giat menelurkan karya-karya puisi dan berteater di Sarang Teater Jagat. Ia juga mengajar anak-anak kecil melukis di Sanggar Suka Banjir dan menyuarakan nasib orang kecil dalam Jaringan Kerja Kesenian Rakyat JAKKER.
Foto: Wahyu Susilo
Dengan puisi melawan penindasan
Foto ini diambil ketika Wiji Thukul latihan teater di Sarang Teater Jagat, Jagalan, Solo tahun 1987. Salah satu petikan puisi Wiji berjudul PENYAIR: " Jika tak ada kertas, aku akan menulis pada dinding.. Jika aku menulis dilarang, aku akan menulis dengan tetes darah!"
Foto: Wahyu Susilo
Dianiaya ketika membela kaum tertindas
1992 ia memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. 1994 dalam aksi petanidi Ngawi, Jawa Timur, Thukul dipukuli tentara. Tahun 1995 mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan PT Sritex. Istri Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah (Sipon) selalu mendukung perjuangan suaminya.
Foto: Wahyu Susilo
Tanpa jejak
Pasca peristiwa 27 Juli 1996, jelang kejatuhan Soeharto tahun 1998, dia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Di masa itu ia tetap berkarya. Pada masa tersebut sejumlah aktivis ditangkap, diculik dan dihilangkan secara paksa, termasuk Thukul. Sekitar bulan Maret-April 1998 jejaknya tak lagi diketahui. Tuduhan ia menyulut kerusuhan dlam peristiwa 27 Juli 1996 tak pernah terbukti.
Foto: Wahyu Susilo
Puisinya tetap abadi
Sajak-sajak Wiji Thukul populer di kalangan aksi massa. Di antaranya: Peringatan, Sajak Suara, dan Bunga dan Tembok. Tanpa henti, puisinya selalu menggambarkan perjuangan kaum tertindas. Kumpulan puisinya dibukukan. Puisi nyanyian akar rumput melambangkan dendang para rakyat yang tidak terima dengan perlakuan pemerintahan yang tirani.
Foto: Wahyu Susilo
Keabadian dalam Sajak
Apa Guna: “Apa guna punya ilmu tinggi, kalau hanya untuk mengibuli Apa guna banyak baca buku, kalau mulut kau bungkam melulu Dimana-mana moncong senjata berdiri gagah Kongkalikong dengan kaum cukong” (Wiji Thukul) Gambar: wijithukul.tk/BarisanPengingat
Foto: Barisan Pengingat / Wahyu Susilo
Janji Jokowi
Sebelum menjadi presiden, Joko Widodo menyatakan, baik hidup atau meninggal dunia, kejelasan nasib Wiji Thukul harus menjadi perhatian pemerintah. Dalam kunjungannya ke Eropa, April 2016, Jokowi berujar, pemerintah masih mendalami kasus pelanggaran HAM berat, termasuk di antaranya penghilangan aktivis 1997-1988.
Foto: DW/R.Nugraha
Perjuangan tiada akhir
Istri Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah (Sipon) tak kenal lelah mencari keadilan, setelaah suaminya dihilangkan secara paksa. Pasangan Thukul-Sipon dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani, kemudian pada tanggal 22 Desember 1993 anak kedua mereka lahir yang diberi nama Fajar Merah. Hingga kini Sipon, keluarga dan kawan-kawannya masih terus berjuang mencarinya. Kembalikan Wiji Thukul.
Foto: Wahyu Susilo
9 foto1 | 9
Seni sangat dibutuhkan di dunia politik
Tapi tidak bisa dipungkiri, produk seni sangat dibutuhkan di dunia politik, bukan hanya dari para pemimpin otoriter. Musik selalu dipakai untuk kampanye, dan ini biasanya musik yang populis (bukan selalu pop, bisa rock, dangdut dll). Ini disebabkan pengulangannya yang memudahkan untuk dicerna, serta lirik yang propagandis.
Cara termudah (menurut opini penulis: murahan) adalah mengambil melodi dari lagu yang sudah ada dan mengganti liriknya saja, seperti refrain di lagu "2019 Ganti Presiden" yang mengambil refrain lagu "Better Man"-nya Robbie Williams.
Apakah Robbie Williams setuju lagunya dipakai untuk kampanye, yang notabene calon presidennya pun belum ketahuan? Ini tidak penting. Donald Trump menggunakan lagu Queen "We Are The Champions", dan kita semua bisa google berita bahwa Brian May (anggota Queen) mengeluh lewat tweet-nya "An unauthorized use at the Republican Convention against our wishes". Kami para komponis dan musikus tidak pernah bisa melarang siapapun untuk menggunakan musik kami, selama sang pengguna tersebut membayar royaltinya (kalau kami tidak mau menerima uangnya, itu masalah kami, bukan masalah hukum).
Musik juga bisa dipakai untuk kampanye yang bukan pemilihan presiden/pemimpin, seperti musik saya "No More Moonlight Over Jakarta" (Tidak ada lagi Tjahaja Purnama di atas Jakarta) yang menceritakan kasus pemenjaraan Ahok. Tujuan saya adalah untuk menceritakan ke dunia internasional kasus ini, dengan menggunakan tema Beethoven "Moonlight Sonata" yang diacak (baca: dihancurkan).
Pawai Politis dalam Karnaval
Di banyak kota Jerman, puncak perayaan Karnaval dirayakan dengan pawai Rosenmontag (Senin Mawar). Sudah jadi tradisi, sebagian mobil hias mengetengahkan tema politik atau mengkritik politisi.
Foto: Reuters
Ejekan dan Olokan
Semua orang bisa jadi sasaran olokan dalam karnaval. Kanselir Angela Merkel bisa jadi sasaran kritik, demikian halnya dengan Presiden AS Barack Obama, atau seperti mobil pawai di Düsseldorf, Vladimir Putin dan gereja Ortodoks Rusia. Pembuat mobil di Düsseldorf mengkritik UU anti warga homoseksual di Rusia, yang disetujui gereja Ortodoks.
Foto: Reuters
Kanselir Abadi
Dalam pawai Rosenmontag di Köln, Angela Merkel juga terwakili, setidaknya sebagai boneka. Dengan motto 'Kenyamanan' mobil pawai ini mengejek Merkel yang sudah menjadi kanselir selama lebih dari delapan tahun, juga warga Jerman yang memilih partai yang sudah mereka kenal, hanya karena ingin nyaman.
Foto: picture-alliance/dpa
Gol Murni di Gawang Sendiri
Topik-topik kemasyarakatan juga kerap dikemukakan, misalnya kasus yang melibatkan orang terkenal. Pada mobil pawai di kota Mainz ini tampak presiden klub sepak bola Bayern München, Uli Hoeneß, yang diajukan ke pengadilan karena menggelapkan pajak. Ia ditampilkan sebagai pemain yang cetak gol di gawang sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Uskup Kaya Raya
Uskup daerah Limburg yang bernama Tebartz van Eltz, menjadi topik salah satu mobil pawai di Mainz. Uskup itu terkenal karena gaya hidupnya yang berfoya-foya. Ia ditampilkan sedang mandi di bak penuh uang emas, seperti tokoh Paman Gober dalam komik Donal Bebek.
Foto: picture-alliance/dpa
Paman Sam, Hantu dari Ponsel
Mobil pawai ini menampilkan Kanselir Angela Merkel yang tampak terkejut, ketika melihat hantu keluar dari ponselnya. Seperti halnya jin dalam dongeng yang keluar dari botol. Hantu berpakaian Paman Sam itu melambangkan dinas rahasia AS, NSA. Ini merupakan pukulan berat atas Merkel, yang senang berkomunikasi lewat SMS.
Foto: picture-alliance/dpa
Tuhan, Tolong, Ini Orang Miskin!
Dalam pawai di Düsseldorf, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, gereja banyak ditemakan dalam karnaval tahun ini. Mobil pawai pertama bertema Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina. Di depan pemimpin gereja Katolik yang hidup sederhana ini, gereja Katolik Jerman yang kaya terpukul, dan perlu pertolongan surgawi karena harus menghadapi ancaman hidup sederhana.
Foto: picture-alliance/dpa
Obama Dikritik
Sekelompok pembuat mobil pawai lainnya di Düsseldorf memikirkan, mengapa whistleblower Edward Snowden lebih memilih hidup dalam suaka di Rusia, daripada pulang ke AS. Kursi listrik. Itulah yang bisa menjadi sambutan baginya, jika ia kembali ke tanah airnya, dan disambut Presiden Barack Obama yang tampil dalam bentuk malaikat pembalas dendam.
Foto: picture-alliance/dpa
Pria Berotot
Tidak hanya Barack Obama yang diejek berkali-kali. Vladimir Putin juga kerap jadi sasaran olokan. Di mobil pawai di Düsseldorf ini, pamer kekuatan yang dilancarkan Putin di Krimea jadi topik. Putin sebagai pria berotot besar? Mengapa tidak? Bukankah presiden Rusia itu senang berpose setengah telanjang di depan kamera untuk menunjukkan bagian atas tubuhnya?
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Amnesty International kemudian mengajak saya untuk bekerjasama menggunakan musik ini dalam kampanye mereka untuk penuntutan pembebasan Ahok. Efeknya: setiap kali musik ini dimainkan, penonton lokal bertanya-tanya siapa itu Ahok, apa yang terjadi, dan kemudian meng-google. Apa yang kemudian menjadi kesimpulan mereka, itu bukan urusan saya, yang penting dunia luar lewat (para pecinta) musik klasik sadar atas kejadian ini.
Kekuatan musik dalam situasi seperti inilah tepatnya mengapa ada rezim otoriter bersusah payah untuk menyensornya atau, dalam kasus negara Mali, melarang eksistensi musik di negaranya selama lebih dari satu tahun. Bahkan ada sekte-sekte keagamaan yang menyatakan bahwa musik itu haram, karena musik memiliki kekuatan membuka mata bahkan mencerdaskan pendengarnya.
Kisah hubungan musik dan kepentingan politik tidak berakhir di sini. Ini meluas ke cara-cara (di masa kini dan di masa lalu) penggunaan musik sebagai bagian dari persenjataan "kekuatan lunak" diplomasi.
K-Pop, Diplomasi Budaya ala Korsel
Anda penggila K-Pop? Fenomena hiburan Korea Selatan bukan hanya tetap bertahan hingga kini di Indonesia, namun di berbagai belahan dunia lainnya. Bagi Korsel, diplomasi budaya sama pentingnya dengan diplomasi politik.
Foto: picture alliance/Geisler-Fotopress
Crayon Pop
Konser-konser yang digelar kelompok gadis-gadis muda yang tergabung dalam "Crayon Pop" selalu dipadati penggemar. Tampilannya selalu menggemaskan. Kerja keras adalah bagian dari keberhasilan mereka. Dalam sebuah wawancara tentang persaingan yang ketat dalam dunia musik pop di Korea Selatan, mereka menceritakan bahwa mereka bisa latihan hingga 14 jam dalam sehari.
Foto: picture alliance/Geisler-Fotopress
Psy
Di antara orang-orang Asia, Korea Selatan dikenal sebagi negara pekerja keras. Tak hanya manufaktur dan teknologi, musik pop Korea Selatan makin global. Pada tahun 2012 video musik "Park Jae-Sang" yang akrab dengan "Gangnam Style"-nya menjadi sorotan dunia. Dimana-mana orang berjoget ala Psy. Namun kelompok-kolompok musik lainnya tak kalah terkenal.
Foto: AP
Wonder Girls
Bagaimana dengan yang satu ini? Perusahaan industri untuk dengan cepat mengidentifikasi talenta para gadis ini dalam ajang pencarian bakat di Korea Selatan. Mereka langsung mendapatkan kontrak. Namun kepiawaian mereka dalam berkesenian bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil latihan selama bertahun-tahun. Majalah Time menulis, K-Pop merupakan ekspor Korsel terbesar.
Foto: picture alliance/dpa/C.Xs
Shinee
Pada awal tahun 2000-an, K-Pop menemukan momentumnya seiring dengan perkembangan jejaring sosial. Boyband beranggota lima orang: "Shinee" yang terbentuk sejak tahun 2008 ini tidak hanya karena dikenal dengan musik popnya. Para pria ini juga telah disebut sebagai ikon mode. Lihat model rambut dan warnanya. Ada yang Anda sukai?
Foto: picture alliance/Yonhap
IU
"Lee Ji-Eun", penyanyi dan artis dengan nama panggung "IU" ini amat terkenal. Ia juga merupakan komponis, aktris, gitaris, penari dan pembawa acara. Dia tidak hanya menjadi kaya raya melalui musik, namun kontrak-kontrak iklan promosi jutaan dolar semakin membuatnya makmur.
Foto: picture alliance/dpa
Beast
Musik dari kelompok ini punya magnet menarik perhatian orang-orang muda. Kelompok "Beast" berjaya bukan hanya di Asia, namun juga banyak mengadakan konser di Amerika. Kelompok ini telah mengantungi berbagai macam penghargaan musik.
Foto: picture alliance/dpa/K.HeeChul
Choi Si-won
Artis Korea Selatan yang satu ini merupakan salah satu bintang dengan bayaran tertinggi dalam industri musik pop. Dia terlibat dalam beberapa film Cina. Dia merupakan salah satu artis Korea Selatan pertama yang muncul di perangko Tiongkok. Ia berpose dengan artis Korea, Yoona dan desainer Karl Lagerfeld.
Foto: picture alliance/AP Photo
BoA
Kwon Boa yang ngetop dengan nama panggung "BoA" melepaskan lagu pertamanya pada usia 13 tahun. Superstar Korea Selatan ini juga telah mencapai keberhasilan besar di Jepang. Album kompilasinya yang berjudul Best Soul sukses besar dan menjadikan BoA sebagai penyanyi Asia non-Jepang pertama yang albumnya laku lebih dari satu juta keping di Jepang.
Foto: picture alliance/Zumapress
Girls Generation
Kelompok "Girls 'Generation" sejak tahun 2007 telah memperoleh penggemar di seluruh dunia. Girls Generation juga mencari peruntungan di Jepang. SNSD atau SoShi memulai debutnya di kancah musik Jepang pada tahun 2010 dengan merilis versi bahasa Jepang dari lagu hits mereka "Tell Me Your Wish (Genie)". Sudah pernah nonton konsernya?
Foto: picture alliance/Yonhap
JYJ
Kim Jae Joong "JYJ" tidak hanya mencari peruntungan di bidang tarik suara. Ia juga mengasah bakat di dunia akting dan fesyen. Kreatif bukan?
Foto: picture alliance/Yonhap
Kara
Grup "Kara" bubar pada tahun 2016, tetapi anggotanya secara individu tetap melenggang sendiri-sendiri di atas panggung hiburan. K-Pop bukan hanya digandrungi oleh remaja di Indonesia, tetapi juga anak-anak dan bahkan orang dewasa.
Foto: picture alliance/dpa
Big Bang
Kelompok "Big Bang” dibentuk pada tahun 2006. Grup ini merupakan salah satu kelompok musik pop yang paling penting di Koera Selatan. Anggota kelompoknya terdiri dari G-Dragon, T.O.P, Taeyang, Daesung dan Seungri. Lagu- lagu awal mereka yang didominasi hip hop dan kemudian makin berkembang. Berbagai penghargaan musik telah mereka kantungi.
Foto: picture alliance/dpa/K.Hee-Chul
G-Dragon
Kwon Ji Young akrab disebut "G-Dragon" disebut "Justin Bieber"-nya Korea Selatan. Dalam foto ia tampil bersama penyanyi Korsel Lee Hee. Rambutnya cukup heboh bukan?
Foto: picture alliance/AP Photo/L.Seng Sin
Ailee
Amy Lee yang bernama panggung Ailee merupakan penyanyi blasteran Korea Selatan-Amerika Serikat. Sebelum debut K-popnya, Ailee adalah artis di bawah label Muzo Entertainment, agensi independen yang bermarkas di AS. Ia juga telah berkolaborasi dengan para bintang AS.
Foto: picture alliance /dpa/K.HeeChul
BTS
Grup musik Bangtan Sonyeondan, BTS, jadi salah satu boyband paling top di dunia. Grup musik ini terdiri dari Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V, dan Jungkook. Para fans mereka menyebut diri sebagai Army (Adorable Representative MC for Youth). Pengaruh BTS pada penjualan produk sangat kuat. Baru-baru ini di Indonesia, antrean ojek online untuk beli BTS Meal McD membludak dan sempat viral.
Foto: picture alliance/AP Photo/T.Camus
Sistar
Girl band yang terdiri dari empat orang ini terbentuk pada tahun 2010 dan sekarang berada di bawah manajemen Starship Entertainment. Kemunculan mereka menarik perhatian dengan cepat. Penulis : Saleh (ap/vlz)
Foto: picture alliance/dpa/K.Hee-Chul
16 foto1 | 16
Tujuannya apa?
Dalam masa Perang Dingin, pemerintah Amerika Serikat fokus mencurahkan banyak usaha dan uang untuk merekrut musik dan musisi untuk "merendahkan" ideologi Soviet. Musik Jazz digunakan bukan hanya sebagai identitas budaya Amerika (yang maunya mewakili budaya Barat), tetapi sebagai perwujudan "kebebasan", dan ini menjadi identitas musik mereka yang kuat.
Kesimpulannya: musik untuk tujuan propagandistik memang harus populis, tapi untuk menyatukan suara dan menyentuh hati yang paling dalam, yang diperlukan adalah identitas. Musik yang menjadi lambang "kemegahan" Hitler supaya dikagumi kaum akar rumput adalah musik Richard Wagner, dan anda tahu musik yang sampai sekarang melambangkan identitas "rakyat jelata" Amerika? Karya orkes legendaris "Fanfare for the Common Man" karya Aaron Copland. Keduanya ber-genre klasik, yang dari dulu dicap "musiknya orang elite". Kontradiktif?
Penulis: Ananda Sukarlan (ap/vlz)
Selain sebagai komponis & pianis, A.Sukarlan juga aktif sebagai blogger di Andy Skyblogger's Log , dan membuat vlog di Youtube channelnya Ananda Sukarlan. Twitter & Instagramnya @anandasukarlan bukan hanya mengulas tentang musik, tapi masalah sosial, budaya dan politik pada umumnya. Ia membagi waktunya antara Spanyol (di rumahnya di perbukitan di Cantabria) dan Indonesia (di apartemennya di Jakarta).
IG & twitter @anandasukarlan
Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
TPS Pilkada Rasa Kuburan Hingga 1001 Malam
Bagaimana rasanya mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dijaga 'drakula dan pocong'? Inilah yang terjadi di Semarang. Di kota-kota lain, TPS-nya pun tak kalah unik.
Foto: Detik.com
Siapa yang jaga?
Lihat tampang para penjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) ini? Terbayangkah Anda harus bertemu mereka dahulu, sebelum mencoblos? Inilah TPS 007, Gunung Brintik, Randusari, Semarang Selatan, Kota Semarang ini.
Foto: Detik.com
Ada prajuritnya pula
TPS ini mengangkat tema horor yang berlokasi dekat Makam Bergota, Kota Semarang. Dikutip dari Detik.com, di depan pintu terpasang dua karangan bunga yang ditempeli tulisan TPS 007. Kemudian terdapat lini massa yang memakai seragam prajurit.
Foto: Detik.com
KPU pusat tertarik melihat
Tak urung keberadaan TPS 007 di Gunung Brintik, Randusari, Semarang ini jadi perhatian Komisioner KPU pusat yang secara langsung memantau keberadaan TPS tersebut. Dikutip dari Detik.com, Komisioner KPU pusat, Wahyu Setiawan, datang melakukan pemantauan di TPS 007 Randusari.
Foto: Detik.com
Demam Piala Dunia
Berhubung Piala Dunia 2018 bertepatan dengan berlangsungnya Piala Dunia 2018 di Rusia, banyak TPS di beberapa lokasi di Indonesia tampak menonjolkan tema Piala Dunia untuk menarik massa datang ke tempat pemungutan suara. Salah satunya di kota udang, Cirebon. Di TPS 3 Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Cirebon, Jawa Barat. Petugas TPS menyulap lokasi pemungutan suara dengan tema Piala Dunia.
Foto: Detik.com
Swadaya masyarakat
Tampak wajah petugas TPS di Cirebon ini ditempel stiker bergambar bendara negara yang berpartisipasi dalam piala dunia. Dikutip dari Detik.com, anggaran untuk pengadaan kaos dan segala atribut mengenai piala dunia berasal dari swadaya petugas TPS. Dengan mengusung tema piala dunia diharapkan partisipasi masyarakat untuk memilih mengalami peningkatan, terutama para generasi milenial.
Foto: Detik.com
Tak mau kalah unik
Yang juga tidak kalah unik, adalah salah satu TPS di kawasan Cibadak, Bandung. Panita TPS tampil bagaikan dalam Dongeng di Negeri 1001 malam.
Foto: Detik.com
Menarik perhatian
Seorang petugas tampak menerangkan aturan dalam pencoblosan pemungutan suara dalam Pilkada.
Foto: Detik.com
Bagaimana suasana TPS di tempat Anda'?
Beberapa TPS telah berusaha tampil unik dan menarik. Bagaimana TPS di tempat Anda? Juga tidak kalah menarikkah? Sumber: Detik.com(ap/rzn)