Jared Kushner yang menantunya Donald Trump diselidiki FBI karena mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi Rusia. Hal itu tidak diungkapnya ketika melalui proses untuk menjadi penasehat presiden AS.
Iklan
Pertemuan antara Jared Kushner dengan pejabat tinggi Rusia digelar Desember tahun lalu, setelah mertuanya, Donald Trump, menang pemilu presiden AS. Pertemuan itu kini dianalisa dalam investigasi oleh FBI, terkait kemungkinan adanya campur tangan Rusia di saat kampanye pemilu, sehingga Donald Trump bisa menang. Demikian dilaporkan media AS, The Washington Post dan NBC.
Kushner, suami Ivanka Trump, dilaporkan bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergey Kislyak dan bankir Russia, Sergey Gorkov. Kushner tidak mengungkap adanya pertemuan tersebut ketika mengisi formulir sebagai persyaratan izin keamanan untuk bekerja di Gedung Putih.
US Media: Kushner focus of FBI probe
00:27
Kushner menyatakan bersedia berkooperasi dengan FBI dalam penyelidikan tersebut. Demikian dinyatakan salah satu pengacaranya, Jamie Gorelick. Menantu Donald Trump itu adalah satu-satunya pejabat Gedung Putih yang dianggap tokoh penting dalam penyelidikan FBI, yang juga memeriksa sejumlah anggota tim kampanye Trump lainnya.
Sementara itu Joe Lieberman, seorang mantan Senator dan calon presiden, menarik kembali pencalonan dirinya untuk jadi direktur FBI berikutnya, karena alasan konflik kepentingan. Lieberman diperhitungkan jadi calon kuat pengganti James Comey, yang dipecat Trump 9 Mei lalu.
Seratus Hari Donald Trump, Seribu Kicauan di Twitter
Sejak menduduki kursi nomor satu di Washington, Donald Trump lebih banyak berkoar di Twitter ketimbang menepati janji kampanyenya. Inilah kumpulan kicauan Trump paling kontroversial di 100 hari pertamanya.
Foto: picture alliance/dpa/P. Pleul
Kontroversi Dalam 140 Huruf
Twitter menjadi platform favorit Donald Trump buat memublikasikan dekret atau sekedar melontarkan pernyataan pedas pada lawan politiknya. Dengan pesan yang cuma sepanjang 140 karakter, situs sosial media ini menawarkan kesempatan buat Trump untuk memuat pernyataan yang kontroversial, tanpa perlu menjelaskan duduk perkaranya seperti pada sebuah artikel.
Foto: Getty Images/C. Somodevilla
"Iblis" dari Enam Negara Muslim
"Kita harus menjaga negara ini dari iblis," tulisnya pada 20 Januari ihwal perintah larangan masuk bagi warga muslim dari enam negara Islam. Ketika larangan tersebut digugurkan pengadilan, ia balik menyalak, "apa jadinya dengan negara ini jika kita membiarkan orang jahat masuk?"
Foto: Reuters/L. Buckman
Pertalian Racun di Asia Pasifik
Perekonomian Cina dan AS bertaut erat tanpa bisa dipisahkan. Namun begitu Trump gemar menyerang Beijing dalam isu perdagangan. Ia bahkan menyebut Cina sebagai "manipulator mata uang." Tapi dasar Trump, ia kemudian menyangkal ucapannya sendiri. "Kenapa saya mau menyebut Cina manipulator mata uang, padahal mereka bekerjasama dengan kami dalam isu Korea Utara!?."
Foto: Getty Images/AFP/J. Watson
Demonisasi Media
Terutama media liberal dan kiri sering menjadi sasaran amuk Donald Trump sejak masa kampanye. Berulangkali ia menyebut CNN, New York Times atau ABC sebagai media abal-abal. "Media palsu bukan musuh saya, tapi musuh rakyat Amerika!" Pada lain kesempatan ia menyerukan penduduk AS agar "tidak mempercayai media mainstream."
Foto: picture alliance/dpa/BILD/D. Biskup
Hantu Obama di Gedung Putih
Selama 100 hari pertama Trump sibuk memerangi warisan mantan Presiden Barack Obama, antara lain kebijakan lingkungan dan asuransi kesehatan. Ia bahkan melontarkan tuduhan miring pada pendahulunya itu. "Baru mendapat kabar Obama 'memata-matai' saya di Trump Tower sebelum kemenangan (Pemilu)." Tudingan tersebut tidak pernah bisa dibuktikan.
Foto: Reuters/K. Krzaczynski
"Musuh" di Sebrang Atlantik
Selain Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel juga sering menjadi korban serangan verbal Donald Trump. Tidak jelas kenapa Trump gemar mencibir sekutu dekat AS tersebut. "Jerman berutang besar pada NATO dan Amerika Serikat. Mereka harus membayar layanan keamanan yang kita sediakan," kicaunya. Pada kunjungannya ke Washington Merkel lalu menguliahi Trump soal prinsip kerja NATO.
Foto: Reuters/J. Ernst
Proteksionisme dan Ancaman
"Beli produk Amerika, pekerjakan orang Amerika," tulisnya sesaat setelah dilantik menjadi Presiden. Proteksionisme yang menjadi aib bagi kebanyakan kepala negara, justru menjadi senjata Trump buat meraup suara. Ia antara lain mengancam bakal menerapkan pajak berlebih jika perusahaan multinasional tetap memproduksi barang yang akan dijual di AS di luar negeri.
Foto: Getty Images/B. Pugliano
7 foto1 | 7
Lieberman sekarang bekerja pada sebuah kantor pengacara yang dipimpin Marc Kasowitz. Kantor pengacara ini dipercaya Trump untuk mewakilinya dalam investigasi kolusi terhadap dia, yang sedang dilakukan Departemen Kehakiman dan Kongres. Kantor pengacara Kasowitz dalam beberapa tahun terakhir sudah berkali-kali merepresentasikan Trump dalam beragam kasus.
James Comey memimpin penyelidikan dugaan kolusi terhadap Trump, sebelum dipecat oleh presiden AS itu. Sejauh ini Trump dan pimpinan Russia tetap menolak tuduhan kerjasama.
ml/as (AP, Reuters, dpa)
10 Hal Yang Mungkin Tidak Anda Ketahui Tentang Anak-Anak Trump
Dari tiga istri, ia punya lima anak. Suara mereka banyak terdengar ketika Trump berkampanye. Tapi masih ada banyak hal unik yang tidak banyak diketahui orang.
Foto: picture-alliance/dpa
Anak Pertama, Donald Trump Jr.
Ia anak pertama dari istri pertama, Ivana Trump. Seperti ayahnya ia pebisnis dan jadi wakil direktur dalam The Trump Organization. Ia terkenal senang berburu. Namun fotonya kerap kontroversial. Tahun 2012 fotonya sambil memegang seekor macan tutul yang mati menyulut kritik di media sosial.
Foto: Picture-Alliance/AP Photo/J. S. Applewhite
Punya Banyak Anak
Donald Jr. diperkenalkan ayahnya kepada foto model Vanessa Haydon, yang sekarang jadi istrinya. Mereka punya lima anak. Ketika berusia 20-an, Haydon pernah berpacaran dengan Leonardo DiCaprio.
Foto: picture alliance/AP Photo
Anak Kesayangan Donald Trump?
Ivanka adalah anak kedua dari istri pertama Trump, Ivana Trump. Awalnya, Ivanka jadi model seperti ibunya, tapi sekarang ia bekerja di perusahaan ayahnya. Ia berperan besar dalam kampanye Donald Trump untuk jadi presiden. Ivanka berteman dengan Chelsea Clinton, putri Hillary Clinton. Keduanya diperkenalkan suami mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Savignano
Ivanka Trump Beragama Yahudi
Tahun 2009, Ivanka Trump, putri tertua Donald Trump pindah ke agama Yahudi, sebelum menikah dengan Jared Kushner. Donald Trump mengatakan, itu tidak pernah direncanakan, tetapi ia senang anaknya pindah ke agama Yahudi. Namun Donald Trump tidak hadir dalam upacara sunat tradisional Yahudi bagi putra Ivanka, Theodore tahun 2016. Bersama suaminya, Ivanka punya tiga anak.
Foto: Picture-Alliance/dpa/J. Lane
"Bayi" dalam Keluarga
Eric Trump, anak ketiga dari istri pertamanya lama dianggap seperti anak kecil. Ia jarang muncul di depan kamera. Dalam salah satu interviewnya ia mengatakan, kakaknya Donald Jr. bertindak seperti gurunya, dan Ivanka seperti ibu keduanya. “Ia mendidik dan membesarkan saya, mengajak saya berbelanja, dan berusaha membuat saya tampak 'cool',” katanya tentang Ivanka.
Foto: Reuters/G. Cameron
Eric Trump Terkenal Dermawan
Selain bekerja dalam perusahaan ayahnya, Eric Trump mendirikan yayasan The Eric Trump Foundation, di usia 22 tahun. Menurut situs yayasan itu, mereka telah sumbangkan 28 juta Dolar bagi Jude Children’s Research Hospital. Tahun 2012, Eric dicantumkan dalam daftar 20 dermawan muda terpenting oleh The New York Observer. Dua tahun lalu ia menikahi pacarnya sejak sepuluh tahun lalu, Lara Yunaska.
Foto: picture alliance/dpa/A. Gombert
Anak Tunggal dari Istri Kedua
Tiffany (23) adalah anak dari istri kedua Trump, Marla Maple yang usianya 17 tahun lebih muda (foto). Setelah menikah tiga tahun, Trump umumkan perpisahan mereka. Setelah bercerai mereka tetap berhubungan baik. Tiffany punya hubungan erat dengan ayahnya, walaupun Trump tidak terlibat dalam pendidikannya. Ia berkuliah di Pennsylvania University seperti ayahnya, dan lulus dengan nilai sangat bagus.
Foto: picture alliance/AP Photo/J. Minchillo
Tiffany Trump Punya "Karir" Musik
Minatnya bukan hanya sosiologi serta "urban studies". Waktu berusia 17 Tiffany merilis sebuah lagu pop berjudul "Like a Bird". Tetapi "karirnya" kandas karena kritikus memberikan komentar negatif. Tiffany baru dikenal luas setelah Donald Trump mencalonkan diri jadi Presiden AS. Kekasih Tiffany adalah seorang anggota Partai Demokrat, dan pendukung Hillary Clinton.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress
Anak dari Istri Ketiga
Barron Trump (lahir 20 Maret 2006) adalah anak Trump dengan Melania. Beda usianya dengan anak pertama Trump, Donald Trump Jr., 28 tahun. Di berbagai media ia beberapa kali tampak tertidur ketika ayahnya menyampaikan pidato. Terakhir saat Donald Trump tampil sebagai pemenang pemilu, Barron tampak menguap saat ayahnya berpidato.
Foto: imago/UPI Photo
Barron Trump Paling "Mirip" Ayahnya
Barron senang main golf seperti ayahnya. Di tempat tinggalnya, Trump Tower, ia punya satu lantai sendiri. "Ia independen dan punya pendapat tegas," demikian kata ibunya, dalam wawancara dengan parenting.com. Menurut Melania Trump, penampilan Barron adalah gabungan antara dia dan suaminya. Tetapi ia menyebut Barron "Little Donald" karena kepribadiannya. Penulis: ml/vlz (Huffingtonpost, ViralVinny)