Mencairnya Gletser di Selandia Baru Cukupi Persediaan Minum
Elliot Douglas
25 Juni 2020
Sebuah gletser di Selandia Baru kehilangan banyak es selama tiga tahun terakhir. Lelehan es itu mampu memenuhi kebutuhan air minum seluruh warga. Para ilmuwan mengatakan gletser kini diambang kepunahan.
Iklan
Sebuah lembaga penelitian mengumumkan (24/06), gletser di Selandia Baru diyakini telah kehilangan begitu banyak es selama tiga tahun terakhir sehingga bisa menyediakan air minum untuk setiap penduduk negara itu selama periode yang sama.
Para ilmuwan mengatakan Gletser Brewster di Pulau Selatan kehilangan 13 juta meter kubik es antara tahun 2016 – 2019, papar Institut Riset Air dan Atmosfer Nasional (NIWA).
Pegunungan Alpen Selatan telah kehilangan lebih dari 15,9 triliun liter air, atau setara dengan jumlah konsumsi air yang digunakan penduduk Selandia Baru saat ini selama 40 tahun.
Gelombang panas laut dan tingginya suhu mempengaruhi garis salju. Abu dari kebakaran hutan Australia baru-baru ini juga menyelimuti sebagian es, sehingga meningkatkan potensi mencairnya es karena abu menyerap lebih banyak radiasi matahari.
Perlu perbaikan selama 20 atau 30 tahun bagi lapisan salju sebelum ilmuwan dapat mempertimbangkan dampak kerusakan ini, kata Lorrey.
ha/rap
9 Bencana yang Dipicu Pemanasan Suhu Laut
Pemanasan suhu laut ditenggarai sebagai salah satu penyebab semakin maraknya bencana yang melanda Bumi. Berikut berbagai bencana akibat suhu laut yang memanas dengan cepat.
Foto: WILDLIFE/I.R.Lloyd/picture alliance
Frekuensi badai lebih sering dan lebih kuat
Saat suhu laut menghangat, intensitas siklon tropis akan meningkat. Frekuensi badai dan angin topan akan berlangsung lebih lama, terutama di Atlantik utara dan Pasifik timur laut. Kondisi cuaca ekstrem akan menghasilkan badai yang sangat merusak di masa depan, bahkan di daerah-daerah yang sebelumnya tidak rawan bencana.
Foto: AFP/Rammb/Noaa/Ho
Naiknya permukaan air laut dan gelombang badai
Lautan menghangat bersamaan dengan meningkatnya suhu atmosfer bumi. Hal ini mengakibatkan perluasan massa air yang menyebabkan permukaan laut naik lebih tinggi. Mata pencaharian penduduk yang tinggal di pesisir akan hilang. Terlebih mereka yang tinggal di daerah miskin.
Cuaca ekstrem dapat menyebabkan dua hal, yakni banjir akibat curah hujan yang tinggi atau kekeringan parah. Di beberapa tempat yang dilanda kekeringan, akan terjadi kegagalan panen hingga kebakaran hutan. Musim kebakaran hutan berlangsung lebih lama di banyak tempat dan jumlah kebakaran hutan meningkat secara drastis.
Foto: Reuters/AAP Image/D.
Perubahan arus di Samudera Atlantik
Jika Arus Atlantik Utara terganggu akibat pemanasan laut, maka akan terjadi musim dingin yang parah di seluruh Eropa barat dan utara. Hal ini karena arus berfungsi memastikan sirkulasi air laut yang berkelanjutan, yakni saat air permukaan yang padat meresap ke lapisan yang lebih dalam dan lebih dingin.
Foto: NGDC
Memaksa spesies bergerak ke daerah lebih dingin
Suhu laut yang menghangat memaksa spesies dan pada akhirnya seluruh ekosistem laut untuk bergerak menuju daerah yang lebih dingin. Ikan dan mamalia laut akan bermigrasi ke kutub, selayaknya hewan darat. Populasi ikan kod di Laut Utara, menyusut lebih cepat akibat pemanasan suhu laut bila dibandingkan dengan penangkapan ikan secara berlebihan.
Foto: by-nc-sa/Joachim S. Müller
Matinya ikan akibat kekurangan oksigen
Semakin hangat air laut maka semakin sedikit oksigen yang bisa disimpan. Di banyak sungai, danau dan laguna, terdapat ''zona kematian'' yang menyebabkan hewan-hewan tidak bisa hidup akibat kesulitan mendapat oksigen di lautan.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Schmidt
Matinya ribuan ikan akibat racun ganggang
Air yang hangat dan minim oksigen menyebabkan ganggang beracun berkembang biak secara pesat. Racun mereka dapat membunuh ikan dan makhluk laut lain di sekitarnya. Pertumbuhan ganggang telah mengancam industri perikanan dan pariwisata di banyak tempat. Ini adalah gambar sebuah pantai di Chili, tempat ganggang merah tumbuh dan berkembang yang menyebabkan ribuan ikan mati akibat racun syaraf mereka.
Foto: picture-alliance/AP Photo/F. Marquez
Kerusakan terumbu karang
Suhu laut yang menghangat tidak hanya menyebabkan karang kehilangan warna aslinya (memutih) namun juga kemampuannya untuk bereproduksi. Ancaman paling serius akibat rusaknya terumbu karang adalah rusaknya ekosistem laut secara keseluruhan. (pkp/vlz)