Banyak orang tak paham perilaku koruptif. Gerakan SPAK merangkul perempuan untuk mengkampanyekan antikorupsi. Mereka dinilai gampang mempengaruhi keluarganya.
Iklan
Masih melekat dalam ingatan Judhi Kristianti, kisah seorang perempuan pada pertemuan awal gerakan Saya Perempuan Antikorupsi sekitar lima tahun silam. Seorang istri rektor sebuah universitas di Jawa menceritakan bagaimana ia biasa memberikan hadiah untuk guru dan petugas keamanan (Satpam) sekolah anaknya tiap akhir semester.
Saat akan memberikan hadiah, si anak selalu meminta ia yang memberikannya. Sang ibu pun bangga karena anaknya memiliki kepedulian sosial. Sampai suatu saat, ketika kegiatan belajar dimulai kembali, si anak santai terlambat sampai di sekolah. Padahal gerbang biasanya dikunci setelah bel tanda masuk berbunyi. Selain itu, juga akan ada ulangan Matematika pada jam pelajaran kedua. Sang Ibu bertanya alasan ketenangan anaknya. Anaknya tak khawatir lantaran ia kerap memberi hadiah kepada satpam dan yakin si satpam akan membuka gerbang untuknya.
"Sejak itu, ibu tadi kaget karena anaknya tanpa disadari memiliki perilaku koruptif,” kata Judhi, beberapa waktu lalu.
Perempuan 52 tahun ini mengamati dalam setiap pertemuan Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK) pada awal-awal berdirinya, betapa rendahnya pemahaman korupsi di masyarakat. "Saat ditanya, mereka hanya tahu korupsi itu berkaitan dengan keuangan negara,” kata dia.
Karena itulah, kampanye antikorupsi memang mesti digenjot penyebarluasannya. Gerakan SPAK yang dimotori Judhi adalah salah satunya.
Koruptor Paling Tamak Dalam Sejarah
Hampir tidak ada diktatur di dunia yang tidak menilap uang negara. Tapi ketika sebagian puas dengan vila atau jet pribadi, yang lain rakus tanpa henti. Berikut daftar koruptor yang paling getol mengumpulkan uang haram
Foto: AP
#1. Soeharto, Indonesia
Selama 32 tahun berkuasa di Indonesia, Suharto dan keluarganya diyakini menilap uang negara antara 15 hingga 35 miliar US Dollar atau sekitar 463 trilyun Rupiah. Jendral bintang lima ini lihai menyembunyikan kekayaannya lewat berbagai yayasan atau rekening rahasia di luar negeri. Hingga kini kekayaan Suharto masih tersimpan rapih oleh keluarga Cendana
Foto: picture alliance/CPA Media
#2. Ferdinand Marcos, Filipina
Ferdinand Marcos banyak menilap uang negara selama 21 tahun kekuasaanya di Filipina. Menurut Transparency International, ia mengantongi setidaknya 10 milyar US Dollar. Terutama isterinya, Imelda, banyak menikmati uang haram tersebut dengan mengoleksi lebih dari 3000 pasang sepatu. Imelda kini kembali aktif berpolitik dan ditaksir memiliki kekayaan sebesar 22 juta USD
Foto: picture-alliance/Everett Collection
#3. Mobutu Sese Seko, Zaire
Serupa Suharto, Mobutu Sese Seko berkuasa di Zaire selama 32 tahun. Sang raja lihai memainkan isu invasi negara komunis Angola untuk mengamankan dukungan barat. Ketika lengser, Mobutu Sese Seko menilap hampir separuh dana bantuan IMF sebesar 12 milyar US Dollar untuk Zaire dan meninggalkan negaranya dalam jerat utang.
Foto: AP
#4. Sani Abacha, Nigeria
Cuma butuh waktu lima tahun buat Sani Abacha untuk mengosongkan kas Nigeria. Antara 1993 hingga kematiannya tahun 1998, sang presiden meraup duit haram sebesar 5 milyar US Dollar atau sekitar 66 trilyun Rupiah. Sesaat setelah meninggal, isterinya lari ke luar negeri dengan membawa 38 koper berisi uang. Polisi kemudian menemukan perhiasan senilai jutaan dollar ketika menggeledah kediaman pribadinya
Foto: I. Sanogo/AFP/Getty Images
#5. Slobodan Milosevic, Serbia
Slobodan Milosevic yang berkuasa di Serbia antara 1989-1997 dan kemudian Yugoslavia hingga 2000 tidak cuma dikenal berkat serangkaian pelanggaran HAM berat yang didakwakan kepadanya, melainkan juga kasus korupsi. Selama berkuasa Milosevic diyakini menilap uang negara sebesar 1 milyar US Dollar atau sekitar 13 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
#6. Jean-Claude Duvalier, Haiti
Selama 15 tahun kekuasaannya di Haiti, Jean-Claude Duvalier tidak cuma bertindak brutal terhadap oposisi, tetapi juga rajin mengalihkan uang negara ke rekening pribadinya di Swiss. Saat kembali dari pengasingan 2011 silam, Duvalier didakwa korupsi senilai 800 juta US Dollar.
Foto: picture-alliance/AP/Dieu Nalio Chery
#7. Alberto Fujimori, Peru
Alberto Fujimori berkuasa selama 10 tahun di Peru. Buat pendukungya, dia menyelamatkan Peru dari terorisme kelompok kiri dan kehancuran ekonomi. Tapi Fujimori punya sederet catatan gelap, antara lain menerima uang suap dan berbagai tindak korupsi lain. Menurut Transparency International ia mengantongi uang haram sebesar 600 juta US Dollar atau sekitar 8 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Rintisan Gerakan Saya Perempuan Anti-Korupsi bermula sekitar 2013. Komisi Pemberantasan Korupsi meminta bantuan lembaga tempat Judhi bekerja, Australia-Indonesia Partnership for Justice (AIPJ), untuk mencari jalan menyebarkan pemahaman antikorupsi. Judhi dan rekan-rekannya pun memutar otak.
Saat itu, menurut Judhi, korupsi seringkali hanya dibahas di seminar-seminar serius dan dihadiri para ahli hukum. Selain itu, seminar tersebut juga kebanyakan membahas kasus yang sudah terjadi. Padahal, ia meyakini korupsi merupakan tindakan akhir dan puncak dari kejadian-kejadian kecil yang dialami dan dilakukan pelakunya dalam kurun waktu tertentu.
Selain itu, tak banyak gerakan yang berfokus pada pencegahan korupsi. Indeks persepsi korupsi Indonesia yang disusun Transparency International cenderung stagnan. Tahun lalu skor Indonesia di angka 37 dari skala 0-100, sama dengan tahun 2016, dan hanya naik 1 poin dari skor 2015.
Juga, melihat hasil survei yang dilakukan KPK di Solo dan Yogyakarta pada 2012-2013, hanya empat persen orang tua yang mengajarkan kejujuran dan perilaku antikoruptif kepada anak-anaknya.
10 Hal Hasil Didikan Ibu Tangguh
Banyak orang bilang, menjadi perempuan itu tidak mudah dan banyak tuntutan. Namun ada pengalaman dan pelajaran yang dapat dipetik oleh anak-anak perempuan yang dibesarkan oleh seorang ibu yang bermental tangguh.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Belajar Mandiri
Tidak perlu seorang pria untuk menjaga Anda. Anda mampu menjalani kehidupan penuh makna dan bahagia, dengan ataupun tanpa pendamping. Anda dapat mengurus rumah, atau membesarkan anak sekaligus memiliki karir yang berkembang.
Foto: Fotolia/WavebreakmediaMicro
Belajar Mencintai Tanpa Syarat
Anda belajar arti cinta tanpa syarat. Ibu mengorbankan waktu, kesehatan dan kesenangan demi Anda dan keluarga, tanpa mengeluh. Dia dengan senang hati memberikan lebih daripada untuk dirinya sendiri. Dia mengajarkan Anda: cinta tanpa pamrih dan tanpa syarat.
Foto: Fotolia/Aleksandr Lobanov
Belajar Mencintai Diri Sendiri
Kita belajar berjalan, berlari dan terus melangkah, bahkan ketika seluruh dunia bertentangan denganmu. Kita belajar percaya pada diri sendiri ketika semua orang meragukanmu. Kita belajar bangkit kembali dari kegagalan demi kegagalan dan berjuang untuk kehidupan yang kita inginkan.
Foto: Fotolia/Konstantin Yuganov
Belajar Menjadi Kuat dan Lembut
Seorang ibu diam-diam menangisi rasa sakit yang kamu derita. Ia pun bisa begadang sepanjang malam merawatmu ketika kamu sakit. Dia kuat sekaligus lembut hati. Cara dia memeluk ketika Anda sedang galau menunjukkan rasa kasih sayang yang tak tertandingi.
Foto: picture alliance/ZB
Belajar Bahwa Tak Mudah Jadi Perempuan
Anda belajar bahwa bisa jadi tiba-tiba Anda dianggap enteng atau tak serius oleh orang-orang di sekitar Anda. Tetapi ibu mengajarkan bahwa Anda dapat berdiri di tengah orang banyak dan membuat semua orang mendengarkan suara Anda dan menerima ide-ide Anda.
Foto: Fotolia/Kzenon
Belajar Untuk Tidak Pernah Melihat ke Belakang
Kehidupan itu naik turun dan hal itu tak perlu dipertanyakan lagi. Belajar untuk tidak melihat masa lalu dan berandai-andai. Anda hanya akan terus melihat ke masa depan dan membiarkan masa lalu yang pahit meredup dengan sendirinya.
Foto: Fotolia/Minerva Studio
Belajar Tentang Pentingnya Kesabaran dan Keyakinan
Optimistis, bahwa semua akan baik pada akhirnya. Badai akan berlalu dan besok adalah hari baru. Anda belajar untuk bersabar dengan kehidupan, bersabar dengan waktu, bersabar menyongsong kesuksesan dan bersabar menghadapi masalah. Anda belajar dari ibu, bahwa kesabaran adalah kekuatan.
Foto: Gerhard Seybert/Fotolia
Belajar Menciptakan Kebahagiaan Sendiri
Anda dapat menemukan kebahagiaan dalam kehidupan yang sulit. Anda masih bisa bahagia bahkan jika Anda membawa beban dunia di pundak Anda. Anda sendiri yang menentukan kebahagiaan Anda.
Foto: Fotolia/pressmaster
Belajar Bahwa Ibu Lebih Tahu Banyak Tentang Cinta Daripada Anda
Bahkan mesikpun kita berada di generasi berbeda, atau bahkan jika Anda tidak menyukai keputusan atau pilihannya soal cinta, ada baiknya dengarkan saran-saran ibu dan pertimbangkan. Pada dasarnya, dia tidak ingin melihat Anda patah hati.
Foto: Fotolia/N-Media-Images
Belajar Menjadi Ibu yang Baik
Seorang ibu yang menunjukkan bagaimana usahanya dalam merawat keluarga dan kerja keras dapat terbayar. Dia menunjukkan Anda bagaimana menjadi pelindung, penuh kasih dan tangguh. Dari situ kita bisa belajar dan memetik pengalaman yang mungkin bisa berguna bagi kita di kemudian hari.
Foto: Fotolia/Oksana Kuzmina
10 foto1 | 10
Hal-hal tersebut membuat Judhi berpikir bahwa korupsi bukan sekadar persoalan hukum, tapi juga persoalan sosial. Ia dan rekan-rekannya menginginkan kampanye yang inklusif dan dipahami banyak orang tanpa membahas perundangan yang rumit. Fokus kampanye pun diputuskan pada pencegahan.
Judhi dan teman-teman juga memutuskan sasaran kampanye adalah perempuan. Selain karena dianggap mereka gampang mempengaruhi keluarganya, saat itu menurut Judhi, isu korupsi cenderung dianggap sebagai ranah laki-laki. Maka pada April 2014, diluncurkanlah Gerakan SPAK, bersamaan dengan peluncuran gerakan pencegahan korupsi berbasis keluarga oleh KPK. Judhi pun terus menjadi motor penggeraknya.
Diskusi dan pelatihan pun terus digelar. Acaranya dikemas dengan santai dan dengan penjelasan yang sederhana dan contoh-contoh dari kegiatan sehari-hari. Misalnya, penjelasan delik korupsi dikaitkan dengan penggunaan mobil dinas di luar kepentingan kantor, atau urusan memotong antrean.
Metode lain yang juga selalu digunakan Judhi dan teman-teman adalah permainan kartu. Mereka kini memiliki setidaknya enam permainan kartu, di mana salah satunya adalah majo (lima jodoh) dan semai (sembilan nilai). Bila majo mengenalkan delik-delik korupsi, semai mengenalkan nilai-nilai antikorupsi.
Menurut Judhi, semai dibuat atas permintaan para agen. Mereka kesulitan menjelaskan perilaku koruptif kepada anak-anak. Konsep nilai kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerja sama, kedisiplinan, kepedulian, bertanggung jawab, kejujuran, dan keadilan dianggap abstrak. Kartu Semai menyajikan contoh kejadian yang mengandung nilai-nilai tersebut.
Perjalanan Judhi dan Gerakan SPAK bukannya tak mendapat tantangan. Banyak peserta pelatihan yang berhenti di tengah jalan. Masalahnya, menurut Judhi, ketidaksiapan mereka untuk meninggalkan zona nyaman. Menjadi agen SPAK berarti menghentikan perilaku koruptif sekecil apapun dan menerapkan kegiatan bebas korupsi setiap harinya.
Tantangan lainnya, resistensi masyarakat, terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Kini, tim Judhi sedang menyusun bentuk kampanye kreatif yang menyasar masyarakat di kota besar. Misalnya mereka memilih tempat kampanye di kafe, bioskop, atau kereta komuter.
Namun Judhi dan teman-teman tetap gembira dengan hasil sejauh ini. Kini, jumlah agen SPAK sebanyak 1.720 orang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Mereka rajin menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi.
Daftar Kota Indonesia Dengan Sistem Pemerintahan Terbuka
Konsep pemerintahan terbuka menjadi tren di Indonesia. Paradigma baru tata kelola pemerintahan itu melibatkan masyarakat sebagai penentu kebijakan. Inilah lima kota yang telah menerapkan konsep pemerintahan terbuka.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
DKI Jakarta
Sejak era Gubernur Joko Widodo Jakarta mulai menerapkan konsep Smart City yang ditandai dengan transparansi di hampir semua lini. Selain menyediakan data statistik dan keuangan, Pemprov DKI juga membuka portal layanan satu pintu dan laporan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga ke tingkat kecamatan yang bisa dipantau via aplikasi ponsel.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
Semarang
Semarang termasuk salah satu kota pertama di Indonesia yang menerapkan konsep pemerintahan terbuka. Terutama pelaku bisnis atau usaha bisa mengajukan izin secara online dan memantau prosesnya lewat aplikasi ponsel. Berkat terobosan itu aliran dana investasi ke Semarang melesat dari Rp. 357 milyar pada 2010 menjadi Rp. 10 trilyun pada 2016.
Foto: picture-alliance/Photoshot/Du Yu
Bojonegoro
Saban Jumat penduduk dan bupati Bojonegoro melakukan pertemuan terbuka di alun-alun kota. Dalam program Dialog Publik itu, masyarakat bisa menyampaikan aduan atau laporan mengenai kinerja perangkat daerah langsung ke pemerintah. Berkat keterbukaan tersebut, Bojonegoro terpilih menjadi salah satu kota percontohan untuk Pemerintahan Daerah Terbuka Tingkat Dunia pada 2016 silam.
Foto: picture-alliance/dpa/S.Gätke
Bandung
Melalui program Sabilulungan, pemerintah kota Bandung mengajak masyarakat ikut terlibat aktif menyusun atau menentukan proyek untuk bantuan sosial dan memantau aliran dananya. Dengan cara itu penduduk bisa membantu mencegah penyelewengan dana bantuan sosial.
Foto: Imago/Xinhua
Banda Aceh
Sejak 2016 lalu Banda Aceh menjadi proyek percontohan untuk program Open Government Indonesia (OGI) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Selain menyediakan data dan mengelola kinerja perangkat daerah lewat aplikasi e-Kinerja, pemkot Banda Aceh juga melibatkan masyarakat menentukan kebijakan pembangunan melalui program SIPBM Online. (rzn/yf: OGI, Kompas, Tribun, Tempo, Detik)
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
5 foto1 | 5
Ajun Inspektur Polisi Dua Andi Sri Ulva adalah salah satu agen yang rajin kampanye dan membuat para pegiat Gerakan SPAK bangga. Perempuan yang kini menjabat Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Kepolisian Resor Takalar, Sulawesi Selatan, itu mengenal Gerakan SPAK saat masih bertugas di Kepolisian Sektor Panakkukang pada 2016. Ia mengikuti pelatihan Gerakan SPAK di Sorong, Papua.
Saat mengikuti pelatihan itu, Ulva tak bisa tidur. Ia terusik dengan penjelasan Gandjar Laksmana Bonaprapta, pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, yang menjadi pemateri. Ulva keluar kamar dan berlari mengelilingi pelataran hotel untuk menghapus rasa bersalahnya selama menjadi petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) yang kadang menerima "uang terima kasih” atau gratifikasi. "Padahal kami tak boleh terima uang dari masyarakat,” kata dia.
Sekembalinya dari Sorong, Ulva mengusulkan pada pimpinannya untuk mengubah desain ruang SPKT. Ruangan tempat masyarakat melapor itu kini sepenuhnya berdinding kaca. Meja di ruangan itu pun tak lagi berlaci sebagai tanda mereka tak lagi menerima gratifikasi dari masyarakat. Saat memulai inisiasi itu, Ulva kerap dicibir koleganya. Namun ia tak gentar.
Inisiatif Ulva rupanya terdengar hingga Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta. Tahun lalu Ulva mendapat Golden Card dari Kapolri, dan berkesempatan mendapat prioritas masuk sekolah perwira.
Setelah kisah Ulva menyebar, Judhi mengatakan, semakin banyak kepolisian tingkat resor sampai daerah yang mengirim anggotanya untuk ikut pelatihan Gerakan SPAK. Ia berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut. "Sebab, polisi menjadi perwakilan lembaga peradilan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan berpotensi mengubah wajah hukum di Indonesia.”
***
Tulisan ini bagian dari Proyek Perempuan Tempo untuk merayakan 90 tahun Konggres Perempuan Indonesia pertama 22 Desember 1928, dengan dukungan dari European Journalism Centre.