Mencegah Tindak Kriminal dengan Algoritma
Spencer Kimball10 Oktober 2013Kepolisian Metropolitan London belum lama ini ikut mengadopsi perangkat lunak statistik PredPol, program komputer yang telah digunakan bertahun-tahun di Amerika Serikat.
Dikembangkan oleh UCLA di Kalifornia oleh ahli matematik George Mohler dan antropolog Jeff Brantingham, PredPol memasukkan data sejarah kriminalitas ke dalam algoritma yang kemudian memprediksi lokasi yang berisiko besar kembali terjadi pelanggaran.
PredPol serupa dengan program statistik yang lama dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar sektor swasta. Ritel online Amazon contohnya, mengumpulkan data kebiasaan belanja konsumen untuk memprediksi apa yang mungkin ingin mereka beli di masa depan. Amazon kemudian memberi rekomendasi berdasarkan data tersebut.
Inilah Bisnis Hitam Paling Menguntungkan di Dunia
Selama 2016 jaringan kriminal internasional meraup keuntungan sebesar 870 miliar Dollar AS atau sekitar 11.500 triliun Rupiah dari berbagai bisnis gelap di seluruh dunia. Inilah daftarnya menurut OECD.
1. Pemalsuan
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mencatat keuntungan dari industri plagiasi di seluruh dunia tahun 2016 mencapai 460 miliar Dollar AS, hampir dua kali lipat APBN tahunan Indonesia. Lebih dari 62% produk palsu berasal dari Cina dan merek AS adalah yang paling sering dibajak, terutama Nike dan Apple.
2. Narkoba
Perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang menduduki peringkat dua dalam daftar bisnis hitam paling menguntungkan dengan omset senilai 320 miliar Dollar AS pada 2016 silam. Menurut laporan badan PBB untuk narkoba dan tindak kriminal (UNODC) Afghanistan, Kolombia dan Meksiko adalah negara yang paling banyak memproduksi narkoba.
3. Perdagangan Manusia
Penyelundupan pengungsi, prostitusi, penjualan organ tubuh atau praktik kerja paksa mendatangkan hingga 150 miliar Dollar AS atau hampir mencapai 2.000 triliun Rupiah tahun 2016 lalu. Bangladesh, Brazil, Haiti dan Pakistan adalah negara yang mencatat angka kejahatan perdagangan manusia tertinggi di dunia.
4. Rokok Selundupan
Tingginya harga cukai rokok di banyak negara mendorong penduduk beralih ke barang selundupan. Tahun 2016 lalu nilai perdagangan rokok ilegal di seluruh dunia mencapai 40 miliar Dollar AS atau lebih dari 500 triliun Rupiah. Angka tersebut juga berarti nilai pajak yang luput dari kas pemerintah.
5. Perdagangan Hewan Langka
Bisnis satwa adalah industri besar yang melibatkan jejaring kriminal internasional. Tidak heran jika OECD menempatkan perdagangan hewan langka di urutan ke lima daftar bisnis gelap paling menguntungkan. Nilai transaksinya tahun 2016 lalu berkisar antara 8 hhingga 20 miliar US Dollar. Gading gajah dan satwa langka seperti Orangutan atau Harimau termasuk yang paling diincar pemburu.
6. Emas Ilegal
Ketika penambangan emas ilegal di Asia cendrung merusak lingkungan, di Afrika bisnis gelap tersebut digunakan oleh kelompok bersenjata sebagai sumber uang demi mengobar perang. Nilai perdagangan emas ilegal menurut OECD mencapai 2,3 miliar Dollar AS tahun 2016.
7. Intan Berdarah
Sejak ketatnya regulasi perdagangan intan, tambang intan ilegal yang dulu menjamur di Afrika dan membiayai perang dan pembantaian di Sierra Leone, Kongo atau Angola, kini jauh berkurang. Tahun lalu nilai perdagangan intan ditaksir hanya mencapai 900 juta Dollar AS. Namun begitu intan hingga kini masih menebar perang dan nestapa di negara-negara Afrika tengah. (rzn/hp - sumber: OECD, UNODC)
"Algoritma kerap dapat memprediksi dengan tingkat akurasi yang luar biasa di mana seseorang akan berada, perilaku apa yang kemungkinan besar diambil berdasarkan opini atau sikap atau perilaku," ungkap Jamie Bartlett dari wadah pemikir Inggris, Demos, kepada DW.
Berhemat melalui pencegahan
PredPol mampu memetakan hot spot yang paling mungkin terjadi tindak kriminal dalam radius hampir 25.000 meter persegi. Polisi kemudian dapat dikerahkan ke lokasi-lokasi tersebut pada waktu spesifik untuk mencegah kriminalitas sebelum terjadi. Strategi ini disebut 'predictive policing' atau penertiban terprediksi. Perusahaan lain seperti IBM telah mengembangkan peranti lunak serupa.
"Terdengar seperti meramal masa depan, padahal hanya membuat prediksi berdasarkan data sejarah," kata John Hollywood dari Rand Corporation. "Hanya sekarang kita memasukkan lebih banyak variabel."
Pelarian Spektakuler dari Penjara
Indonesia mengenal Johny Indo, salah seorang dari sedikit narapidana yang berhasil kabur dari Nusakambangan. Berikut pelarian atau setidaknya usaha pelarian dari penjara yang pernah menjadi buah bibir.
Penjagaan Ketat Tidak Cukup
Juli 2015, raja obat bius Meksiko Joaquin “El Chapo” Guzman berhasil kabur dari penjara Altiplano lewat terowongan yang ia gali di kamar mandi. Keberhasilan ini merupakan yang ke-2 baginya, setelah 14 tahun lalu ia juga berhasil melarikan diri dari penjara yang dijaga dengan ketat.
Menghilang dari Alcatraz
Dengan menggunakan sendok dan bor buatan senderi, tiga perampok bank menggali lubang di sel mereka dan berhasil kabur dari Alcatraz pada tahun 1962. Sampai sekarang keberadaan mereka masih menjadi misteri.
Acungan Jempol untuk Percobaan Ini
Juan Ramirez Tijerina ditahan di sebuah penjara di Meksiko karena terbukti miliki senjata secara illegal. Tahun 2011, ia mendapat kunjungan dari istrinya yang datang dengan sebuah koper besar. Saat sang istri keluar, sipir penjara memeriksa koper yang dibawanya dan mendapatkan Ramirez meringkuk di dalamnya.
Salah Satu Terbesar di Eropa
Pelarian 38 anggota Pasukan Republik Irlandia IRA dari penjara Maze dicatat sebagai yang paling menggemparkan di Eropa. Dengan senjata api dan pisau seludupan, mereka melumpuhkan petugas. Rencananya pasukan IRA akan menunggu di depan penjara, membantu pelarian ini. Tapi karena salah perhitungan waktu, 5 menit lebih cepat, para narapidana harus meneruskan pelarian mereka sendirian.
Spesialis Udara
Bagai adegan film aksi Hollywood: Sebanyak dua kali Pascal Payet berusaha lari dari penjara dengan helikopter. Tahun 2001, terpidana pembunuhan ini kabur dari penjara di sebuah desa di Perancis menggunakan helikopter yang ia bajak. Tahun 2007, kembali ia menggunakan helikopter untuk kabur. Sebelumnya ia membantu tiga napi lain untuk kabur dari penjara, juga dengan helikopter.
Buronan Paling Dicari
Saat menunggu persidangan, pembunuh berantai Theodore Robert Bundy melarikan diri dengan melompat dari jendela perpustakaan pengadilan. Ia berhasil ditangkap kembali. Dari sel tempat mendekam di Colorado, ia kembali berhasil melarikan diri lewat lubang di langit-langit, setelah sebelumnya ia "melakukan diet“ untuk menurunkan berat badan sampai sekitar 15 kg.
Mencari Telur Paskah
Walter Stürm dipenjara karena kasus pencurian. Ia melarikan diri pada tahun 1981 dari sebuah penjara di Swiss, dan meninggalkan pesan "Keluar untuk cari telur Paskah“. Baginya pelarian ini merupakan keberhasilannya yang ketiga kali.
Pencarian Besar-besaran
6 Juni 2015, dua narapidana kasus pembunuhan, David Sweat dan Richard Matt, kabur dari penjara kota New York, dengan membuat lubang di dinding sel. Upaya penangkapan kedua buronan ini merupakan salah satu aksi terbesar yang pernah digelar di AS. 26 Juni 2015, Richard Matt tewas dalam baku tembak dengan polisi, sementara David Sweat ditangkap dalam keadaan luka parah dua hari kemudian.
Variabel input termasuk lokasi, tipe kejahatan, waktu, tanggal dan serangkaian data lainnya. Kepolisian daerah Charlotte-Mecklenburg di Karolina Utara bahkan menggunakan data penyitaan rumah untuk memetakan wilayah yang berisiko tinggi terjadi tindak kejahatan.
Di Santa Cruz, Kalifornia, Predpol membantu mengurangi pelanggaran sebesar 9 persen, pencurian hingga 11 persen dan perampokan mencapai 27 persen.
Polisi Los Angeles mengklaim kesuksesan serupa, dengan 25 persen berkurangnya tindak pencurian.
10 Kota Paling Berbahaya di Dunia
Kini bepergian keliling dunia bukan hal yang tidak mungkin. Masalahnya, beberapa tujuan wisata tidaklah aman. Berikut sepuluh kota paling berbahaya menurut situs travelling Escape Here.
10. Caracas, Venezuela
Ibukota Venezuela ini adalah sarangnya para geng narkoba. Kriminalitas di jalanan mulai dari pencopetan hingga perampokan bagian dari keseharian warga Caracas. Banyak kota lain di Venezuela yang juga memiliki tingkat kriminalitas tinggi.
9. Ciudad Juarez, Mexiko
Meksiko dikenal dengan masalah perdagangan narkobanya. Ciudad Juarez saat ini jadi salah satu kota dengan tingkat kekerasan yang tinggi. Polisi di kota perbatasan ini seringnya bersekongkol dengan geng narkoba. Ini jelas tidak membantu keamanan kota.
8. Cape Town, Afrika Selatan
Karena kemiskinan dan ketegangan sosial, kota ini memiliki tingkat kejahatan yang sangat tinggi. Walau banyak turis yang datang karena keindahan alamnya, Cape Town bisa menjadi lokasi yang sangat berbahaya. Penting untuk menghindari daerah yang rawan dan tidak pergi sendirian di malam hari.
7. Rio de Janeiro, Brasil
Banyak kota lain di Brasil lebih berbahaya daripada Rio de Janeiro. Tapi karena Rio masih menjadi tujuan wisata yang paling digemari, kota ini masuk dalam daftar ini. Rio kini memang lebih aman dibanding 10 tahun yang lalu, tetapi kriminalitas jalanan masih ditemukan dimana-mana, khususnya di malam hari.
6. Guatemala City, Guatemala
Walau sebagai negara Karibik, Guatemala menarik banyak turis, negara ini memiliki tingkat kriminalitas narkoba tinggi, begitu juga angka pembunuhan dan kejahatan lain seperti pencopetan dan perampokan.
5. Acapulco, Meksiko
Dulu Acapulco dianggap sebagai tempat liburan yang aman dan mewah. Walau kini kota ini tetap dikunjungi banyak turis, masalah narkoba mendominasi Acapulco. Statistik menunjukkan, kota ini termasuk kota di dunia dengan angka pembunuhan tertinggi: 142 pembunuhan per 100.000 warga. Turis disarankan untuk tidak meninggalkan hotel seorang diri.
4. Bagdad, Irak
Serangan bom, tembak-menembak, sudah menjadi bagian dari keseharian di Bagdad. Kota ini sejak bertahun-tahun berada dalam daftar 'tidak untuk dikunjungi' turis Barat. Hingga kini pun, kota ini masih dianggap sangat berbahaya.
3. Kabul, Afghanistan
Kabul masih menjadi kota yang berbahaya. Serangan bom kerap terjadi dan masa depan ibukota Kabul atau Afghanistan secara keseluruhan hingga sekarang masih belum jelas .
2. Karachi, Pakistan
Pakistan terkenal sebagai panggung kerusuhan politik. Kejahatan, pembunuhan bayaran, serangan bunuh diri, dan perang geng bisa ditemukan dimana-mana. Karachi adalah satu dari pusat kekerasan di negara ini dan bukan tujuan wisata ideal bagi turis.
1. San Pedro Sula, Honduras
Sejak bertahun-tahun kota ini berada di peringkat pertama kota paling berbahaya di dunia. Beberapa studi menunjukkan, San Pedro Sula memiliki tingkat pembunuhan tertinggi - 169 pembunuhan per 100.000 warga. Perdagangan senjata adalah masalah terbesar dan pemilikan senjata ilegal ditemukan dimana-mana.
Kebebasan sipil terancam
Namun kritik mengingatkan bahaya pemrofilan ras dengan menggunakan metode ini. Pakar hukum David Harris mengatakan apabila polisi sudah beroperasi dengan prasangka rasisme, informasi prediktif yang menandai lokasi tertentu dengan risiko tertinggi dapat mendorong polisi untuk menangkap seseorang hanya dengan sedikit kecurigaan.
Ranking Negara Teraman di Dunia
Lembaga riset Economist Intelligence Unit merunut daftar negara-negara sesuai tingkat kriminalitas dan situasi keamanan. Di mana posisi Indonesia dan negara mana yang dinilai paling idak aman di dunia?
1. Islandia
Lembaga riset Economist Intelligence Unit mengusung 22 indikator dan 32 faktor tambahan, mulai dari jumlah pembunuhan hingga pendapatan perkapita, buat merunut daftar negara teraman di dunia. Hasilnya Islandia yang cuma berpenduduk sekitar 300.000 orang didaulat buat menduduki peringkat pertama. Sangking amannya, pemilik kendaraan tidak takut meninggalkan mobilnya tidak terkunci di Reykjavik.
2. Denmark
Denmark mencatat rata-rata 25 pembunuhan setiap tahun dalam satu dekade terakhir. Bayangkan di Jakarta Timur saja, selama enam bulan pertama di tahun 2013 silam terdapat sekitar 600 kasus pidana pembunuhan dan penganiayaan. Setiap tahun Denmark mencatat kerugian akibat tindak kriminal sebesar 5.485.000.000 USD - termasuk yang terendah dalam skala global.
3. Austria
Sebanyak 52 kasus pembunuhan tercatat di Austria tahun 2013 - semuanya berhasil dituntaskan dan pelaku diseret ke pengadilan. Nyatanya statistik kriminalitas di Austria menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam sebuah jajak pendapat, 75,6 persen responden mengaku merasa aman berjalan sendirian di malam hari. Setiap tahun negara mengalami kerugian 7.645.000.000 USD akibat kriminalitas
4. Selandia Baru
Pergeseran demografis menguntungkan Selandia Baru dalam memperbaiki catatan kriminal. Karena rata-rata usia pelaku kejahatan berkisar antara 18-24 tahun, Selandia Baru yang penduduknya mulai menua tergolong aman dari kelompok masyarakat yang berpotensi kriminal. Setiap tahun negara mengalami kerugian sebesar 3.890.000.000 USD akibat kriminalitas.
5. Swiss
Tingkat delik pembunuhan di Swiss cuma sebesar 7,16 per satu juta penduduk. Tidak setengahnya melibatkan senjata api. Terkait keamanan penduduk, kepolisian biasanya cuma mewanti-wanti terhadap aksi pencopetan di ruang-ruang publik di kota besar. Secara umum kriminalitas di Swiss menyebabkan kerugian sebesar 7.220.000.000 USD.
6. Finlandia
Dua jenis delik kejahatan mendominasi catatan angka kriminalitas di Finlandia tahun lalu, yakni pelanggaran lalu lintas dan pengrusakan terhadap properti dalam bentuk vandalisme. Selain itu Finlandia juga dikenal dengan kecepatan kerja aparat hukumnya. Rata-rata sebuah pengadilan di tingkat distrik cuma membutuhkan waktu dua bulan untuk menuntaskan sebuah kasus, salah satu yang tercepat di dunia.
7. Kanada
Sebanyak 132 kasus pembunuhan dan 40 percobaan pembunuhan tercatat selama tahun 2013 di Kanada. Jumlah delik pembunuhan atau penganiayaan berat di Kanada tergolong sedikit, mengingat penduduk negeri di utara benua Amerika ini mempunyai akses mudah untuk mendapat senjata karena kedekatannya dengan Amerika Serikat. Nilai kerugian ekonomi akibat kriminalitas: 32.375.000.000 USD.
8. Jepang
Jepang tidak cuma memiliki aparat keamanan yang profesional, tapi juga penduduk yang cendrung jujur, bahkan pelaku kriminal sekalipun. Sebanyak 99 persen kasus kriminal berhasil dituntaskan di pengadilan, 85 persen di antaranya lewat pengakuan sang pelaku. Menurut Organization of Economic Cooperation and Development, cuma 1,4 persen penduduk mengklaim pernah menjadi korban tindak kriminal
9. Belgia
Masalah terbesar Belgia adalah kasus pencurian kendaraan bermotor. Sementara ancaman lainnya nyaris tidak berhubungan dengan penduduk biasa, yakni spionase. Menurut lembaga keamanan Amerika Serikat, Overseas Security Advisory Council, Brussel adalah satu-satunya kota di dunia yang paling sering mencatat kasus spionase ekonomi dan hak atas kekayaan intelektual. Jumlah kerugian: 17.585.000.000 USD.
10. Norwegia
Tahun lalu Norwegia cuma mencatat 30 kasus pembunuhan, atau cuma sekitar 0,1 persen dari total angka kriminalitas nasional. Adapun kasus penganiayaan berat dan ringan cuma sebesar 5,4 persen. Namun begitu Norwegia belakangan mulai mempersiapkan diri terhadap ancaman dari penduduk yang berafiliasi dengan kelompok militan Suriah. Total kerugian nasional mencapai 6.490.000.000 USD
54. Indonesia
Polda Metro Jaya tahun lalu merilis data bahwa di Jakarta terjadi satu tindak kriminal setiap sepuluh menit. Tingginya angka pembunuhan, penganiayaan ringan dan berat, serta terorisme menyeret posisi Indonesia menjadi nomer 54 dari 162 negara. Lembaga riset Economist Intelligence Unit memperkirakan Indonesia setiap tahun mengalami kerugian sebesar 27.600.000.000 USD akibat kejahatan.
162. Suriah
Lantaran didera perang berkepanjangan, Suriah menggeser Afghanistan dari posisi buncit dalam Indeks Keamanan Global 2014. Tingginya akses terhadap senjata, konflik terorganisir dan lemahnya institusi negara membuat negara di jantung Syam ini mendapat predikat sebagai negara yang paling tidak aman di dunia. Kerugian ditaksir sebesar 25.960.000.000 USD.
"Dalam pikiran polisi, karakter ras atau etnis menjadi wakil atau pengganti perilaku mencurigakan yang sebenarnya," jelas Harris, profesor hukum Universitas Pittsburgh, kepada DW.
"Lalu ditambah prediksi yang didasari data yang harusnya terpercaya bahwa tindak kriminal akan terjadi di lokasi tertentu, potensi pemberhentian, penggeledahan, dan penahanan hanya berdasarkan bukti minim dapat bertambah," tambahnya.
10 Negara Paling Berbahaya di Dunia
Tiap tahun Institut Ekonomi dan Perdamaian (IEP) publikasi Global Peace Index. Peringkat dibuat berdasarkan 22 indikator, antara lain konflik ekstern dan intern serta korban tewas. Semakin tinggi skor, semakin berbahaya.
10. Korea Utara (skor GPI: 2.977)
Setelah merdeka dari Jepang, Korea terbagi dua. Korea Utara dipimpin keluarga Kim. Merekalah pemimpin struktur pemerintahan. Militerisasi besar-besaran menjadikan ekonomi negara lemah. Warga tidak punya properti, sehingga menyulut korupsi. Warga tidak punya hak bicara. Pemerintah bisa tangkap dan tahan orang tanpa alasan. Eksekusi dan kelaparan jadi penyebab peringkat rendah negara dalam GPI.
9. Pakistan (skor GPI: 3.049)
Sejak kemerdekaan tahun 1947, Pakistan sudah berperang tiga kali dengan India. Ini melemahkan ekonominya. Situasi politik yang tidak stabil dan kekuasaan militer membuat situasi tambah buruk. Pakistan kerap digunakan teroris sebagai basis.
8. Republik Demokrasi Kongo (skor GPI: 3.085)
Setelah digulingkannya rezim otoriter di negara itu, tepatnya sejak 1997 negara selalu dilanda perang saudara. Lebih dari 5,5 juta orang tewas akibat perang atau situasi yang diakibatkan perang. Pengungsian besar-besaran sebabkan penyebaran penyakit berbahaya seperti malaria. Di samping itu kurang gizi menyebar luas.
7. Sudan (skor GPI: 3.295)
Sudan terpuruk karena kekerasan antar etnis yang tak kunjung henti. Dua perang saudara dan konflik antar suku memecah-belah negara, yang akhirnya menyebabkan pemisahan diri bagian selatan Sudan menjadi negara Sudan Selatan. Tingginya kemiskinan dan praktek perbudakan memperburuk kondisi negara. Foto: serangan terhadap Kedutaan Besar Jerman di Khartum, 2012.
6. Somalia (skor GPI: 3.307)
Somalia tidak punya pemerintahan definitif, dan jadi tempat ideal bagi tumbuhnya kelompok radikal. Somalia dilanda perang saudara sejak 1991. Perang menyebabkan negara dilanda kemiskinan dan intervensi internasional memicu situasi tambah buruk. Foto: seorang tentara berpatroli di pantai Lido setelah serangan terhadap restoran Beach View Cafe, di Mogadishu, 22 Jan 2016.
5. Republik Afrika Tengah (skor GPI: 3.332)
Negara ini merdeka dari Perancis 1960, setelahnya dikuasai rezim militer. Pemilu pertama diadakan 1993, tapi gagal menciptakan stabililitas. Pemerintah, kelompok Kristen dan Islam adu kuat memperebutkan kekuasaan. Foto: seorang tentara PBB berpatroli dekat mesjid Koudoukou di Bangui sebelum kedatangan Paus Fransiskus, 30 November 2015.
4. Sudan Selatan (skor GPI. 3.383)
Negara terbentuk 2011 setelah memisahkan diri dari Sudan. Sejak itu negara baru ini terus dilanda perang saudara dan perang antar suku yang berebut kekuasaan. Konflik sebabkan tewasnya ratusan ribu orang, mungkin jutaan. Selain kekerasan etnis, kondisi kesehatan sangat buruk. Foto: seorang pengungsi Sudan Selatan membawa harta miliknya di Joda, setelah lari dari daerah perang Januaryi2014.
3. Afghanistan (skor GPI: 3.427)
Negara ini selama beberapa dekade diduduki kekuatan asing . Setelah serangan teror 11 September di New York, AS menggulingkan kekuasaan Taliban di negara itu. Sejak 2001 tentara AS bercokol di negara itu. Akibat perang yang tak kunjung henti, infrastruktur negara rusak berat. Foto: polisi Afghanistan menjaga lokasi tempat terjadinya serangan bom di Kabul, 19 Mei 2015.
2. Irak (skor GPI: 3.444)
Setelah penggulingan Saddam Hussein 2003, Irak tidak pernah tenang. Sekarang Irak harus hadapi kelompok teroris ISIS (Islamic State) yang memperluas kekuasaan di wilayahnya dan di Suriah. ISIS sekarang berhasil bercokol di Mosul, Tikrit, Falluja dan menguasai sejumlah ladang minyak. Foto: aparat keamanan Irak memeriksa lokasi terjadinya ledakan bom mobil di New Baghdad 11 Januari 2016.
1. Suriah (skor GPI: 3.645)
Suriah jadi negara paling tidak aman sedunia. Perang saudara berkecamuk antara kelompok pemberontak lawan rezim Bashar al Assad. Untuk atasi konflik, pemerintah gunakan cara brutal dan senjata kimia. Situasi politik ini disalahgunakan, antara lain oleh ISIS. Ratusan ribu orang tewas sejauh ini. Foto: warga beri pertolongan setelah serangan bom oleh tentara pemerintah di Aleppo, 20 November 2015.