Setelah negosiasi alot dengan Cina, Dewan Keamanan PBB akhirnya sepakat menjatuhkan sanksi paling berat buat Korea Utara. Pyongyang menjawab kesepakatan tersebut dengan melontarkan tembakan peluru kendali.
Iklan
Korea Utara selalu punya cara ajaib menjawab tekanan internasional. Setelah dijatuhi sanksi terberat oleh PBB lantaran ujicoba senjata nuklir, negeri komunis itu menjawab dengan menembakkan enam peluru kendali atau roket ke arah semenanjung Korea.
Tingkah Pyongyang itu adalah reaksi terhadap ketentuan baru PBB yang mewajibkan semua negara memeriksa barang yang ditujukan ke atau dari Korea Utara, di semua bandar udara atau pelabuhan.
Sanksi ekonomi dan perdagangan
Selain itu badan dunia itu juga membatasi ekspor batu bara, bijih besi atau mineral lain dari Korea Utara dan melarang penjualan bahan bakar pesawat terbang dan roket ke negara tersebut.
Sebelumnya Amerika Serikat membutuhkan waktu hingga tujuh pekan buat membujuk Cina agar bersedia menyetujui sanksi terhadap Korea Utara.
Pyongyang meraup keuntungan hingga 1 milyar US Dollar per tahun melalui ekspor batu bara. Jumlah tersebut mencakup sepertiga dari semua pendapatan ekspor Korut. Selain itu pemerintahan Kim Jong Un juga mengantongi sekitar 200 juta US Dollar per tahun dengan menjual bijih besi ke luar negeri, kata Duta Besar AS untuk OBB Samantha Power.
PBB juga membatasi transaksi keuangan oleh bank-bank Korea Utara dan melarang semua penerbangan yang diindikasikan membawa barang seludupan ke Pyongyang. "Ini adalah sanksi paling berat yang pernah kita jatuhkan terhadap sebuah negara," tutur Duta Besar Inggris Matthew Ryocroft.
Sanksi tersebut awalnya ditentang Cina yang khawatir tekanan besar akan memicu reaksi dramatis oleh pemerintah di Pyongyang dan membuat situasi di semenanjung Korea tak terkendali.
Namun Beijing juga berkepentingan untuk membuat "titik awal dan batu loncatan" untuk menghidupkan kembali negosiasi damai demi melucuti program nuklir jirannya itu.
Negara Pemilik Bom Atom
Meskipun tuntutan perlucutan senjata nuklir semakin kuat, di seluruh dunia masih terdapat sekitar 16.300 bom atom. Berikut negara-negara pemilik senjata pemusnah massal ini.
Foto: Reuters
Rusia
Negara ini merupakan pemilik senjata nuklir terbesar, demikian menurut lembaga penelitian asal Swedia, Stockholm Peace Research Institute (SIPRI). Rusia saat ini memiliki 8.000 hulu ledak nuklir. Negara ini pertama kali melakukan uji coba senjata nuklir pada tahun 1949.
Foto: Getty Images/AFP/N. Kolesnikova
Amerika Serikat
Negara ini merupakan satu-satunya yang pernah menggunakan bom atom dalam perang. Saat ini, Ameriika Serikat masih memiliki 7.300 bom atom.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali
Perancis
Setelah Rusia, Perancis merupakan negara Eropa yang terbanyak menyimpan senjata nuklir. Negara ini mulai mengembangkan senjata nuklir pada tahun 1960, dan saat ini memiliki 300 hulu ledak nuklir.
Foto: picture-alliance/dpa/J.-L. Brunet
Cina
Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia dan dengan jumlah tentara terbanyak di Dunia ini, diperkirakan memiliki 250 bom atom. Cina melakukan uji coba pertama senjata nuklir pada tahun 1964.
Foto: Getty Images
Inggris
Sekutu terdekat Amerika Serikat ini memiliki 225 senjata nuklir. Inggris pertama kali lakukan uji coba nuklir pada tahun 1952.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kaminski
Pakistan
Negara yang pernah berperang sebanyak tiga kali dengan negara tetangganya, India ini diperkirakan memiliki 100 sampai 120 hulu ledak nuklir. Negara di Asie Selatan ini mulai mengembangkan senjata nuklir pada tahun 1998.
Foto: picture-alliance/AP
India
Negara ini melakukan uji coba nuklir pertama tahun 1974, sementara yang kedua dilakukan pada tahun 1998. India diperkirakan memiliki 90-100 bom atom. Negara ini berjanji tidak akan menggunakan senjata pemusnah massal untuk menyerang pertama dan tidak akan menggunakannya terhadap negara yang tak punya senjata nuklir.
Foto: Reuters
Israel
Sangat sedikit informasi tentang program nuklir negara ini yang diketahui masyarakat internasional. Israel diperkirakan memiliki 80 senjata nuklir.
Foto: Reuters/B. Ratner
Korea Utara
Dengan bantuan teknologi dari Pakistan, Korea Utara setidaknya berhasil memiliki enam hulu ledak nuklir. Meskipun masyarakat internasional menerapkan berbagai tekanan dan Embargo, sejak tahun 2006 negara ini tetap rajin melakukan uji coba senjata nuklir.