Sarang semut adalah sebuah kesempurnaan evolusi yang muncul dalam wujud kolaborasi apik, kerjasama erat dan pembagian kerja yang efektif, nyaris tanpa tanding. Ilmuwan mengungkap rahasia prinsip organisasi semut.
Iklan
Rahasia Prinsip Koordinasi dan Organisasi Semut.
03:58
Konstruksi jembatan spesial memungkinkan semut pemotong daun untuk mengambil makanan dari wadah yang sudah disediakan. Pakar perilaku Dr. Christoph Kleineidam melakukan penelitian, untuk mengetahui bagaimana semut mencari jalan yang tepat. Yang ideal adalah jalan yang paling pendek. Kalau hanya sendirian, semut tidak akan tahu yang mana yang tepat.
"Semut pemotong daun adalah contoh kasus ekstrem binatang yang hanya berfungsi di dalam kelompok. Kalau saya meletakkan hanya satu ekor di meja, pasti seperempat jam setelahnya ia tetap akan di sana. Ia hanya akan berputar-putar di lokasi sama, tanpa tahu harus ke mana," kata pakar perilaku dari Universitas Konstanz Jerman itu.
Kehidupan Sosial Koloni Semut
Semut membangun kota untuk populasi hingga beberapa juta. Dalam koloni sebesar itu kehidupan sosial jadi penting. Hewan kecil ini jalankan sistem sosial yang unik dan menarik.
Foto: picture alliance/Arco Images/Sunbird Images
Rayap Buat Sarapan
Semut Matabele dari Afrika berburu rayap sebagai makanan. Ratusan semut membentuk grup pemburu, yang beroperasi dua hingga lima kali sehari. Tapi berburu mangsa tidak selalu berjalan mulus, selalu ada insiden yang merugikan semut.
Foto: picture alliance/Julius-Maximilians-Universität/dpa/E. T. Frank
Luka Berat
Semut Matabele biasanya menyerbu sarang rayap. Calon mangsa juga seringnya melawan. Akibatnya banyak semut terluka, bahkan ada yang sampai copot kakinya karena digigit rayap.
Foto: Frank et al. Sci. Adv. 2017
Pasukan Palang Merah
Usai pertempuran, semut yang tidak cedera memanggul semut yang luka balik ke sarangnya untuk menyembuhkan diri. Perilaku semut penolong ini diamati oleh para peneliti dari Universitas Würzburg. Semut yang terluka kirimkan sinyal molekul kimia, yang merupakan tanda minta pertolongan, agar rekannya datang.
Foto: Frank et al. Sci. Adv. 2017
Keuntungan Perilaku Sosial
Penliti mulanya mengira, nyawa beberapa ekor semut tidak ada artinya dalam sebuah koloni jutaan binatang kecil ini. Tapi pada semut Matabele yang dimonitor, terbukti perilaku sosial menguntungkan koloni. Jika rekan semut yang luka tidak ditolong, dalam waktu singkat populasi akan hilang 25 persennya. Artinya perburuan mangsa akan makin tidak efektif.
Foto: picture-alliance/dpa
Bersama Kita Kuat
Seekor semut kelihatan kecil dan lemah. tapi jika berhimpun dalam jumlah ribuan, hewan ini menjadi massa yang menakutkan. Para peneliti pada 2011 mengamati perilaku semut merah, yang saat banjir membentuk semacam rakit hidup , agar terhindar dari mati massal akibat ditelan banjir.
Foto: picture alliance/dpa
Kecil Tapi Perkasa
Semut memang berukuran kecil. tapi punya kinarja luar biasa, hewan ini manmpu mengangkut beban yang bobotnya 10 kali berat tubuhnya. Sejumkah spesies semut bahkan bisa mengangkut beban hingga 50 kali bobot tubuhnya. (Foto:semut yang angkut bangkai lebah yang dibunuhnya beberapa saat sebelumnya.
Foto: picture alliance/blickwinkel/J. Kottmann
Bertenaga Kuat
Semut pemotonmg daun angkut daun yang dipotong dengan ukuran beberapa kali lipat tuhbuhnya, ke sarangnya. Untuk memotong daun dengan luas total satu meter persegi, semut harus memotong sepanjang tiga kilometer. Semut muda ini dengan rahangnya yang kokoh, mampu angkut bobot daun lebih berat dari tubuhnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Besar Kepala
Semut serdau dengan kepala ekstra besar, berjaga melindungi koloni dari serbuan musuh. Kepala dengan ukuran mencolok itu, digunakan menutup jalan masuk ke sarang. Ilmuwan dari McGill University di Montreal menemukan, kemampuan membentuk sosok serdadu semut super itu, ada pada kode genetika sejumkah semut.
Foto: Alex Wild/alexanderwild.com
Komunikasi Lewat Udara
Tepatnya melalui sinyal senyawa kimia yang dilepas ke udara. Hewan kecil ini juga saling berkomunikasi lewat perabaan antenanya, untuk mengenali atau menarik perhatian semut lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Semut Peternak Kutu
Semut juga menggunakan antena untuk memerah kutu daun, agar memproduki kotoran yang mengandung gula. Sebagi imbalannya, semut melindungi kutu daun dari serangan musuh. Para peneliti menyebut , ini bukan simbiose. Semut sebetulnya menjalankan sistem perbudakan. Sebab koloni kutu daun dipaksa tetap berhimpun, sebagai sapi perahan semut, jika perlu dengan kekerasan.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/S. Derder
Keragaman Besar
Kemampuan semut itu mengagumkan para peneliti. banyak temuan baru berkaitan dengan hewan kecil ini. Hal ini tidak mengherankan, karena di seluruh dunia terdapat 16.000 jenis semut, tiap jenis punya perilaku berbeda. Jadi masih banyak yang bisa diteliti oleh para ilmuwan..
Foto: picture alliance/Arco Images/Sunbird Images
11 foto1 | 11
Semut-semut berkomunikasi lewat feromon. Itu adalah jejak kimia yang ditinggalkan binatang saat mencari makanan. Di sini, feromon tersebar di seluruh jembatan.Tapi feromon menguap dengan cepat. Oleh sebab itu, semut mencari jalan paling pendek. Semakin panjang jaraknya, risiko makin banyak dan aromanya semakin lemah.
Karena itu semut selalu mengikuti aroma paling kuat, dan membentuk rute terpendek. Dalam hal ini, aturan utamanya adalah: Ikuti reseptor pelacak aroma! Di alam bebas, semut pemotong daun bisa membentuk jaringan dengan rute-rute yang membentang sepanjang 200 meter.
Dr. Christoph Kleineidam ingin tahu bagaimana hewan membentuk jaringan dan mempertahankannya. Sekelompok semut perlu waktu tidak sampai setengah jam untuk memotong dan mengangkut segenggaman daun.
Para peneliti juga menempatkan berbagai halangan pada rute semut, misalnya pipa-pipa dan kotak-kotak. Setelah sampai di sarangnya, semut-semut tidak memakan daun yang dibawa. Hewan ini memanfaatkannya untuk menanam jamur -- itulah yang jadi makanan penghuni sarang.
Bagaimana Serangga Membersihkan Sampah New York
Sampah makanan tidak jarang mendarat di jalan-jalan kota New York. Adalah serangga yang kemudian membersihkan sampah tersebut. Tanpa kecoa misalnya. New York akan kebanjiran tikus, kata ilmuwan.
Perkenalkan: Semut Peluru. Hewan mini ini berjasa mencegah pertumbuhan tak terkendali populasi tikus di Manhattan. Semut-semut ini merenggut sumber makanan yang juga diincar tikus, yakni sampah makanan yang dibuang oleh manusia.
Foto: April Nobile/AntWeb.org/cc-by-sa
Layanan Sampah
Semut-semut membersihkan kota dari sampah makanan. "Layanan yang sangat berguna. Mereka melenyapkan sampah buat kami," kata seorang ilmuwan di North Carolina State University yang meneliti fenomena serangga perkotaan. Ia memberikan umpan berupa makanan kepada serangga dan tikus di beberapa sudut kota untuk melihat siapa yang lebih cepat menyantap hidangan tersebut.
Foto: picture alliance/landov/Jason Wambsgans
Laba-laba dan Kecoa
Tidak cuma semut, hampir semua jenis hewan Artropoda seperti laba-laba, kaki seribu dan bahkan kecoa pun ikut terlibat membersihkan kota New York dari sampah makanan. Hewan-hewan ini menyukai temperatur jalanan yang cenderung hangat lantaran dilalui pipa penghangat.
Foto: picture alliance/epa/Vinai Dithajohn
Sampah setara 60.000 Hot Dog
Setiap tahunnya sekitar 1000 kilogram sampah makanan menjejali jalan Broadway dan West Street yang ramai lalu lintas. Dalam perspektif lain, semut, kecoa dan hewan lainnya menelan sisa makanan setara 60.000 potong hot dog setiap tahun cuma dari dua ruas jalan tersebut, kata ilmuwan.
Foto: picture-alliance/Sergi Reboredo
Memilih Jalan Ketimbang Taman
Serangga mengikuti jejak makanan. Sebagian besar diyakini memilih keluar dari taman kota seperti Central Park dan mulai menjelajahi jalanan buat mencari makanan. Terutama semut peluru dinilai paling getol. Mereka mampu melumat sisa makanan dua atau bahkan tiga kali lipat lebih banyak ketimbang hewan lain, kata ilmuwan.
Foto: picture alliance/dpa/Sven Hoppe
Semut Mengusir Tikus
Serangga dan tikus bersaing berebut sampah. Selama ini tikus lah yang sering dirugikan. Namun buat penduduk kota, berkurangnya populasi tikus berarti menurunnya risiko penularan penyakit. Peneliti NCSU mengusulkan agar pemerintah kota ikut memperhatikan semut ketika membuat tata kelola ruang hijau.
Foto: picture-alliance/dpa/Andrew Gombert
Saingan di Udara
Merpati, bajing merah atau rakun juga tidak ingin ketinggalan berburu sampah manusia. Betapapun efektifnya semut, sebagian besar sampah makanan mendarat di perut satwa-satwa berbadan besar. Burung merpati misalnya tidak jengah bersaing hot dog dengan serangga. Walaupun dalam penelitian, mereka lebih suka menyantap kue kering atau keripik kentang.
Foto: Imago
Masa Depan Cerah
Sejauh ini penduduk New York masih membuang sampah makanan dalam jumlah yang cukup buat memuaskan jutaan serangga, tikus atau burung merpati. Betapapun giatnya dinas kebersihan kota mengumpulkan sampah dan sisa makanan, masih akan tersedia makanan yang cukup buat satwa urban tersebut.
Christoph Kleineidam terpukau melihat kompleksitas sistemnya. "Kita biasanya menganggap segerombolan semut adalah sebuah kelompok yang homogen. Tapi kalau dilihat lebih cermat, Anda akan melihat sejumlah fenomena memukau. Kelompok besar ini punya komposisi menarik -- mereka berbeda-beda.", ujarnya.
"Heterogenitas bisa dilihat di seluruh kelompok ini, dan penting supaya bisa berfungsi baik.
Bagi kami ini langkah berikutnya dalam hal perilaku gerombolan. Bagaimana kelompok-kelompok ini berkembang menjadi gerombolan, dan keuntungan mana yang disumbangkan sub struktur ini bagi seluruh komunitas?", tambah Dr. Christoph Kleineidam lebih jauh.
Dr. Christoph Keleineidam menunjukkannya dengan bantuan sebuah halangan berwarna biru, yang ditempatkannya di jalur yang ditempuh semut. Semut-semut segera bekerja sama untuk menyingkirkan halangan tersebut, agar kecepatan memanen tetap terjaga.
Kleineidam menemukan sesuatu yang penting. Dari seribu semut dalam koloni, hanya sekitar enam yang bertugas menyingkirkan halangan. Dan itu dilakukan dengan cepat, tidak pakai ribut-ribut.
(DW Inovator)
Fakta Menarik tentang Semut
Kita mengenal semut sebagai hewan yang memiliki rasa sosial tinggi dan pekerja yang rajin. Dan biasanya tidak lebih dari itu. Namun masih banyak fakta lain mengenai hewan kecil ini. Berikut beberapa diantaranya:
Hewan yang Kuat
Di seluruh dunia terdapat lebih dari 10.000 spesies semut. Kebanyakan semut berukuran 2 mm sampai 7 mm. Semut Carpenter merupakan semut yang terbesar, dengan ukuran tubuh yang bisa mencapai 2 cm. Seekor semut mampu mengangkat beban dengan 20x lipat dari berat tubuhnya sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Serangga Pintar
Diantara serangga, semut merupakan hewan yang memiliki otak paling besar, terdiri dari sekitar 250.000 sel otak.
Foto: imago/blickwinkel
Pembagian Tugas
Ukuran ratu semut lebih besar daripada budaknya. Tugas utama ratu adalah memproduksi telur yang jumlahnya bisa mencapai ribuan. Semut jantan biasanya memiliki tubuh yang kecil, bertugas membuahi sang ratu dan akan mati setelah beberapa hari. Sementara semut pekerja bertugas untuk mencari makan, merawat bayi, membangun sarang dan menjaga koloni. Sedangkan semut tentara bertugas menjaga sarang.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Rumpenhorst
Mendengar dengan Kaki
Sebenarnya semut tidak bisa mendengar, karena tidak memiliki telinga. Namun hewan ini mampu merasakan suara lewat getaran. Untuk mengenali suara disekelilingnya, semut mengandalkan satu sensor khusus pada lutut dan kaki.
Foto: picture-alliance/dpa
Dermawan
Semut umumnya memiliki dua perut, satu digunakan untuk mengolah makanan untuk tubuhnya dan yang lain digunakan untuk berbagi makanan dengan semut lainnya di koloni.
Foto: Fotolia/Antrey
Umur Semut
Sementara ratu semut bisa hidup sampai 20 tahun, semut pekerja hanya mampu bertahan hidup sekitar 45-60 hari. Dan jika ratu mati, maka dalam beberapa bulan koloni semut tersebut akan musnah.
Foto: Colourbox/P. Chaisanit
Perang Semut
Setiap koloni semut memiliki wilayah masing-masing. Tidak jarang satu koloni semut berusaha memperluas wilayah kekuasaan mereka. Jika ini terjadi, maka perang akan meletus, yang bisa berlangsung selama beberapa jam, atau bahkan beberapa minggu.