Cerita Cinta Legendaris dalam Sejarah
21 Februari 2025
Mereka mungkin hanya "teman tapi mesra". Apakah Aleksander Agung dan penasihat yang juga pengawalnya, Hephaestion, terlibat asmara masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan hingga kini. Selama masa kepemimpinan Aleksander, yakni pada abad ke-4 sebelum masehi, hubungan sesama jenis bukanlah hal yang aneh. Ada juga bukti sejarah yang menyatakan bahwa Aleksander dan Hephaestion sering bekerja sama dalam pertempuran-pertempuran besar.
Tulisan-tulisan sejarawan kuno mengklaim bahwa Aleksander sangat berduka atas kematian Hephaestion. Aleksander memberikan gelar manusia setengah dewa padanya, tidak mengizinkan festival dilangsungkan di seluruh kerajaan, membantai seluruh suku karena kesedihannya, hingga memerintahkan untuk menyiksa dan membunuh dokter pribadi Hephaistion. Tapi sulit memverifikasi kisah-kisah sejarah ini.
Cleopatra dan Caesar: Hubungan cinta dan aliansi politik
Tahun 48 Sebelum Masehi, perebutan kekuasaan di Mesir Kuno antara Cleopatra dan saudara laki-lakinya yang juga adalah suaminya, Ptolemy, telah meletus menjadi perang saudara yang sengit. Mencari dukungan dari Roma, Cleopatra berusaha memikat jenderal Romawi setempat, Julius Caesar, dengan pesona dan kecantikannya. Caesar menerima bujukan itu: selain terhubung dengan perempuan "tercantik dan terkuat "di zamannya, ia juga bisa mendapatkan kekuatan yang lebih besar, karena aliansi Romawi dengan Mesir akan memungkinkannya mempertahankan kekuasaan di Mediterania timur.
Dengan pasukannya, Julius Caesar mengakhiri perang saudara di Mesir untuk kepentingan Cleopatra. Ptolemy mengalami kecelakaan mematikan. Caesar kemudian tinggal bersama Cleopatra di Roma, di mana hubungan dekatnya dengan sang ratu ‘asing' tersebut menimbulkan kegemparan di Roma. Namun, banyak orang Romawi mengakui manfaat politik dari hubungan tersebut - yang berakhir dengan pembunuhan Caesar pada tahun 44 SM. Cleopatra kemudian memulai hubungan cinta lainnya di Roma, yang secara politis tidak kalah hebat.
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Heloise dan Abelard: Kisah cnta abad pertengahan yang penuh pesona
Abad ke-12: Peter Abelard, 40 tahun, dianggap sebagai cendekiawan paling cerdas di seluruh Eropa, sedangkan Heloise, 18 tahun, adalah gadis tercantik di Paris. Abelard ingin memenangkan hati si gadis cantik ini, tetapi harus melewati paman dan pelindungnya, sang pendeta Fulbert. Abelard pun memberikan pengajaran privat kepada Heloise. Abelard tidak hanya mengajarkan Heloise sains, tapi juga seni cinta. Heloise menunjukkan kemampuan yang berkembang pesat, sehingga Abelard turut membanggakan hal itu kepada murid-muridnya yang lain. Tak lama kemudian, seluruh Paris mengetahui hal ini - dan Fulbert adalah orang terakhir yang mengetahuinya.
Ketika kemarahan Fulbert mereda, dia dan Abelard menegosiasikan sebuah kesepakatan: pernikahan segera Abelard dengan Heloise. Pernikahan itu harus tetap dirahasiakan, karena peran sebagai suami di abad pertengahan akan merusak reputasi Abelard sebagai bintang di antara kaum cendekiawan. Hal yang sama dirasakan Heloise. Ketika Fulbert mengingkari janjinya dan mengumumkan pernikahan Abelard dan Heloise kepada publik, Abelard yang jengkel mengirim Heloise ke sebuah biara. Fulbert kembali marah dan melihat hal ini sebagai upaya Abelard untuk menghindari kewajiban pernikahan dengan Heliose. Dia memerintahkan agar cendekiawan itu dikebiri. Abelard melarikan diri ke sebuah biara dan menjadi seorang biarawan, sedang Heloise tidak punya banyak pilihan selain menjadi biarawati. Meskipun dipisahkan oleh jarak dan sumpah agama, keduanya tetap erat terhubung selama sisa hidup mereka.
Anne Boleyn dan Henry VIII: Cinta di ujung tanduk
Tahun 1527: Raja Henry VIII dari Inggris menikah dengan Catherine dari Aragon. Namun, ia belum dapat melahirkan seorang putra bagi Henry. Sang raja pun merasa bahwa dayang-dayangnya, Anne Boleyn jauh lebih menarik dari istrinya. Dia merayu Anne dengan surat-surat cinta yang membara, tetapi Anne menjelaskan kepadanya bahwa dia tidak akan meneruskan hubungan lebih jauh sebelum mereka menikah. Henry sangat terobsesi dengan Anne, ia meninggalkan Gereja Katolik Roma lantas menceraikan Catherine dan menikahi Anne. Namun pernikahan itu juga gagal melahirkan pewaris takhta laki-laki. Pasangan ini pun terasing dan Henry mengetahui kabar perselingkuhan Anne. Dia memenjarakan mantan dayang-dayangnya tersebut di Menara London.
Anne kemudian dinyatakan bersalah atas pengkhianatan besar dan dieksekusi di pagi hari tanggal 19 Mei 1536. Ribuan orang menyaksikan algojo memenggal kepala Anne Boleyn dengan pedang. Henry tidak termasuk di antara para penonton. Setelahnya, Henry menikah empat kali lagi. Ia juga memenggal kepala istri kelimanya karena selingkuh.
Shah Jahan dan Mumtaz Mahal: Kisah cinta yang monumental
Ini adalah kisah cinta pada pandangan pertama yang terjadi di tahun 1607, ketika Pangeran Khurram, 15 tahun, bertemu Arjumand Banu Begum, yang berusia 14 tahun. Lima tahun kemudian, mereka menikah. Sejak saat itu, Arjumand dijuluki "Mumtaz Mahal” - permata istana - dan menjadi istri kesayangan Shah Jahan. Sepanjang hayat, Arjumand menemani suaminya dan melahirkan 14 anak. Setelah kelahiran anak terakhir, ia mengalami pendarahan parah hingga akhirnya meninggal. Di ranjang kematiannya, dia meminta sebuah makam besar dan megah yang belum pernah ada di dunia.
Pangeran Khurram pun menjadi Raja Dinasti Mughal India. Sepeninggal istrinya, ia menyiapkan sebuah masoleum terindah dalam sejarah yang dinamakan Taj Mahal. Berlokasi di Agra, India, Taj Mahal hingga saat ini masih merefleksikan cahaya marmer putih yang cemerlang.
Gertrude Stein dan Alice B. Toklas: Pasangan yang berkuasa di Paris
Para tokoh dan seniman terbaik Paris biasanya bertemu di Salon 27 rue de Fleurus yang dimiliki seorang Yahudi-Amerika, Gertude Stein, yang lahir 3 Februar 1874 dan meninggal 27 Juli 1946 di Paris. Gertrude Stein merupakan seorang penulis dan kolektor seni yang sangat peka terhadap tren. Di dinding salonnya tergantung lukisan-lukisan karya pelukis ternama seperti Gauguin, Picasso dan Delacroix. Para penulis terkenal seperti Ernest Hemingway, T.S. Eliot, menjadi pengunjung tetap salonnya. Di belakang kesuksesan Gertrude Stein ada seorang wanita lain yang merupakan cinta sejatinya: penulis Alice B. Toklas.
Kedua perempuan telah jatuh cinta pada tahun 1907. Namun Alice bukan hanya kekasih Gertrude, dia juga juru masak, sekretaris, penasihat, editor, dan kritikusnya - dan mereka hidup bersama selama hampir 40 tahun hingga kematian Gertrude pada tahun 1946. Alice hidup 21 tahun lebih lama dari Gertrude. Alice dimakamkan di samping makam Gertrude di Paris, namanya tertera dalam huruf emas di bagian belakang batu nisan Gertrude Stein.
Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris.