Menengok Kembali Pembunuhan NSU di Jerman
4 Mei 2013Dalam rongsokan mobil camping yang meledak sore 4 November 2011 ditemukan jenazah dua lelaki yang bunuh diri. Kedua lelaki itu dikenal sebagai Neonazi, masing-masing bernama Uwe Mundlos dan Uwe Böhnhardt.
Terbongkarnya Sebuah Teka-Teki
Saat itu belum terbayang cakupan tindak kriminal itu. Situasi pun semakin pelik ketika pada sore hari yang sama, ada bom yang meledak di Zwickau, di sebuah rumah yang pernah ditempati oleh Beate Zschäpe dan kedua perampok radikal kanan itu. Polisi penyidik lebih jauh menemukan pistol yang digunakan April 2007, dalam kasus penembakan mati Michèle Kiesewetter, seorang polisi di Heilbronn.
Diantara reruntuhan puing, juga ditemukan sebuah video, di mana si pembuat menunjukkan rangkaian pembunuhan yang telah dilakukan sejak September 2000. Ternyata, selain polisi di Heilbronn itu, ada sembilan lelaki keturunan asing yang juga menjadi korban. Video itulah kunci terbongkarnya teka-teki pembunuhan oleh trio teroris yang menyebut dirinya "Nationalsozialistischer Untergrund" atau Nazi Bawah Tanah, NSU.
Pernyataan Yang Menggugah
Presiden Jerman saat itu, Christian Wullf menyatakan perasaan sebagian besar masyarakat Jerman, "Di antara kita berjatuhan korban kebencian yang keji dan kekerasan kaum ekstrimis kanan. Saya terpukul hebat oleh peristiwa ini dan merasakan kemarahan rakyat Jerman atas kejadian itu“.
Delapan orang pengusaha kecil asal Turki dan satu orang keturunan Yunani tewas di tangan trio jahanam itu. Terbukti bahwa motif pembunuhannya itu rasisme dan kebencian terhadap orang asing. Padahal sebelumnya, jaksa penuntut tampak yakin bahwa masing-masing peristiwa tidak terkait dan merupakan aksi balas dendam sebuah mafia Turki. Banyak media bertindak searah dan terbit dengan judul-judul menyakitkan hati, seperti "Kasus Pembunuhan Kebab Doner“. Kegagalan komisi khusus "Bosporus“ yang dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan-pembunuhan itu, akhirnya diakui.
Janji dan Tuntutan
Nyatanya sejak awal tahun 90-an, ketiga pelaku sudah dikenali oleh Badan Perlindungan Konstitusi Jerman. Lantas tanpa alasan, gerak-gerik mereka tidak terpantau. Pertengahan 2012, Direktur Departemen Perlindungan Konstitusi, BfV, Heinz Fromm meletakkan jabatan, setelah terbongkar bahwa sejumlah berkas penting yang terkait dimusnahkan oleh anak buahnya. Kanselir Jerman Angela Merkel segera meminta maaf. Sebagai kepala pemerintahan, ia berjanji untuk membongkar tuntas kasus ini.
"Jerman masih rumah saya", tandas Semiya Simsek, putri korban pertama NSU, Enver Simsek. Bukunya "Schmerzliche Heimat" (Tanah Air yang Pedih) berkutat dengan permasalahan migrasi dan menuntut setiap orang untuk berjaga-jaga agar nasib serupa tidak menimpa keluarga lain.
Solidaritas ditunjukkan pemerintah lewat bantuan dan layanan yang diberikan kepada keluarga korban. Namun Barbara John, yang ditugasi pemerintah untuk mengurusi keluarga korban, tidak puas dengan langkah pemerintah sehubungan penanganan NSU. Bersama Komunitas masyarakat Turki Jerman, Kenan Kolat, ia mengritik struktur Badan Keamanan Jerman yang tidak transparan dan menuntut dibubarkannya Badan Perlindungan Konstitusi.
Fase Menentukan
Proses pengadilan terhadap Betae Zschäpe mulai diadakan di pengadilan München, Senin (06/05/13). Zschäpe, yang merupakan tersangka utama, menyerahkan diri setelah keberadaan komplotan NSU terbongkar. Empat orang lain juga akan dimejahijaukan atas tuduhan turut membentuk organisasi teror NSU.
Salah seorangnya, Ralf Wohlleben, dikenal baik di kalangan Nazi. Fungsionaris partai berhaluan ekstrem kanan NPD ini memiliki hubungan erat dengan anggota NSU. Banyak orang menganggap NPD adalah sayap politik NSU.
Saat ini perhatian tersorot pada sidang pengadilan NSU yang dimulai Senin (06/05/13) di München. Media Turki mendapatkan tempat untuk meliputnya. Tempat itu adalah buah hasil dari gugatan sebuah harian Turki terhadap sistim akreditasi Pengadilan München. Sebelumnya, pemberian akreditasi didasari urutan permintaan yang masuk, sehingga hanya media Jerman yang memperoleh tempat.