1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Menengok Salon Kecantikan Lifekosmetik Institut di Berlin

28 Agustus 2018

Memulai usaha di Jerman perlu kesabaran. Banyak aturan birokrasi yang harus dipenuhi. Dan yang juga penting adalah kualifikasi dan sertifikat.

Deutschland | Schönheitssalon "Life Kosmetik" in Hamburg
Foto: DW/H. Pasuhuk

Sebuah oase ketenangan di tengah kesibukan kota besar. Begitu gambaran pertama yang Tertera di situs internet salon kecantikan Lifekosmetik Professional Beauty Salon di kota Berlin (www.lifekosmetik.com). Salon ini dijalankan oleh Nuryani Becker, panggilan akrabnya Nani. Akhir pekan lalu, Nani meresmikan gedung salon barunya di jalan Berlinerstrasse di kota Berlin. Warga asal Ternate yang lama tinggal di Makassar ini sudah berkecimpung dalam dunia perawatan kecantikan selama belasan tahun.

Keluarganya memang punya latar belakang wiraswasta yang kuat, kata Nani ketika ditemui DW menjelang acara launching salonnya di lokasi yang baru. "Ayah dan ibu saya, saudara-saudara, mereka semuanya memang wiraswasta."

"Saya senang terjun di bidang kecantikan, karena senang bergaul dengan banyak orang," Nuryani BeckerFoto: DW/H. Pasuhuk

"Saya sejak muda memang selalu ingin belajar", tuturnya. Lulus sastra Inggris di Indonesia, ketika datang di Jerman dia sempat ikut kursus masak, lalu kursus komputer, sambil belajar bahasa Jerman.

"Lalu saya mendapat kesempatan untuk ikut pendidikan kosmetik, waktu itu dibiayai oleh kantor tenaga kerja di Jerman. Jadi saya didanai pemerintah Jerman", katanya tersenyum lebar. Dia lalu mendalami bidang kecantikan.

"Sebelum buka usaha, saya bekerja di bidang kecantikan di Hotel Continental selama 6 tahun. Tapi sejak awal saya sudah bertujuan untuk membuka usaha sendiri. Saya memang senang di bisnis kecantikan, karena selalu banyak kontak dengan berbagai orang", cerita Nani.

"Sertifikat sangat penting untuk bisnis di Jerman.."Foto: DW/H. Pasuhuk

Tapi memulai usaha di Jerman bukan hal mudah. Banyak sekali regulasi yang harus dipenuhi. Untuk memulai usaha di bidang kecantikan, seseorang harus memiliki sertifikat dan kualifikasi.

Selain kualifikasi kerja, mengubah gedung menjadi sebuah salon juga harus sesuai regulasi yang ketat.

"Untuk segala sesuatu, perubahan bangunan sekecil apapun, perlu ijin khusus. Tidak seperti di Indonesia..." katanya sambil tertawa. Banyak sekali urusan birokrasi dan perlu banyak waktu dan kesabaran. Tapi karakter periang Nani mungkin salah satu kunci keberhasilannya.

"Saya senang terjun di bidang kecantikan, karena senang bergaul dengan banyak orang," tuturnya sambil memperkenalkan anak lelakinya yang sekarang sedang menjalani kuliah di bidang komputer.

Nani mengaku optimistis melihat prospek bisnisnya. "Bagi pelanggan, tidak penting kita berasal darimana, tapi yang penting kompetensi dan keahlian kita. Karena itu, sertifikat dan ijazah sangat penting," katanya sambil menunjuk pada sertifikat yang tergantung di dinding.

"Menjalankan salon di sini lain dengan di Indonesia. Banyak hal di sini harus kita lakukan sendiri" Foto: DW/H. Pasuhuk

"Dan yang penting, kita harus punya banyak penawaran. Saya juga ikut pendidikan tambahan di bidang farmasi, karena itu, saya juga bisa menawarkan perawatan medis untuk wajah dan kulit."

Nani bercerita pernah punya cita-cita membuka salon atau kursus kecantikan di Indonesia, Hanya saja, kegiatannya di Jerman cukup menyita waktu. "Menjalankan salon di sini lain dengan di Indonesia. Banyak hal di sini harus kita lakukan sendiri," kata Nani sambil menyambut seorang tamu yang membawa karangan bunga besar.

Di luar salon, para undangan menikmati hidangan kecil gaya Jerman dan Indonesia. Beberapa tamunya sudah memesan waktu untuk pelayanan kecantikan. Lifekosmetik kelihatannya memang tidak akan kekurangan pelanggan.