1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengapa Gelombang Hawa Panas Hambat Transportasi di Eropa?

Rob Mudge
26 Juli 2019

Bepergian dari A ke B di Eropa dalam kondisi gelombang panas seperti kali ini adalah tantangan besar bagi para pelancong. Mengapa Eropa kewalahan menghadapi cuaca panas setinggi ini?

Hitze beschädigt Betonplatten auf der Autobahn A10
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stähle

Kalau Anda sedang bepergian dengan kereta api saat ini di Eropa, Anda beruntung jika sistem pendingin udara di kereta berfungsi baik. Di negara teknologi maju sekali pun, perangkat yang dipasang sering mengalami gangguan, jika suhu udara mencapai tingkat ekstrem. Tapi Anda juga harus bersiap-siap mengalami keterlambatan kereta api, atau malah kekacauan jadwal. Karena sistem sinyal kereta api di sepanjang rel juga sering bermasalah.

Suhu udara tinggi dapat menyebabkan tidak berfungsinya sistem sinyal transportasi rel. Bukan hanya itu, di beberapa tempat, rel-rel kereta malah bisa bengkok di bawah teriknya matahari. Fenomena ini dikenal sebagai "sun kink". (foto artikel)

Seorang juru bicara perusahaan kereta api Jerman Deutsche Bahn mengakui, bahwa "teknologi kami telah mencapai batasnya dalam suhu ekstrem ini."

Akibatnya, keberangkatan sejumlah kereta harus dibatalkan atau ditunda. Hal itu terjadi di Jerman sepanjang minggu ini. Di Prancis dan Inggris, otoritas berwenang mengimbau para penumpang untuk menghindari perjalanan kereta api, jika memungkinkan.

Rel kereta api bisa bengkok jika terkena terik matahari ekstremFoto: picture-alliance/dpa/ÖBB

Bepergian dengan mobil juga terhambat

Orang Jerman dikenal gila mobil. Tetapi meski mobil mereka bisa lari kencang dan di jalan tol tidak ada pembatasan kecepatan secara umum, mereka tidak bisa apa-apa kalau di permukaan jalan aspal mendadak terdapat lubang menganga.

Panas yang ekstrem bisa menyebabkan aspal mencair dan permukaan beton melengkung dan patah. Di Jerman ini disebut sebagai "blow-up." Lempengan beton tidak memiliki cukup ruang untuk memuai setelah terkena panas. Lempengan itu kemudian saling dorong dan akhirnya patah. Hal ini terutama terjadi pada bagian jalan yang relatif sudah tua.

Di Belanda, otoritas berwenang sudah selangkah lebih maju menghadapi fenomena ini. Dewan kota Arnhem misalnya memutuskan untuk melakukan sesuatu, yang biasanya justru dilakukan di musim salju: menyirami jalan dengan garam. Karena diketahui, garam ternyata tidak bisa meningkatkan daya cengkeram ban ketika aspal ditutupi salju, melainkan juga bisa digunakan untuk menghentikan pelelehan aspal pada cuaca panas yang ekstrem. Garam bisa menarik kelembaban dari udara dan mendinginkan permukaan jalan.

Di Belanda, pada cuaca panas ekstrem aspal disemprot air garam agar tidak mudah patahFoto: picture-alliance/dpa/ANP/K. Van de Veen

Bagaimana dengan transportasi air dan penerbangan?

Naik kapal menyusuri Sungai Rhein di Jerman memang menyenangkan, sambil diterpa angin sepoi-sepoi. Tapi kali ini, otoritas lalu lintas sungai memperingatkan bahwa permukaan air sedang turun. Di beberapa tempat, Rhein sudah tidak bisa dilayari. Tingkat air yang rendah juga melumpuhkan lalu lintas Sungai Donau di Bayern, sehingga otoritas setempat melarang kapal-kapal pesiar menggunakan sungai pada jalur sepanjang 60 kilometer.

Anda mungkin akan berpikir, pesawat terbang adalah moda transportasi terbaik, karena memang pesawat dirancang dan diperlengkapi untuk mengatasi baik suhu rendah maupun suhu tinggi yang ekstrem. Namun itu semua ada batasnya. Jika suhu melebihi 47 derajat Celcius, pesawat akan "didaratkan" (grounded), karena beberapa produsen pesawat tidak menjamin bahwa pesawat akan berfungsi penuh. Karena semakin hangat, semakin sedikit kepadatan udara, yang pada gilirannya menghasilkan lebih sedikit arus angin di bawah sayap, yang dibutuhkan pesawat untuk meluncur di udara.

Jadi yang paling selamat bersepeda saja? Tidak juga. Karena dokter memperingatkan, pada suhu panas ekstrem, badan dengan cepat bisa mengalami dehidrasi, jadi hindari kegiatan fisik berlebihan, seperti berjalan cepat, berlari dan bersepeda. (hp/na)

German farmers hit by summer of drought

02:13

This browser does not support the video element.