Statistik terbaru Korea Selatan menunjukkan jumlah anak yang lahir tahun lalu sangat rendah. Salah satu alasan utamanya adalah keinginan perempuan untuk berkarir dan penolakan terhadap dominasi laki-laki.
Iklan
Ketika masih muda, Hyobin Lee dibesarkan untuk menjadi seorang ibu. Namun ada saatnya dia harus mengambil keputusan sulit. Pada akhirnya, dia memilih kariernya daripada berkeluarga. Dia sekarang menjadi akademisi yang sukses di kota Daejeon, Korea Selatan.
Lee, yang kini berusia 44 tahun, hanyalah satu dari jutaan wanita Korea Selatan yang secara sadar mengambil keputusan untuk tidak memiliki anak – yang mengakibatkan tingkat kesuburan negara tersebut turun ke rekor terendah.
Tingkat kesuburan – yaitu jumlah rata-rata kelahiran per perempuan – menyusut menjadi 0,72 tahun lalu, menurut statistik pemerintah yang dirilis minggu lalu, turun dari 0,78 pada tahun sebelumnya. Angka ini mempertegas penurunan tahunan bertahap sejak 2015.
Padahal untuk mempertahankan jumlah populasi Korea Selatan dibutuhkan angka 2,1 anak per perempuan. Total populasi Korea Selatan pada tahun 2100 diperkirakan hanya tinggal sekitar 26 juta orang – setengah dari total populasi saat ini.
South Korea's birth rate hits record low
01:58
Impian memiliki anak lelaki
"Ketika saya masih muda, saya bermimpi memiliki seorang putra yang mirip dengan saya,” kata Lee kepada DW. "Saya ingin bermain dengannya, membaca bersama, dan menunjukkan kepadanya banyak hal tentang dunia. Namun saya menyadari bahwa kenyataannya tidak sesederhana itu."
"Saya memilih untuk tidak memiliki anak demi karier saya,” katanya. "Memiliki dan membesarkan anak akan menimbulkan masalah bagi karier saya dan saya khawatir saya akan menolak anak tersebut nantinya. Sebagai konsekuensinya, baik saya maupun anak tersebut tidak akan bahagia."
"Karir yang sukses di masyarakat yang didominasi laki-laki, adalah salah satu alasan mengapa banyak perempuan memilih untuk tidak memiliki anak, kata Lee menambahan. Tapi juga ada banyak alasan lain.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Masalah ekonomi memainkan peran penting, meskipun berbagai kebijakan persalinan dirancang untuk mendukung perempuan. Tapi langkah-langkah ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” jelasnya.
"Di Korea, masih ada budaya umum yang percaya bahwa melahirkan anak dan semua aspek pengasuhannya adalah tanggung jawab perempuan,” kata Lee. "Tantangan dalam mengelola persalinan dan pengasuhan anak secara bersamaan sangatlah berat, sehingga banyak perempuan memilih untuk tidak memiliki anak. Hal ini juga berlaku bagi saya.”
Iklan
Perempuan paling banyak menanggung beban anak-anak
Jungmin Kwon, profesor di Portland State University di Oregon yang berspesialisasi dalam budaya populer Asia Timur, setuju bahwa tekanan masyarakat Korea Selatan bisa sangat menyesakkan.
"Menurut banyak penelitian, faktor penting adalah biaya dan upaya yang perlu dilakukan dalam pengasuhan anak,” katanya. "Korea terkenal dengan pasar pendidikan swasta yang luas, dan orang tua akan menghabiskan banyak uang untuk berbagai program pendidikan swasta bagi anaknya sejak usia muda agar dapat bersaing dengan anak-anak lain."
K-Pop, Diplomasi Budaya ala Korsel
Anda penggila K-Pop? Fenomena hiburan Korea Selatan bukan hanya tetap bertahan hingga kini di Indonesia, namun di berbagai belahan dunia lainnya. Bagi Korsel, diplomasi budaya sama pentingnya dengan diplomasi politik.
Foto: picture alliance/Geisler-Fotopress
Crayon Pop
Konser-konser yang digelar kelompok gadis-gadis muda yang tergabung dalam "Crayon Pop" selalu dipadati penggemar. Tampilannya selalu menggemaskan. Kerja keras adalah bagian dari keberhasilan mereka. Dalam sebuah wawancara tentang persaingan yang ketat dalam dunia musik pop di Korea Selatan, mereka menceritakan bahwa mereka bisa latihan hingga 14 jam dalam sehari.
Foto: picture alliance/Geisler-Fotopress
Psy
Di antara orang-orang Asia, Korea Selatan dikenal sebagi negara pekerja keras. Tak hanya manufaktur dan teknologi, musik pop Korea Selatan makin global. Pada tahun 2012 video musik "Park Jae-Sang" yang akrab dengan "Gangnam Style"-nya menjadi sorotan dunia. Dimana-mana orang berjoget ala Psy. Namun kelompok-kolompok musik lainnya tak kalah terkenal.
Foto: AP
Wonder Girls
Bagaimana dengan yang satu ini? Perusahaan industri untuk dengan cepat mengidentifikasi talenta para gadis ini dalam ajang pencarian bakat di Korea Selatan. Mereka langsung mendapatkan kontrak. Namun kepiawaian mereka dalam berkesenian bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil latihan selama bertahun-tahun. Majalah Time menulis, K-Pop merupakan ekspor Korsel terbesar.
Foto: picture alliance/dpa/C.Xs
Shinee
Pada awal tahun 2000-an, K-Pop menemukan momentumnya seiring dengan perkembangan jejaring sosial. Boyband beranggota lima orang: "Shinee" yang terbentuk sejak tahun 2008 ini tidak hanya karena dikenal dengan musik popnya. Para pria ini juga telah disebut sebagai ikon mode. Lihat model rambut dan warnanya. Ada yang Anda sukai?
Foto: picture alliance/Yonhap
IU
"Lee Ji-Eun", penyanyi dan artis dengan nama panggung "IU" ini amat terkenal. Ia juga merupakan komponis, aktris, gitaris, penari dan pembawa acara. Dia tidak hanya menjadi kaya raya melalui musik, namun kontrak-kontrak iklan promosi jutaan dolar semakin membuatnya makmur.
Foto: picture alliance/dpa
Beast
Musik dari kelompok ini punya magnet menarik perhatian orang-orang muda. Kelompok "Beast" berjaya bukan hanya di Asia, namun juga banyak mengadakan konser di Amerika. Kelompok ini telah mengantungi berbagai macam penghargaan musik.
Foto: picture alliance/dpa/K.HeeChul
Choi Si-won
Artis Korea Selatan yang satu ini merupakan salah satu bintang dengan bayaran tertinggi dalam industri musik pop. Dia terlibat dalam beberapa film Cina. Dia merupakan salah satu artis Korea Selatan pertama yang muncul di perangko Tiongkok. Ia berpose dengan artis Korea, Yoona dan desainer Karl Lagerfeld.
Foto: picture alliance/AP Photo
BoA
Kwon Boa yang ngetop dengan nama panggung "BoA" melepaskan lagu pertamanya pada usia 13 tahun. Superstar Korea Selatan ini juga telah mencapai keberhasilan besar di Jepang. Album kompilasinya yang berjudul Best Soul sukses besar dan menjadikan BoA sebagai penyanyi Asia non-Jepang pertama yang albumnya laku lebih dari satu juta keping di Jepang.
Foto: picture alliance/Zumapress
Girls Generation
Kelompok "Girls 'Generation" sejak tahun 2007 telah memperoleh penggemar di seluruh dunia. Girls Generation juga mencari peruntungan di Jepang. SNSD atau SoShi memulai debutnya di kancah musik Jepang pada tahun 2010 dengan merilis versi bahasa Jepang dari lagu hits mereka "Tell Me Your Wish (Genie)". Sudah pernah nonton konsernya?
Foto: picture alliance/Yonhap
JYJ
Kim Jae Joong "JYJ" tidak hanya mencari peruntungan di bidang tarik suara. Ia juga mengasah bakat di dunia akting dan fesyen. Kreatif bukan?
Foto: picture alliance/Yonhap
Kara
Grup "Kara" bubar pada tahun 2016, tetapi anggotanya secara individu tetap melenggang sendiri-sendiri di atas panggung hiburan. K-Pop bukan hanya digandrungi oleh remaja di Indonesia, tetapi juga anak-anak dan bahkan orang dewasa.
Foto: picture alliance/dpa
Big Bang
Kelompok "Big Bang” dibentuk pada tahun 2006. Grup ini merupakan salah satu kelompok musik pop yang paling penting di Koera Selatan. Anggota kelompoknya terdiri dari G-Dragon, T.O.P, Taeyang, Daesung dan Seungri. Lagu- lagu awal mereka yang didominasi hip hop dan kemudian makin berkembang. Berbagai penghargaan musik telah mereka kantungi.
Foto: picture alliance/dpa/K.Hee-Chul
G-Dragon
Kwon Ji Young akrab disebut "G-Dragon" disebut "Justin Bieber"-nya Korea Selatan. Dalam foto ia tampil bersama penyanyi Korsel Lee Hee. Rambutnya cukup heboh bukan?
Foto: picture alliance/AP Photo/L.Seng Sin
Ailee
Amy Lee yang bernama panggung Ailee merupakan penyanyi blasteran Korea Selatan-Amerika Serikat. Sebelum debut K-popnya, Ailee adalah artis di bawah label Muzo Entertainment, agensi independen yang bermarkas di AS. Ia juga telah berkolaborasi dengan para bintang AS.
Foto: picture alliance /dpa/K.HeeChul
BTS
Grup musik Bangtan Sonyeondan, BTS, jadi salah satu boyband paling top di dunia. Grup musik ini terdiri dari Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V, dan Jungkook. Para fans mereka menyebut diri sebagai Army (Adorable Representative MC for Youth). Pengaruh BTS pada penjualan produk sangat kuat. Baru-baru ini di Indonesia, antrean ojek online untuk beli BTS Meal McD membludak dan sempat viral.
Foto: picture alliance/AP Photo/T.Camus
Sistar
Girl band yang terdiri dari empat orang ini terbentuk pada tahun 2010 dan sekarang berada di bawah manajemen Starship Entertainment. Kemunculan mereka menarik perhatian dengan cepat. Penulis : Saleh (ap/vlz)
Foto: picture alliance/dpa/K.Hee-Chul
16 foto1 | 16
"Yang lebih penting lagi, dalam budaya patriarki saat ini, di mana perempuan diharapkan menanggung sebagian besar energi mental dan fisik yang dibutuhkan untuk membesarkan anak, melahirkan dan mengasuh anak merupakan pilihan yang sulit bagi perempuan,” kata Kwon, seraya menunjukkan angka statistik bahwa perempuan yang memiliki anak juga melakukan pekerjaan rumah tangga dan tugas mengasuh anak lima kali lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Baik Lee maupun Kwon sama-sama pesimistik bahwa krisis kependudukan di Korea Selatan dapat diatasi. "Perempuan muda saat ini memiliki perspektif yang berbeda tentang keluarga, pernikahan, persalinan, komunitas, dan negara bangsa dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tidak lagi terjebak oleh 'kewajiban menjadi perempuan' yang dipaksakan oleh negara, masyarakat, dan rumah tangga yang patriarki,” katanya
Kwon setuju dengsn penilaian itu. "Struktur patriarki tidak mungkin diubah dalam semalam, dan oleh karena itu, saya juga pesimistik bahwa perempuan ingin memiliki anak dan akan meningkatkan angka kelahiran di Korea.”