Dinner For One: Komedi Tradisi Tahun Baru di Jerman
Katharina Abel
1 Januari 2021
Di saat pandemi, banyak orang terpaksa merayakan tahun baru tanpa keramaian. Film "Dinner for One" yang jadi 'tontonan tradisi' Jerman pada malam tahun baru mungkin bisa jadi hiburan, atau bahkan inspirasi.
Iklan
Miss Sophie yang jelita (diperankan oleh aktris May Warden) sedang merayakan ulang tahun yang ke-90. Seperti biasa setiap tahunnya, Miss Sophie mengundang teman-teman terdekatnya: Sir Toby, Admiral von Schneider, Tuan Pommeroy, dan Tuan Winterbottom.
Sayangnya, semua orang yang diundang telah meninggal dunia. Tapi untung ada kepala pelayan rumah tangga yang setia, James, diperankan oleh Freddie Frinton. James yang juga telah berusia lanjut ini tidak hanya menyajikan makan malam dan minuman beralkohol, tetapi juga berperan sebagai para tamu. Peran inilah yang diinginkan Miss Sophie setiap tahunnya, seperti yang berulang kali James tanyakan kepadanya.
“Prosedur yang sama seperti tahun lalu, Miss Sophie?” kata James memastikan.
Jawaban yang dia dapatkan selalu: “Prosedur yang sama seperti setiap tahun, James,” jawab Miss Sophie.
Demikianlah, sebelum tiap makanan disajikan, James yang berperan sebagai setiap tamumenyampaikan ucapan selamat dan bersulang untuk Miss Sophie. Tiap kali pula, James menenggak habis minuman di setiap gelas tamu-tamu yang ia perankan. Setiap gelas minuman habis, James semakin mabuk. Sketsa adegan sekitar 18 menit ini dibumbui lelucon dan James yang berulang kali tersandung karpet kulit harimau yang terhampar di lantai.
Masuk catatan rekor Guinness
Bagi jutaan pemirsa televisi di Jerman, menonton Dinner for One sudah menjadi tradisi di setiap malam tahun baru. Sama seperti tradisi memakan hidangan fondue, raclette, mencairkan timah atau, sebelum pandemi, menyalakan petasan atau kembang api.
Sejak 1972, sketsa yang difilmkan oleh lembaga penyiaran Norddeutscher Rundfunk (NDR) pada tahun 1963 ini selalu disiarkan pada tanggal 31 Desember setiap tahun. Saking seringnya film itu diputar ulang, Guinness Book of Records mencatanya sebagai pertunjukan yang paling sering diputar ulang di seluruh dunia. Dan rating-nya masih tinggi. Sebagai contoh, pada malam tahun baru 2017, lebih dari 12 juta orang Jerman, tua maupun muda, duduk manis menonton Dinner for One.
Dinner for One kini bisa disebut sebagai kultus. Kenapa? Di satu sisi, tentu saja, karena dimainkan dengan sangat baik oleh Frinton dan Warden. Ide cerita ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1950-an, namun baru bisa direalisasikan tahun 1963. Dialognya mengena, tiap gestur dan mimik para pemainnya juga tepat.
Iklan
Populer di berbagai negara
Alasan lain di balik suksesnya komedi ini adalah lanskap pertelevisian Jerman di tahun 1970-an. “Saat itu jumlah program televisi jauh lebih sedikit, jadi lebih mudah untuk menetapkan sebuah acara sebagai tradisi. Tiap tahunnya Dinner for One dapat dikaitkan dengan perayaan malam tahun baru,” Christina Bartz, ilmuwan media di Universitas Paderborn, Jerman, menjelaskan fenomena tersebut. “Dari sana, tradisi kemudian berubah menjadi pengalaman media yang umum.”
Tradisi Unik Pergantian Tahun di Eropa
Eropa terdiri dari banyak negara dan beragam tradisi. Apa saja tradisi yang unik dalam menyambut pergantian tahun? Inilah kebiasaan menyambut tahun baru dari Skotlandia sampai Turki.
Foto: Fotolia/thongsee
Skotlandia: Bliadhna Mhath Ùr
Tanggal 31 Desember di Skotlandia dimulai pesata musim dingin "Hogmanay", biasanya dibuka dengan pesta kembang api. Lalu para pria dengan pakian tradisional akan berkelompok, membawa Whisky dan sepotong barubara. Mereka adalah pembawa keberuntungan yang berkunjung dari rumah ke rumah. Tepat tengah malam, berkumandang lagu "Auld Lang Syne".
Foto: dapd
Jerman: "Dinner for One"
Pada pergantian tahun, di TV Jerman biasanya diputar film hitam putih "Dinner for One". Kisahnya: Seorang perempuan tua bangsawan merayakan ulang tahun yang ke 90 dengan jamuan malam bersama 4 sahabatnya yang sudah meninggal. Dia hanya dilayani seorang pelayan, yang harus memainkan peran sebagai tamu, termasuk setiap kali menenggak minuman beralkohol. Uniknya, ini adalah film berbahasa Inggris.
Foto: picture-alliance/dpa
Austria: Berdansa
Di Austria lagu-lagu dansa akan mengalun di radio dan televisi, karena kebiasaannya adalah berdansa memasuki tahun yang baru. Menurut tradisinya, yang dimakan ikan pembawa keberuntungan. Yang perlu diperhatikan, yang dimakan lebih dulu adalah ekor ikannya. Maksudnya, agar keberuntungan tidak mudah lari. Ada juga hal tabu: mencuci dan mengeringkan baju pada malam tahun baru.
Foto: DW/E.Numanovic
Spanyol: Makan anggur tepat jam 12 malam
Tepat pukul 12 malam, di Spanyol ada kebiasaan makan sebuah anggur, pada setiap dentangan lonceng jam. Orang tidak boleh salah menghitung dentangan. Kalau salah hitung, tahun yang baru akan menemui banyak hambatan. Tengah malam, orang berkumpul di pusat kota dan desa menunggu dentangan jam gereja. Setelah itu, perayaan Tahun Baru berlangsung sampai subuh.
Foto: picture-alliance/dpa/M.A. Molina
Perancis: Tidak ada pesta kembang api
Di Perancis, jamuan malam tahun baru selalu mewah, dengan anggur dan sampanye khusus. Warga Perancis tidak terlalu menggandrungi petasan dan kembang api pada malam tahun baru. Pesta kembang api baru dilaksanakan pada Hari Kemerdekaan, 14 Juli. Malam tahun baru dinikmati di bawah gemerlap lampu-lampu gedung dan jalanan.
Foto: Pierre Suu/Getty Images
Italia: BH merah
Di Italia, ada tradisi memberi hadiah pakaian dalam berwarna merah. Lalu disajikan makanan daging babi, yang menurut tradisi membawa keberuntungan. Ada juga tradisi membuang baju tua lewat jendela. Orang juga bisa menuliskan harapan-harapan dan keinginan di atas secarik kertas, kemudian membakarnya.
Foto: picture-alliance/dpa/P.Seeger
Ceko: Membelah apel
Di Ceko ada kebiasaan membelah apel untuk membaca nasib pada tahun yang baru. Jika biji di tengah belahan apel itu membentuk salib, itu bukan pertanda baik. Jika biji apel membentuk bintang, itu pertanda keberuntungan. Tepat tengah malam, televisi mengumandangkan lagu kebangsaan, lalu atraksi kembang api dimulai.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Fluger
Bulgaria: Mengusir roh jahat
Di Bulgaria ada tradisi mengusir roh jahat. Sekelompok pria bertopeng lalu menari-nari dan membunyikan bel-bel yang tergantung di kostumnya. Mereka mengharapkan, dengan mengusir roh jahat, panen akan berhasil dan tahun yang baru mendatangkan berkah. Selain itu, pukulan pada pundak mereka berarti kesehatan dan kemakmuran.
Foto: picture-alliance/dpa/V. Donev
Yunani: Tradisi bertaruh
Malam tahun baru di Yunani adalah malam perjudian. Siapa yang menang, akan memiliki banyak keberuntungan pada tahun yang baru. Tapi bagi yang kalah, ada juga harapan, karena bisa mendapatkan cinta yang baru kata tradisinya. Ada juga tradisi menyembuyikan sekeping uang dalam roti. Siapa yang menggigit keping uang itu, dia akan cepat menjadi kaya.
Foto: enry Schmitt/Fotolia.com
Turki: Menutup keran air dan pintu
Di Turki ada tradisi pada tengah malam untuk menutup semua keran air dan pintu, agar mendapat keberuntungan di tahun yang baru. Di sini ada juga kebiasaan memberi hadiah pakaian dalam warna merah. Tertawa keras-keras dan makan makanan manis adalah simbol untuk perdamaian. Di banyak tempat orang masih bertukar hadiah Natal. Sinterklas di Turki dinamakan "Noel Baba". Penulis: Silke Wünsch (hp/ml)
Foto: picture-alliance/dpa/R.Fellens
10 foto1 | 10
Tidak hanya di Jerman, tradisi menonton Dinner for One juga banyak dilakukan di negara seperti Swiss, Austria, Swedia, Denmark, Luksemburg, Belgia, Estonia, bahkan Australia. Tapi lucunya di Inggris Raya sendiri, negara asal Freddie Frinton dan May Warden, komedi ini baru pertama kali diputar pada tahun 2018 di saluran TV berbayar, Sky Arts.
Pada tahun yang sama di Jerman, pasangan yang menawan hati jutaan pemirsa ini menerima penghargaan istimewa: bulan Oktober, Deutsche Post mengeluarkan seri perangko khusus Dinner for One bergambar adegan film itu.
Sempat beredar rumor bahwa lembaga penyiaran ARD akan berhenti menayangkannya. ARD menyangkal rumor ini dan mengatakan akan tetap menayangkannya, juga untuk tahun-tahun mendatang. Sama seperti yang dikatakan Miss Sophie: “Prosedur yang sama seperti setiap tahun, James." (ae/hp)