Setiap kali terjadi gempa dahsyat istilah gerakan lempeng tektonik selalu muncul. Juga istilah ini disebut jika membicarakan kawasan gunung api aktif. Apa dan bagaimana sebetulnya gerakan lempeng tektonik itu?
Iklan
Gempa dahsyat yang memicu Tsunami Aceh 2004 atau Tsunami Fukushima 2011 sama dipicu gerakan lempeng tektonik. Pergerakan lempeng tektonik biasanya melepas energi luar biasa besarnya yang memicu gempa di kawasan sekitar.
Diketahui bahwa zona-zona kegempaan aktif di seluruh dunia berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik tersebut. Kawasan gempa aktif berupa patahan atau sesar semuanya berada di kawasan tumbukan atau pinggiran lempeng tektonik.
Mengenal Gerakan Lempeng Tektonik
01:47
Juga lempeng tektonik merupakan pemicu munculnya kawasan gunung berapi aktif di seluruh dunia. Saat ini kita mengenal apa yang disebut Cincin Api Pasifik yang melingkar dari Amerika Utara, Jepang, Indonesia, Hawaii dan kembali ke arah Amerika Selatan. Tapi apa sebetulnya dan bagaimana sebetulnya gerakan lempeng tektonik itu?
10 Kota Paling Rawan Bencana di Dunia
Badai, banjir dan gempa bumi. Asuransi Swiss Re mengurut daftar kota di dunia yang berisiko tinggi didera bencana alam. Penduduk di kota-kota metropolitan Asia termasuk yang paling terancam.
Foto: picture alliance/empics
10. Teheran, Iran
Kawasan metropolitan Teheran dihuni oleh sekitar 12 juta penduduk. Menurut data tidak resmi angkanya bahkan berada di kisaran 15 juta orang. Teheran termasuk berisiko tinggi terkena bencana gempa bumi karena berada di titik benturan antara lempeng Eurasia dan Anatolia. Menurut statistik, Teheran mengalami gempa ringan sekuat tiga skala richter setiap hari.
Foto: IRNA
9. Los Angeles, Amerika Serikat
Ancaman buat kota terbesar di negara bagian California, AS, ini adalah gempa bumi yang disebabkan oleh Patahan San Andreas. Patahan tersebut adalah batas tektonik sepanjang 1300 Km yang membelah lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Pakar geologi mewanti-wanti, Los Angeles akan didera gempa bumi berkekuatan rata-rata 4,4 skala Richter setiap tahunnya.
Foto: picture-alliance/dpa
8. Shanghai, Cina
Didiami oleh sekitar 23 juta jiwa, Shanghai merupakan salah satu kota megapolitan terbesar di dunia. Namun penggunaan air tanah yang berlebihan membuat beberapa bagian kota amblas. Akibatnya banjir menjadi hal lumrah buat penduduk Shanghai. Ilmuwan meyakini, Shanghai akan terus amblas hingga setengah meter pada tahun 2050.
Foto: Fotolia
7. Kolkata, India
Banjir, badai dan Tsunami adalah momok yang menghantui Kolkata. Studi yang dibuat Komisi Perubahan Iklim Nasional India menyebut, potensi nilai kerugian akibat bencana alam yang mengancam Kolkata akan membengkak menjadi 1 trilyun US Dollar pada tahun 2050. Tanpa adaptasi yang memadai, kota terbesar ke tujuh di India itu bisa mengalami kerugian sebesar 63 miliar US Dollar per tahun akibat bencana.
Foto: DW/S. Bandopadhyay
6. Nagoya, Jepang
Nagoya yang terletak di tepi samudera Pasifik menjadikannya rawan Tsunami. Ditambah lagi dengan hujan deras yang melanda di musim semi dan topan yang mengancam sepanjang tahun. Kota ini juga punya sejarah geologi yang kelam. Gempa bumi Tokai yang rata-rata berkekuatan 8 skala Richter dan terjadi setiap 100 hingga 150 tahun sekali diyakini akan terjadi dalam beberapa dekade ke depan.
Banjir, banjir dan belakangan gempa bumi. Jakarta tidak jengah menghadapi banjir yang mengancam secara rutin. Dua per tiga wilayah ibukota Indonesia ini berada di bawah permukaan laut, sehingga mengundang banjir rob setiap bulannya. Belakangan Jakarta juga dikenal sebagai kota yang berpotensi terkena bencana gempa bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
4. Osaka & Kobe, Jepang
Kawasan yang membentang antara dua kota besar Jepang, Osaka dan Kobe termasuk wilayah yang rawan gempa bumi. Terakhir, 1995 lalu sebuah gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter menewaskan sekitar 5000 orang dan menyebabkan kerugian materi sebesar 100 miliar US Dollar. Kobe dan Osaka juga terancam oleh bencana banjir yang diiringi topan dan badai.
Foto: picture-alliance/dpa
3. Delta Zhujiang, Cina
Kawasan yang menampung lusinan kota besar di Cina ini berisiko tinggi terkena bencana banjir yang disertai badai dan topan. Kota-kota besar di Delta Zhujiang seperti Hongkong Guangzhou, Macau dan Shenzen dihuni oleh sekitar 42 juta orang. Terakhir banjir besar melanda Guangzhou tahun lalu dan menyebabkan puluhan korban jiwa.
Foto: picture alliance/Arco Images GmbH
2. Manila, Filipina
Letak geografis Filipina menjadikan negara kepulauan tersebut rawan bencana. Topan Haiyan yang menghantam tahun lalu adalah contoh teranyar. Manila termasuk dalam kawasan yang setiap tahun rajin disambangi topan. Topan Fengshen yang menyapu 2008 silam misalnya membuat ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggal. Tidak cuma itu, hujan selama 8 hari 2012 silam menenggelamkan sepertiga kota.
Foto: picture-alliance/dpa
1. Tokyo & Yokohama, Jepang
Sekitar 37 juta orang hidup di kawasan yang menyatukan dua kota besar, Tokyo dan Yokohama. Bahkan untuk Jepang yang kenyang bencana sekalipun, kedua kota ini termasuk yang paling berbahaya. Gempa bumi besar yang meluluhlantakkan kota tahun1923 silam menewaskan lebih dari 142.000 penduduk.
Foto: picture alliance/empics
10 foto1 | 10
Hasil Riset Wegener
Teori lempeng tektonik pertama kali diperkenalkan oleh pakar meteorologi geofisika dan peneliti kutub asal Jerman, Alfred Wegener pada tahun 1915. Wegener mempubklikasikan karya ilmiahnya "The Origin of Continent and Oceans" yang juga menjelaskan gerakan lempeng tektonik. Ia mendasarkan teorinya pada kenampakan geografis benua-benua di dunia serta temuan paleontologi yang mendukung hipotesanya. Ilmuwan Jerman ini berteori, bahwa kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan yang mengapung di atas massa lebih cair.
Gunung Api Paling Berbahaya dan Mematikan
Di seluruh dunia terdapat 1.500 gunung api aktif, yang erupsinya dalam dua abad terakhir menewaskan ratusan ribu orang. Indonesia dengan 130 gunung api aktif, memegang rekor letusan terdahsyat dan korban terbanyak.
Foto: picture-alliance/dpa
Tambora, Indonesia
Letusan gunung Tambora di Sumbawa tahun 1815 memuntahkan jutaan kubik meter material ke atmosfir, yang menyebabkan Eropa pada 1816 mengalami tahun tanpa musim panas. Sedikitnya 92.000 orang tewas akibat erupsi. Sekitar 100.000 korban lain tewas di Eropa dan Amerika akibat kelaparan yang dipicu gagal panen gara-gara abu letusan Tambora menyebabkan musim dingin panjang.
Foto: picture-alliance/AP
Krakatau, Indonesia
Letusan gunung Krakatau 27 Agustus 1883 menyemburkan material ke atmosfir hingga ketinggian 20 km. Debu vulkaniknya tersebar ke seluruh dunia dan erupsi memicu tsunami dahsyat. Dentumannya terdengar hingga ke Mauritius yang jaraknya 4.800 km. Sedikitnya 36.000 orang meninggal akibat letusan tersebut. Kini dari bekas kaldera muncul gunung Anak Krakatau.
Foto: AP
Mt. Pelee, Martinique Perancis
Letusan dahsyat yang terjadi mulai 25 April hingga mencapai puncaknya 8 Mei 1902 menewaskan lebih 40.000 orang di pulau kawasan Antilles Kecil milik Perancis. Gunung api yang diduga sudah mati itu tiba-tiba aktif dan melontarkan isi dapur magmanya. Letusan final tanggal 8 Mei sangat hebat, sehingga meluluhlantakkan kota St. Pierre. Hanya dua orang warga kota yang selamat dari kematian.
Foto: K. Tribouillard/AFP/Getty Images
Vesuvius, Italia
Erupsi yang dicatat sebagai paling dramatis dalam sejarah dunia, adalah letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Masehi. Akibat letusan, kota-kota Pompeii, Herculaneum dan Stabia hancur dan lebih dari 10.000 orang tewas dilanda awan dan lahar panas. Sementara letusan tahun 1631 tercatat menewaskan lebih 6.000 orang.
Foto: Imago
Kelud, Indonesia
Letusan gunung Kelud 19 Mei 1919 menghancurkan lebih dari 100 desa dan menewaskan sedikitnya 5.000 orang. Saat erupsi, 38 juta kubik meter air dilontarkan dari danau kawah. Letusan terakhir terjadi 2014 yang membuat sengsara warga di sekitar Blitar hingga ke Yogyakarta.
Foto: Reuters
Nevado del Ruiz, Columbia
Gunung api ini sebetulnya sudah melontarkan sinyal akan meletus hebat, dengan tremor dan gempa kecil terus menerus. Tapi pemerintah Columbia mengabaikannya, hingga sebuah erupsi hebat tanggal 13 November 1985 malam, menyemburkan lava, lahar panas serta lahar dingin yang menimbun kota Armero. Sedikitnya 23.000 orang tewas akibat letusan gunung api tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa/Ingeominas
Merapi, Indonesia
Gunung Merapi di dekat Yogyakarta yang berpopulasi padat terkenal sebagai gunung api paling aktif dalam beberapa dekade terakhir ini. Erupsi yang terjadi tahun 1930 tercatat menelan korban terbanyak, 1.300 tewas. Letusan tahun 2010 yang merupakan erupsi terhebat sejak 1872 menewaskan sedikitnya 350 orang.
Foto: picture alliance/dpa
Mount Nyiragongo, Republik Demokrasi Congo
Gunung berapi yang berlokasi di Virunga National Park dekat perbatasan antara Republik Demokrasi Congo dan Ruanda ini terkenal karena danau lava cairnya dengan diameter sekitar 1,2 km. Erupsi yang terjadi 2002 meluluhlantakan kota Goma dengan aliran lava cairnya. Sejarah mencatat erupsi, gunung api Nyiragongo menyumbang kontribusi 40% dari seluruh kasus letusan gunung api di benua Afrika.
Foto: AP
Unzen, Jepang
Erupsi gunung api Unzen pada tahun 1792 dicatat sebagai salah satu bencana alam terhebat dalam sejarah Jepang. Letusan Unzen yang berlokasi dekat kota Nagasaki itu memicu tanah longsor dan tsunami. Sedikitnya 15.000 orang tewas akibat kombinasi bencana alam letusan gunung api, tanah lonsor dan tsunami.
Foto: picture-alliance/dpa
Laki Volcanic System, Islandia
Erupsi berlangsung 8 bulan mulai 8 Juni 1783 hingga Februari 1784 muntahkan lebih dari 14,7 kubik kilometer lava dan sebabkan munculnya retakan sepanjang 27 kilometer. Tapi sekitar 9.500 korban tewas bukan diakibatkan lontaran material vulkanik padat, melainkan akibat dilanda gas beracun yang juga dilontarkan ke atmosfir dan memicu hujan asam, yang membunuh ribuan hewan ternak dan meracuni tanah.
Foto: picture-alliance/Arco/R. Kiedrowski
10 foto1 | 10
Mulanya teori Wegener dilecehkan dan ditertawakan banyak pakar kebumian terkemuka di zamannya. Pasalnya, di saat itu belum ada teknologi yang mampu menjelaskan fenomena yang sulit seperti itu. Barulah di tahun 1950-an, sekitar 20 tahun setelah Wegener meninggal teori lempeng tektonik dapat dibuktikan.
Tiba-tiba saja misteri gempa, aktivitas vulkanologi dan gerakan kulit Bumi terkuak karena teori tektonik lempeng bisa menjelaskan penyebabnya. Gempa lazimnya terjadi di zona subduksi dimana dua atau lebih lempeng tektonik bertemu.
Fukushima Dua Tahun Setelah Bencana Atom
Gempa bumi hebat disusul tsunami dahsyat memicu peleburan inti di beberapa reaktor PLTN Fukushima. Besaran bencana 11 Maret 2011 ternyata amat luar biasa. Diperlukan puluhan tahun hingga tugas pembersihan tuntas.
Foto: REUTERS
Bencana Hebat
Sedikitnya 19.000 orang tewas akibat tiga bencana berturutan yang melanda Jepang 11 Maret 2011. Mula-mula gempa bumi hebat mengguncang kawasan pesisir timur laut, yang kemudian memicu tsunami dahsyat. Bencana alam ini menyebabkan peleburan inti di beberapa reaktor atom PLTN Fukushima. Ini merupakan bencana atom terbesar setelah Chernobyl pada 1986.
Foto: Reuters/Kyodo
Kerugian Milyaran
Bencana Fukushima ditaksir menimbulkan kerugian lebih tinggi dari perkiraan semula. Operator PLTN, Tepco pada November 2012 mengumumkan, pembayaran ganti rugi kepada korban dan pembersihan instalasi akan menelan biaya sekitar 97 milyar Euro. Tepco juga memperhitungkan, proses pembersihan blok reaktor yang rusak bisa berlangsung selama 40 tahun.
Foto: Itsuo Inouye/AFP/Getty Images
Tugas Berbahaya
Masker pelindung pernafasan dan baju pelindung : Itu perlengkapan sehari-hari para pekerja di blok reaktor nomor 4. Di dalam kompleks reaktor yang mengalami peleburan inti, paparan radiasi tetap tinggi, dua tahun setelah bencana. Di dalam bangunan yang tercemar berat radiasi, tidak ada manusia yang diperbolehkan bekerja, sebagai gantinya adalah robot generasi baru.
Foto: Reuters/Kyodo
Robot Super
Tugas pembersihan dan dekontaminasi di reaktor yang mengalami kecelakaan diambil alih robot generasi baru yang diberi nama "Jerapah Super". Robot setinggi 2,25 meter dan selebar 80 sentimeter ini bisa mengangkut beban hingga 150 kg. Lengan penjepitnya bisa mencapai ketinggian 8 meter. Robot yang dikendalikan dari jarak jauh itu, akan dikerahkan di lokasi yang tidak bisa dijangkau manusia.
Foto: Yoshikazu Tsuno/AFP/Getty Images
Semua Terkendali
PM Jepang Shinzo Abe, saat peninjauan lahan PLTN pada akhir tahun 2012 mengatakan, menghadapi tantangan yang amat berat. Tapi situasi di puing reaktor atom "dapat dikendalikan". Pemerintah Jepang dihujani kritik tajam sesaat setelah bencana, terkait manajemen krisis dan politik informasi yang dijalankan saat itu.
Foto: Itsuo Inouye/AFP/Getty Images
Rapor Buruk
Jurubicara pemerintah Yukio Edano, saat bencana ibaratnya tamu tetap di stasiun televisi. Ia pada bulan Maret 2011 terus menerus melaporkan posisi aktual bencana kepada media. Tapi ia menutupi parahnya bencana, dan publik hanya diberi informasi yang ditunda sepotong demi sepotong. Akibatnya, pada pertengahan 2012 dibentuk sebuah komisi pakar pemerintah.
Foto: picture alliance/dpa
Nilai Sangat Buruk
Nilai lebih buruk diraih komisi penyidik yang dibentuk operator PLTN, Tepco. Setelah bencana, komisi ini bukan hanya menghalangi penyidikan, tapi juga secara sadar melakukan penipuan dan berusaha menutupi besaran kerusakan yang sebenarnya.
Foto: picture alliance / abaca
Sampah Radioaktif
Karung-karung berisi sampah radioaktif ditimbun sementara di provinsi Fukushima. Saksi dari bencana besar 11 Maret 2011. Operator PLTN, Tepco kemudian mengakui, tidak cukup mempersiapkan diri menghadapi bencana alam. Perusahaan itu pada bulan Juli 2012 dijadikan perusahaan negara, untuk menghindari ancaman kebangkrutan.
Foto: picture alliance/AP Photo
Risiko Kanker Naik?
Pemeriksaan kelenjar gondok pada anak balita. Seberapa besar ancaman bahaya radiasi pada kesehatan? WHO melaporkan beberapa pekan lalu, risiko kanker di kawasan terpapar radiasi, hanya sedikit meningkat. Sebaliknya sebuah organisasi dokter internasional memperhitungkan, ada hingga 80.000 tambahan penderita kanker baru hanya akibat beban cemaran dari luar.
Foto: Reuters
Bermain Penala Geiger
Sejumlah lokasi masih tercemar radiasi berat, bahkan di kawasan pemukiman. Alat pengukur tingkat radiasi organisasi lingungan Greenpeace di sebuah tempat bermain anak-anak di Fukushima menunjukkan nilai 10 Mikrosievert per jam. Dengan cemaran setingggi itu, nilai ambang batas radiasi di Jerman, satu Milisievert per tahun terlampaui hanya dalam waktu 4 jam.
Foto: Reuters
Sendirian di Zona Terlarang
Petani Naoto Matsumara setiap hari masih memberi makan ternak peliharaannya, persis seperti sebelum 11 Maret 2011. Tapi sekarang ia sendirian, hanya ditemani 50 sapi dan dua burung unta. Matsumara secara sadar memutuskan, untuk tetap berada di zona terlarang. Sekitar 160.000 warga harus diungsikan setelah bencana atom, sebagian besar tidak akan bisa kembali ke rumahnya.
Foto: Reuters
11 foto1 | 11
Gerakan lempeng ini amat lamban, kadang hanya satu sentimeter per tahun, tapi dalam kumulasi waktu ratusan atau ribuan tahun, energi dari gerakannya bisa amat dahsyat jika dilepas seketika. Inilah pemicu gempa hebat di seluruh dunia. Hingga kini para ahli geologi belum bisa meramal kapan gempa akan terjadi.
Bumi yang dinamis
Dengan berdasar teori Wegener mengenai "Continental Drift" alias pergerakan lempeng tektonik itu, terbukti bahwa Bumi adalah planet yang dinamis. Inti Bumi terdiri dari batuan panas yang cair, dimana di atasnya mengapung lapisan kerak Bumi yang tebalnya hanya beberapa puluh meter hingga puluhan kilometer.
Bencana Alam Dilihat dari Angkasa
Satu perspektif lain ditunjukkan foto-foto yang diambil dari ruang angkasa. Kengerian bencana yang melanda di bumi tampak menunjukkan kesan yang mendalam, jika dilihat dari ketinggian.
Foto: NASA
Raksasa Terbangun
Setiap kali terbangun dari tidurnya, gunung berapi selalu mendatangkan ketakutan. Tahun 2009, Gunung Sarychev, terletak di Kepulauan Kuril, Rusia, meletus. Pada saat yang sama, Stasiun Ruang Angklasa Internasional ISS tepat berada di atasnya, dan awak ISS berhasil mengabadikan foto ini.
Foto: NASA
Kering menjadi Pemenang
Salah satu misi satelit observasi bumi --- seperti Proba-V milik Badan Antariksa Eropa--adalah membuat foto-foto yang memungkinkan dilakukannya pelacakan perubahan lingkungan dari waktu ke waktu. Foto yang - diambil bulan April 2014, Juli 2015 dan Januari 2016 (kiri ke kanan) ini - memperlihatkan proses mengeringnya Danau Poopo di Bolivia akibat dampak perubahan iklim.
Foto: ESA/Belspo
Jangan Bermain Api
Setiap tahunnya, kebakaran hutan memusnahkan jutaan hektar hutan dan ekologi di berbagai belahan dunia, seperti juga di Indonesia. Tampak dalam foto yang diambil tanggal 15 September 2015 ini, Pulau Sumatera dan Kalimantan diselimuti asap tebal dari kebakaran hutan.
Foto: NASA/J. Schmaltz
Hujan yang Tidak Diharapkan
Tahun 2013, Eropa diguyur hujan berkepanjangan. Hal ini menyebabkan banyak sungai besar meluap, termasuk juga Sungai Elbe. Tampak dalam foto, lumpur yang dibawa Sungai Elbe menutupi wilayah sekitar Wittenberg, di negara bagian Sachsen-Anhalt.
Foto: NASA/J. Allen
Titik Pusat Badai
Badai angin kerap menyebabkan kerusakan hebat. Informasi cuaca yang di susun berdasarkan laporan dari satelit sangat penting untuk memonitor perkembangan badai, seperti: intensitas, arah pergerakan, kecepatan angin. Foto yang diambil pada 25 November 2015 di Samudera Pasifik, dekat Meksiko, ini membantu untuk memprediksi kekuatan badai tropis Sandra, yang mencapai kecepatan 160 km/jam.
Foto: NASA/J. Schmaltz
Gletser Lenyap di Argentina
Satelit memerankan peran penting dalam memantau perubahan iklim. Misalnya, lewat informasi yang dikirim dari ruang angkasa, ilmuwan dapat mendokumentasikan bagaimana gletser di seluruh dunia meleleh, dan menyebabkan peningkatan permukaan air laut. Foto yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS, ini menunjukkan proses melelehnya gletser Upsala di Argentina antara 2002-2013.
Foto: NASA
Mengerti Badai Pasir
Badai pasir di Timur Tengah disebut "Haboob" kerap menerjang wilayah padang pasir. Pada September 2015, satelit berhasil mengabadikan badai pasir hebat tengah bergerak ke wilayah pemukiman. Foto seperti ini dapat memberikan gambaran untuk memahami pola bagaimana badai terbentuk, untuk memprediksi kekuatan badai dan mengambil antisipasi yang diperlukan.
Foto: NASA/J. Schmaltz
Gunung Telanjang
Nama ini digunakan NASA untuk menggambarkan Gunung Shasta di Kalifornia, Amerika Serikat. Gunung yang memiliki selimut salju ini merupakan sumber air penting di kawasan. Namun hamparan salju secara bertahap menghilang. Foto yang diambil pada tahun 2013, saat terjadi bencana kekeringan parah ini, memperlihatkan bagaimana salju yang menutupi gunung tersebut telah menghilang hampir seluruhnya.
Foto: NASA/R. Simmon
8 foto1 | 8
Tumbukan atau pemisahan dua atau lebih lempeng tektonik, selama milyaran atau ratusan juta tahun silam membentuk morfologi Bumi saat ini. Sekitar 300 juta tahun silam di zaman Karbon hingga Jura di Bumi hanya ada satu benua raksasa yang disebut Pangea, yang merupakan penggabungan dua benua besar Laurussia dan Gondwana.
Sekitar 230 juta tahun silam di zaman Trias benua super Pangea mula pecah dan sekitar 150 juta tahun silam terbentuk morfologi benua seperti saat ini. Dalam gerakan lempeng tektonik selama ratusan juta tahun ini juga terbetuk pegunungan Himalaya yang dulunya adalah dasar Samudra yang kemudian terangkat hingga ketinggian 4.000 meter. Pegunungan Andes, Aalpina dan juga rangkaian cincin api Pasifik juga terbentuk akibat dinamika lempeng tektonik ini.
Para ahli geologi meramalkan dalam waktu 300 juta tahun mendatang, akibat gerakan lempeng tektonik ini, akan terbentuk benua raksasa baru yang diberi nama Pangea Ultima.
Gempa Paling Mematikan di Abad-21
Gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 15.000 jiwa adalah salah satu dari gempa paling mematikan. Inilah daftar gempa paling mematikan di abad-21 versi USGS.
Foto: AP
Turki dan Suriah
Lebih dari 50.000 orang tewas dan ratusan gedung roboh akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada hari Senin, 6 Februari 2023. Layanan Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa berkekuatan 7,8 SR ini berpusat di utara kota Gaziantep, pusat industri utama di dekat perbatasan dengan Suriah. Gempa dilaporkan terasa hingga ke Kairo, Mesir.
Foto: DHA/AFP
Port au Prince, Haiti
Sedikitnya 320.000 tewas, 300.000 lainya cedera akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010, dengan episentrum sekitar 25 km di barat ibu kota Port au Prince. Bencana kemanusiaan di Haiti berlarut akibat sangat buruknya manajemen krisis dari pemerintah serta penjarahan brutal oleh warga yang selamat dan kelaparan.
Foto: AP
Aceh, Indonesia
Sekitar 230.000 orang di 14 negara tewas akibat tsunami dahsyat yang melanda Samudra Hindia, 26 Desember 2004. Tsunami dipicu gempa berkekuatan 9,1 pada skala Richter, yang episentrumnya berada Samudra Hindia, sekitar 85 km di barat laut Banda Aceh. Jakarta mengklaim, korban terbanyak sekitar 165.000 orang berasal dari Indonesia mayoritasnya dari Banda Aceh.
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
Sichuan, Cina
Hampir 90.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang mengguncang Sichuan di Cina, pada 12 Mei 2008. Lebih dari lima juta bangunan runtuh. Korban kebanyakan tewas tertimpa bangunan yang runtuh, karena pembangunannya tidak mematuhi standar keamanan. Lebih dari lima juta warga Sichuan jadi tunawisma karena rumahnya hancur.
Foto: AFP/Getty Images
Kashmir, Pakistan
Lebih 84.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang melanda kawasan Kashmir Pakistan di pegunungan Himalaya, 8 Oktober 2005. Episentrum gempa terletak di sekitar kota Muzaffarabad. Juga dilaporkan 1.300 korban tewas di kawasan Kashmir India, dan puluhan tewas di Afganistan.
Foto: AFP/Getty Images/E. Feferberg
Bam, Iran
Lebih 40.000 orang tewas dan 30.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,6 pada skala Richter yang melanda Provinsi Bam di Iran, pada 26 Desember 2003. Sekitar 70 persen kawasan kota termasuk bangunan bersejarah terbuat dari lempung juga hancur total. Kebanyakan korban tewas akibat tertimbun bangunan yang runtuh.
Foto: AP
Fukushima, Jepang
21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011. Pemicunya adalah gempa dahsyat berkekuatan 9.0 pada skala Richter dengan episentrum di kawasan laut di timur Kepulauan Honshu. Bencana gempa dan tsunami juga diikuti bencana atom, akibat meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi di Fukushima.
Foto: picture alliance/dpa
Gujarat, India
Lebih dari 20.000 tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter, yang mengguncang negara bagian Gujarat di India, 26 Januari 2001, bertepatan dengan peringatan Republic Day ke-52. Ini gempa dahsyat pertama di abad ke-21 dengan korban tewas cukup banyak.
Foto: SEBASTIAN D'SOUZA/AFP/Getty Images
Kathmandu, Nepal
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 pada skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Yogyakarta, Indonesia
Sekitar 5.800 tewas dan 36.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,3 pada skala Richter yang melanda Yogyakarta, 26 Mei 2006. Episentrum gempa dangkal ini berada di Samudra Hindia, sekitar 22 kilometer di tenggara Yogyakarta. Lebih 1.350 ribu bangunan hancur dan 1,5 juta orang jadi tunawisma.