Memori apa yang masih terekam di benak Anda, ketika gempa mengguncang Yogyakarta 27 Mei 2006? Warganet berbagi kisah tentang gempa yang menewaskan 6.234 orang itu.
Iklan
"Sudah 13 tahun, tapi kami tidak akan melupakan hari itu," demikian suara hati warganet saat mengingat kembali tragedi gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta 27 Mei 2006. Lewat tagar #13TahunGempaJogya, yang menjadi trending topic teratas Senin (27/05), warganet berbagi kenangan mengenai apa yang mereka alami ketika gempa terjadi lewat foto maupun lewat cerita.
Tidak sedikit yang mengisahkan secara runut apa yang mereka alami. Akun @shabrinashas misalnya bercerita mengenai kepanikan yang dialami keluarganya ketika gempa mengguncang sekitar pukul 05.55 WIB.
Saat itu sebagian besar warga masih tertidur, Shasha yang masih berumur enam tahun beserta kedua saudaranya dibopong sang ayah. Ia juga mengisahkan ketakutan mereka ketika ibunya terjebak dalam kamar mandi. Tercatat sekitar 6.234 orang tewas akibat peristiwa ini. Sebagian besar korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Berikut tips untuk Anda saat bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung atau Tsunami seketika melanda.
Foto: Juni Kriswanto/AFP/Getty Images
Rajin memperbaharui informasi
Anda dapat mengunduh beberapa aplikasi ini: info BMKG, untuk mengecek gempa bumi hingga prakiraan hujan yang menyebabkan banjir; INARisk, website yang dapat mengupdate ancaman bencana terkini disertai penanggulangannya; atau Disaster Alert, untuk mengetahui kemungkinan bencana global. Mengakses radio lokal pun dapat membantu Anda mengetahui situasi bencana terkini.
Foto: picture-alliance/imagebroker/T. Born
Siap dengan Tas Darurat
Sebelum bencana terjadi, siapkanlah tas darurat berisi barang-barang berikut: kotak berisi obat dan plester, makanan kaleng dan air minum yang cukup setidaknya untuk 3 hari, kunci rumah/kendaraan cadangan, glow stick dan peluit, senter dan baterai cadangan, pisau lipat, uang, beberapa potong pakaian dan sepatu. Jangan lupa rutin cek tanggal kadaluarsa makanan.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Saat banjir melanda
Matikan listrik rumah Anda, taruh barang elektronik di tempat yang lebih tinggi. Bersiaplah pindah ke tempat yang lebih tinggi. Berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak, cek kepadatan tanah dengan tongkat. Perhatikan juga arus pada genangan karena banjir bandang bisa saja terjadi. Jika sedang berkendara dengan mobil, tinggalkan mobil Anda dan berlarilah ke tempat yang lebih tinggi.
Foto: Reuters/K. Katombe
Saat terjadi gempa bumi
Jika berada dalam ruangan, jangan berlarian meninggalkan bangunan dan menggunakan lift. Jauhilah jendela, kaca, dan pintu. Carilah tempat berlindung di bawah meja atau di sudut ruangan yang jauh dari pintu. Lalu bertelungkuplah di lantai, taruh tangan di belakang kepala. Jika berada di luar, jauhi tiang listrik dan bangunan tinggi. Jika berada dalam mobil, keluar dan carilah tempat berlindung.
Foto: AP
Saat Angin Puting Beliung datang
Angin Puting Beliung biasanya terjadi sekitar 5-10 menit. Jika memungkinkan menjauhlah dari lokasi kejadian dan carilah bangunan kokoh di sekitar Anda. Jika berada dalam rumah kayu atau semi permanen keluarlah dari untuk mencari perlindingan karena bisa jadi rumah roboh. Hindari pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Kaufner
Saat longsor mengancam
Waspadalah terhadap curah hujan yang tinggi. Lebih baik jika Anda dan penduduk sekitar punya jadwal jaga bersama. Jika terdengar suara gemuruh, patahan pohon, bangunan runtuh, segeralah keluar dan carilah tempat lapang tanpa penghalang, perhatikan juga apakah tebing sekitar Anda memiliki potensi longsor. Jauhi area longsoran karena hujan deras akan membuatnya menjadi lumpur yang 'bergerak' cepat.
Foto: Getty Images/AFP/T. Matahari
Sebelum Tsunami menghempas
Waspadalah jika terjadi gempa yang disertai surutnya air laut, karena itu salah satu tanda akan terjadi gelombang tinggi. Jika Anda berada di pesisir pantai, perbaharuilah informasi gempa terkini. Terdapat ‘‘Golden time‘‘ sebelum Tsunami terjadi setelah gempa. Golden time berkisar 40 menit. Siapkan diri Anda berpindah ke lokasi yang lebih tinggi. slc/hp (dari berbagai sumber)
Foto: Getty Images/AFP/S. Tomizawa
7 foto1 | 7
Beda halnya dengan Andrian Liem yang sedang sendirian di Yogyakarta saat gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter mengguncang. Saat itu, ia masih menjajaki peluang untuk berkuliah di Yogyakarta dan sedang menginap di daerah Malioboro.
Secara mendetail ia mencuit pengalamannya serta kepanikan warga akibat adanya rumor tsunami, dan turunnya lava dari Gunung Merapi. Meski sempat mempertimbangkan ulang rencananya berkuliah di Yogyakarta, kini tepat 13 tahun kemudian, warga asal Lampung itu membagikan kabar baik tentang gelar doktor di bidang Psikologi yang baru saja ia terima dari Universitas Queensland, Australia.
Namun tidak selamanya berisi tragedi, warganet juga membagikan inspirasi pascagempa. Akun @candramrvl mencuit tentang bencana turut mengilhami lahirnya inovasi rumah kubah di Ngelepen, Yogyakarta, yang didaulat sebagai rumah antigempa pertama di Indonesia.
Tidak hanya Ngelepen, pemerintah daerah juga membangun desa tangguh bencana guna membina kesadaran warga akan potensi gempa. Hingga 2016 tercatat ada 15 desa dan ditargetkan 2021 mendatang akan ada 75 desa di sekitar pesisir selatan Bantul yang menjadi desa tangguh bencana.
Desa Teletubbies Ini Ada di Indonesia
Rumah-rumah ini imut tapi modern. Bentuknya setengah bola atau berupa kubah. Mirip rumah Eskimo. Tapi letaknya di kampung Ngelepen, Yogyakarta, yang dibangun pasca gempa bumi besar tahun 2006.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Rumah teletubbies
Ingat rumah yang dihuni para teletubbies di serial TV anak-anak: Tinky-Winky, Dipsy, Lala, Po? Tahukah Anda rumah sejenis ini juga terdapat di sebuah di desa di Indonesia. Bahkan rumah-rumah di desa Ngelepen, Yogyakarta ini bentuknya mirip semua. Mirip rumah teletubbies atau rumah orang Eskimo.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Ketika bencana tiba
Mei 2006 saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,9 skala Richter yang berpusat di Bantul. Gempa ini menyebabkan pergeseran tanah hingga 20 meter dengan kedalaman 7-15 meter. Dusun Sengir Desa Ngelepen yang berada di daerah perbukitan pun amblas dan rata dengan tanah akibat bencana itu. Setahun kemudian dibangunlah pemukiman baru.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Dana patungan donatur
April 2007, perkampungan baru ini diresmikan. Pembuatan rumah-rumah ini didukung oleh yayasan Amerika Serikat: Domes For The World Foundation, the World Association of Non-Government Organisations dan Mohammad Ali Alabar dari Dubai. Masing-masing rumah dibangun dengan dana sekitar 53 juta rupiah.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Rumah kubah atau setengah bola
Rumah-rumah di perkampungan unik menjadi pemukiman baru yang modern di kampung Ngelepen. Berdasarkan pengalaman bencana, pembuatan rumah ini sengaja dibuat dengan model kubah yang kokoh agar tahan dari gempa bumi. Tiap rumah masing-masing berdiameter 7 meter dan tingginya 4,6 meter.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Tahan gempa, api dan angin
Sekilas, bentuknya mirip dengan rumah orang-orang Eskimo. Tiap rumah rata-rata terdiri dari dua lantai. Rumah ini sejuk saat terik matahari bersinar, hangat jika hujan turun. Selain tahan gempa, rumah ini juga tahan api dan angin. Fondasinya 20 cm dan ditutupi dengan 200 rangka besi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Seperti rumah pada umumnya
Lebih dari 70 rumah dibangun di kampung ini. Tiap rumah kubah dihuni rata-rata empat anggota keluarga. Rumah tersebut dilengkapi 2 pintu, 4 jendela dan kamar sebanyak 2 ruangan. Tiap rumah juga dilengkapi dengan ruang tamu, dapur dan kamar mandi seperti layaknya rumah pada umumnya. Di halaman anak-anak bisa bebas bermain.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Kembali normal
Mayoritas penduduk bekerja di desa adalah petani. Mereka kini bisa kembali hidup normal, kembali bercocok tanam, bahkan mengembangkan hobi.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Fasilitas lengkap
Di kampung teletubbies ini juga tersedia fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan warga. Misalnya poliklinik, sekolah dan juga aula pertemuan warga. Tersedia pula di sini lapangan-lapangan bermain untuk anak-anak.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Tempat ibadah
Saroni merupakan penjaga makam di kampung ini. Ia tampak berpose di depan masjid kampung baru Ngelepen, Yogyakarta.
Foto: imago/ZUMA Press
Jadi pusat wisata
Ini Sulasmono di depan rumahnya. Ia bekerja sebagai pemandu wisata desa teletubbies in Ngelepen, Yogyakarta. Karena bentuknya unik, maka banyak wisatawan yang datang untuk melihat-lihat lokasi bekas gempa besar ini. Perkampungan serupa juga ada di Thailand, Kenya dan India. Penulis: Ayu Purwaningsih (vlz)