Jika ingin mencapai target iklim, Jerman dan negara-negara industri lain harus mengubah moda mobilitasnya. Mobil memang tetap diperlukan, tapi sepeda juga akan makin berperan.
Iklan
Terutama bagi orang Jerman, mobil adalah sesuatu yang hampir "suci" dan mungkin menjadi sebagian dari identitas nasionalnya. Sampai ada pepatah: mobil adalah anak kesayangan orang Jerman. Tentu saja bukan hal mudah, tapi untuk mencapai target iklim masyarakat Jerman harus rela lebih sedikit naik mobil dan menggantinya dengan sepeda.
"Perjalanan pribadi dengan kendaraan bermotor, maksudnya mobil, dan juga lahan parkir, harus dikurangi", kata Prof. Dr.-Ing. Martina Lohmeier, guru besar manajemen mobilitas dan lalu lintas sepeda di Darmstadt. Sejak awal 2021 dia menjadi anggota tim pakar di Kementerian Perhubungan Jerman, yang bertugas menyusun konsep tata kota agar makin banyak orang Jerman mau bersepeda.
Itu hanya bisa berfungsi, jika semua peserta lalu lintas jalan diajak berpartisipasi, kata Martina Lohmeier. Tentu saja selalu ada kiritik, jika perubahan ingin diterapkan, namun itu memang tak terhindarkan. "Harus jelas bahwa perubahan ini tidak mungkin ditunda, juga kalau tidak semua orang menyetujuinya."
Mengapa di Amsterdam bisa, di Jerman sulit?
Di Amsterdam, sepeda sudah sudah lama menguasai jalan-jalan. "Sepeda di Belanda begitu populer, karena pemerintah Belanda 20, 25 tahun lalu memutuskan hal itu. Mereka ingin sepeda menjadi alat tranpsortasi penting dan melakukan segalanya, agar orang senang naik sepeda", kata Martina Lohmeier.
Iklan
Sekarang, banyak kota lain melakukan hal yang sama, misalnya di Kopenhagen atau di Barcelona. Penduduk Barcelona sekarang menolak suara bising kendaraan dan polusi. "Di sana kebijakan mengurangi kendaraan di jalan dilakukan secara konsekuen 'Die Maßnahmen, den Autoverkehr zu reduzieren, werden dort konsequent durchgezogen'", lanjutnya.
Contoh lain adalah Kolumbia. Di ibu kotanya, Bogota, belum ada "budaya sepeda". Tapi banyak orang sekarang mulai bosan dengan kebisingan dan kemacetan lalu lintas. Mereka sekarang memikirkan juga untuk mengurangi lalu lintas mobil di dalam kota. Untuk itu dilakukan kampanye besar-besaran dengan berbagai macam acara, untuk mempromosikan penggunaan sepeda di dalam kota.
Inilah Kota-Kota Paling Nikmat untuk Bersepeda
Bersepeda adalah kegiatan ramah lingkungan, sehat dan murah. Banyak kota di Eropa menghabiskan jutaan untuk menjadi ramah sepeda. Inilah beberapa kota yang telah sukses dengan konsepnya.
Foto: CC/Negu
Kopenhagen
Di ibu kota Denmark ada jaringan jalur sepeda sepanjang 350 kilometer, sistem lampu lalu lintas yang memprioritaskan sepeda dan tempat mengistirahatkan kaki di pinggir jalan ketika harus menunggu lampu hijau. 62% penduduknya memilih bersepeda ke kantor. Istilah "mengkopenhagenkan" dalam Bahasa Inggris sekarang digunakan untuk menggambarkan transformasi tempat menjadi ramah sepeda.
Ibu kota Belanda adalah salah satu kota paling ramah sepeda di Eropa. Para pengendara sepeda disini secara keseluruhan melintasi sekitar 2 juta kilometer setiap harinya. Negara ini populer dengan pengendara sepeda karena tanahnya sangat datar. Di Utrecht ada garasi terbesar untuk memarkir sepeda dengan 12.500 tempat parkir. Ini direncanakan akan diperbesar menjadi 33.000 pada tahun 2020.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/N. Economou
Antwerpen
Di Antwerpen di Belgia tempat parkir sepeda tak terhitung jumlahnya dan infrastrukturnya bagus. Disini, banyak hal telah "terkopenhagenkan". Sistem peminjaman sepeda direncanakan akan diperluas dan jalur sepeda akan mencakup wilayah di sepanjang pelabuhan. Tiga jembatan untuk sepeda dan pejalan kaki juga akan dibangun. Walaupun begitu kota ini masih harus mengurangi volume lalu lintas kendaraan.
Foto: picture-alliance/Arco Images/P. Schickert
Paris
Di Paris, pemerintah kota telah secara sistematis memperluas jaringan sepeda selama beberapa tahun terakhir. Setiap hari minggu jalan-jalan juga ditutup untuk mobil. Wisatawan bisa dengan mudah berbaur dengan pengendara sepeda karena ada banyak penyewaan sepeda dimana-mana. Di Strasbourg juga seperti ini. Selain Paris, kota ini juga merupakan kota paling ramah sepeda di Perancis.
Foto: picture-alliance/robertharding/S. Dee
Malmö
Malmö di Swedia menanamkan banyak uang untuk memperbaiki infrastruktur sepedanya. Ada sekitar 500 kilometer jalur sepeda dengan stasiun pompa ban dan sistem prioritas jalan. Feri yang mengangkut sepeda antara Malmö dan Kopenhagen diharapkan mendorong wisata sepeda. Ide yang kemungkinan paling kreatif adalah hotel sepeda dengan bengkel, penyewaan dan parkir sepeda tepat di depan kamar-kamarnya.
Foto: Ohboy
Trondheim
Trondheim di Norwegia adalah kota yang berbukit. "Trampe", lift sepeda pertama di dunia, menyediakan solusinya. Lift setinggi 130 meter ini mengangkut sampai 300 pengendara sepeda per jamnya ke atas gunung. Pengendara sepeda bisa berdiri dengan kaki kanannya di sebuah piringan, yang lalu ditarik ke atas rel. Piringan ini lalu mendorong pengendara sepeda bersama dengan sepedanya ke atas bukit.
Foto: public domain
Münster
Di kota Münster di Westfalen ada lebih banyak sepeda daripada penduduk. Karena itu tidak mengejutkan, bahwa Münster adalah kota dengan kasus pencurian sepeda terbanyak di Jerman. Tetapi ini tidak menghalangi orang untuk meninggalkan mobilnya untuk mengendarai sepeda. Di sana juga nyaman sekali karena ada jalur sepeda yang luas, tempat parkir yang cukup dan tidak ada bukit yang harus didaki.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Thissen
Barcelona
Pada tahun 2002 pun orang sudah bisa mengendarai sepeda sewaan di seluruh penjuru Barcelona. Jalur sepeda sepanjang 158 kilometer tersedia di sini. Zona 30 km/jam memastikan keamanan dalam lalu lintas kota. Wisatawan juga ditawarkan hal-hal istimewa dalam bersepeda: berbagai jalur sepeda yang berbeda membawa mereka melintasi kota, ke pantai atau lewati berbagai objek ciptaan arsitek Antoni Gaudi.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/G. Guarino
Basel
Di Basel tanahnya datar dan jarak kemana-mana tidak jauh. Jalannya terutama ramai ketika acara Slow Up. Selama acara ini, yang berlangsung pada musim panas di berbagai kota di Swiss, para penyelenggara memblokir jalan sekitar 30 kilometer di wilayah-wilayah cantik bagi para pengendara sepeda dan menyediakan banyak kegiatan bagi mereka di sepanjang rutenya. Ini membuat bersepeda menyenangkan!
Foto: picture-alliance/imageBROKER/M. Dr. Schulte-Kellinghaus
9 foto1 | 9
Perlu konsep menyeluruh
Untuk mengurangi kendaraan di jalan, perlu konsep menyeluruh untuk mobilitas, kata Monika Lohmeier. Misalnya memperbaiki sistem angkutan umum dengan bus atau alternatif lain. "Jadi yang penting menyediakan fasilitas, agar tidak semua orang atau semua keluarga harus membeli mobil pribadi."
Untuk menyediakan solusi mobilitas, perlu diketahui kebiasaan dan situasi hidup penduduknya. Berapa lama misalnya waktu yang mereka butuhkan untuk sampai di tempat kerja, kalau menggunakan transportasi umum? Apakah jaringan transportasi umum mencapai tempat kerja mereka, apakah mereka bisa mencapai halte bus dengan mudah, dan seterusnya.
Intinya, otoritas publik harus mampu menyediakan alternatif bagi masyarakat, sehingga mereka tidak perlu naik kendaraan sendiri untuk pergi ke tempat kerjanya. Untuk itu diperlukan penelitian dan perencanaan yang baik. Pemerintah Jerman sekarang menyediakan anggaran tambahan sekitar 1,5 miliar euro per tahun. Marina Lohmeier sekarang memimpin jurusan baru di universitasnya: Lalu Lintas Sepeda.
"Sejak jurusan Lalu Lintas Sepeda dibuka, kami sudah mendapat banyak permintaan. Banyak yang ingin tahu kapan lulusan pertama dari jurusan ini siap bekerja. Saya mendapat banyak surat lowongan pekerjaan yang ingin mendapat tenaga spesialis lulusan jurusan ini."