Menghukum Demokrat, Memilih PDI-P
9 April 2014Jutaan orang bergelombang ke tempat pemungutan suara dari Papua hingga Aceh.
“Kami mengharapkan wakil (rakyat) yang peduli dengan kepentingan kami daripada kepentigan mereka sendiri,“ kata Ilyas Hasan, 43, warga Jayapura, provinsi Papua.
Sekitar 186 juta orang mempunyai hak untuk memilih sekitar 230.000 kandidat yang akan memperebutkan sekitar 20.000 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Pemilu hari Rabu juga menentukan siapa yang bisa maju dalam pemilihan presiden pada Juli nanti. Semua mata kini tertuju kepada Joko Widodo dan partai oposisi terbesar PDI Perjuangan yang berdasarkan exit poll meraih suara terbanyak.
“Saya sangat yakin partai saya akan berhasil sangat baik,” kata gubernur berumur 52 tahun itu sambil tersenyum lebar setelah mencoblos di dekat rumah dinasnya di Jakarta dengan dikerubuti ratusan wartawan.
Exit poll yang diselenggarakan CSIS-Cyrus, menunjukkan PDI-P meraih 19,36 persen, berada di peringkat pertama, sedikit lebih rendah dari perkiraan berbagai lembaga survei sebelumnya.
Sejumlah hasil perhitungan cepat akan diumumkan segera hari ini. Metode ini dalam pemilu-pemilu sebelumnya terbukti cukup akurat untuk memprediksi hasil akhir pemilu. Hasil resmi perhitungan suara versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan diumumkan pada awal Mei.
Joko Widodo atau lebih dikenal sebagai Jokowi adalah wajah baru dalam panggung politik negara demokrasi terbesar ketiga dunia ini, yang sejak lama didominasi oleh figur militer dan pengusaha kaya.
Fenomena politik
Bekas pengusaha furnitur itu menjadi sebuah fenomena politik sejak namanya meroket ketika memenangkan pemilu Jakarta pada 2012. Sentuhannya yang merakyat – karena secara rutin mengunjungi kawasan miskin ibukota – telah memenangkan hati banyak orang.
Didukung oleh popularitas Jokowi, PDI Perjuangan sejak awal memimpin dalam berbagai jajak pendapat menjelang pemilu. Partai oposisi terbesar itu semakin memimpin perkiraan suara setelah menominasikan Jokowi sebagai calon presiden bulan lalu.
Para pemilih diperkirakan “menghukum” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partainya yakni Partai Demokrat, yang dalam jajak pendapat berada di tempat keempat. Partai berkuasa itu popularitasnya turun tajam akibat skandal korupsi yang membelit ketua umum serta pengurus elit partai.
Partai-partai Islam yang ikut pemilu, menurut jajak pendapat, diperkirakan bakal mengalami penurunan suara tajam yang terburuk dalam sejarah, mengindikasikan bahwa rakyat Indonesia kini berpaling dari partai politik yang berlandaskan agama.
Sejumlah kendala seperti cuaca buruk dilaporkan menyebabkan terganggunya pengiriman kotak suara dari wilayah pegunungan Papua
Secara umum pemilihan umum berlangsung lancar di hampir seluruh negeri, dan tempat pemungutan suara ditutup pada pukul 13.00 waktu setempat tanpa adanya laporan mengenai gangguan besar atau kekerasan.
ab/as (afp,ap,rtr)