Para peneliti iklim di Jerman mencari solusi agar sapi dapat memproduksi lebih sedikit gas rumah kaca, mengingat seekor sapi menghasilkan 300 hingga 500 liter gas methana setiap hari.
Iklan
Seekor sapi perah, sepanjang hari hewan ini cuma makan, mengunyah dan mencerna. Selama itu pula ia memproduksi susu - dan dengan bersendawa atau kentut, juga memproduksi gas methan yang berbahaya buat iklim.
Dr. Sebastian Hoppe, pakar ternak sapi menjelaskan: "Sapi adalah hewan pemamah biak dan tidak cuma punya satu lambung, melainkan sebuah sistem pra-pencernaan dengan lambung belakang, rumen dll. Pengolahan makanan secara mikrobiologis terjadi dalam rumen. Bakteri dalam rumen, menghasilkan berbagai jenis produk seperti misalnya methana."
1/3 emisi dari peternakan
Sepertiga emisi gas rumah kaca global berasal dari industri peternakan. Satu kilogram Methan bahayanya buat iklim berlipat ganda ketimbang gas CO2. Jika emisi gas Methan dari sapi bisa direduksi, dampaknya akan sangat positif buat iklim bumi.
Para ilmuwan Jerman mengembangkan metode untuk mengurangi emisi gas mthana pada sapi. Pada sebuah peternakan, mereka mencatat apa dan seberapa banyak pakan sapi setiap harinya. Pada delapan titik, sensor menyedot emisi yang diproduksi sapi.
Makan Sehat sambil Lestarikan Lingkungan
Mengingat skandal kontaminasi daging, juga kekhawatiran tentang perubahan iklim, semakin banyak orang beralih menjadi vegan. Tapi cara lain juga ada. DW mengungkap cara makan yang ramah lingkungan.
Foto: DW/V. Kern
Produk Daging
Untuk ikut menjaga kelestarian alam, orang bisa hidup vegan. Sekarang di Jerman mulai banyak dijual produk daging yang berasal dari ternak yang hidup bebas di padang rumput terbuka, dan tidak terus-menerus hanya berada di kandang.
Foto: imago/Eibner
Makanan Vegan
Tahun 70 dan 80-an, makanan vegetaris dan terutama vegan, yang bebas sepenuhnya dari produk hewani seperti telur dan susu, tidak populer di masyarakat. Sekarang, tren berubah. Buku berjudul "Eating Animals" yang ditulis Jonathan Safran Foer tahun 2009 membuat orang memikirkan daging yang dimakan. Restoran vegan semakin bermunculan. Ini sebagaian yang disajikan restoran Pêle-Mêle, di Berlin.
Foto: DW/V. Kern
Dampak Karbon dan Air
Menyantap makanan vegan bisa mengurangi penggunaan air dan jejak karbon di seluruh dunia. Organisasi pangan PBB, Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan, industri daging dunia menyebabkan hampir seperlima emisi gas rumah kaca di dunia yang ikut mengakibatkan perubahan iklim. Menurut ilmuwan, 13.000 - 15.000 liter air diperlukan hanya untuk memproduksi sekilo daging.
Foto: Fotolia/Janis Smits
Skandal Daging
Skandal sudah pernah terjadi di Eropa. Daging kuda dijual sebagai daging lain. Jadi, sekarang orang Eropa mulai mengurangi makan daging. Tapi bagi yang senang makan daging, konsep "Meine kleine Farm" (peternakan kecil saya) berusaha transparan pada konsumen. Konsep bertujuan memberikan tiap hewan yang dagingnya dijual identitas tertentu. Hewan diberi nomor dan data, kapan lahir dan kapan dijagal.
Foto: picture-alliance/dpa
Tahu Asal Daging
Pada situsnya, peternakan yang berlokasi di Potsdam itu menunjukkan bagaimana hewan peliharaan mereka hidup. Konsumen juga bisa memilih lewat internet, hewan mana yang ingin dijagal berikuntya. Karena hanya dijual di daerah sekitar, proyek "Meine kleine Farm" juga tidak banyak menyebabkan efek gas rumah kaca.
Foto: picture-alliance/dpa
Makanan Regional dari Petani Lokal
Menikmati makanan dari daerah sendiri juga membantu mengurangi efek gas rumah kaca, karena tidak memerlukan transpor jauh. Alisa Smith dan J.B. MacKinnon mengemukakan hal ini dalam buku mereka, "100-mile diet: A year of local eating" (diet 100 mil, makanan lokal selama setahun). Dalam setahun, pasangan itu hanya menyantap makanan dari daerah yang berjarak 100 mil dari rumah mereka.
Foto: DW/E. Shoo
Pertanian Monokultur Rugikan Alam
Pertanian modern skala besar yang mempraktekkan monokultur misalnya jagung atau kedelai, bisa membuat tanaman tidak tahan hama. Oleh sebab itu petani menggunakan banyak pestisida, dan merusak lingkungan. Sedangkan petani skala besar menanam beberapa jenis tanaman, dan ini membuat tanaman lebih rentan hama dan kuat, bahkan di masa musim kering.
Foto: picture-alliance/dpa
Taman Para Putri di Berlin
Mengembangbiakkan sendiri tanaman pangan bisa dilakukan di kota besar, seperti pada proyek "Prinzessinengarten" (taman para putri) di Berlin. Tanaman dikembangbiakkan dan dijual di kafe, di lokasi itu juga. Petani perkotaan mengatakan, berkebun tingkatkan kesadaran akan lingkungan. Dan karena taman diolah bersama orang lain, mereka jadi punya banyak teman.
Foto: picture-alliance/dpa
Kurangi Sampah Makanan, Hemat Sumbernya
Di Jerman diperkirakan makanan sebanyak 20 juta ton dibuang per tahun. Oleh sebab itu alternatif "food sharing" (membagi makanan) sudah jadi tren ramah lingkungan. Restoran atau toko memyumbangkan makanan yang belum kadaluarsa. "Foodsharing.de" adalah portal internet, di mana orang bisa saling menukar makanan yang tidak bisa dimakan.
Foto: Dietmar Gust
Keuntungan Yang Sehat
Banyak pakar diet berpendapat, diet vegetarian dan vegan baik bagi kesehatan orang. Berbagai studi menunjukkan, pengurangan konsumsi daging per hari bisa mengurangi risiko kangker dan sakit jantung, juga diabetes dan obesitas atau kegemukan.
Foto: dream79 - Fotolia.com
10 foto1 | 10
Pakar dari Universitas Bonn, Alexander Schmithausen menjelaskan: "Konsentrasi gas dari kandang ditransfer ke ruangan ini. Melalui selang ini pompa vakuum menyedot udara dari peternakan ke mesin pengukur ini 24 jam sehari. Di belakang alat pengukur kami memiliki wadah, dimana udara diputar secara terus menerus. Dan monitor gas di belakang komputer menyedot sampel udara dari wadah dan menganalisa datanya."
Perbedaan pakan
Uap Methan dari sapi untuk pertamakalinya diukur dalam kondisi nyata di peternakan dan gerombolan sapi.
Ilmuwan ingin mengetahui, apakah jenis pakan yang berbeda memicu perbedaan konsentrasi gas Methan pada udara di peternakan. Dalam eksperimen tersebut sapi cuma diberi makan silase jagung atau silase rumput.
Percobaan menunjukkan, bahwa pakan berbasis jagung memproduksi lebih sedikit emisi methan. Jenis pakan ternak yang relatif kaya pati dan sebab itu diolah secara berbeda di perut besar serta memproduksi lebih sedikit emisi methana. Dibandingkan dengan silase rumput, pakan ini berstruktur kasar dan kaya serat. Kadar serat yang lebih tinggi, dalam lambung sapi memproduksi lebih banyak gas methana.
Tidak cuma sapi yang memproduksi gas methana. 20 persen emisi peternakan berasal dari kotoran dan limbah. Di peternakan ini, lantai bercelah dibersihkan oleh sebuah robot secara terus menerus. Sementara lantai datar di kandang dibersihkan 12 kali sehari dari kotoran sapi. Sistem mana yang memproduksi lebih sedikit gas methana? Kembali Alexander Schmithausen menjelaskan:
"Lantai datar menyebabkan lebih sedikit emisi ketimbang lantai bercelah. Tapi kita harus juga memperhatikan, di bagian berlantai datar kami menyimpan limbah di luar. Sementara di bagian berlantai celah, limbahnya terkocok lebih intensif hingga semakin banyak pula emisinya."
Bagaimana dan di mana peternak menyimpan limbah lebih penting ketimbang pilihan lantai yang tepat, jika hendak menurunkan konsentrasi gas methana.