Menhan AS Sebut Jerman "Sangat Dihargai" Pasukan AS
Leah Carter
29 Januari 2021
Menhan AS telah mengatakan kepada mitranya di Jerman bahwa pasukan AS "merasa sangat nyaman" di Jerman. Sebelumnya, dalam sebuah langkah kontroversial, mantan Presiden Trump memerintahkan penarikan pasukan AS di sana.
Iklan
Jerman "sangat dihargai" sebagai tuan rumah pangkalan militer bagi tentara Amerika Serikat (AS). Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan hal tersebut kepada Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer dalam percakapan telepon pertama mereka sejak Austin menempati posisi barunya, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pada hari Kamis (28/01).
Tahun lalu, saat Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden AS, ia memerintahkan penarikan nyaris 12 ribu pasukan AS di Jerman. Namun, kini para pejabat Jerman berharap perintah itu dicabut oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden.
Selama berbincang di telepon dengan Kramp-Karrenbauer pada hari Rabu (27/01), Austin "menekankan bahwa Jerman sangat dihargai sebagai sebuah pangkalan militer dan tentara Amerika merasa sangat nyaman di sini," lapor kantor berita The Associated Press.
"AS terus mempertimbangkan kehadirannya di Jerman sebagai bagian penting dari keamanan bersama," kata Kementerian Pertahanan Jerman melaui cuitannya di Twitter.
"Menteri Austin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jerman karena terus menjadi tuan rumah yang hebat bagi pasukan AS, dan menyatakan keinginannya untuk melanjutkan dialog tentang kondisi pasukan AS di Jerman," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Kedua pejabat juga membahas berbagai masalah lain, termasuk kerja sama NATO, pandemi virus corona, dan situasi keamanan di Afganistan dan Irak.
Sekitar 34.500 tentara AS ditempatkan di Jerman, yang menjadi tuan rumah bagi fasilitas militer utama Amerika seperti Pangkalan Udara Ramstein dan markas besar Komando Eropa AS dan Komando Afrika AS.
Militer Jerman Bundeswehr Dalam Misi NATO
Sejak Jerman Barat bergabung dengan NATO, militer Jerman Bundeswehr telah dilibatkan dalam berbagai misi dan operasi NATO. Sejak tahun 1990, Bundeswehr juga dikerahkan untuk misi "out of area".
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hanschke
Peran militer Jerman di NATO
Republik Federal Jerman Barat resmi bergabung dengan aliansi trans-Atlantik NATO pada tahun 1955. Namun baru setelah penyatuan kembali tahun 1990, militer Jerman dikerahkan dalam misi "out of area" NATO. Sejak itu, Bundeswehr telah ditempatkan di beberapa kawasan di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hanschke
Bosnia-Herzegovina, misi NATO pertama Bundeswehr
Tahun 1995, pertama kali Bundeswehr terlibat dalam misi "out of area" NATO sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian di Bosnia-Herzegovina. Selama penempatan tersebut, tentara Jerman bergabung dengan anggota pasukan NATO lainnya untuk menjaga keamanan setelah terjadinya Perang Bosnia. Misi ini mencakup lebih dari 60.000 tentara dari negara anggota dan mitra NATO.
Foto: picture alliance/AP Photo/H. Delic
Menjaga perdamaian Kosovo
Sejak dimulainya misi perdamaian yang dipimpin NATO di Kosovo, sekitar 8.500 tentara Jerman telah ditempatkan di negara itu. Tahun 1999, NATO melancarkan serangan udara terhadap pasukan Serbia yang dituduh melakukan tindakan brutal terhadap separatis etnik Albania dan penduduk sipil. Sekitar 550 tentara Bundeswehr sampai sekarang masih ditempatkan di Kosovo.
Foto: picture-alliance/dpa/V.Xhemaj
Patroli di Laut Aegean
2016, Jerman mengerahkan kapal perang "Bonn" untuk memimpin misi NATO di Laut Aegean. Tugasnya termasuk melakukan "pengintaian, pemantauan dan pengawasan penyeberangan ilegal" di perairan teritorial Yunani dan Turki itu pada puncak krisis pengungsi di Uni Eropa.
Foto: picture alliance/AP Photo/M.Schreiber
Lebih satu dekade di Afghanistan
2003 parlemen Jerman menyetujui pengiriman pasukan Bundeswehr ke Afghanistan dalam misi PBB International Security Assistance Force (ISAF). Jerman saat itu menjadi kontributor ketiga terbesar dan ditunjuk sebagai Komando Markas Regional Utara. Lebih 50 tentara Jerman tewas selama misi ini. Sekarang masih ada hampir 1.000 tentara Jerman yang ditempatkan di Afghanistan sebagai kekuatan pendukung.
Foto: picture alliance/AP Photo/A.Niedringhaus
Panser Jerman untuk Lithuania
Sejak 2017, 450 tentara Bundeswehr telah dikirim ke Lithuania sebagai bagian dari bantuan penjagaan keamanan perbatasan setelah Rusia menduduki Krimea. Selain Jerman, pasukan Kanada, Inggris dan AS juga bergabung dalam satuan pertahanan kolektif NATO di sayap timur.
Foto: picture alliance/dpa/M. Kul
Mengambil alih tongkat komando VJTF
Bundeswehr akan memimpin pasukan gerak cepat baru NATO mulai tahun 2019 yang dinamakan Very High Readiness Joint Task Force (VJTF). Kebijakan baru NATO ini adalah reaksi langsung atas agresi Rusia di Krimea.