Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengevaluasi tarif batas atas tiket pesawat mempertimbangkan kondisi daya beli masyarakat.
Iklan
Rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada hari Senin (06/05) memutuskan pemerintah akan mempertimbangkan ulang tarif batas atas tiket pesawat. Rapat tersebut diikuti oleh Menteri Perhubungan Budi Karya sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan direksi Garuda Indonesia.
"Kami diberi waktu dalam waktu satu minggu akan menetapkan batas atas baru untuk menetapkan batas atas baru untuk penerbangan ekonomi. Insya Allah (akan turun)," kata Budi Karya seperti dikutip dari laman Tempo.co. Keputusan ini akan diberlakukan untuk penerbangan kelas ekonomi.
Dalam rapat ini dibahas persoalan harga tiket pesawat yang relatif mahal. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, "kalau batas atasnya diubah, ya jelas efektif dong karena menteri BUMN mengatakan, saya tidak akan intervensi, tapi kalau itu diturunkan, tiketnya diturunkan," katanya kepada detik.com.
Sejarah Pendek Airbus A380
Karena pesanan kurang, akhirnya Airbus menghentikan produksi pesawat raksasa A380. Ketika diperkenalkan tahun 2007, A380 sempat disebut-sebut sebagai terobosan baru dunia penerbangan komersial.
Foto: Master Films/P. Pigeyre
Raksasa udara
Ketika diperkenalkan kepada publik Oktober 2007, Airbus A380 membuat dunia penerbangan heboh. Dengan panjang 72,7 meter dan lebar rentang sayap 79,8 meter, Airbus dirancang sebagai pesawat penumpang terbesar dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Matthews
Pemesan pertama
Singapore Airlines adalah maskapai penerbangan pertama yang memesan A380. Di landasan bandara Toulouse, pemilik A380 yang baru mendukomentasikan peristiwa serah terima pada 15 Oktober 2007.
Foto: Airbus
Kapasitas sampai 850 penumpang
Pesawat superjumbo A380 ini bisa mengangkut lebih dari 500 penumpang, itu berarti sedikitnya 100 penumpang lebih banyak daripada Boeing 747, pesawat pesaingnya yang paling populer. A380 yang baru bertingkat dua, di kelas satu ada tempat tidur untuk penumpang. Tergantung konfiguasrinya, pesawat ini punya kapasitas sampai 850 penumpang.
Foto: AP
Penerbangan kelas mewah
A380 punya ruangan luas, jendela-jendela besar, langit-langit tinggi, dan mesin yang lebih tenang. Ada tempat mandi khusus, lounge, toko-toko 'dutyfree' dan bar. Penumpang juga bisa memesan kamar pribadi untuk penerbangan mereka.
Foto: Emirates Airline
Sejak awal banyak masalah
Sejak awal produksinya, A380 mengalami sejumlah masalah teknis. Maskapai pemesan Qantas, Emirates dan Singapore Airlines semuanya melaporkan penerbangan A380 yang bermasalah. Januari 2012, Qantas dan Singapore Airlines menemukan retakan di sayap A380 mereka. Investigasi menemukan masalah material dan manufaktur, dengan biaya reparasi sampai 263 juta Euro.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Blumberg
Kapasitas terlalu besar dan tidak menguntungkan
Dalam hal penjualan tiket, masalah utama A380 adalah besarnya kapasitas. Maskapai penerbangan mengatakan, mereka tidak bisa menjual semua kursi untuk mencapai keuntungan. "Ini pesawat yang membuat direktur khawatir, karena risiko gagal jual terlalu tinggi, dengan jumlah begitu banyak kursi," kata satu narasumber di industri penerbangan.
Foto: picture-alliance/ dpa
Pembatalan pemesanan
Januari dan Februari 2019, Emirates dan Qantas membatalkan pesanan untuk A380. Emirates memutuskan untuk memesan beberapa pesawat lebih kecil dari Airbus sementara Qantas menarik pesanannya untuk pembelian delapan A380.
Foto: picture-alliance /M. Mainka
Produksi dihentikan tahun 2021
Airbus lalu mengumumkan akan menghentikan produksi A380 pada tahun 2021, karena kurangnya pesanan. Tamatlah riwayat pesawat penumpang terbesar dunia ini, sebuah proyek yang paling ambisius dan paling bermasalah di dunia penerbangan komersial.(Teks: Louisa Wright/Ed: hp/ts)
Foto: picture-alliance/dpa/L. Faerberg
8 foto1 | 8
Sebagai pemimpin harga bagi maskapai-maskapai di tanah air, Garuda Indonesia, yang pemegang saham mayoritasnya adalah Kementerian BUMN, akan kooperatif dengan peraturan baru ini. "Garuda kan salah satu pelaku usaha di sektor penerbangan. Kita akan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan," kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
Pemerintah memiliki aturan untuk maskapai dalam menetapkan harga tiket pesawat. Ada dua batas harga yang dikeluarkan pemerintah, yaitu tarif batas atas dan tarif batas bawah. Rencananya tenggat waktu penurunan tarif batas atas akan dilakukan sebelum lebaran. yp/ap (detik.com, kompas.com, tempo.co)
Pesawat Terbang Ramah Lingkungan Bertenaga Listrik
Terbang dengan pesawat konvensional buruk untuk iklim, karena emisi CO2 yang tinggi. Di masa depan, pesawat listrik bisa jadi alternatif ramah lingkungan untuk perjalanan udara. Inilah visi pesawat masa depan itu.
Foto: Eviation
Kecil, ringan dan bebas emisi
Pesawat listrik tidak menghasilkan CO2 atau emisi lain yang merusak iklim, seperti nitrogen oksida. Pesawat ini lebih kecil, lebih ringan dan lebih efisien daripada pesawat dengan bahan bakar fosil. Alpha Electro dari perusahaan start-up Slovenia, Pipistrel sudah beroperasi sejak 2015.
Foto: Pipistrel
Transportasi jarak dekat
Sebagian besar perusahaan dan ilmuwan melihat masa depan transportasi udara jarak dekat ada pada pesawat listrik. Perusahaan Israel Eviasi berencana merevolusi perjalanan udara dengan pesawat sembilan kursi. Prototipe Alice ini dapat terbang sampai jarak 1.000 kilometer, dan rencananya mulai mengudara tahun 2019.
Foto: Eviation
Taksi terbang
Perusahaan Jerman Lilium melakukan penerbangan perdana yang sukses pada April 2017. Pesawat ini bisa membawa lima orang dan lepas landas serta mendarat secara vertikal. Anda bisa melakukan perjalanan dari London ke Paris hanya dalam waktu satu jam. Perusahaan menyebutnya sebagai "taksi terbang" dan bisa dipesan lewat app seperti taksi reguler.
Foto: Lilium
Pesawat hibrida
Beberapa perusahaan besar mengembangkan pesawat hibrida, yang bisa beroperasi dengan listrik dan bahan bakar konvensional. November 2017, Airbus, Rolls-Royce dan Siemens mengumumkan akan bersama-sama mengembangkan prototipe hibrida-elektrik komersial yang dinamakan E-Fan X. Didukung oleh tiga turbin gas dan satu motor listrik.
Foto: Airbus
Pesawat listrik dengan 150 penumpang
Maskapai penerbangan Inggris EasyJet akan bekerjasama dengan startup Amerika Serikat, Wright Electric untuk mengembangkan pesawat bertenaga listrik dengan kapasitas sampai 150 penumpang. Belum diketahui, kapan mereka bisa memperkenalkan prototipe pertama.
Foto: Wright Electric
Masa depan bebas emisi
Para ahli yakin, pesawat listrik akan menjadi alat transportasi udara yang utama dalam 20 tahun mendatang. Berbagai perusahaan kini sedang mengembangkan prototipe pesawat jarak jauh yang sepenuhnya didukung oleh energi terbarukan. Penulis: Katharina Wecker (hp/vlz)