Dalam lawatannya ke Taman Nasional Leuser, DiCaprio sudah mengikuti prosedur yang tepat. Namun Menteri kehutanan Siti Nurbaya menyebut aktor Hollywood itu kurang informasi soal pembalakan hutan di Indonesia.
Di media sosial, Leonardo DiCaprio mengunggah foto kunjungannya ke pusat konservasi orang utan. Dalam keterangana foto, ia mengungkapkan kecemasannya, apabila perusakan hutan di Sumatera untuk dijadikan kebun kelapa sawit terus berlanjut , maka kehidupan satwa liar unik di Sumatera, seperti orang utan, gajah dan lainnya akan musnah.
Di foto lain, ia kembali mengingatkan, inilah waktunya untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di kawasan Leuser.
Reaksi imigrasi tolak kritik
Sontak, kritikan tersebut mendulang reaksi badan imigrasi yang mengatakan akan melakukan penangkalan apabila aktor Hollywood itu terbukti menghasut dan menyalahgunakan visa kunjungan saat bertandang ke Indonesia.
Hari Senin (05/04), menteri lingkungan dan kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, ia menghargai niat baik DiCaprio dan berharap dapat bekerjasama dengannya di masa depan.
Namun Siti Nurbaya juga menyatakan : "agak disayangkan" bahwa DiCaprio belum memperoleh informasi yang komprehensif tentang isu-isu seperti penggundulan hutan di Indonesia. Siti Nurbaya mengklaim, pemerintah saat ini bekerja keras untuk melindungi lingkungan, termasuk dalam upaya penuntutan perusahaan yang melanggar aturan atau kebijakan lingkungan.
Langganan kebakaran hutan dan kabut asap
“Kami memperbaiki masalah dari dekade lalu,“ ujar menhut menambahkan. Tapi realita berbicara sendiri, bahwa praktik pembukaan hutan di Indonesia, terutama untuk perkebunan besar sawit, setiap tahunnya saat musim kemarau, menimbulkan kebakaran hutan dan kabut asap yang mencemari negara-negara tetangga dan menyebabkan kerugian ekonomi besar-besaran.
Kebakaran Hutan Ancam Orang Utan
Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan tidak saja menimbulkan masalah bagi manusia, tapi juga bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk bagi orang utan. Berikut beberapa dampak kebakaran hutan pada orang utan.
Foto: picture-alliance/dpa/Fully Handoko
Habitat dan Populasi Terancam
Pembalakan hutan serta kebakaran hutan menjadi ancaman utama bagi habitat dan populasi orang utan. Menurut data tahun 2008, di Kalimantan hidup sekitar 56.000 orang utan di alam liar. Namun akibat pembalakan hutan, dan diperparah dengan kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun, populasi orang utan saat ini diperkirakan tinggal 30.000 – 40.000.
Foto: picture alliance/dpa
Korban Kebakaran Hutan
Menurut Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF), 16 bayi orang utan yang berada di hutan rehabilitasi di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, mengalami masalah kesehatan akibat paparan kabut asap. Belum ada informasi berapa ekor orangutan yang menjadi korban tewas akibat kebakaran hutan. Namun BOSF meyakini banyak orangutan yang tidak mampu menyelamatkan diri dari kebakaran yang melanda hutan.
Foto: Reuters/FB Anggoro/Antara Foto
Waktu Tidur
Selama terjadinya kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap tebal, orangutan diamati pergi tidur lebih awal dari biasanya, yaitu antara pukul 14:30 – 15:00. Pada kondisi normal, orangutan tidur pada pukul 17:00. Dan saat bencana kabut asap, orangutanpun tidur lebih lama. Biasanya orangutan bangun pukul 04:30-05:00, namun kini mereka bangun sekitar pukul 06:00.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
Lebih Mendekat ke Tanah
Selama terjadinya kabut asap, orangutan membangun sarang lebih rendah dibandingkan pada kondisi normal. Selain itu, dari pengamatan terlihat juga adanya orangutan yang mengalami perubahan dalam pola makannya. Walau saat ini makanan pokok mereka, buah Tutup Kabali, masih tersedia di hutan, tapi beberapa orangutan lebih memilih umbut dari sejenis pohon pandan.
Foto: picture-alliance/WILDLIFE
Keluar dari Habitat
Sejak kabut asap yang dipicu kebakaran hutan terjadi, orang utan juga kerap terlihat masuk pemukiman warga. Sebenarnya, orang utan dikenal sebagai hewan pemalu dan berusaha untuk menghindari kontak dengan manusia. Tapi karena habitatnya rusak atau musnah akibat kebakaran hutan, kini orang utan turun hingga ke permukiman penduduk untuk mencari makan dan bertahan hidup.
Foto: picture-alliance/dpa/Fully Handoko
5 foto1 | 5
Pembukaaan lahan untuk perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, telah mengancam habitat spesies seperti gajah dan harimau Sumatera. Organisasi pelindung hutan seperti Greenpeace mencatat, laju pengrusakan hutan di Indonesia rata-rata 620.000 Ha per tahun. Bahkan emisi CO2 saat kebakaran hutan 2015 total mencapai 1.700 juta ton, atau melebihi emisi CO2 Amerika Serikat.
Nurbaya mengatakan dia tidak diberitahu terlebih dahulu tentang kedatangan DiCaprio. Namun pemeriksaan selanjutnya menunjukkan bahwa DiCaprio sudah mengikuti prosedur yang tepat dan ditemani pejabat terkait selama kunjungan itu.
"Saya sungguh-sungguh menghargai perhatiannya, dan kami berharap bisa bekerja sama dengan dia secara lebih rinci untuk masalah hutan, satwa liar dan lingkungan, sehingga bermanfaat bagi Indonesia,“ pungkasnya.
Leonardo DiCaprio yang meraih Piala Oscar lewat film Revenant yang bertemakan lingkungan, sejak tahun 1998 sudah aktif sebagai pelindung lingkungan.
Lewat yayasan yang ia dirikan, Leonado DiCaprio Foundation, ia aktif mengkampanyekan dan mendukung insitiaf pelestarian lingkungan.
Aktor peraih Oscar itu baru-baru ini bertemu dengan Paus Fransiskus, untuk membahas masalah perlindungan lingkungan.
Dalam forum ekonomi global di Davos, DiCaprio juga umumkan, yayasannya menyumbang dana 15 juta Dollar AS untuk proyek perlindungan lingkungan dan menyerukan para pebisnis untuk aktif perangi pemanasan global.
ap/as(ap)
7 Fakta Mengerikan Kebakaran Hutan di Indonesia
Bukan saja memukul perekonomian, kebakaran hutan di Indonesia juga mendatangkan berbagai masalah besar lainnya, terutama masalah kesehatan dan lingkungan.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Hutan Musnah
Sekitar 1,7 juta hektar hutan dan perkebunan di Sumatera dan Kalimantan musnah dilalap api. Demikian menurut data yang dikeluarkan pemerintah.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Udara Tercemar
Sejauh ini, kebakaran hutan di Indonesia tahun telah melepaskan sekitar 1,7 miliar ton karbon dioksida (CO2). Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah karbon dioksida yang diproduksi Jerman per tahunnya. Tahun 2014 lalu, sekitar 800 juta ton CO2 dilepaskan Jerman di udara.
Foto: Reuters/S. Teepapan
Emisi Tinggi
Para peneliti memperkirakan, pada bulan September dan Oktober, emisi CO2 dari kebakaran hutan di Indonesia per harinya melebihi emisi rata-rata harian dari seluruh kegiatan ekonomi di Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Indahondo
Senyawa Mematikan
Penelitian di Kalimantan Tengah menunjukkan adanya senyawa berbahaya di udara, termasuk ozon, karbon monoksida, sianida, amoniak, formaldehida, oksida nitrat dan metana.
Foto: Getty Images/AFP/A. Qodir
Korban Kebakaran Hutan
Sampai sekarang, kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan sedikitnya telah menewaskan 10 orang. Dan akibat kabut asap, 500.000 orang terserang penyakit, terutama masalah pernafasan.
Foto: Getty Images
Partikel Halus Berbahaya
Di wilayah lahan gambut yang terbakar, level partikulat atau partikel halus meningkat menjadi lebih dari 1.000 mikrogramm per meter kubik udara. Angka ini tiga kali lebih besar dari tingkat yang dianggap berbahaya.
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Wahyudi
Biang Keladi
20 persen dari penyebab kebakaran hutan di Indonesia diperkirakan akibat pembalakan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Tahun 2014, Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia, memasok setengah dari kebutuhan minyak sawit dunia.