Menjelang KTT G20 di Los Cabos
17 Juni 2012Jika 20 negara terpenting industri dan ambang industri bertemu dalam KTT di Los Cabos Senin (18/06) dan Selasa (19/06) , krisis hutang zona Euro akan menjadi tema utama. Terutama pasar keuangan global menunggu dengan tegang, apakah G 20 berhasil menemukan jawaban untuk krisis tersebut. Bagi peserta tingkat tinggi dari Uni Eropa pertemuan puncak itu terutama menyangkut kemampuan bertindak dan membuktikan kebulatan tekad.
Karena semakin lama krisis di Eropa berlangsung, semakin besar keraguan kawasan dunia lainnya terhadap kemampuan bertindak Brussel. Secara garis besar tema pertemuan G-20 adalah krisis keuangan, tapi dilatarbelakangi pula dengan citra seluruh anggota Uni Eropa.
Secara diam-diam posisi Uni Eropa sebagai institusi ekonomi dan politik dalam persaingan kekuasaan global menghadapi ujian.
Upaya Atasi Krisis Keuangan Bingungkan Organisasi Bantuan
Sementara itu sejumlah organisasi bantuan dunia mengritik, di satu sisi masyarakat internasional selalu memobilisir kembali bantuan sejumlah milyaran untuk melindungi sistem keuangan global, tapi di sisi lain tidak mampu melonggarkan kucuran uang untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan. Masalah hutang Eropa dan risikonya bagi perekonomian dunia kembali menjadi tema utama dalam KTT G20 mulai Senin (18/06) di Los Lobos, Meksiko.
Padahal lebih dari separuh warga miskin tinggal di 20 negara industri dan ambang industri ini. Satu dari setiap tujuh warga dunia, harus pergi tidur setiap malam dengan perut lapar. Dua setengah juta anak meninggal setiap tahunnya karena kekurangan pangan. Tapi sementara pihak yang berperan penting di dunia tidak yakin resep apa krisis keuangan dapat ditanggulangi, resep mengatasi kelaparan amat mudah.
"Dalam kemiskinan di dunia kami tahu benar apa yang harus dilakukan“, demikian dikatakan ketua organisasi bantuan One cabang Jerman Tobias Kahler kepada kantor berita DPA. "Dibanding biaya yang luar biasa besar dalam krisis keuangan, solusi masalah kemiskinan terbesar relatif lebih murah. JIka kita secara konsekuen mengatasinya, bahkan akan ada impuls menyembuhkan bagi ekonomi dunia.“ Demikian Kahler.
Ralf Bosen/dpa/Dyan Kostermans