Menkes Brasil yang Hadiri Sidang Umum PBB Positif COVID-19
22 September 2021
Menkes Brasil dinyatakan positif COVID-19 setelah hadiri sidang umum PBB di New York. Fotonya bersama Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang tak menggunakan masker saat makan pizza memicu kegemparan di media sosial.
Iklan
Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Queiroga dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (21/09) setelah menghadiri sidang Majelis Umum PBB di New York, mendampingi presidennya, Jair Bolsonaro.
"Anggota delegasi lainnya telah dites dan negatif," kata siaran pers resmi pemerintah Brasil.
Queiroga, yang telah melakukan vaksinasi Covid-19, adalah anggota kedua dari rombongan Bolsonaro yang dinyatakan positif COVID-19 sejak tiba di New York untuk menghadiri pertemuan PBB.
Menteri kesehatan berusia 55 tahun itu akan tetap berada di Amerika Serikat (AS) untuk masa isolasi, meskipun delegasi lainnya telah kembali ke Brasil.
Bolsonaro terkenal sebagai tokoh anti vaksinasi. Presiden Brasil ini muncul tanpa masker pada beberapa kesempatan selama perjalanan, dan terus mengulangi pernyataan bahwa dia akan menjadi "orang terakhir" Brasil yang menerima vaksin.
Queiroga menemani Bolsonaro pada beberapa acara, termasuk pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (20/09).
Dia "baik-baik saja," kata pernyataan pemerintah itu. Queiroga menulis di Twitter bahwa sambil mengikuti "semua protokol keamanan kesehatan," kementerian "akan terus mengambil tindakan tegas untuk menangani pandemi di Brasil."
COVID-19 di Brasil: Malaikat Pelindung dari Amazon
Menurut WHO, Brasil jadi negara kedua kasus corona tertinggi di dunia. Masyarakat di wilayah Amazon pun sangat terpukul. Di sana, seorang perawat pribumi berusaha melindungi orang dengan segala cara yang memungkinkan.
Foto: Reuters/B. Kelly
Dengan sukarela melawan virus corona
Vanderlecia Ortega dos Santos, yang biasa dipanggil Vanda, mengenakan sarung tangan sekali pakai, masker, dan pakaian pelindung setiap hari. Perawat berusia 32 tahun itu menawarkan diri untuk memberikan perawatan medis kepada sekitar 700 keluarga di pemukiman Parque das Tribos di Brasil utara selama krisis virus corona.
Foto: Reuters/B. Kelly
Tingkat infeksi tertinggi di negara ini
Anak-anak bermain di jalan-jalan pemukiman dekat kota Manaus. Keluarga dari 35 suku berbeda tinggal di rumah dan barak di kota ini. Parque das Tribos terletak di wilayah Amazon, wilayah yang paling parah terinfeksi virus corona di Brasil. Menurut WHO, tingkat infeksi dan angka kematian di wilayah ini yang tertinggi dari wilayah lainnya.
Foto: Reuters/B. Kelly
Kunjungan rumah setiap hari
Perawat suku Witoto melakukan apa saja untuk melindungi pemukimannya dari virus. Kunjungan rumah menjadi program yang ia lakukan setiap hari. Pasien baru lainnya juga bertambah. Sabrina de Sales Benzaquem (tengah) mengeluh demam.
Foto: Reuters/B. Kelly
40 kasus yang dicurigai dalam satu minggu
Dalam seminggu, Vanda menemukan gejala COVID-19, yakni demam, batuk, dan kelelahan pada 40 pasien di pemukimannya. Ia segera mengirim langsung lima orang ke rumah sakit. Kalau tidak, perawat mencoba mengurangi kebutuhan obat penghilang rasa sakit dan obat lain.
Foto: Reuters/B. Kelly
Menjahit masker setelah bekerja
Setelah kunjungan rumah berakhir, Vanda beserta ibu dan temannya menjahit masker pelindung untuk tetangga berbahan dasar kain. "Karena kami mendapat dukungan yang sangat sedikit dari pemerintah, saya juga memulai kampanye melalui media sosial untuk mendapatkan sumbangan makanan dan peralatan kebersihan," ungkap Vanda.
Foto: Reuters/B. Kelly
Protes di depan rumah sakit
Banyak masyarakat adat merasa diperhatikan oleh pemerintah Brasil. Vanda dan dua temannya pergi ke rumah sakit terbesar di kota Manaus pada awal bulan Mei ini dengan membawa poster dan hiasan kepala. Pesannya: "Vidas Indígenas Importam" - "Kehidupan Pribumi Penting".
Foto: Reuters/B. Kelly
Perawatan medis yang lebih baik
Setelah aksi protesnya, Vanda bertemu Robson Santos da Silva, kepala Badan Kesehatan Adat Sesai. Santos da Silva berjanji bahwa pembangunan rumah sakit lapangan yang direncanakan di Manaus diberikan area tambahan untuk merawat masyarakat adat. Namun, kapan pembangunan rumah sakit itu sendiri belum jelas. Vanda akan terus bepergian dengan masker dan obat-obatan untuk sementara waktu. (Ed: fs/rap)
Foto: Reuters/B. Kelly
7 foto1 | 7
Makan ramai-ramai di pinggir jalan tanpa masker
Bolsonaro memicu kegemparan di media sosial setelah publikasi sebuah foto yang menunjukkan dia bersama sejumlah anggota delegasinya berkerumun makan pizza di kaki lima di New York. Penyebabnya, presiden Brasil itu ditolak masuk ke sebuah restoran mewah di New York karena belum divaksinasi. Aturan gastronomi di kota metropolitan AS itu hanya memperbolehkan orang yang sudah divaksinasi makan di dalam restoran.
Pada foto itu terlihat, hampir seluruh elit poltik Brasil yang terpaksa mengudap di pinggir jalan itu tidak memakai masker. Kecuali Menteri Kesehatan Queiroga, yang mengenakan masker di bawah dagunya.
Bolsonaro adalah satu-satunya pemimpin dalam G20 yang belum divaksinasi. Ia banyak dikecam karena penanganan pandemi yang kontroversial di negaranya. Pandemi virus corona telah merenggut lebih dari 591.000 nyawa di Brasil.
Dalam pidatonya di depan Sidang Umum, Bolsonaro membuat beberapa pernyataan yang menyesatkan atau tidak akurat, beberapa di antaranya terkait dengan pandemi, demikian menurut tim Factcheck AFP.